webnovel

Pemain Tangkas

Kembali lagi kenangan itu menyerang ingatan Liona di setiap sudut ruang peralatan olahraga. Sungguh tak pernah terbayangkan betapa menyakitkan saat setiap detik kenangan itu kembali bagaikan air bah.

Mengalir dengan deras, merusak apa saja yang dia lewati. Liona dan hatinya yang mudah tersentuh getar.

"Sakit banget, tapi aku cuma mau ngambil bola. Jadi gak seharusnya aku terluka," ucap Liona.

Dia lantas bergegas berjalan menuju rak yang didalamnya ada berisikan beberapa bola. Salah satunya bola basket berwarna oranye yang kini sudah berpindah tempat ke atas tangan kirinya.

Liona buru-buru menutup kaca lemari tempat penyimpanan bola. Dia juga bergegas keluar dari ruangan itu. Berlari dengan deru napas yang memburu juga sesak dalam dadanya.

"Kenapa Liona?" tanya Nando khawatir saat melihat wajah Liona yang pucat pasi. Napasnya juga tersengal. Seperti baru saja bertemu hantu bahkan mungkin lebih menakutkan daripada hantu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com