webnovel

Pertemuan Pertama

"Haduuuh kenapa sih Rose kamu ngk bangunin aq dari tadi" keluh Rena sambil memainkan ponsel yang ada dalam genggamanya... "Tapi aku sudah membangunkan mu berulang kali tadi" jawab Rose. Jawaban Rose tidak dihiraukan oleh sama sekali oleh Rena..  Dan yaaa jika Rena tidur dia tidak bisa diganggu sama sekali, seperti beruang yang sedang berhibernasi.

Rose adalah asisten pribadi Rena sejak Rena menjadi seorang  model, dialah yang mengatur seluruh jadwal dan kegiatan Rena , mulai dari bangun hingga tidur lagi, dari pakaian dan makanan , intinnya semua yang dilakukan Rena,Rose lah yang mengurusnya.

"Awwhh" Teriak Rena karna dia baru saja bertabrakan dengan seorang pria yang tingginya sekitar 189 cm , kaki Rena yang tergelincir dan kakinya yang sudah tidak bisa menyeimbangkan tubuh nya pun hampir terjatuh, beruntung pria yang bertabrakan denganya tadi dengan cepat memegang pingang Rena dan menempelkan nya ke tubuh pria itu.

Mata mereka yang saling bertatapan membuat mereka tidak bergerak sedikitpun, mata itu saling pandang satu sama lain tanpa melihat orang-orang yang ada di bandara itu menatap mereka dengan tatapan aneh.

Sampai suara dari sosok pria yang ada di belakang pria yang menabrak Rena tadi menggeluarkan suara "Bos, Kita harus segera masuk pesawat, sebelum terlambat".

Kemudian pria yang bertabrakan dengan Rena tadi dengan cepat menegakkan tubuh Rena dan menjauhkannya dari tubuhnya, "Ma...Maaf" ucap Rena, tapi pria itu pergi tanpa menggucapkan sepatah katapun pada Rena.

Sedangkan pria yang dibelakangnya menjulurkan tangannya dan berkata "Maafkan bos saya memang seperti itu.. Dan perkenalkan nama saya Anton, asisten serta sekertaris bos saya, Rey"

"iya tidak apa-apa saya mengerti" jawab Rose yang ada disebelah Rena. Sedangkan Rena masih sibuk merapikan pakaianya yang  terlihat berantakan karna bertabrakan deng pria tadi.

Pria tadi siapa namanya? Rey? ya Rey!! tapanya sangat dingin, angkuh, dan sombong. Bahkan dia tidak mengucapkan sepatahkata pun tadi, dasar menyebalkan. Gumam Rena dalam hati.

Rose yang melihat wajah Rena yang terlihat murung itupun diam saja, karna dia sudah tau pasti Rena kesal akan kejadian tadi dibandara. Sudahlah lupakan aku mau istirahat dulu, masih ada waktu beberapa jam untuk pesawat ini sampai ditujuan dan mendarat, gumam Rose dalam hati...

Sudahlah lupakan aku mau istirahat dulu, masih ada waktu beberapa jam untuk pesawat ini sampai ditujuan dan mendarat, gumam Rose dalam hati...

beberapa jam kemudian_ _ _

"akhirnya sampai juga,aku mau istirahat" ucap Rena dengan melangkah turun dari mobil dan hendak memasuki apartemenya..

Sedangkan Rose menyuruh sopir untuk membawa koper miliknya dan milik Rena.

Sesuai dugaan Rose, belum beberapa menit Rena sudah tertidur di ranjang besar miliknya dengan memeluk guling nya dengan erat.

Terkadang Rose ingin sekali mengejek Rena, Rena sering berkata "aku tidak suka warna merah muda, itu terlalu feminim, terlalu seperti perempuan..."

Tapi hampir semua yang ada di sisi Rena warnanya merah muda,seperti yang dia lihat sekarang,, kamar Rena yang penuh dengan warna merah muda, mulai dari cat dinding, sprai, boneka, lemari, kursi, rak buku, laptop, karpet, sofa, dan tak lupa dengan kamar mandi yang serba pink juga...

"huffffttt...Dasar, Renaa-Renaa" Gumam Rose dengan lirih

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, tapi Rena belum bersiap-siap. Padahal aku sudah bilang padanya hari ini ada kontes pemilihan model yang didatangi oleh banyak perusahaan yang menginginkan model yang terbaik untuk mempromosikan produk di perusahaan mereka. Batin Rose dengan jengkelnya..

