Para Amas sangat kesusahan dalam mencari kebenaran, keadilan, bahkan kebebasan. Mereka hidup di garis besar lingkup para penyintas illegal. Hidup demi bertemu dengan dua pemimpin dua alam dan juga mempertemukan dua pemimpin agar kejelasan dua pihak bisa selesai secara kekeluargaan.
Di dunia ini, bangsa yang terlihat maupun yang tak kasat pun sudah lumrah bertukar cerita, bertukar barang, bahkan keturunan. Namun tidak semua keturunan bisa bebas untuk kemana saja. Ia harus dijaga supaya bisa selalu ada di garis gerbang lingkar antara dunia terlihat (Astlah) dan dunia tak kasat (Pneumas). Ah, asal kau tahu bahwa, Pneumas adalah dunia Rajadevva, atau makhluk dengan tingkat menuju atas (klaussah) dengan rumah yang serba berbentuk candi megah. Dan pastinya, masyarakat di dunia Astlah yang kaya raya, bisa jadi dia adalah keturunan, atau perempuan yang menikah dengan laki-laki dari dunia Pneumas.
Sebaliknya, dunia Astlah sangatlah sederhana dengan rumah dan bangunan lain yang simpel. Masyarakat tengah (Ausseh). Jika ada masyarakat dari Pneumas yang hidup sebagai bertani atau menjadi pembantu, biasanya dia adalah penduduk Pneumas yang menikah dengan Ausseh Tapi tetap ingin tinggal di Pneumas dengan segala mahal dan megah alamnya, sehingga mereka tidak bisa membiayai hidupnya(secara cara untuk bisa berpindah-pindah alam butuh alasan yang sangat spesifik dan butuh berkas yang banyak. dan juga gerbang itu susah untuk temukan).
Dengan begitu adanya "stereotyping" antara Astlah dan Pneumas yang hidup sangat jomplang, dunia Astlah merasa ada ke-tak adilan-nya kehidupan dua dunia ini. Sampai-sampai ingin sekali menutup gerbang pintu keluar masuk. Namun masalahnya, gerbang itu banyak sekali dan sering berpindah tempat. Hanya orang yang beruntung bisa memasukinya, namun tidak bisa menutupnya. lagipun, Pneumas sangatlah nihil untuk dicari, rakyat Astlah jarang ada yang bisa lihat keberadaanya.
Ya, mau ataupun tidak, keturunannya dipaksa untuk bisa melihat, atau hukumannya harus dibunuh habis-habisan. Mereka tak tahu bahwa keturunan Astlah dan Pneumas (Amas) tak semuanya tahu keberadaan Pneumas. Apa daya para Amas, mereka meninggal secara sadis hanya karena ketidak adilan. Perlu diketahui bahwa, rakyat Astlah sama Pneumas bisa banget keluar masuk garis tengah antara dua dunia ini, namun para Amas harus tetap didalam garis tengah itu (sebelum adanya perjanjian darah-campur-carah)
Pembantaian para Amas masih berlangsung sampai sekarang. namun dengan kelicikan otak keturunan, Amas mulai menyembunyikan identitasnya sebagai Amas dan mulai berkeliaran di dunia Astlah secara ilegal. Dan bagi mereka yang bisa masuk ke dunia Pneumas secara ilegal juga, mereka pastinya akan kesusahan disana.
karena mereka mempunyai radar yang bisa menunjukkan adanya penjelajah ilegal disitu, ditempati di setiap tempat. Sehingga jika sembunyi di area sepi sekalipun di dunia Pneumas, belum tentu selamat.
Setiap hari adalah hari sengsara para Amas, mereka layaknya dalam selimut, yang tak tahu harus kemana lagi. Rasa takut meluluh kesekujur hati, takut dibunuh karna ketahuan bahwa mereka itu Para Amas.
sungguh, mereka hanya menginginkan keadilan dan keharmonisan.
coming soon