10 COKLAT

Saat dikelas...

"Ferga, maju ke depan"

Pinta Bu Ufa kepada Ferga

Ferga sudah berada di kelas sedari tadi

"Iya Bu, ada perlu apa?"

Tanya Ferga sembari berjalan menuju meja guru

"Kamu tetanggaan sama Reyn?"

Tanya Bu Ufa

Tidak lama kemudian

-Tok tok tok

Terdengar bunyi pintu diketuk

"Assalamualaikum Bu..."

Ucap seorang anak dari 3 anak yang berdiri di depan pintu. Mereka adalah Irish, Sheila, dan Erlyn

"Waalaikumsalam, iya silakan masuk"

Jawab Bu Ufa kemudian mengulangi pertanyaannya kepada Ferga

"Ferga, kamu tetanggaan kan sama Reyn?"

"Iya Bu, ada apa ya?"

Tanya Ferga

"Kamu bisa gak? Seminggu ini belajarnya sama Reyn?"

Tanya Bu Ufa

"Bisa Bu!"

Jawab Ferga dengan semangat

-Mantap nih tugasnya biar Reyn aja yang ngerjain, gue tinggal nyalin

Ucap Ferga di dalam hati kemudian tersenyum penuh kemenangan

"Ya udah, terima kasih ya.. Sekarang kamu boleh duduk."

Ucap Bu Ufa

"Iya Bu, terima kasih..."

Jawab Ferga kemudian berjalan menuju tempat duduknya

"Oke anak-anak, sekarang kita mulai pembelajarannya... Kalian bisa buka buku halaman 24"

Ucap Bu Ufa meminta murid muridnya untuk membuka buku paketnya

Mereka pun melaksanakan pembelajaran selama 50 menit dengan tenang. Tidak lama kemudian, bel istirahat kedua berbunyi. Ferga berniat menghampiri Reyn ia berjalan ke arah lapangan

"Woi, Fer! Lu mau ke mana?"

Tanya Erlyn kepada Ferga yang sedang berjalan kearah pintu

"Kamar mandi"

Jawab Ferga singkat

"Lah kamar mandi kan sebelah sana?"

Jawab Erlyn sambil menunjuk arah kamar mandi yang lebih dekat dengan kelasnya

"Suka-suka gua lah... Orang gua mau jalan-jalan.."

Jawab Ferga nyolot

"Oh gua kira mau jengukin Reyn"

Jawab Erlyn

"Ogah"

Ucap Ferga tidak mempedulikan Erlyn.

Kemudian Erlyn masuk ke kelas dan memberesi bukunya yang masih berserakan di atas meja.

"Woi jadi ke UKS ga? Katanya tadi Reyn minta ke kelas.."

Ucap Irish kepada Erlyn dan Sheila

"Iya, bentar gue mau beresin ini dulu.."

Jawab Sheila sambil memasukkan bukunya ke dalam tas. Sedangkan di UKS

Tok tok tok

Ferga mengetuk pintu kemudian masuk ke dalam ruangan, terlihat Reyn sedang membaca novel sendirian

"Lu ngapain Di sini?"

Tanya Reyn tanpa memandang Ferga, karena sudah terbayang di otaknya bahwa itu adalah Ferga

"Gua kasihan lu sendirian, ntar nangis lagi..."

Ejek Ferga

"Dih ngapain juga gua nangis... Gua kan ga cengeng kayak lu... Kalah maen sendal aja nangis" Jawab Reyn sambil meletakkan novelnya

"Kalo ga cengeng, terus kenapa tadi nangis? Eh itu kan waktu kecil! Bukan sekarang!!"

Tanya Ferga, mengungkapkan fakta

"Kapan?! Orang gua gak nangis... Cuman netesin air mata."

Jawab Reyn membantah

"Terus apa bedanya anjir?!"

Ucap Ferga kesal

Tak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk. Itu adalah Irish Erlyn dan Sheila.

"Lah.. Ngapain lu disini?! Tadi katanya ogah jengukin Reyn.. Alesannya mau ke kamar mandi.."

Ucap Erlyn tiba-tiba

"Dih... Orang gua tadi jawabnya mau jengukin Reyn.. Telinga lu kalii... Terus lu ngapain Di sini?!"

Tanya Ferga kepada mereka bertiga

"Gue mau bawa Reyn ke kelas, mending lu bantu kita deh..."

