webnovel

3. Titah Kaisar, Perjodohan dengan Pangeran Pertama (Revisi)

Li Mei kembali pada Ling Ling dan Hao Cheng yang sudah menunggunya. Hao Cheng yang melihat Pedangnya berlumuran darah semakin di buat heran dengan apa yang di lakukan Putri Li Mei barusan.

"Putri, sebenarnya apa yang dilakukan Tuan Putri disana? Hamba tidak pernah sekalipun melihat Tuan Putri bermain pedang. Tapi tadi.." Hao Cheng masih merasa heran dengan yang dilihatnya. Li Mei atau Yu Wei yang melihat ekspresi Hao Cheng langsung membuat alasan dengan tenang dan lugas demi menutupi kecurigaan yang timbul.

"Kakak Hao, Hehehe.. sebenarnya aku diam-diam belajar seni berpedang. Dan aku punya permintaan untuk kakak Hao dan Kamu Ling Ling..!" memandang ke arah Ling Ling. "Jangan katakan ini kepada siapapun yah. Cukup ini jadi rahasia kita bertiga" Ling Ling yang melihat pun merasa heran dan memandangi wajah Li Mei dengan teliti.

"Apakah ini sungguh-sungguh Putri Li Mei?". Gumam Ling ling sembari memperhatikan wajah Li mei lekat-lekat. Benar-benar nampak beda dari biasanya, atau penglihatan Ling ling yang buram. "Putri, jika kamu sehebat ini, mengapa kamu masih mau menerima siksaan yang selalu di berikan Selir Utama Yuan'er?".

Li Mei memberikan pedangnya pada pengawal Hao Cheng seraya menenangkan keterkejutan Ling Ling yang masih takjub dengan sosok Putri Li Mei saat ini. "Sudah cukup lihat nya Ling Ling, Ayo kita pulang, Bukankah Ayah menyuruhku untuk pulang",

Ling Ling dan Hao Cheng diam mendengarkan perintah Li Mei, namun dalam benak mereka masih memikirkan apa yang terjadi barusan. Dalam benak pengawal Hao Cheng masih meragukan Li Mei meski sedikit. Coba saja kalian bayangkan, hanya karena jatuh dari tebing dan terbentur membuat Li Mei berubah seperti orang lain.

Putri yang dulunya di kenal dengan sampah tidak berguna mampu mengambil pedang milik Hao Cheng dengan tatapan tajam tanpa rasa gemetar sedikitpun, di tambah lagi Li Mei bahkan berani melawan musuh yang ada di depannya, ini semakin menambah kecurigaan Hao Cheng. Tapi jika di lihat sekali lagi itu memang Putri Kerajaan Quon,, yaitu Lu Mei.

"Lalu.. bagaimana Putri bisa dalam sekejap berubah drastis seperti orang lain?". Gumam Hao Cheng.

Mau di pikirkan bagaimanapun, Hao Cheng tidak menemukan jawaban yang ia butuhkan, karena Putri yang ada di depannya memang terlihat persis seperti Putri Li Mei. Akhirnya setelah kejadian tadi, Hao Cheng dan Ling ling mencoba untuk menerima apa yang terjadi pada Putri mereka.

-

Mereka berjalan menuju kediaman Yang Mulia Raja untuk menghadap. Sesampainya di sana Xing'er sudah berada di samping Yang Mulia Ratu, dia memandang Li Mei dengan tatapan menghina.

"Saya Putri Li Mei menghadap kepada Yang Mulia". memberi salam penghormatan di ikuti Linng ling dan Pengawal Hao Cheng, lalu dayang dan pengawal pergi ke samping untuk membiarkan Li Mei menghadap. "Maaf, ada apa Ayahanda memanggil saya kemari?" Li Mei sesekali melihat wajah ayahnya yang tampak gembira.

"Putriku Li Mei, Kerajaan kita telah memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Yuan, dari hal ini kedua Kerajaan bahkan sudah membuat surat perjanjian pernikahan Pangeran pertama dengan Kakakmu Xing'er. Tapi kakakmu Lebih memilih untuk menikah dengan Pangeran Kedua. Jadi, apakah kamu bersedia menggantikan Kakakmu Xing'er menikah dengan Pangeran pertama?". Terang Yang Mulia Quon tanpa basa basi, wajahnya bahkan terlihat tanpa bersalah menumbalkan Putrinya sendiri untuk menggantikan Putrinya yang lain karena alasan tidak cinta.

