webnovel

2

Setelah mengantar Reynita, Hendra melajukan mobilnya menuju rumahnya.

***

"Eh Hendra udah pulang nak", sapa seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan muda

"iya mi, Hendra langsung ke kamar ya", Hendra melangkah menuju tangga

"tunggu dulu, mami mau bicara", Hendra berbalik melangkah mendekat ke arah maminya

"kenapa mi?", tanya Hendra

"Besok ikut mami ketemu temen mami sama anaknya ya", pinta mami Hendra, Hendra memutar bola mata malas. Dia tahu apa tujuan maminya mengajaknya bertemu teman maminya itu.

"Besok Hendra sibuk mi, ada meeting", Hendra menolak dengan alasan meeting

"Kenapa sih, setiap kali mami ajak kamu ketemu teman mami, pasti kamu nolak", protes Dona-mami Hendra

"mami mau jodohin Hendra sama anak temen mami kan?, makanya mami ngajak Hendra?", tanya Hendra

"sampai kapan lagi kamu mau sendiri, umur kamu udah 26 loh", ujar Dona

"belum niat mi, nanti aja", Hendra berdiri dari duduknya melangkah menuju anak tangga dan masuk ke kamarnya.

****

Reynita membuka pintu rumahnya, lalu masuk membuka sepatu dan menyalakan semua lampu, setelahnya Reynita mengunci pintu dan masuk ke kamar. Reynita menaruh ranselnya di atas kasur, lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Reynita keluar dengan handuk kimono yang membalut tubuh mungilnya.

Drttt Drttt

Hp Reynita berdering menandakan panggilan masuk. Reynita langsung mengambil hp nya dari dalam ransel

"Halo", tidak ada balasan dari seberang sana

"Halo", Reynita mengulang sapaannya. Masih tidak ada balasan. Akhirnya, Reynita mematikan panggilan tersebut.

****

Reynita kini sudah siap untuk berangkat kerja. Setelah sarapan, Reynita mengunci pintu rumah lalu berjalan menuju halte bus.

Reynita turun di halte bus yang tidak terlalu jauh dari kantor tempatnya bekerja. Saat akan menyebrang, Reynita tak melihat kiri kanan hingga ia tertabrak sebuah mobil. Reynita terlempar ke tepi jalan dan kepalanya membentur pembatas jalan sehingga darah segar mengalir dari pelipis kanannya. Seketika kesadaran Reynita hilang.

****

Sang empu mobil membawa Reynita ke rumah sakit Jaya Makmur.

"halo nak, ini mami di rumah sakit,,,tadi gak sengaja pak Rudi nabrak seorang perempuan jadi mami bawa ke rumah sakit,,,rumah sakit Jaya Makmur,,,ya,,mami tunggu ya"

"keluarga pasien", dokter keluar dari ruang UGD

"iya dok saya", jawab Dona, sang empu mobil yang menabrak Reynita

"pasien hanya luka kecil di bagian kepalanya, sudah bisa pulang hari ini, dan untuk administrasinya segera dibayar", jelas dokter

"oke, makasih dok", Dona langsung masuk menemui Reynita

"Enghhh,,ini dimana??", gumam Reynita yang baru sadar

"ini di rumah sakit,,maaf ya tadi mobil saya yang nabrak kamu"

"gak apa apa kok tante, saya harus pergi, makasih tante atas bantuannya", Reynita hendak beranjak dari tidurnya, namun ditahan oleh Dona

"mau kemana, kamu belum sembuh total"

"saya harus kerja tante"

"nomor orang tua kamu mana, saya telpon", titah Dona

"sa-saya sebatang kara di kota ini tante", jawab Reynita sambil menunduk

"ohh maaf, saya menyinggung perasaan kamu"

"gak apa apa tante, sekali lagi makasih tante udah nolongin saya, saya harus pergi", Reynita hendak pergi namun langkahnya terhenti ketika seorang laki laki masuk ke ruangannya.

"pak Hendra", gumam Reynita

"Reynita", gumam Hendra

"kalian saling kenal", tanya Dona

"iya mi, namanya Reynita, dia jadi office girl di Wijaya Property", jelas Hendra, Reynita hanya menunduk

'jadi yang nabrak aku tadi ibunya pak Hendra', Reynita membatin

"Reynita hari ini, kalau kamu mau libur, biar nanti saya izinkan ke bagian HRD", Reynita mengangkat kepalanya

"gak usah pak, saya kerja saja, lagian udah agak mendingan kok kepala saya", ujar Reynita

"gak usah, kamu libur aja", titah Dona

Reynita tersenyum "gak usah Bu, saya kerja saja, saya permisi", Reynita keluar dari ruang UGD meninggalkan sepasang anak dan ibu itu.

"anaknya cantik, baik, pekerja keras lagi, pengen deh mami punya menantu kayak dia, siapa tadi namanya", tanya Dona

Hendra memutar bola matanya malas "namanya Reynita mi", jawab Hendra

"ohh, ya sudah kamu balik ke kantor lagi sana", titah Dona, Hendra diam dan langsung keluar dari ruang UGD untuk kembali ke kantor

Next chapter