1 Kebangkitan Crest

Awan kelam membumbung tinggi di langit, menutup langit layaknya gumpalan kapas hitam. Rintik hujan terjun bebas dengan liar bersama gemuruh petir yang kasar.

Seorang anak laki-laki sedang merenung, menatap rintik hujan dari jendela kamarnya.

"Kapan hujan ini akan berakhir," dia mengeluh dengan wajah muram.

Jendela kamarnya terletak di lantai dua rumahnya, dari kamarnya dapat terlihat halaman rumah yang memiliki genangan air yang mengalir keluar.

Leon Farnos, anak sulung dari sebuah keluarga. Dia tinggal serumah bersama ibunya, sedangkan adiknya tinggal bersama ayahnya. Mereka tidak serumah dikarenakan kesibukan bisnis keluarga yang dijalankan oleh kedua orangtuanya berbeda, dan memiliki jadwal yang padat, sangat jarang untuk memiliki waktu luang berkumpul bersama.

Sesekali dirinya atau adiknya akan saling berkunjung ketika kedua orang tua mereka sedang keluar kota. Keduanya berumur 5 tahun saat ini. Dan akan berumur enam tahun besok.

Dimasa peradaban yang sekarang ini, umur enam tahun tahun adalah waktu paling tepat untuk kebangkitan esensi sihir. Esensi sihir yang telah dibangkitkan akan menjadi sebuah Crest pada tubuh, pada mulanya Crest ini hanya akan berjumlah satu, jumlah ini akan semakin bertambah satu setiap kenaikan sepuluh level.

Tepat besok, adalah hari ulang tahun Leon Farnos, keluarganya telah merencanakan untuk membawanya ke cabang Wizard Tower untuk menjalani kebangkitan esensi sihirnya. Leon Farnos tidak bisa tenang menantikan esok hari, tidak ada yang lebih menarik minatnya lebih dari kebangkitan esensi sihirnya. Dia telah menantikan datangnya hari itu sejak lama, baginya tidak ada yang lebih baik dari menjadi penyihir hebat.

Waktu berlalu dengan cepat, saat yang paling dinanti telah tiba, waktunya kebangkitan esensi sihir.

LeonFarnos ditemani oleh ibunya, Anna Farnos. Ia memiliki penampilan seorang wanita muda yang menawan, pakaian formal yang dikenakannya membuatnya tampak lebih bermartabat dan intelektual, rambut hitamnya mengalir hingga punggunya seperti air mengalir, mata hijaunya menampakkan kilauan yang penuh kehidupan, pandangannya tampak begitu lembut menatap anaknya sambil tersenyum ramah.

Mereka didampingi oleh seorang pelayan wanita yang sekaligus merupakan sekertaris pribadi Anna Farnos… Nana Irena, dia juga mengenakan pakaian formal yang sangat cocok untuknya, kakinya panjang dan ramping membuat sosoknya tampil lebih menarik, ekspresinya begitu tenang, tidak banyak keramahan yang ditampilkan, namun auranya tampak sangat bersahabat.

Jika saja mereka tidak membawa serta Leon Farnos, mungkin akan banyak pria lajang yang menggoda mereka. Mereka adalah dua bentuk kecantikan yang tidak akan pernah dilepaskan seseorang.

Seorang pria muda menyambut kedatangan mereka, mulanya dia terpesona oleh dua sosok wanita didepannya yang menampilkan senyum ramah, tapi dia segera tersadar dan memandu mereka menaiki lift menuju lantai dua. Lift berhenti naik dan pintu terbuka, apa yang terlihat dibaliknya adalah seperangkat teknologi yang rumit dan sebuah tabung besar dengan Rune yang rumit di bawahnya, membuat ruangan itu tampak begitu misterius dan hebat.

Sepasang pria dan wanita telah menunggu kedatangan mereka. Keduanya mengenakan jubah laboratorium dengan senyum ramah diwajah mereka. Si pemandu memimpin dan bergabung bersama kedua orang itu, si wanita melangkah dan tiba dihadapan Leon Farnos.

"Halo adik kecil, apa yang bisa kakak bantu?" wanita itu berbicara sambil berjongkok didepan Leon Farnos untuk menyamakan ketinggian mereka.

Dada Leon Farnos berdebar-debar, penuh semangat, terlalu semangat hingga lupa apa yang ingin dia katakan.

Melihat sikap menggemaskan yang ditampilkan Leon Farnos , wanita penguji itu dan Anna Farnos tidak bisa untuk tidak tertawa.

