webnovel

Permulaan yang Menyedihkan

Tahun 2022, terdapat suatu negara yang maju akan teknologi. Negara itu memiliki reputasi yang baik. Sebut saja negara Twelve. Beberapa abad yang lalu, negara Twelve masih menjadi status kerajaan pada saat itu. Kerajaan yang dulunya adalah kerajaan yang pernah mengalami insiden yang sangat mengenang pada buku cerita anak-anak. Namun, dengan seiring dengan berjalannya waktu, Negara Twelve menjadi maju dengan berbagai alasan yang cukup kuat.

Pertama, Twelve adalah pusat ilmu pengetahuan. Mereka sangat mengandalkan pelajar dan mahasiswa yang merupakan sumber potensi untuk memajukan suatu negara sehingga banyak perubahan yang terjadi. Mereka tidak akan membiarkan pelajar itu putus sekolah. Oleh karena itu, mereka melarang pem-bully-an di dalam sekolah itu. dan menjadikan sekolah itu menjadi primadona bagi Twelve.

Kedua, Sumber daya alam yang dikendalikan karena sangat berhubungan dengan alasan pertama itu. Sumber daya alam akan menjadi aman bagi rakyat Twelve. Karena itu akan menjadi profit bagi Twelve dan lama kelamaan menjadikan Twelve itu menjadi negara yang kaya akan ekonomi mereka. Namun, mereka tidak jatuh dalam keserakahan. Itu sudah diperingati oleh seorang Adamantite yang sudah pensiun akibat insiden itu. Ia mengatakan begini,

"Keserakahan akan membuatmu lupa dan akan membuatmu menyakiti orang lain. Jika terus menerus terjadi seperti itu, pada akhirnya akan tenggelam dalam harta yang melimpah itu dan ketika miskin akan berputus asa."

Itu yang dikatakan oleh seorang Adamantite itu. Bagi yang tidak mengerti kata kata itu akan mengerti pada akhirnya.

Terakhir, Militer yang maju. Bayangkan saja dari semua negara hanya Twelve yang memiliki senjata robot dan mutan di dalam militernya. Di dalam militer, juga ada yang namanya Akademi Militer Twelve yang bertujuan untuk melatih prajurit untuk melindungi Negara Twelve. Jaminannya akan mendapatkan penghasilan yang baik di dalam pekerjaan yang penuh resiko itu.

Disuatu negara Twelve yang maju, terdapat sebuah gedung-gedung yang tinggi, gedung yang terbuat dari kaca dan besi baja. Fasilitas kota yang mumpuni, mulai dari rumah sakit, mall, supermarket, kantor kepolisian, bengkel, sekolah, restoran sampai perumahan lantai dua.

Di jalanan terdapat orang-orang yang sedang melakukan aktivitas yang selalu sama. Saat itu juga terdapat sebuah siswa 16 tahun yang takkan pernah pergi ke sekolah karena ia menghabiskan waktunya untuk bermain game dan membaca manga (hikikomori).

Ia pulang dari mall, pulang dari hiruk-pikuk orang itu, membawa beberapa manga untuk dibaca di tempatku berada. Ia berambut perak, bermata biru langit namun memiliki pandangan mata yang sempit, tinggi badannya sekitar 160-an itu, menggunakan jaket polos berwarna hitam, menggunakan bertudung hitam, menggunakan celana jeans yang sering ia pakai untuk keluar rumah, dan menggunakan sepatu gelap.

Itu adalah aku. Rizel Sentinel.

Aku berjalan ke tempatku berada. Aku sering menghindari orang lain dan tidak memperdulikan orang yang berada di sekitarku. Mereka semua sampah, menyebalkan, dan sangat egois dalam kehidupannya.

Setelah aku sampai di kediamanku, aku berdiri di suatu bangunan yang tinggi dan mewah yang dihiasi oleh vas bunga. Dit engahnya ada suatu pintu kaca yang otomatis, ada 2 robot yang tangguh untuk menjaga keamanan apartemen.

Saat aku masuk kedalam, suhu udara dalam ruangan cukup sejuk. Walau itu membuatku sesak pada saat itu. lalu ada berbagai macam fitur-fitur mewah, mulai dari kesopanan pelayan apartemen, kursi dan meja yang mewah. restoran yang menyajikan makanan yang mewah, kolam renang yang tenang sehabis kerja di bawah tekanan, dan terdapat lift untuk memudahkan penghuni apartemen untuk ke tempatnya.

Harga apartemen itu sama dengan sebuah mobil yang tidak memiliki atap dan mempunyai kecepatan yang sama dengan cheetah (Ferrari). Aku sudah membelinya jadi tidak perlu khawatir. Darimana aku mendapatkan uang sebesar itu? Itu semua adalah hasil peninggalan dari orang yang tidak diketahui namanya.

