1 Terlahir Kembali

Yu Wei, wanita muda berumur 22 tahun bekerja sebagai agen rahasia mendapat misi untuk menjadi pengawal pribadi istri dari Perdana menteri yang akan melakukan perjalanan menuju Shanghai. Dalam perjalanan tiba-tiba pesawat yang di naik oleh Yu Wei dan istri perdana menteri mengalami kerusakan mesin,

*Duuuuar...* Suara ledakan pesawat

(Apa aku akan mati sia-sia seperti ini sebelum membalas kematian Ibu pada si brengs*k Zhu Thian Lan?).  Pandangan matanya mulai kabur, dan begitu Yu Wei terbangun, Tiba-tiba dia berada di sebuah hutan dengan pakaian aneh pada Zaman kerajaan.

"Di mana aku? Terakhir kali aku berada di pesawat dan mengalami kecelakaan. Tapi, kenapa sekarang aku bisa ada disini? Dan pakaian apa ini, Bagaimana bisa?" Yu Wei mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. Namun memori masa lalu seseorang secara tiba-tiba melintas di otaknya.

Yu Wei saat ini berada dalam tubuh seorang Putri Raja dan Ratu yang di hukum mati karena di tuduh berkhianat.  Dia adalah Putri Li Mei, Seorang Putri yang terbuang karena tuduhan pengkhianatan ibunya, Dia selalu di asingkan oleh Keluarga Kerajaan, Termasuk ayahnya Yang Mulia Raja Gu Xhia Quon. Seorang Raja yang di kendalikan oleh Selir Yuan'er yang kini menjadi Ratu utama.

Putri Li Mei Quon

"Putri Li Mei, bagaimana putri bisa Baik-baik saja setelah jatuh dari tebing? Hamba benar-benar khawatir kalau terjadi sesuatu pada putri. Ibu Putri Nyonya ShaShuang sudah menitipkan putri pada hamba, Beliau meminta hamba untuk menjaga putri. Jadi hamba mohon, putri jangan seperti itu lagi". Hao Cheng datang dengan wajah penuh kekhawatiran. Dia adalah pengawal kepercayaan mendiang Permaisuri Shashuang.

Hao Cheng pengawal Pribadi Putri Li Mei

"kakak Hao, Aku baik-baik saja. Jadi kakak tidak perlu khawatir" Li Mei tersenyum seolah - olah tidak terjadi apa-apa.

"Putri Li Mei, Yang Mulia mencari putri sedari tadi. Hamba mohon, Tuan Putri pulanglah…!" Dalam ingatan tubuh ini, wanita yang datang adalah seorang pelayan pribadi dari pemilik tubuh ini, Dia adalah Ling Ling.

"Baiklah.. *dengan malasnya beranjak dari tempat* Ling Ling, kau pasti khawatir yah kalau Kakak Xing'er mengadukan hal yang tidak jelas pada Yang Mulia Raja?".

"Benar Putri, Tuan Putri Xing'er pasti akan membuat alasan agar Putri di salahkan didepan Yang Mulia Raja. Hamba hanya tidak ingin Putri terluka" Ling Ling memang pelayan setia Li Mei

Mereka berjalan keluar hutan menuju Kediaman Putri Li Mei. Di tengah perjalanan, Li Mei dan Hao Cheng mendengar suara pertarungan.

"Tuan Putri, Hati-hati.. Hamba mendengar ada suara pertarungan di dekat sini"

"Benar Kakak Hao, Seperti nya dari arah sana. Aku akan kesana untuk memastikan kejadian yang terjadi"

"Tuan Putri, apa yang akan Tuan Putri lakukan? Biar hamba saja yang pergi kesana..!"

"Tidak, Pokoknya aku akan tetap kesana. Kakak Hao, Aku pinjam Pedangmu yah..!" Li Mei menutup wajahnya dengan cadar untuk menutupi identitasnya. Dia Berlari ke arah sumber suara, Disana terlihat ada seorang pria yang seperti nya mempunyai status sosial yang tinggi melihat dari pakaian nya, tengah bertarung melawan sekelompok orang tak di kenal.

(apa aku bisa bertarung dengan tubuh ini? Dulu dengan tubuhku yang sebelumnya, Aku sudah biasa berkelahi dan bertarung dengan berbagai macam orang dan organisasi, tapi sekarang sepertinya aku akan sedikit kesulitan). Li Mei, datang membantu pria asing itu

*Sraaank…* Li Mei menghentikan serangan dari belakang pria asing itu

"Siapa kamu, mengapa kamu membantuku..?" Tanya pria asing itu sembari melawan

"Aku hanya seorang pengembara yang kebetulan lewat, Bicaranya nanti saja Tuan. Apa kamu mau mati disini karena mengobrol denganku?". Li Mei memberi perlawanan,

"Awas di belakangmu Nona…!" Pria asing tadi memperingatkan Li Mei dan menariknya ke dalam pelukannya.

*Sraaank… Dhaaak..!* Pria tersebut menahan serangan dan menendang musuh hingga terpental kebelakang.

Li Mei dan pria asing tadi memukul mundur musuh. Setelah itu mereka berteduh dibawah pohon rindang.

"Nona, apa kamu baik-baik saja? " Pria itu menghampiri Li Mei dengan keadaan terluka pada bagian lengan.

"Aku baik-baik saja Tuan. Kamu sedang terluka, Lebih baik Tuan istirahat untuk sejenak *Merobek sedikit kain yang di pakai untuk membalut luka* Aku tidak bermaksud ikut campur. Tapi apa Tuan tahu siapa mereka?"

"Mereka mungkin pembunuh bayaran yang di kirim oleh Pangeran ke 2 beserta Ibu selir untuk menyingkirkan ku agar adikku bisa menduduki posisi Putra Mahkota"

"Jadi, Tuan seorang Pangeran? Tidak heran sih dilihat dari pakaian yang di pakai kalau Tuan seorang Pangeran. Kalau begitu, aku pergi dahulu" Li Mei berjalan pergi,

"Tunggu.. Siapa namamu?" Teriaknya

"Suatu hari pasti kita akan bertemu lagi.  Saat itu tiba, aku pasti akan memberitahu namaku" Li Mei pergi dari pandangan pria yang menyebut dirinya Pangeran.

avataravatar
Next chapter