webnovel

Tobichi 21++++

Dengan suasana yang bahagia Adi dan Tobichi pulang menuju apartemen Tobichi

Tak lupa membeli beberapa bahan makanan dan juga buah untuk persiapan makan malam nanti

Di sepanjang jalan menuju apartemen, Adi dan Tobichi mengobrol berbagai hal yang menarik selama mereka sekolah

Dari bergosip tentang anak perempuan sampai membicarakan pelajaran yang ada, kusus pelajaran yang ada Tobichi yang tahu bahwa ia jenius menjadi kaget dengan pemahan Adi yang sangat mendalam

Dari segala aspek pelajaran yang ada, dan dia sadar pemahaman dirinya sendiri tidak akan bisa sejauh Adi, disini dia memiliki kekaguman lebih kepada pacarnya

Siapa yang tidak suka memiliki pacar pintar, terlebih dengan fisik dan wajah adi yang tampan itu sudah menjadi berkah sendiri, tetapi selain itu sikap adi yang lembut dan perhatian adalah hal yang paling disyukuri Tobichi

Yang hidup sendiri, sejak orang tuannya meninggal, kini saat Adi memberikan perhatian dan juga sikap yang lembut, itu mengingatkannya kembali kepada kehangatan sebuah keluarga

Dan diapun tidak bisa tidak berpikir, membayangkan dirinya dan Adi menikah dan memiliki anak, kemudian mereka menjadi bahagia hidup bersama

Tentu dia sadar itu hanya impiannya belaka, tetapi meski demikian dia yang memiliki tekat kuat akan berusaha mewujudkannya

Dia yakin hal itu pasti akan terwujud, terlebih kini Adi juga menerimanya sebagai pacarnya dan dia pun bertekad untuk menjadi wanita Adi sepenuhnya secepat mungkin

Karena dia sadar, pasti Adi akan memiliki banyak wanita lain seiring berjalannya waktu, jadi daripada menunggu yang lain bergabung dan ia akan terpinggirkan

Dia harus mengambil inisiatif untuk segera menjadi wanita Adi sepenuhnya, dan setelah itu dia bisa bernafas lega karena satu tujuannya sudah tercapai

Memikirkan ini ada rona memerah di pipinya, membayangkan dirinya dan Adi dalam adegan dewasa, tetapi kemudian itu semua cepat dia hapus saat dirinya di panggil oleh Adi

" Sayang.....sayang.....sayanggggggg...kok kamu bengong, kita udah Deket nih sama apartemen kamu" kata Adi membangunkan halusinasi Tobichi

" Ukhh...emmmm maaf sayang, aku kepikiran sesuatu, ya apartemen aku tepat di depan jalan, bangunan berlantai 10" kata Tobichi

" Baiklah kalo begitu, bukankah kita harus segera sampai disana, karena aku harus memasak makanan sepesial untuk pacar baruku" goda Adi kepada Tobichi

" Emmmmm.....baiklah sayang" kata Tobichi malu

Tak lama keduanya sampai di depan gedung apartemen Tobichi, menaiki lift menuju kelantai atas, sesat kemudian keduanya berjalan di lorong lantai tempat Tobichi tinggal

Mengeluarkan kunci dan membuka pintu, terlihat suasana minimalis dan rapih dari kamar Tobichi, seperti kamar singel kebanyakan warga Jepang

Dengan satu kamar tidur, dapur dan ruang tamu yang menyambung, serta kamar mandi dan balkon sebagai jemuran

Masuk ke dalam, Tobichi memberikan sendal ganti untuk Adi, seperti Tamae, Tobichi memberikan sendal ganti dengan tata Krama yang baik, layaknya seorang istri kecil

Membiarkan Adi duduk sebentar di ruang tamu, Tobichi mengeluarkan jus dan juga Snack sebagai suguhan

Mengobrol sebentar sambil beristirahat, Adi berinisiatif untuk mulai memasak, dan meminta Tobichi untuk mandi

Dengan usaha yang agak keras setelah persuasi, Tobichi akhirnya menyerah untuk membantu memasak di dapur dan menuju kamar mandi dengan patuh

Sambil membiarkan Tobichi mandi, Adi mulai membuat masakan lezat untuknya, dengan menu karage, tempe goreng, sup miso, dan cumi balado, Adi membuat rasa sesuai dengan lidah orang Jepang

Saat dirinya akan segera selesai memasak, terdengar suar bukaan pintu dari kamar mandi, mengetahui Tobichi telah selesai mandi, Adi sedikit mempercepat masakannya

Dan tak lama setelah Tobichi berganti menjadi pakaian santai rok pendek Adi yang akan membawa makanan ke meja makan, sedikit kaget dan terpana

Hampir menuangkan masakannya, karena Tobichi berpakaian sangat berani, dengan rok pendek yang memperlihatkan cd-nya dan kemeja polos berbahan lemas yang membentuk lekukan dari tubuhnya

Dia menjadi berpikir jelas Tobichi sedang dalam mode agresif dan dia tampak mengambil inisiatif, jadi tampaknya malam ini dia harus menginap lagi

Untungnya dia memiliki Avatar pengganti, kalau tidak jelas dia akan membuat masalah untuk dirinya sendiri, pikir Adi.

