webnovel

11. Musuh yang terjebak dalam perangkap

Pagi ini Li Mei terbangun melihat Ling Ling dan beberapa pelayan sudah menunggu untuk membantunya mempersiapkan diri menjelang Pernikahan yang akan di laksanakan sebentar lagi.

"Nona.. Sudah seharusnya Nona bangun untuk bersiap-siap. Pernikahan Nona akan dilaksanakan 2 jam lagi, jika Nona belum bersiap-siap. Saya khawatir Pangeran Zhu Jian akan kemari dan membawa Nona paksa ". Kata Ling Ling dengan wajah cemas.

"Baiklah.. Bantu aku untuk bersiap-siap ".

"Mari Nona.. Kami sudah menyiapkan air rendaman bunga Lily untuk Nona berendam ".

Li Mei beranjak dari ranjangnya dan melihat pakaian berwarna merah darah. "Apakah aku harus memakai itu?. Sudahlah, kalian bisa pergi. Aku akan berendam sebentar untuk menyegarkan kepalaku ".

Disaat Li Mei berendam, tiba-tiba terdengar suara pria dari arah luar. "Nona Li Mei, Hamba meminta ampun karena telah lancang masuk disaat Nona mandi. Hamba Hao Cheng menghadap untuk melaporkan mengenai Pria bertopeng yang waktu itu menyerang Nona ". Kata Kakak Hao Cheng.

"Kak Hao, jangan sungkan.. Disaat seperti ini justru waktu yang bagus untuk membicarakan hal tersebut. Apakah sudah ada pergerakan dari orang yang memerintahkannya? ",

"Sudah Nona, tadi malam Hamba melihat sekelompok orang datang ke gubug di tengah hutan dan berhasil melumpuhkan mereka. Dari hasil penyelidikan memang benar, salah satu dari mereka membuka mulut dan mengatakan bahwa mereka di perintahkan Pangeran kedua untuk membawa Nona kekediamannya ".

"Thian Lan sialan. Kak Hao, menurutmu.. Apa motif Pangeran kedua melakukan hal itu, Jelas-jelas dia tahu aku calon istri Kakaknya. Apa dia tidak berfikir itu akan mencemarkan nama baiknya? ".

"Nona.. Menurut hamba Pangeran pertama melakukan itu untuk menjebak Nona dan membuat Nona menjadi kambing hitamnya agar Nona tidak menikah dengan Pangeran pertama. Karena jika Pangeran Pertama menikah dengan Nona yang sudah mendapat kepercayaan seperempat dari Tentara Kerajaan beserta Jendralnya. Mungkin beliau berfikir itu akan membuat posisinya terancam. Lalu apa yang akan kita lakukan dengan mereka Nona? ".

"Biarkan dulu mereka dan awasi jangan sampai mereka kabur. Tunggu aku selesai melewati prosesi pernikahan aku akan memberitahu langkah selanjutnya. Kau boleh pergi Kak".

Setelah berendam cukup lama Li Mei keluar dari kolam rendaman dan masuk ke kamar ganti dann sudah terdapat banyak pelayan yang akan membantunya merias diri.

"Nona.. Silahkan pakai baju yang sudah Yang Mulia Raja siapkan". Kata pelayan yang membantu Li Mei.

"Ling Ling.. Aku ada tugas penting untukmu. Kalian keluarlah dahulu, aku akan ganti baju. Baru setelah itu kalian boleh masuk".

"Baik Nona.." Para Pelayan keluar.

Li mei menulis sebuah surat kecil bertuliskan

📜 Tuanku… Pria bertopeng telah melakukan tugasnya dan tidak disangka tadi malam ada sekelompok orang yang menyerbu gubug tua di tengah hutan dan mereka mengincarku. Untung saja Kak Hao Cheng berhasil melumpuhkan mereka dan menyekap mereka disana. Dari hasil interogasi terhadap mereka, ternyata Pangeran kedua lah yang memerintahkan mereka. Lalu.. Apa yang akan Tuanku lakukan pada mereka?.