Ucap Sheila

"Lah kenapa jadi nyuruh nyuruh gua?!"

Ucap Ferga

"Sini gua aja yang bantu..."

Tiba-tiba Matheo datang dari belakang menawarkan bantuan

Erlyn Irish dan Sheila berdiri mematung. Mereka terkejut, anak yang terkenal sangat cuek dan bodo amatan itu mau menawarkan bantuan kepada mereka.

-gila mimpi apaan tuh semalem

Ucap Erlyn dalam hati

"Dih kesambet apaan lu?!"

Celetuk Irish yang memang suka ceplas-ceplos

"Apaan sih lu sokap banget!"

Ucap Ferga pergi tiba-tiba. Matheo hanya menatap sinis Ferga

"Sini Math, bantu aja kalo lu mau.."

Ucap Sheila

Matheo pun ingin memegang lengan Reyn sebelah kiri, tetapi ditahan oleh Ferga.

"Gak usah! Gua aja yang bantuin dia!"

Ucap Ferga kemudian

"Dih katanya tadi nggak mau bantuin..."

Umpat Irish. Sedangkan Matheo hanya terdiam

"Siapa juga yang bilang gamau?! Orang tujuan gua ke sini mau bawa dia ke kelas, cuman gua nggak suka aja kalo disuruh-suruh!"

Bantah Ferga

"Lah... Lu tadi bilangnya kan mau ke kamar mandi, bukan ke UKS.. Gimana si?!"

Jawab Erlyn kebingungan

"Kapan gua ngomong gitu?! Orang dari tadi waktu lu tanya, gue jawabnya mau jemput Reyn di UKS. Udah gue bilang kan telinga lu rada ga bener.. bersihin gih"

Jawab Ferga

"Udah buruan, bawa gua ke kelas, gue capek berdiri terus.."

Protes Reyn yang sedari tadi berdiri sambil menahan kakinya yang masih sakit.

Matheo pun ingin memegang lengan kiri Reyn lagi, namun Ferga menahan nya sambil menatap sinis. Tidak lama kemudian, teman Matheo datang menghampiri

"Woi Math! Buruan lu ditungguin sama Bu Fira, katanya lu yang ngumpulin tugas anak-anak"

Ucap teman Matheo

"Eh iya gua lupa... Ya udah gua duluan ya Reyn"

Ucap Matheo kepada Reyn kemudian pergi menuju kelasnya

"Iyaa.."

Jawab Reyn

"Sana lu pergi! Jangan balik!!"

Umpat Ferga dari belakang

Kemudian mereka berempat membawa Reyn menuju ke kelas. Sesampainya di kelas, Reyn duduk di bangkunya. Terlihat Daichi duduk di bangkunya, tepatnya di depan Reyn

"Woi cing, kucing... Makasih ya yang tadi"

Ucap Reyn berterima kasih karena ia merasa Daichi yang membelikannya makanan di kolam renang tadi

"Hah makasih apaan?!"

Tanya Daichi kebingungan

"Yang tadi makanan di kolam renang, elu kan yang beliin??"

Tanya Reyn juga bingung

"Hah makanan apa si anjir?! Gajelas banget lu!"

Tanya Daichi kebingungan karena memang bukan dia yang membelikan Reyn makanan

Irish ingin memberitahunya, tapi di cubit oleh Ferga sehingga dia tidak jadi memberitahu Reyn.

"Alah udah lah lupain aja.. Sekarang lu ga pengen makan?"

Ucap Ferga kemudian, dia bertanya kepada Reyn

"Oh iya... Beliin yang tadi lu buang!"

Pinta Reyn menagih janji Ferga

"Iya iya.. Gampang, yauda gua beliin dulu ya"

Ucap Ferga kemudian berjalan menuju kantin

DI KANTIN

Ferga membeli susu dan coklat. Saat dia mengambil uang dari sakunya.

Dia lupa kalau tadi dia beliin mie buat Reyn juga. Uangnya tersisa Rp.5.000 yang pastinya tidak cukup untuk membeli susu dan coklat tersebut.

DI KELAS

"Woi cing! Tadi lu beliin gua makanan kan pas di kolam?! Malah lu nyuruh Ferga buat ngasih ke gua?!"

Tanya Reyn yang menganggap Daichi pura pura tidak tau

"Kin! Lu gua bilangin ngeyel banget si! Gua gatau anjir! Makanan apa yang lu maksud?!"

Jawab Daichi

"Uda lah.. Jujur aja cing!!"