Setelah kurang lebih 45 menit, akhirnya Rose bisa membangunkan Rena dan membuatnya bersiap-siap...

Merekapun tiba diacara kontes pemilihan model. Rose berdiri membukakan pintu mobil untuk Rena, dan dengan anggun Rena turun dari mobil itu...

Seketika pandangan semua orang tertuju padanya.. Gaun yang panjangnya hingga mencapai lantai, dan kain yang hanya menutupi bahunya saja membuat lengganya yang terlihat putih mulus pun terekspos sangat indah. Dengan tatapan semua orang yang tertuju padanya, dia berjalan memasuki ruangan kontes.

"awwhh... Issshhh" teriak Rena saat ada seseorang yang membawa secangkir minuman dan menabraknya, membuat gaun yang dipakainya basah dan kotor

"Kau!!!" ucap Rena dengan menatap tajam mata pria itu. Sedangkan pria itu tetap berjalan dengan wajah seperti tidak terjadi apa-apa tadi...

Anton asisten pribadi Rey yang melihat itu langsung meminta pelayan untuk menggambilkan kain untuk segera dia berikan pada Rena...

*ya lagi-lagi pria yang menabraknya untuk kedua kalinya itu adalah Rey.. Pertama di bandara, sekarang di acara kontes.

Dia memberikan kain itu untuk menutupi pakaian Rena yang basah dan kotor.

Sedangkan Rena hanya bisa menahan amarahnya yang semakin memuncak setelah salah seorang dari panitia kontes bilang pada Rena kalau Rena tidak bisa melanjutkan kontesnya dengan baju yang basah dan kotor seperti itu...

Seketika Rena pun pergi menuju mobil dan menyuruh sopir untuk menggantarkan nya pulang...

"dasar kenapa aku harus bertemu dengan pria itu lagi... Sial!!! " kerutu Rena dengan menggepalkan tangganya erat-erat.

Bagaimana ini? bulan ini juga harus bayar uang apartemen. Sedangkan gajinya bulan ini digunakan untuk berlibur kemarin, bagaimana ini..? Gumam Rena dalam hatinya dengan mengurut keningnya yang terasa pusing dan menyandarkan kepalanya di sofa single miliknya, kemudian tertidur.

"Rena bangunlah" ucap Rose. 

Rena yang baru saja tertidur membuka matanya dengan perlahan dan mengguceknya agar bisa terbuka lebar.

"Rena lihat tanpa ikut kontes kau sudah dipilih diperusahaan milik Aditya" ucap Rose dengan  lantang

"Benarkah?" ucap Rena dengan penuh semangat, dan dibalas anggukan oleh Rose

Ya memang saat seseorang melihatku mereka pasti sudah bisa tertarik padaku, hahaha...

Sekarang aku sudah tidak perlu kawatir untuk membayar uang apartemen...  Karna pria bernama Rey yang dingin dan angkuh itu hidup ku menjadi sial!! Pffttt...Gumam Rena dalam hatinya

Keesokkan harinya Rena dan Rose datang ke perusahaan Aditya untuk membicarakan pekerjaannya...

Rena yang sibuk memainkan ponselnya saat di loby tidak senggaja menabrak pria dihadapanya.

(brakk...)

.

.

Rena mengangkat kepalanya melihat sosok yang menabraknya baru saja.

"kau lagi?  Apa dunia ini sangat sempit hingga aku harus bertemu denganmu lagi? " keluh Rena dengan kesal

Anton asisten pribadi Rey yang ada dibelakang Rey bilang "Nona tuan Rey adalah... " sebelum melanjutkan ucapanya Rey sudah menatap tajam Anton. Anton yang mengerti akan maksut bosnya itu diam. Dan langsung mengikuti langkah Rey

Kenapa dia juga ada disini? Gumam Rena dalam hati.

"kau seharusnya tidak bersikap seperti itu Rena" ucap Rose yang ada disebelah Rena.  Dan untuk kesekian kali Rena tidak menghiraukan ucapan Rose.

"nona silahkan masuk" ucap seorang pekerja di perusahaan itu..

Rena dan Rose dengan langkah lambat berjalan menuju ruang bos perusahaan itu, mereka berjalan lambat karna sudah berjam-jam mereka menunggu untuk dipersilahkan masuk ke ruangan bos perusahaan itu...

.

.

.

Next chapter