Mereka adalah orang yang menurut mereka sangat penting. Mereka sepasang suami istri yang saling mencintai satu sama lain. Uang sebesar itu adalah hasil peninggalan kedua orang itu. Itu adalah hasil tabungan dari kedua orang itu selama 30 tahun lamanya. Namun, anehnya aku mampu mengendalikan uang sebesar itu karena aku sudah lama belajar mengendalikan uang dan jauh lebih berpengalaman dari orang lain.

Tapi aku tidak terlalu memperdulikan itu. Aku merasa mereka tidak memperdulikanku. Mereka adalah sosok yang egois, sehingga aku kecewa kepada kedua orang itu dan pada akhirnya kehidupan sekolahku rusak akibat insiden ketidakpercayaan itu.

Aku menaiki lift yang berkaca dan tidak pernah menyapa dengan orang lain. dan menuju tempat yang aman. Di pintu warna coklat, terdapat nomor dan nama pemilik apartemen. Iya, nomor apartemen 561. Nama Rizel Sentinel. Aku mengambil kunci di saku celanaku berupa sebuah kartu, membuka engsel pintu, dan membuka ruangan yang sedikit berantakan.

Aku mulai menyimpan barang-barangku dan mulai menyalakan monitor dan mulai bermain game FPS. Ruangan yang cukup gelap menghiasi.. Sudah beberapa bulan aku mengurung diri dari orang lain. Di dalam game, aku memainkan banyak stage dan menembak lawan dan mengambil wilayah lawan untuk memenangkan game itu. Levelku tinggi sehingga aku memainkannya dengan mahir yang tidak seperti kebanyakan orang yang memainkannya selama beberapa bulan. Aku bisa memainkannya dalam sebulan walaupun game itu sulit bagi kebanyakan orang dan diperlukan sekitar 6 bulan untuk mahir.

Aku bermain sendirian dan tidak menggunakan sistem party karena aku solo gamer (gamer yang bermain solo). Aku bersama dengan orang asing lainnya bermain untuk menang. Selain itu, aku bermain game yang lain,misalnya RTS (real time strategi) secara online, RPG (Role-play game), dan lain sebagainya. Tidak lupa juga aku memainkan game berbayar untuk sekedar koleksi saja.

Aku memiliki banyak koleksi game yang cukup banyak agar aku tidak bosan memainkannya. Aku juga memiliki laptop yang digunakan untuk bermain game. Di laptop itu memiliki keyboard yang berwarna warni untuk sekedar menyombongkan diri untuk membuat para gamer yang lain terlihat iri dengan ini. Aku juga memakai mouse yang mahal dan memiliki sensitivitas yang stabil.

Di dalam ruanganku terdapat action figure karakter game yang berjumlah lebih dari 50 buah untuk koleksi untuk membuang semua kehidupan yang membosankan dan menyebalkan itu. Selain itu, terdapat banyak poster karakter game yang hampir memenuhi dinding apartemen yang berwarna putih itu. Lalu, ada lemari bajuku yang berisikan pakaian yang tidak aku perlukan untuk hidup.

Kemudian, ada kasur untuk aku tidur setelah lelah dengan rutinitas yang aku lakukan, lalu ada dapur untuk membuat kopi dan makan disana. Aku makan tidak menggunakan lampu diatas atas melainkan dengan lampu yang kugunakan untuk makan dan membaca manga. Aku pun menatap layar laptop itu selama 13 jam dan tidur selama 7 jam. Sedangkan 3 jam untuk membaca manga.

Apakah aku harus hidup seperti ini??

Biarkan saja. Ini jalan yang aku pilih.

Di dalam game RPG. Aku yang menggunakan karakter game yang berasal dari ras Wilayah Utara. Levelnya 60. Aku yang berkarakter manusia werewolf yang menggunakan banyak item langka sebagai hasil dari keputusanku untuk merendam semuanya di dalam game.

"Event game terbatas??"

"Sepertinya lumayan juga untuk dimainkan" (Dalam hati)

"(Setelah bermain RPG beberapa lama) Akhirnya mendapatkan item langka juga. Setelah beberapa lama aku memainkannya "

"Jam 10 malam yah?"

"(meluruskan anggota tubuh) Melelahkan. Sepertinya aku ingin tidur sebentar setelah itu aku akan membaca semua manga yang aku beli kemarin"

Setelah menatap laptop yang begitu lama aku pun menonaktifkan laptop dan mulai membuka segel manga yang sudah kubeli dengan harga yang tidak terlalu mahal. Setelah itu, aku membacanya dari halaman pertama.

Kemudian aku membaca membaca dan terus membaca manga itu sambil mengkonsumsi cemilan dan menggunakan lampu khusus membaca dan tidak menggunakan meja untuk membaca manga. Pada akhirnya satu buku manga itu aku selesaikan dalam sejam dan rasanya ingin membuat kopi untuk menghilangkan rasa kantuk yang amat sangat terasa.

