3 Awal Mula Sang Baja

"Hmm sepertinya ini lebih sempurna, setelah sekian lama meneliti AI buatan akhirnya kita dapat menciptakan AI yang sangat cerdas." teriak seorang peneliti di sebuah laboratorium.

Peneliti - peneliti ini sedang menyelediki pembuatan AI yang sangat cerdas dan mempunyai kehendak nya sendiri, AI yang akan dijadikan sebagai kekuatan militer ini semakin berkembang sejak 120 tahun penelitian yang mereka lakukan, turun temurun, generasi ke generasi mereka sangat rajin untuk lebih menyempurnakan AI tersebut, program AI atau yang biasa disebut Artifact Inteligence akan di masukan kedalam sebuah mesin robot yang tingginya 2 kali dari manusia biasa.

Dengan adanya robot - robot ini mereka berharap akan membuat kekuatan militer yang kuat dan kota yang sangat modern dimana manusia hanya mengendalikan mereka dan sang robot lah yang akan bekerja untuk mereka.

robot - robot ini di perlengkapi senjata yang serba berat, bahkan manusia pun tidak bisa mengangkat nya sendiri tanpa bantuan robot pengangkut, senjata yang terbuat dari full baja dan sangat kokoh ini dipercaya akan menghancurkan apa saja karena kekerasannya.

"Dengan begini kita akan memenangkan peperangan antar saudara yang sudah lama berlangsung dari abad ke abad." sang peneliti merasa lega dengan itu dan sangat mengharapkan bahwa robot yang mereka kembangkan akan menjadi membawa perdamaian bagi bangsa mereka.

robot - robot ini dikembangkan oleh bangsa yang jenius keturunan bangsa Bellato Union, robot - robot dengan sistem auto pilot ini sangat menjadi kebanggaan mereka dan menjadi harapan besar untuk masa yang akan datang.

"Baiklah mari kita coba alat ini untuk di medan peperangan." kata seorang pemimpin bangsa.

robot - robot ini akhirnya i tugaskan menjadi prajurit garis depan, robot - robot yang dipersenjatai dengan senjata pedang, kampak, senapan, dan rocket launcher ini maju kedalam medan perang tanpa rasa takut ataupun gentar sama sekali, dengan AI yang sangat kompleks mereka bisa berpikiran seperti manusia dan juga sangat pintar.

Pemimpin bangsa musuh yang sudah siap siaga seakan merekmehkan para bangsa peneliti tersebut mereka berjaga di garis depan sampai suatu pengirim pesan datang kepada pemimpin bangsa musuh.

"Tuan, ini sangat gawat." sang pengirim pesan lari terburu - buru untuk memberikan kabar buruk tersebut.

"Ada apa?" kata sang pemimpin bangsa musuh.

"Garis depan kita hampir musnah tuan, mereka menggunakan robot tanpa awak sebagai prajurit mereka" kata sang pengirim pesan dengan tergesa - gesa.

"APA?" dengan kaget pemimpin bangsa musuh mendengar berita tersebut.

Disisi lain di pertempuran garis depan.

"Mereka hanyalah buatan sebangsa kita jangan takut dengan robot - robot itu, serang . . . . ." kata komandan garis depan musuh dengan meyakinkan prajurit nya tidak gentar melawan para robot tesebut.

Hyaaaaa . . . . .

Duarr . . . . . ngit . . . . . . BOOMMMMMM. . . . . . suara launcher dari salah satu robot meratakan pasukan musuh dengan sekejap.

"Heh, sialan dengan apa kita bertarung, mereka sangat kuat sekali dengan robot - robot sebelumnya." sang prajurit musuh mulai berantakan, mereka tidak tahu bahwa mereka berhadapan penghancur masa depan bangsa mereka.

Daratan yang kering sekarang menjadi lautan darah yang kental dan burung gagak dimana - mana untuk memakan bagian - bagian prajurit musuh yang terpisah - pisah dari badannya, kekuatan robot - robot tersebut sangatlah luar biasa, mereka terus mencabik - cabik para prajurit musuh sehingga tidak ada satupun bagian organ yang masih utuh tersambung dengan badan mereka.

"Sial, kenapa ini terjadi ini tidak bisa di sebut perang !!!!!" teriak sang komandan musuh.

Ngit . . . . . BOOAMMMM . . . . . suara launcher.

Sang komandan tewas tanpa sempat teriak kesakitan, tubuh nya terpotong - potong menjadi bagian yang sangat kecil karena ledakan rocket yang langsung mengenai tubuh nya itu.

Sang pemimpin bangsa musuh mulai panik dan seluruh prajuritnya mulai kabur dari peperangan tersebut.

"Tuan lebih baik kita menyerah kalau terus begini kita tidak akan selamat." kata salah satu penasihat ke pemimpin bangsa dengan sangat panik.

Pemimpin bangsa musuh mulai terlihat bingung dan panik dengan apa yang terjadi dia seakan - akan seperti bermimpi bahwa apa yang ada sekarang hanyalah ilusi, dengan tanpa berpikir panjang pemimpin bangsa dengan terpaksa menyerah atas perang tersebut.

"Kami menyerah mohon untuk tidak menghabisi bangsa kami dan rakyatku." Kata sang pemimpin bangsa musuh.

Tapi para bangsa peniliti tidak peduli dengan itu, mereka terus menghabisi satu per satu rakyat, prajurit dan para petinggi dari musuh.

"Huahahahahahahahahaha . . . . . apa menyerah? kami tidak akan berhenti sampai bangsa mu hancur dan musnah dari planet ini." teriak salah satu pemimpin sang peneliti.

"Apa? kau sudah gila dengan menciptakan alat seperti ini untuk melawan kami, kau sudah dapat kemenangan yang telak tolong berikan kebebasan pada rakyat ku biar aku saja yang mati disini." tegas pemimpin bangsa musuh.

"Dirimu saja tidak cukup, aku akan memusnahkan semua keturunan mu sampai tidak tersisa sedikitpun dari mereka, kami akan menguasai planet ini." jawab sang pemimpin peneliti.

"Bajingan, semuanya jangan takut atau kita akan kehilangan keluarga, anak dan istri - istri kita hajar barang kaleng tersebut." teriak sang peimpin bangsa.

Tapi tidak ada satupun dari prajurit yang mematuhi nya mereka berlari berhamburan dan para rakyat nya pun kelabakan untuk mengaburkan diri mereka, mereka sudah tidak peduli dengan bangsa nya hanya keselamatan diri mereka yang sangat mereka prioritaskan.

"Para bedebah, kembali kalian semua jan. . . . . ."

Hmmm.

Salah satu robot warior tiba - tiba saja berdiri di depan sang pemimpin bangsa musuh, pemimpin bangsa musuh tidak berkutik dan tidak bisa berkata apapun. robot tersebut hanya mengeluarkan suara mesin yang sangat menakutkan, dan membuat pemimpin bangsa musuh sangatlah ketakutan.

Hmmm, Haaa . . . . . . .

Tstttt . . . . . . . .

Kepala pemimpin bangsa musuh lepas dari lehernya dan sama dengan waktu yang singkat dia mengatakan, "Para bajingan itu, mereka akan merasakan sendiri dari alat yang mereka buat."

Setelah pemimpin bangsa musuh mati di medan pertempuran, para robot - robot itu menyisiri benua planet itu dan mencari sisa - sisa rakyat yang masih kabur atau mengumpat mereka terus membunuh mereka tanpa belas kasih dan juga ini adalah menjadi genosida suatu bangsa terbesar di jagat raya itu.

avataravatar