webnovel

Mulai terbuka

Nia sudah turun dari mobil Romeo, saat ini dirinya sudah berada di rumah besar Romeo.. baru pukul Tujuh, Romeo sudah ada di depan apartemen sejak pukul 6 pagi dan membuat Nia harus buru buru mandi dan berganti pakaian. Nia bersyukur karena Romeo mau menjemputnya, jadi Nia tidak terlambat datang untuk memenuhi janji.

Nia menarik tangan Riri yang masing malas-malasan berjalan, Membiarkan Romeo lebih dulu membuka pintu rumahnya. Mata Nia melihat ke sekeliling taman Rumah Romeo, pandangan Nia terfokus pada satu orang yang terasa begitu mimpi bagi Nia.

"Mas Surya?". Nia berucap pelan, namun karena keadaan memang sepi. hingga membuat Surya menengok dan Romeo serta Riri sama sama melihat ke arah belakang.

Romeo diam saja ketika menatap wajah Surya lalu ke wajah Nia, ada rasa rindu di balik mata Nia. Rasa yang membuat Romeo hancur perlahan, namun Romeo tidak ingin terlalu memikirkannya. membiarkan Nia merasakan sebentar saja rasa rindu itu sebelum kesakitan yang mendalam.

"Kalian sudah datang". Surya menaruh selang air, Surya baru saja menyiram tanaman untuk menyibukkan dirinya.

"Mas Surya pulang? kenapa gak bilang? kalau gitu Nia bisa datang lebih cepat". Kata Nia dengan nada girang, Riri mendelik sendiri melihat tingkah sahabatnya yang seperti cacing kepanasan.

"Iya, baru semalam.. langsung masuk saja, Semua sudah ada di dapur". Kata Surya sopan, Surya tidak ingin memberikan kesan jahat pada Nia. Surya tau, setelah ini Nia pasti akan sangat sakit hati setelah mengetahui hal yang sebenarnya terjadi.

"Mas Surya gak masuk?" kata Nia mencoba untuk berbincang lebih lama.

"Tidak.. aku masih harus menyiram tanaman yang lain". kata Surya sambil tersenyum, senyum itu membuat Nia langsung berbunga-bunga dan ingin sekali berteriak kencang.

"Mas.. Singkong gorengnya sudah Lina buatkan". Suara seorang perempuan yang mengusik pendengaran Nia keluar dari balik pintu. Nia terdiam saat melihat wajah perempuan ini sama persis seperti wajah perempuan yang berteman dengan Nia di Instagram.

"Loh ada tamu, ayo silahkan masuk.. maaf ya, Lina tidak tau". Kata Lina sopan, membuka jalan membiarkan agar Nia dan Riri serta Romeo masuk ke dalam.

"Gak papa Lina, ini kita mau masuk.. ayo Riri Nia". Kata Romeo mengajak mereka berdua masuk ke dalam, Nia mengikuti saja.. walaupun dalam hatinya masih bertanya-tanya siapa Lina ini? apa hubungan mereka? kenapa dekat sekali dengan Surya? sampai membuatkan singkong goreng?

Riri menggandeng tangan Nia masuk bersama, Mengikuti Romeo hingga mereka sampai ke dapur.. di dapur sudah banyak macam sayuran, ikan dan daging.. Nia mengatur nafasnya agar tidak sesak dan baik baik saja, menyingkirkan segala pikiran jahat Yang sedang silih berganti menghantui Nia.

"Nia Riri?" Ucapan Nenek yang membuat Nia langsung tersenyum.

"Nenek, Nenek juga kemari.. senangnya Nia bisa melihat Nenek lagi". Nia menghampiri Nenek dan memeluk Nenek dengan sayang, Nenek juga tersenyum senang karena melihat Nia datang.

"Nenek juga senang Nia kemari, Sudah sarapan? ayo makan dulu.. ada nasi goreng dengan telor mata sapi". Kata Nenek yang langsung menarik tangan Nia dan Riri untuk duduk di kursi meja makan.

Riri dan Nia hanya menurut sambil tersenyum, Romeo juga ikut duduk karena memang belum sarapan.

"Nenek jadi merepotkan, Nia kemari mau membantu Nek". Kata Nia pelan.