Desak Reyn

"Udahlah... Gue tau siapa yang ngasih.. Tapi lu janji ya jangan kasih tau orangnya.."

Ucap Irish bermaksud ingin memberitahukannya kepada Reyn

"Iya iya... Siapa? Janji gua ga bakal bilang ke orangnya..."

Jawab Reyn

"Jadi yang ngasih lu itu si Fe..."

Belum selesai Irish berbicara, Ferga berada di depan pintu.

"Woi cing kucing sini lu! Cepetan!"

Ucap Ferga yang tiba-tiba datang ke kelas sambil berteriak-teriak.

"Ogah mager... Kalo mau lu yang ke sini.."

Ucap Daichi menolak

"Cepetan cing ini antara hidup dan mati..."

Jawab Ferga dari pintu karena dia tidak mau masuk ke dalam kelas, dia takut kalau ketahuan Reyn uangnya tidak cukup.

"Apaan siii?!"

Jawab Daichi sambil menghampiri Ferga

"Fe siapa Rish?!"

Tanya Reyn spontan dan Ferga mendengarnya. Ferga langsung memelototi Irish, Irish bingung mau menjawab apa

"Venus... Anak dari kelas sebelah itu, soalnya tadi sebelum kita berangkat, gua liat dia nitipin uang ke Ferga katanya suruh beliin makanan buat lu."

Jawab Irish ngasal

"Hah? Venus siapa anjir?!"

Tanya Reyn tambah kebingungan

"Gue juga nggak tahu soalnya gua ngarang"

Jawab Irish dengan santai, karena dia emang suka ceplas-ceplos jadi tidak ketahuan kalau dia berbohong.

"Lah.... Gua udah serius dengerinnya anjir..."

Jawab Reyn. Kemudian semuanya tertawa

Sedangkan Ferga

"Woi lu ada uang nggak?"

Tanya Ferga kepada Daichi diam diam di depan pintu

"Ada, buat apaan anjir?!"

Tanya Daichi

"Jadi sari tadi tuh yang dimaksud Reyn yang beliin makanan itu gua.. Nah gue bilangnya lu yang beliin, jadi dia nanya ke elu... Tapi lu diem aja jangan bilang ke dia kalo gua yang beliin.. Nah terus tadi waktu di UKS si Matheo ngasih dia makanan tapi gua buang soalnya gua gak suka. Terus gue janji ke dia ntar waktu pulang gue ganti makanan dari Matheo. Nah uang gua habis tinggal Rp.5.000 otomatis kurang lah, jadi gue mau minjem sama lu... Besok gua balikin janji"

Ucap Ferga panjang lebar

"Lah kenapa lu bilangnya gue yang beliin anjir?! Bentar bentar bentar, gue mau nanya.. Lu sebenarnya suka kan sama si Reyn?"

Tanya Daichi penasaran

"Halah udah lah, intinya gua gak suka sama dia. Buruan!! Keburu ditagih gua sama si Reyn!"

Ucap Ferga

Kemudian Daichi memberinya uang Rp.10.000 lalu Ferga berlari membelinya. Setelah selesai dia kembali ke kelas

"Nih...."

Ucap Ferga sambil menyodorkan susu dan coklat tersebut kepada Reyn

"Makasih..."

Ucap Reyn

"Ntar malem gua ke rumah lu ya..."

Ucap Ferga tiba tiba

"Lah ngapain?!"

Tanya Reyn

"Ya gua disuruh sama Bu Ufa buat belajar bareng sama lu..."

Jawab Ferga

"Lah anjir?! Terus lu mau?"

Tanya Reyn

"Iya lah... Emang lu mau ketinggalan pelajaran?! Masi untung gua baik!! Gada terimakasihnya lu!"

Ucap Ferga mengejek Reyn

"Iya iya... Ntar jam berapa?"

Tanya Reyn

"Udahlah tinggal ntar.."

Jawab Ferga

Tidak lama kemudian bel masuk berbunyi. Mereka melaksanakan pelajaran seperti biasa. Beberapa saat Daichi mencoret buku Reyn. Reyn sekarang sudah kebal, dia sudah terbiasa. Tetapi kalau dilakukannya secara terus-menerus Reyn juga kesal.  Setelah jam menunjukkan pukul 2.30 mereka pulang. Ferga menuntun Reyn sampai rumah. Ketika di Rumah

avataravatar
Next chapter