Setelah meminum sedikit, aku pun menyimpan manga di rak buku yang akan dibaca lagi pada saat waktunya telah tiba. Banyak koleksi manga yang aku kumpulkan, mulai dari fiksi petualang, sampai misteri. Aku menyukai tokoh tokoh yang sangat pemberani dan bijaksana dalam menghadapi masalah.

Selain itu ada banyak petualang luar angkasa yang pernah aku baca. dan hasilnya aku sedikit tersenyum dengan melihat sampul buku manga yang sangat populer dikalangan remaja laki-laki.

"Enaknya. Setelah membaca banyak manga ini. Aku ingin sekali untuk berpetualangan. Namun, itu tidak berlaku padaku yang sedang mengurung diri karena aku kecewa dengan dunia ini. Dunia yang sekarat yang sudah rapuh karena aku membenci sikap mereka yang sekarang,"

Setelah itu, aku memeriksa lemari yang dicolok oleh listrik dan membuka pintu. Setelah membuka sedikit pintu, udara di dalam lemari sangat dingin dan menyimpan berbagai makanan. Namun,, tidak terdapat makanan dan apapun yang dimasukkan ke dalam mulutnya. Jadi aku perlu keluar ruangan untuk membeli semacam masakan yang ada di minimarket. Minimarket itu sangat jauh. Saking jauhnya aku perlu keluar dari apartemen.

"Cih. Aku harus keluar untuk membeli makanan. Namun, ini masih tengah hari. Arrgh! Sudahlah, mau tidak mau harus keluar dari apartemen ini dan kembali ke sini lagi"

Aku kembali ke kamar dan harus menggunakan jaketku yang digantung di atas tembok dan celana ku yang sering dipakai untuk keluar dari apartemen. Lalu, aku harus meninggalkan ruangan yang cukup gelap itu dan mengunci pintu yang bertanda namaku dan nomor apartemennya.

Di depan ku ada beberapa orang yang saling mengobrol tentang keseharian mereka. Mereka seharusnya diciptakan untuk mati dan membusuk di dalam tanah dan dijadikan galian anjing liar.

Sungguh tidak berguna.

"Seharusnya mereka mati dan sudah dikuburkan di tanah yang kotor itu,"

Aku dengan biasanya tidak menyapa mereka dan malah memutuskan untuk menghindar dari mereka. Rasanya ingin muntah dan canggung. Ini mungkin sudah terjadi pada 3 bulan sebelumnya. Aku melangkahkan kaki dengan cukup pelan dan pelan. Sedikit demi sedikit melewati kerumunan orang yang ramai. Inilah kehidupan yang aku jalani. Kehidupan yang sangat membosankan dan tidak akan pernah aku ceritakan lagi. Bisa dibilang aku adalah seorang pengangguran dan seorang fanatik manga.

Ketika aku sampai ke tempat tujuanku, aku melihat berbagai macam peralatan dan macam macam makanan yang ada di supermarket. Terdapat sebuah pelayan yang tak akan pernah aku temui. Mereka selalu menampakkan senyuman mereka dan mereka dengan sopannya mengatakan sebuah kata yang halus seperti benang.

Saat aku memasuki pintu kaca itu otomatis itu terbuka dan aku langsung menghindari pandangan karyawan itu dan langsung menuju tempat pembelian makanan.

Lalu, aku melihat beberapa lemari es yang berjejeran dan menyediakan berbagai macam makanan dan minuman yang ditutupi oleh pembungkus aluminium. Aku mengambil beberapa dari snack itu dan beberapa botol minuman yang segar.

Setelah itu, aku menuju kasir dan harus melihat sosok yang tidak ingin aku lihat. Dia senyum padaku seraya bersapa,"Selamat datang, Nak. Ada yang bisa dibantu??"

Aku masih terdiam dan langsung menaruh belanjaanku di atas kasir sekaligus naruhkan kartu kredit di atas kasir juga.

"Oh segini yah belanjaannya? Ada yang lain?" Tanya karyawan itu.

Aku menggeleng kepalaku dan masih belum bicara.

"Yosh. 2,45 S," (Mata uang Twelve / Sterling)

Seketika itu, karyawan itu melihat kartu kredit yang aku taruh ke kasir itu. Dan langsung scan dan menyelesaikan prosesnya. Setelah selesai. Pembayaran pun selesai dengan cepat. Setelah itu, aku langsung mengambil kartu kredit dan belanjaanku dan keluar dari minimarket. Setelah lelah menghadapi karyawan itu, aku meninggalkan minimarket dan berjalan menuju apartemen yang mewah.

{{{•••}}}

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

DaoistNDoypmcreators' thoughts
Next chapter