Seketika Li Mei tersentak kaget mendengar pernyataan Ayahnya, ia melirik tajam pada Xing'er dan Ibunya. 'Apa apaan ini? Aku baru saja mati terus di hidupkan kembali di tubuh dan tempat lain dan sekarang harus menikah dengan orang yang tidak aku kenal? di tambah lagi dengan orang yang Xing'er tolak, bukankah ini sudah keterlaluan?. Cih!! Aku baru tahu ada orang tua yang menumbalkan Putrinya demi Putrinya yang lain. Tidakkah kalian memiliki sedikit rasa malu!! Tapi baiklah, untuk sementara aku ikuti permainan kalian, Ibu dan anak. Aku tahu pasti ada rencana tersembunyi di balik titah Ayahanda'. Batin hati Li Mei aka Yu Wei dongkol. Tangannya diam-diam mengepal erat menahan sembongkah amarah yang menumpuk di hatinya.

Demi menjawab titah Ayahnya, kedua tangan Li Mei menangkup dan menundukkan diri di depan Ayahnya. "Ayah.. Saya tidak ada hak untuk menolak perintah Ayah. Tapi izinkan saya untuk bertemu terlebih dahulu dengan Pangeran pertama, baru saya bisa memutuskan untuk menerima perjodohan ini". pinta Li Mei pada Ayahnya,

Mendengar permintaan LiMei, Xing'er tersenyum seringai, "Adik Li Mei, Bukankah Kamu sedari dulu menginginkan Pangeran Pertama. Aku sudah merelakan dia untukmu. Lalu kenapa kamu meminta waktu untuk memikirkan nya kembali?!. Lihatlah Ayahanda, adik Li Mei tidak menghanrgai kebaikan saya". Xing'er berbicara dengan wajah yang polos namun hatinya penuh kelicikan. Xing'er, dia adalah seorang putri paling licik dalam hal mengambil hati Yang Mulia Raja.

"Kakak Xing'er, Aku bukan menolak perjodohan ini. Aku hanya memastikan sendiri bagaimana dengan perasaan Pangeran Pertama. Karena seharusnya dia dijodohkan dengan Kakak Xing'er, bukan aku". Li Mei membalas trik kotor Xing'er dengan hal yang sama. Dalam hatinya Li Mei tersenyum puas dengan kejengkelann yang Xing;er tunjukkan.

'Xing'er sekarang, kau yang terlihat kejam bukan..!, Permainan baru saja di mulai kakak Xing'er' Batin Li Mei. Dia memandang Xing'er dengan tatapan menantang.

"Baik Putriku. Ayah akan mengundang Pangeran Pertama untuk datang menghadiri jamuan makan malam. Ayah harap kalian bisa cocok satu sama lain". Kata Yang Mulia melerai kedua Putrinya,

"Baik Ayah. Saya akan menemui Pangeran Pertama dalam jamuan makan malam. Kalau begitu saya pamit undur diri" Memberi salam penghormatan sebelum pergi.

-

Di Kediaman Putri Li Mei, tepatnya di bagian ruang istirahat Li Mei terus melamun memikirkan bagaimana caranya agar dia terlepas dari perjodohan itu. Selain ia harus melatih tubuhnya yang lemah, Li Mei juga harus menyelidiki masalah yang sebenarnya terjadi pada pemilik asli tubuh Li Mei dan Ibunya.

Di tengah termenungnya, Li Mei menaruh curiga besar pada konspirasi yang Xing'er buat dengan menolak pernikahannya dengan Pangeran Pertama dan secara sengaja meminta pernikahan dengan Pangeran kedua. 'Mengapa Xing'er tidak mau menikahi Pangeran Pertama yang jelas bisa menjadi putra Mahkota? Pasti ada sesuatu yang tidak ku ketahui' batin Li Mei terus memikirkan hal itu.

"Kakak Hao, apa kamu ada di luar?" Panggil Li Mei,

Tidak berselang lama Hao Cheng datang menghadap, dan membungkuk memberi salam, "Ada apa Putri memanggil saya, apakah ada suatu hal yang penting?"

"Kakak Hao, jangan terlalu formal begitu. Kakak Hao sudah aku anggap kakak ku sendiri, Jadi bisakah Kakak bersikap biasa saja?" Li Mei beranjak dari duduknya dan mendekak kearah Hao Cheng serta mengangkat tubuhnya yang masih memberikan penghormatan.

"Baik Putri, Tapi jika di depan Yang Mulia Raja, Putri adalah Tuan Putri yang harus saya hormati".

"Kakak Hao, apa kakak mau menyelidiki alasan tentang surat perjanjian dan batal nya perjodohan antara Pangeran Pertama dengan Kakak Xing'er? Aku masih belum mengerti alasan mengapa kakak Xing'er menolak Pangeran yang bisa menjadi Putra Mahkota". Kata Li Mei kembali ke tempat duduknya.

"Baik Putri Li Mei, sesuai perintah anda, saya akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini mungkin salah satu siasat Selir Utama dan Putri Xing'er untuk mencapai tujuan mereka." Begitu selesai menyampaikan kesanggupannya, Hao Cheng langsung pergi dari hadapan Li Mei utnuk mencari petunjuk.

Next chapter