webnovel

REWRITE THE STAR'S

"Kamu adalah kata semu, yang tak jua menemukan titik temu." Arunika Nayanika, gadis cantik pemilik netra hitam legam dan pipi bolong disebelah kiri. Terkenal tidak bisa diam juga asal ceplas-ceplos saat berbicara, membuat gadis itu banyak memiliki teman, meski hanya teman bukan sosok yang benar-benar berarti dalam hidupnya yang disebut sahabat. Gadis yang sering menguncir kuda rambutnya itu adalah gadis yang rapuh. Dibalik sifat bar-bar dan asal ceplosnya, ia memiliki trauma berat dengan segala hal yang disebut 'rumah'. 'Rumah' yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk kembali, saat dunia menyakiti. Namun tidak, untuk sosok Arunika. Sekolah, menjadi tempatnya melepaskan luka dan trauma pada 'rumah'. Hingga, Tuhan mengirimkan sosok luar biasa bernama Sandyakala Lazuardi. Sosok dingin, ketus, pedas dan misterius. Yang mampu membuat Arunika menemukan arti 'rumah' sebenarnya. Namun, berbanding terbaik. Menurut Sandyakala bertemu Arunika adalah kesialan dalam hidupnya, yang tak seharusnya tertulis dalam lembar cerita.

Mitha_14 · Teen
Not enough ratings
214 Chs

Kepura-puraan

Goresan 42; Kepura-puraan

----

Sandyakala merasakan ada sesuatu yang aneh, pada sosok Arunika dibelakangnya. Gadis itu terus menegelamkan wajahnya dibalik lipatan tangan, padahal bel masuk sudah berbunyi.

Laki-laki itu berbalik dan menatap sosok Arunika yang sama sekali tidak bergerak, padahal yang melihat kearahnya adalah Sandyakla loh.

Sandyakala mengelurkan tangannya, memegang dahi gadis itu dan benar saja, panas. Jangan bilang Arunika pingsan.

"Arunika.." Sandyakala sedikit menguncang bahu Arunika, namun sayang gadis itu sama sekali tidak merespon apapun.

Farah yang sedang sibuk membaca buku, melihat kearah Sandykala yang mecoba membangunkan Arunika, namun tidak ada respon dari gadis itu. Dan seharusnya gadis itu langsung bangun karena yang membangunkannya adalah Sandykala, mana mungkin juga gadis itu lupa dengan suara Sandyakala?

"Arunika kenapa?" Sandyakala menatap Farah, gadis itu menggeleng tidak tahu.

"Tadi katanya sih ngantuk."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com