Anna Farnos berkata dengan lembut, "Hari ini dia berumur enam tahun, kami ingin dia menjalani kebangkitanya hari ini."

Wanita penguji itu mengangguk, dia segera berdiri dan mempersilakan Leon Farnos memasuki sebuah tabung kaca raksasa dengan Rune rumit dibawahnya.

Saat Leon Farnos telah siap, tangan si penguji pria menggambar simbol aneh diudara, mulutnya bergerak dengan cepat membaca mantra yang sulit dimengerti. Cahaya emas samar mulai naik dari bawah kaki Leon Farnos, sensasi lembut disalurkan pada tubuhnya secara perlahan. Energi hangat perlahan menyebar melalui pembuluh darahnya hingga terhenti di satu titik. Tepat di pusat punggung Leon Farnos.

Pada saat ini, gerakan tangan si pria penguji menjadi semakin cepat, ujung jarinya bersinar dengan cahaya putih redup, menggambar sebuah rune baru diatas simbol lama. Ketika pria itu selelsai menggambar, rune dibawah kaki Leon Farnos berputar dengan cepat, diiringi dengan cahaya emas yang semakin intens.

Leon Farnos dapat merasakan energi lembut yang sebelumnya telah berubah menjadi liar, tubuhnya mulai memanas dan menjadi merah padam, rasa sakit yang intens menjalar dari bawah kakinya. Energi liar terus melonjak dan mengakibatkan ledakan energi hebat yang membuat baju bagian atas Leon Farnos terkoyak selama proses.

Wajah Anna Farnos yang sebelumnya penuh senyum, telah berubah menjadi kekhawatiran, tidak berbeda dengan sekertarisnya. Ketika mereka bertanya pada penguji wanita, mereka tidak bisa menahan kekhawatiran mereka. Bagaimana tidak? Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Pemandu dan penguji wanita hanya bisa memandang dengan penuh keheranan terhadap hal aneh yang sedang mereka lihat.

Penguji pria yang sejak awal telah menggambar rune dengan jarinya, menjadi lebih pucat dari sebelumnya, keringat dingin mengalir deras dari wajahnya. Tapi dia tidak berniat untuk berhenti, bagaimana bisa dia menyerah dalam tanggung jawabnya? Sedikit saja kesalahan, dia bisa kehilagan pekerjaannya, bahkan mungkin membahayakan nyawa orang lain.

Aliran energi terus menerus mengalir dengan liar berusaha mendobrak titk di puast punggung Leon Farnos yang seperti tertutup sebuah lapisan misterius. Beberapa jam kemudian, lapisan yang memblokir aliran energi telah berhasil ditembus, perlahan aliran enegi dalam tubuh Leon Farnos menjadi lebih tenang. Sebuah simbol samar mulai terbentuk secara perlahan di punggung Leon Farnos, sebuah simbol Halo ular berwarna emas dengan tiga pasang sayap kecil.

Rasa sakit yang dirasakan Leon Farnos telah sepenuhnya hilang, Leon Farnos dan penguji pria terjatuh di lantai, mereka kehabisan tenaga untuk menopang tubuhnya sendiri.

Anna Farnos bergegas ke sisi anaknya, dengan rasa penuh khawatir seorang ibu. Warna kulit Leon Farnos masih begitu pucat dan hawa panas dari tubuhnya belum sepenuhnya hilang, Leon Farnos tidak mampu lagi menopang kesadarannya dan akhirnya pingsan.

Kondisi penguji pria masih lebih baik, dia hanya kehilangan sebagian besar Mana-nya dan menguras tenaganya, dia masih mampu menopang kesadarannya. Dirinya saat ini telah mencapai level 50, bagaimanapun dirinya masih termasuk cukup kuat, tidak pernah terpikir olehnya melakukan kebangkitan seorang anak akan menghabiskan 80% Mana-nya, itu harga yang sangat gila! Bagaimana bisa biaya yang diperlukan setinggi itu?

Penguji wanita yang bergegas membantu penguji pria, memandang Leon Farnos dengan penuh kejutan. Meski dia baru bekerja dalam bidang ini selama dua tahun, jumlah pengalamannya tidak sedikit. Apa yang membuatnya lebih terkejut adalah simbol di punggung Leon Farnos kehilangan warna emasnya dan berubah menjadi putih, tiga pasang sayap pada seimbol semakin lama semakin pudar, hingga akhirnya hanya menyisakan simbol halo ular putih.

Bagaimana mungkin?!

avataravatar
Next chapter