"Tidak apa apa, sebelum bekerja itu harus makan terlebih dahulu untuk mengisi tenaga. sekarang kalian makan yang banyak, ini juga minum susunya.. Ibu Devy sedang ada di kamar bersama Suaminya, jadi mungkin nanti akan turun". Nenek memberikan informasi tentang ibu Devy, Nia dan Riri hanya mengangguk.

"Kamu makan telor apa sosis?" Tanya Nia pada Romeo yang diam saja dengan piring kosong.

"Dua duanya aku suka". Ucap Romeo, Nenek yang melihat percakapan intens antara Nia dan Romeo hanya bisa berdoa agar Mereka berdua benar benar bisa dekat ke hubungan yang lebih serius lagi.

Nia menuangkan Nasi goreng ke piring Romeo beserta sosis dan telor mata sapi, Romeo berucap terimakasih dengan nada pelan. Riri yang melihat itu hanya bisa diam dan menyibukkan dirinya dengan menuang susu dingin lalu meminumnya perlahan.

"Kamu mau Ri?" Tanya Nia,

"Aku minum susu sama makan buah aja, aku lagi gak pengen makanan berat". Kata Riri sambil tersenyum, Nia mengangguk. Nia mengambil sendiri makanannya. "Nia makan Ya Nek". Kata Nia meminta ijin dengan sopan.

"Makan Nak.. yang banyak, Riri juga ayo makan.. Jangan sungkan sungkan". Nia dan Riri mengangguk, mereka makan makanan masing-masing dalam diam.

"Romeo gak disuruh makan nih Nek?" Kata Romeo pura pura merajuk.

"Kamu gak disuruh juga udah habis satu piring" Kata Nenek meledek Romeo yang memang sudah makan dengan lahap tanpa disuruh. Romeo tertawa saja dan melanjutkan sarapannya.

"Wah ada tamu, siapa ini Romeo?" Tanya seorang perempuan lain yang sudah cukup berumur. membuat Nia dan Riri berhenti menyuap dan tersenyum ke arah Perempuan tersebut.

"Ini Nia dan Riri, temannya Romeo dan juga Surya.. mereka sudah sangat dekat karena memang sering bermain bersama.. kenalkan Nia Riri ini Bu Wulan, Bu Wulan ini tetangga Nenek dikampung". Kata Nenek Santi memberikan penjelasan dan mengenalkan mereka bertiga.

"Sudah sudah jangan bangun, makan saja.. tidak baik makanan di tinggal". Kata Bu Wulan yang melihat Riri dan Nia ingin bangun dari duduknya.

Akhirnya Nia dan Riri hanya duduk sambil tersenyum mengangguk, Bu Wulan ikut duduk di meja makan sambil mengunyah singkong goreng yang memang ada di meja makan.

"Lina kemana Nek sama Surya?" Kata Bu Wulan yang tidak melihat anaknya di dapur.

"Lina sedang ke luar memberikan singkong goreng pada Surya, Surya sejak pagi menyiram tanaman tidak selesai-selesai. Anak itu kalau sudah sibuk dengan satu hal pasti lupa tujuannya sendiri". Nenek Santi mendengus kesal melihat kebiasaan cucunya yang satu itu.

"Ya Nek, namanya juga anak muda. biarkan dia sibuk menghabiskan masa sendirinya, sebentar lagi kan dia akan sibuk urus rumah tangga". Kata Bu Wulan sambil tertawa, Nenek Santi ikut tertawa juga.. namun tidak bagi Nia yang sudah menelaah baik baik kata kata Bu Wulan ini.

Apa maksudnya akan sibuk urus rumah tangga? rumah tangga siapa yang akan di urus mas Surya?

Nia mengunyah makanannya jadi tidak terlalu berselera, Kenapa rasanya ada sesuatu yang janggal disini. Kenapa Nia merasa akan ada kesedihan yang mendalam setelah ini..

"Iya benar juga.. Tidak sabar Aku menimang cucu setelah Surya dan Lina menikah nanti". Ucapan Nenek Santi membuat sendok yang ada di tangan Nia terjatuh begitu saja.

Next chapter