Li mei melipat surat itu dan memberikannya pada Lingling. "Berikan surat ini pada Pangeran pertama (Zhu Jian). Ini pesan rahasia, Jangan sampai ada orang yang melihatnya, kamu mengerti!!! ".

"Baik Nona.. Saya akan menyampaikan ini dengan hati-hati".

"Kamu boleh keluar dan perintahkan para pelayan untuk membantuku merias diri".

Lingling keluar dan memerintahkan pelayan untuk masuk, sedangkan dirinya langsung menuju Mansion Pangeran Zhu Jian dengan membawa beberapa makanan sebagai alasan dia menghadap.

Didepan Mansion, Lingling dihadang oleh para penjaga dan dicecar dengan beberapa pertanyaan.

"Hamba di perintahkan Putri Li Mei mengantar sarapan pagi untuk Pangeran Pertama. Mohon izinkan hamba masuk".

Dari dalam, keluar pengawal pribadi Zhu Jian, dia adalah Jing Ming dan melihat LingLing sedang terhadang para penjaga Mansion. "Biarkan pelayan itu masuk. Dia memang pelayan pribadi Putri Li Mei".

Lingling masuk diantar JingMing menghadap Pangeran Zhu Jian yang berada di ruang baca.

"Yang Mulia Pangeran... Saya Pelayan putri dari Li Mei datang menghadap".

"Katakan apa yang menyebabkan Li Mei mengirimmu kemari sepagi ini? ". Tanya Zhu Jian dingin.

Lingling memberikan tempat makan yang didalamnya terdapat surat dari Li Mei "Hamba membawa ini khusus dari Putri Li Mei untuk yang Mulia Pangeran". Kata Lingling dengan menunduk.

Zhu Jian membuka tempat makan dan melihat surat itu. Dia membaca surat itu dan seketika tersenyum licik.

"Katakan pada Putrimu, bahwa aku sudah menerimanya dan akan memberi jawabannya nanti setelah bertemu. Kamu boleh pergi sekarang".

"Baik Yang Mulia Pangeran, hamba permisi undur diri". Li mei pergi dari Mansion.

"Jing, Menurutmu apa alasan Thian Lan ingin menculik Li Mei?. Tadi malam aku memergokinya sedang bersama Li mei dan terlihat geram saat melihat aku menarik Li Mei dari sisinya. Apa menurutmu Thian Lan juga menginginkan Li Mei? ".

"Tuan.. Ada kemungkinan seperti itu, tapi jika di fikirkan kembali sepertinya Pangeran Kedua menginginkan perpecahan antara Tuan dan putri Li Mei agar posisi Tuan menurun di mata Yang Mulia Kaisar. Apalagi sejak Tuan dan putri mendapat seperempat dari tentara kerajaan beserta jendralnya. Itu pasti akan mempengaruhi Posisi Tuan menjadi semakin kuat. Dan itu juga menjadi ancaman bagi Pangeran kedua. Tapi hamba masih tidak percaya, putri yang dikabarkan lemah dalam segala hal memiliki sisi menakutkan seperti itu. Tuan sepertinya menemukan pasangan yang dapat diandalkan".

"Kamu memang benar, putri kerajaan Yuan itu memang seperti rubah licik yang selalu melakukan hal di luar perkiraan, dia bahkan bisa memiliki rencana jangka panjang seperti ini. Ku akui penilaianmu tentangnya memang tidak salah. Sekarang aku perintahkan, Pergilah ke hutan selatan dan temui orang yang telah Li mei sekap. Dan selundupkan mata-mata kita kedalam Kediaman pangeran kedua. Aku ingin lihat apa adikku masih bisa tertawa saat mendengar orang yang diperintahkannya justru masuk kedalam jebakan musuh".

"Baik Tuan". Jingming keluar dan menghilang dalam sekejap.

Next chapter