webnovel

17. Penawar Racun "Bunga Krisan yang Baru Mekar"

Di gelapnya malam dengan luka dalam yang masih tersisa Zhu Jian keluar istana untuk menyusuri bukit Wu, dia melompat dari satu ranting ke ranting yang lain untuk mencari bunga krisan yang baru saja mekar. Baru saja Zhu Jian sampai di tengah bukit Wu, hewan spiritual dengan tingkat spirit level 5 menghadangnya.

Rawr.. Rawr..

Suara hewan spirit meraung melihat Zhu Jian menghadangnya.

"Sabar Tuan macan tutul, Apakah kau ingin bermain denganku?. Haissst.. Baru saja sampai sudah mendapat sambutan hangat dari hewan spirit level tinggi".

" Aku baru saja membuka segel kekuatanku. Apakah sekarang aku akan membukanya kembali? Tapi jika segel tidak ku buka, kemungkinan aku akan kewalahan menghadapi hewan spirit level tinggi". Gumam Zhu Jian, dia terus memperhatikan pergerakan hewan didepannya, terlihat hewan spiritual itu bersiap untuk menyerang.

Rawr.. Rawr..

"Hei pria muda, kau bukanlah manusia biasa. Aku merasakan aura Naga langit di dalam tubuhmu. Katakan.. siapa kau sebenarnya dan apa yang kau lakukan disini?". Tanya hewan spirit macan tutul.

"Ternyata hewan spiritual level tinggi memang mempunyai kemampuan layaknya manusia. Naga langit memang bersemanyam di dalam tubuhku. Aku Zhu Jian, putra dari Kerajaan Huanran. Aku ke bukit Wu untuk mencari Bunga krisan yang baru mekar untuk penawar racun. Tapi sepertinya kedatanganku tidak disambut baik olehmu dan teman-temanmu Tuan macam tutul". Zhu Jian mencoba berkomunikasi dengan hewan spirit didepannya.

"Aku yang berkuasa di bukit ini, jika kau ingin mencari bunga krisan yang baru mekar aku bisa menunjukkannya padamu. Tapi ingat! Setiap hal yang menyangkut barang langka ada harganya. Hei pria muda, jika aku memberikan bunga krisan itu untukmu. Apa yang akan kau berikan sebagai bayarannya?".

"Apapun yang kau minta asal itu hal yang bisa ku usahakan pasti akan ku berikan!. Aku tidak ada banyak waktu lagi, cepat tunjukkan dimana bunga krisan itu berada!". Zhu Jian mulai menaikkan nada bicaranya.

"Sepertinya kau sangat mengkhawatirkannya. Baiklah.. Kau cukup tulus untuk mengobati seseorang. Aku akan memberitahukan letaknya. Ikuti aku". Hewan spirit macan itu melompat ke atas dari satu pijakan ke pijakan lain dan diikuti Zhu Jian. Hewan spirit itu berhenti di puncak bukit Wu, terlihat 1 tangkai bunga krisan yang baru mekar di ujungbukit dengan samping bukit terdapat jurang yang terjal.

"Terima kasih telah memberitahu tempat ini, aku berhutang budi padamu Tuan macan tutul. Aku harus segera kembali karena kondisi istriku sedang kritis". Zhu Jian tidak ingin buang-buang waktu, dia mengambil pucuk tangkai bunga krisan yang baru mekar dan membawanya menuruni gunung.

"Bawalah bunga itu, aku harap itu dapat menyembuhkan istrimu yang terkena racun. Kau tidak perlu khawatir. Hewan spirit penghuni bukit inu tidak akan menyerangmu". Sang macan tutul pergi menuruni bukit meninggalkan Zhu Jian.

Ukhuk.. Ukhuk..

Zhu Jian menutup mulutnya dan menyeka darah yang keluar dari mulutnya. "Sial, kondisiku mulai menurun. Efek samping dari membuka segel ternyata masih berpengaruh. Beruntung aku tidak perlu bertarung dengan hewan spiritual di bukit ini".

Zhu Jian menuruni bukit Wu dengan cepat, sesekali dia bertemu dengan hewan spiritual yang lain. Namun nampaknya pertemuannya dengan hewan spirit macan tutul level 5 mampu mencegah hewan lain untuk menyerangnya.

***

Sesampainya di depan mansion putri mahkota, pengawal Zhu Jian menyambut kedatangannya.

"Tuan, kondisi putri Li Mei kritis dan kesadarannya semakin berkurang" Jing Ming sang pengawal pribadi memberi penjelasan.

Zhu jian bergegas masuk ke kamar Putri Mahkota. Di kamar sudah ada Lingling dan tabib istana yang menunggu. Kondisi Li Mei semakin memburuk, Li Mei bahkan sudah kehilangan kesadaran. Zhu Jian menyerahkan bunga krisan itu pada tabib untuk di olah.

"Tabib, cepat buatkan ramuan untuk Putri Li Mei" perintah Shu Jian.

"Baik Tuan, hamba akan segera meracik obatnya". Tabib pergi kebagian belakang bersama Ling Ling untuk meracik obatnya.

Zhu Jian duduk di ranjang dan mengangkat tubuh Li Mei serta memangku kepalanya. "Li Mei, bertahanlah.. Aku tidak akan membiarkanmu pergi meninggalkanku". Gumam Zhu Jian.

"Jing Ming..!". Panggil Zhu Jian.

Dari luar Jing Ming masuk dan menghadap "Ada apa Tuan memanggil hamba?".

"Segera selidiki kejadian hari ini. Perintahkan pengawal bayangan untuk membantumu menyelidiki kasus ini. Jangan biarkan pelaku lolos begitu saja, Dia harus nembayar mahal atas perbuatannya yang menyebabkan istriku terluka".

"Baik Tuan, perintah Tuan segera hamba laksanakan!". Jawab Jing Ming, dalam sekejap dia menghilang.

3 jam kemudian. Tepatnya pukul 02.00 pagi, obat yang terbuat dari bunga krisan telah jadi dan berubah bentuk menjadi 3 pil berukuran sedang. Tabib istana beserta Lingling datang dan memberikannya pada Zhu Jian.

"Pangeran, berikan pil ini pada putri. Hamba akan kembali ke balai pengobatan untuk meracik beberapa vitamin dan obat pemulih. Dalam waktu 3 jam hamba akan kembali lagi untuk mengecek kondisi putri dan membawa resep tambahan".

"Baiklah, Tabib.. Kau boleh keluar sekarang". Perintah Zhu Jian.

Tabib istana keluar antar oleh Lingling, Sedangkan Zhu Jian menemani Li Mei. Sebelum memberikan pil bunga krisan, Zhu Jian terlebih dahulu membuka aliran Qi milik Li Mei yang sempat dia tutup untuk memperlambat penyebaran racun.

'Li Mei, aku tidak mengizinkanmu untuk meninggalkanku. Aku pasti akan menyembuhkanmu apapun yang terjadi'. Batin Zhu Jian.

Zhu Jian mengambil pil itu dan memakannya, dia mengangkat tubuh Li Mei dan memberikan Pil bunga krisan melalui mulutnya. Tanpa disadari Zhu Jian telah mencium Li Mei untuk yang ke tiga kalinya.

"Permaisuriku, aku telah mencuri ciumanmu untuk yang ketiga kalinya. Selagi kau belum sadar, aku akan terus mencuri ciumanmu seperti ini. Jika kau tidak terima maka cepatlah bangun".

Next chapter