6 JATUH

Ketika bel pulang berbunyi, Pak Arvin tidak memperbolehkan Reyn, Ferga, dan Daichi pulang terlebih dahulu. Mereka harus mendengarkan ocehan Pak Arvin dan mendapat tugas tambahan. Ditambah lagi mereka diminta untuk membersihkan kelas sebelum pulang ke rumah.

"Kalian bertiga sini!"

Bentak Pak Arvin

Ketiga anak tersebut berjalan menghampiri Pak Arvin

"Kalian bertiga tadi berisik gara-gara apa?!"

Tanya Pak Arvin sambil memandangi ketiga anak tersebut.

Mereka bertiga hanya terdiam menunduk karena takut pada Pak Arvin yang meledak-ledak amarahnya

"Kalau ditanya itu dijawab! Kalian ini baru kelas 7, susah banget diatur, mau jadi apa kalian besok?! Tadi itu yang cowok sudah diperingatkan, kok malah kamu yang cewe ikut-ikutan!"

Ucap Pak Arvin sangat marah

"Jawab!! Yang kalian ributin tadi apa?! Kenapa diem aja? Gabisa jawab?!"

Tanya Pak Arvin lagi

Karena semuanya terdiam, tidak ada yang berani menjawab, akhirnya Reyn memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Pak Arvin.

"Tadi saya mencatat apa yang diterangkan sama Bapak, tapi Ferga mengajak saya main SOS, saya udah nolak, tapi dia maksa, ya udah dari pada berisik, saya turutin tapi saya sambil mencatat. Terus tiba-tiba Daichi manggil-manggil saya, buat minjem bolpoin. saya jadi gak konsen. Habis itu dipanggil Pak Arvin disuruh maju ke depan..."

Terang Reyn panjang lebar

"Ferga kamu kenapa ngajak Reyn main bukannya nyatet?! Uda merasa pinter kamu?!"

Bentak Pak Arvin kepada Ferga, setelah mendengar penjelasan dari Reyn

Sedangkan Ferga hanya terdiam sambil memandangi sepatunya

"Terus kamu Daichi! Ngapain minjem bolpoin ke Reyn?! Kenapa ga bawa sendiri dari rumah?!"

Tanya Pak Arvin kepada Daichi dengan nada tinggi.

"Tadi saya udah bawa bolpoin sendiri Pak, tapi bolpoin saya blobor, terus bolpoin saya yang satunya sudah habis Pak. Rencananya nanti waktu pulang saya mau beli...."

Jawab Daichi sambil menunjukkan tangannya yang terkena tinta bolpoin

"Yasudah sekarang kalian semua bersihkan kelas ini. Bagaimanapun juga kalian sudah mengganggu proses pembelajaran saya. Lain kali jangan di ulangi lagi ya! Jadikan ini sebagai pembelajaran buat kalian. Reyn kamu nggak salah tapi kamu ikut bantu mereka buat bersihin kelas ya. Nanti saya datang lagi untuk memeriksa. Sekarang saya mau ke ruang guru dulu"

Jawab Pak Arvin yang kemudian berjalan menuju ruang guru.

Setelah Pak Arvin berjalan agak jauh

"Tuh kan gara-gara lu gua jadi pulang telat. Kalian berdua tuh pembawa sial tau gak?! Kenapa gitu gue di takdir in sekelas sama kalian!"

Keluh Reyn sambil berjalan ke belakang kelas untuk mengambil sapu.

"Udahlah lu kalo mau pulang cepet makanya buruan bersihin jangan banyak ngomong..."

Ucap Ferga sambil mengangkat kursi ke atas meja.

Kemudian Mereka membersihkan kelas. Beberapa menit kemudian Pak Arvin kembali dan meminta mereka untuk pulang karena jam sudah menunjukkan pukul setengah empat. Mereka biasanya pulang jam setengah tiga.

"Anak anak karena sudah sore. Kalian bisa pulang. Terimakasih sudah bersih bersih dan saya ingatkan sekali lagi agar kejadian seperti tadi tidak di ulangi."

Ucap Pak Arvin

Mereka bertiga pun memberi salam kepada Pak Arvin kemudian berjalan keluar gerbang. Ketika di gerbang Reyn merasa ada yang memegang tasnya, saat dia mengecek ternyata tidak ada apa-apa. Ferga yang tadinya di belakangnya sekarang berada di depannya. Tasnya terasa lebih ringan, setelah berjalan beberapa langkah agak jauh.

"Reyn botol lu ketinggalan di gerbang"

Ucap Ferga yang memang dia yang melakukannya.

Reyn setiap hari memang membawa botol minum dari rumah. Reyn langsung berjalan putar balik menuju gerbang sekolah dan mencari botolnya. Setelah ketemu dia langsung berlari menuju Ferga Dan meletakkan botolnya di tas Ferga. Agar tas Ferga lebih berat, karena masih ada air di dalam botol tersebut. Kemudian Ferga mengambil botol tersebut dan meminumnya.

"Woi ngapain lu minum!! Muntahin buruan!!"

Ucap Reyn tiba-tiba. Tetapi Ferga terlanjur menelannya.

