webnovel

6. pergerakan Musuh, Penyerangan terhadap Li Mei

Saat Li Mei berendam, Tiba-tiba ada suara orang yang membuka pintu, Dia mengira itu adalah Ling Ling.

"Ling Ling.. aku sudah bilang bukan, hari ini aku lelah. Jangan terus mengejar ku dengan pertanyaan mu yang membosankan". Ucapnya tanpa melihat ke arah suara. Karena tidak mendengar sahutan dari Ling Ling, Li Mei beranjak dari tempatnya.

(Ada yang tidak beres, kalau tadi bukan Ling Ling, lalu siapa?). Li Mei segera memakai pakaian nya dan mengambil pedang yang dia taruh tidak jauh dari kamarnya. Li Mei berjalan dengan hati-hati menuju ruang tamu.

"Siapa disana? Aku tahu kamu bersembunyi di balik dinding itu. Keluarlah…!" Li Mei mencoba memancing penyusup itu untuk keluar.

*Sraaank..* Tiba-tiba datang serangan dari belakang, Li Mei langsung menahan serangan dengan Pedangnya.

"Siapa kamu berani sekali datang ke kediaman calon dari Permaisuri Pangeran Zhu Jian?" Li Mei mengajukan pertanyaan pada orang yang menyerangnya dia memakai topeng.

"Aku hanya melaksanakan tugasku untuk membawa Tuan Putri pergi dari sini. Tidak disangka informasi yang aku dapatkan ternyata salah. Kamu bisa bermain pedang" Ucapnya. Dia terus menyerang dan Li Mei mencoba untuk terus bertahan.

"Oh…! jadi kamu suruhan seseorang, Baru 1 hari aku berada di Istana ini sudah ada yang mengincar nyawaku. Menarik… Kalau kau bisa, silahkan tangkap aku" Tantang Li Mei.

(Ini saatnya aku memakai teknik Wind Slash yang Shifu ajarkan).

Pria bertopeng itu menyerang

Teknik breaking a thousand waves (Pemecah seribu ombak) VS Teknik Wind Slash (Tebasan Angin) tahap pertama

"Tidak di sangka, seorang putri sepertimu memiliki teknik Wind Slash, Hahaha… walau teknikmu mumpuni, tapi itu masih tahap Body tempering. Kau tidak mungkin menang. Jadi menyerahlah..!". Pria bertopeng tadi mempersiapkan serangan terakhir. Dia melihat Li Mei sudah terpojok.

"Aku tidak mungkin kalah dari orang brandalan sepertimu. Itu tadi hanya tahap pertama sekarang terimalah teknik The wind slides through the clouds (Tebasan Angin menembus Awan)". Tiba-tiba seperti angin yang menebas segalanya, membuat pria bertopeng terluka dalam.

"Kakak Hao… apa Kakak di luar?" Panggil nya, Li Mei mengikat Pria bertopeng yang tengah terluka dalam. Hao Cheng datang, dia tercengang melihat ada orang bertopeng yang mengincar Li Mei.

"Kakak, aku mau meminta bantuan mu. Tahan dia di suatu tempat, Aku ingin menginginkan informasi darinya. Aku ingin tahu siapa orang yang menginginkan diriku saat ini".

"Baik Putri Li Mei, akan saya laksanakan..!" Hao Cheng membawa pria bertopeng pergi. Li Mei mencari Ling Ling dan mendapatinya sedang berada di dapur.

"Ling Ling, aku akan ke kediaman Pangeran Zhu Jian. Kamu tetaplah disini, jika Kakak Hao mencari,, suruh dia datang nanti malam".

"Baik Putri, aku akan menyiapkan makan siang untuk putri".

Li Mei menuju ke kediaman Zhu Jian, Dia tidak mendapati Zhu Jian di ruang tamu dan mencarinya ke taman.

"Ada apa Tuan Putri Li Mei mencariku? Apakah kamu sudah mulai merindukan ku?" Zhu Jian tiba-tiba saja berada di belakang Li Mei. Li Mei menoleh ke belakang dan tersentak kaget

*Kya…* Teriaknya

"Apa-apaan sih kamu, ngagetin ajh. Simpan saja ucapanmu untuk orang lain, aku tidak mungkin mencarimu kalau tidak ada hal yang penting…!" Silvia berbicara dengan sikap dinginnya.

"Ada hal penting apa sampai Putri datang menemui ku?" Zhu Jian mulai berbicara serius.

"Baru saja ada pria bertopeng masuk ke kediaman ku. Dia mengatakan kalau dia di perintahkan untuk membawaku hidup-hidup". Mata Zhu Jian langsung membelalak, Dia langsung memperhatikan seluruh tubuh Li Mei.

"Li Mei, Syukurlah kamu tidak terluka *Tiba-tiba memeluk* Aku sangat mengkhawatirkan mu. Bagaimana bisa orang itu masuk tanpa ada penjaga yang tahu. Apakah ini perbuatan orang dalam?" sesaat Li Mei merasa bahwa Zhu Jian sangat mengkhawatirkan nya. Li Mei hampir lupa bahwa mereka menikah karena sebuah kesepakatan.

"Lepaskan aku Zhu Jian, *melepas pelukan Zhu Jian* a.. Aku tidak terluka, jadi Berhentilah bersikap berlebihan. Kalau soal itu, aku belum menginterogasi orang itu. Dia masih aku tahan di suatu tempat". Li Mei masih bersikap dingin terhadap Zhu Jian,

(Zhu Jian, aku tidak akan memberikan celah untukmu bisa mempermainkan ku. Rayuanmu simpanlah untuk wanita lain).

"Ternyata Permaisuri ku hebat juga, mampu mengalahkan orang bayaran tanpa terluka. Lalu, apa hanya itu yang ingin kau sampaikan padaku?" Ucapnya dengan mendekatkan dirinya ke wajah Li Mei.

"Hanya itu. Ohya, aku akan pergi untuk sementara sampai malam tiba. Sampai saat itu, jangan sampai ada orang yang mencari ku"

"Apa Permaisuri ku sedang mengancam ku?! "

"Itu bukan ancaman, Aku hanya meminta tolong padamu. Aku harus pergi". Saat Li Mei akan pergi, Zhu Jian menarik Li Mei dan tiba-tiba saja dia mencium paksa Li Mei.

(Ada apa ini.. mengapa aku tidak bisa menolak ciuman darinya?!). Dada Li Mei terasa sesak, nafasnya terasa berat.

"Anggap ciuman ini sebagai bayaran karena kamu telah meminta tolong padaku". Zhu Jian memandang Li Mei yang merona merah.

"Kurang ajar, Dasar B*jing*n..! kamu berani mencuri ciuman pertamaku…!" Karena kesal Li Mei menginjak kaki Zhu Jian.

"Augh.. Putri Li Mei ternyata liar juga. Menjinakkan mu sepertinya lebih menyenangkan dari pada Menjinakkan harimau" ledek Zhu Jian.

"Aku memang lebih liar dari harimau, bahkan serigala. Jadi jangan coba-coba mempermainkan ku..!" Li Mei pergi dari hadapan Zhu Jian.

(Aku jadi semakin tertarik padamu putri rubah. Semakin kamu liar, maka aku semakin suka padamu. Kita lihat, apa kamu bisa ku taklukkan?).

Next chapter