"Woi gimana sih lu!! Udah suruh muntahin kok lu malah telen!! Lu tau ga?! Itu tadi air keran bego!! Mau Gua siram ke bunga tapi gua lupa!"

Ucap Reyn panik

Ferga yang terlanjur menelannya dan mendengarkan ucapan Reyn langsung bingung. Dia panik kemudian membuang seluruh air dalam botol tersebut.

"Lah elu goblok! Ngapain juga botol minum lu isi air keran bego!! Kalo udah keminum gini siapa yang salah coba?!"

Jawab Ferga bermaksud menyalahkan Reyn

"Ya elu lah dongo!!! Siapa juga yang nyuruh asal minum minuman orang, mana ga izin dulu lagi. Ya udah itu salah lu sendiri.... Ngapain lu malah nyalahin gua!!"

Mereka pun beradu mulut di sepanjang jalan, karena keadaan di jalan sudah sangat sepi. Anak-anak yang biasanya di warung menunggu jemputan sudah pulang semua. Hanya ada beberapa anak, mungkin dua atau tiga anak. Kemudian Reyn meminta botolnya, tetapi Ferga tidak memberikannya, dia malah membawa lari botol tersebut. Akhirnya mereka kejar-kejaran. Setelah beberapa saat, Reyn tersandung batu dan terjatuh, kakinya berdarah. Ferga yang sudah jauh di depan kemudian putar balik menyusul Reyn yang terjatuh.

"Gimana sih lu.. Kok bisa jatuh? Mangkanya kalo lari tuh liat jalan... Punya mata tuh dipake!!"

Jawab Ferga lagi-lagi menyalahkan Reyn.

"Lah kan... Lu nyalahin gua lagi!! Coba sekarang siapa yang mulai duluan!! Coba aja lu gak lari, gua ga bakal ngejar lu! Gua juga ga bakal jatuh kayak gini!!"

Bentak Reyn kepada Ferga

Ferga terdiam, kemudian dia menolong Reyn. Mereka berjalan bersama sampai rumah. Ketika sampai rumah...

"Assalamualaikum..."

Ucap Reyn dari depan pintu

Kemudian Reyn membuka pintu lalu masuk dan ganti baju. Ibunya tidak sengaja melihat kakinya yang lecet

"Loh kak itu kakinya kenapa?? Kamu habis jatuh??"

Tanya Bu Thiara khawatir

"Oh ini, nggak papa kok Bu.. Tadi di jalan jatuh kesandung batu.."

Ucap Reyn jujur

"Lho kok bisa?? Gimana ceritanya?? Kamu ga liat jalan?"

Tanya Bu Thiara penasaran

"Biasa Bu, itu tadi gara-gara si Ferga dia ngambil botol aku...."

Ucap Reyn

"Oh iya... Botol aku masih dibawa si Ferga..."

Ucap Reyn kemudian mengambil ponselnya

---------------DI CHAT---------------

Reyn : Woiii!! Sini lu ke rumah gua! Balikin botol gua sekarang!

Ferga : Apaan si.. Baru aja ketemu masa lu udah kangen...

Reyn : Dih! PD banget lu jadi orang. Siapa juga yang kangen sama lu, gua kangennya sama botol gua! Jadi cepetan balikin sekarang!"

Ferga : READ

---------------------------------------------------------

Tidak lama kemudian Ferga ke rumah Reyn, sambil membawa botolnya.

"Nih botol lu, lu alesan kan.. Lu sebenernya pengen ketemu gua, tapi lu gengsi, ya kan?! Udahlah jujur aja deh"

Ucap Ferga ke GR-an

"Dih apaan sih lu... Ga jelas banget.. Udah sana, pulang aja luuu"

Ucap Reyn mengusir Ferga

Ferga pun pulang, dengan senyum sok gantengnya.

Tiba-tiba HP Reyn berbunyi...

---------------DI CHAT---------------

Erlyn : Reyn, lu besok sama siapa??

Reyn : Hah?! Apanya?? Ya gue sendiri lah... Paling kalo iya Ferga nyusul gue dari belakang..

Erlyn : Pasti lu gak inget kalo besok ada renang..

Reyn : Lah iya anjir... Gue beneran lupa.. Emang lu besok mau sama siapa?

Erlyn : Tuh kan beneran lupa.... Gue saranin mending lu sekarang beres-beres deh, daripada besok lu lupa nggak bawa baju ganti... Kan ga lucu.. Rencananya sih, gue mau sama lu... Lu mau gak?

Reyn : Ya udah iya... Abis ini gua beres-beres, ya gua mau sama lu.. Tapi besok gua boncengin waktu berangkat ya, terus lu boncengin gua waktu pulang... Kaki gue sakit woi

༎ຶ‿༎ຶ

Erlyn : Iyaa iya... Gampang itu mah, emang kaki lu sakit kenapa?

Reyn : Ada lah... Tadi gua jatuh sama si Ferga...

Erlyn : Oalah... Yauda get weel soon ya.. Tapi lu besok ikut renang kan?

Reyn : Iya... Insya Allah gue besok ikut renang kok..

Erlyn : Oke.. see you

---------------------------------------------------------

Pagi harinya di sekolah

avataravatar
Next chapter