Keduanya cepat makan dan dengan suasana yang sedikit ambigu, akhirnya Adi dan Tobichi membuat makan malam enak mereka menjadi lebih cepat selesai

Setelah makan, Tobichi berinisiatif untuk mencuci piring, dan meminta Adi untuk segera mandi, dan mengganti pakaiannya

Karena dia telah menyiapkan baju piyama kusus pria untuk dirinya, tanpa banyak pikiran Adi segera mandi untuk menyegarkan diri

Di sisi lain, Tobichi yang sedang mencuci piring menyipitkan matanya, dan segera membuat teh hangat untuk Adi dengan tak lupa mengeluarkan sebuah serum kecil dari sakunya

Dan meneteskan beberapa tetes ke dalam teh, perlahan aroma wangi yang merangsang keluar dari teh, takut akan tercium oleh Adi, Tobichi segera mengipasi ya

Beruntung aroma itu cepat hilang dan tertutup oleh panas dari teh yang diseduh, jadi dia segera membawa minuman itu ke atas meja dan menutupinya dengan beberapa buah yang tadi Adi beli.

Suara pintu kamar mandi terbuka " creckkk" dan sosok Adi yang tampan mengenakan piyama lelaki keluar

Tobichi yang melihat ini segera, berpur-pura tenang dengan menyetel tv sambil menunggu Adi untuk duduk bersamanya

Kemudian Adi berjalan menuju ke arah Tobichi, duduk dengan perlahan sambil merebahkan badanya di kursi, merasa segar sehabis mandi

Menatap ke atas meja, ada beberapa buah dan teh yang terlihat masih hangat, menatap ke arah Tobichi seakan meminta konfirmasi bahwa ini disiapkan untuknya, " Ya sayang, teh ini baru saja aku buat untuk kamu, karena meminum teh hangat sangat baik setelah mandi" kata Tobichi dengan ramah menjelaskan kepada Adi

" Wah perhatiannya kamu, sayang" jawab Adi sambil mulai mengangkat cangkir teh untuk menyesapnya

Melihat ini, Tobichi menjadi bersemangat dan tanpa sadar memicingkan matanya, saat dia akan mengangguk senang

Tiba-tiba kembali Adi menurunkan teh yang akan diminumnya sambil tersenyum berkata kepada Tobichi, " ah masih sedikit panas sayang, biarkan dingin dulu, aku mau makan jeruk dulu" berkata sambil mulai mengambil jeruk yang ada

Melihat ini Tobichi segera bereaksi, dan mengambil alih jeruk yang Adi pegang dan mengupsnya dengan cepat, sambil berkata " ini sayang jeruknya, sudah aku buka"

menatap kaget dengan reaksi cepat Tobichi membuka kulit jeruk, Adi hanya menggelengkan kepalanya sambil menerima jeruk yang telah di kupas oleh Tobichi

" Terima kasih sayang" kemudian mulai memakannya " ahhhh manisss jeruknya sayang"

gumam Adi puas sambil mengambil satu dan menyuapi Tobichi " sini buka mulutnya aaaa.....manis kan" berkata sambil tersenyum

Tobichi yang melihat ini segera, mengambil cangkir teh yang ada di atas meja, dan dengan perhatian meniup uap panas yang ada sambil berkata " sayang sudah cukup hangat tehnya kamu bisa minum" berkata dengan senyum manis

Melihat perilaku Tobichi Adi menjadi senang, karena betapa perhatiannya Tobichi kepadanya

Tanpa banyak bicara lagi, Adi menyesap teh hangat itu, dan tak lama rasa pahit bercampur harum merasuki mulutnya

Sedikit mengendus aroma teh, Adi sedikit mengerti dan berkata kepada Tobichi " sayang kamu beli teh dimana?" melihat tindakan Adi Tobichi menjadi gugup dan berkata

" Ahhhh...aku tidak membelinya sayang, aku dikirimi eh temanku" jawab Tobichi

" Ya rasanya unik sayang.....dan beberapa saat

... sayang kok panasnya tubuh aku" kata Adi kepada Tobichi

Melihat ini Tobichi senang dan bertindak perhatian, "apa kamu sakit sayang? "

" ahhh ga ko, aku ga pernah sakit sayang" kata Adi aneh

Dan saat dirinya merasa semakin panas, aroma wangi Tobichi memasuki hidungnya dan seketika adik kecilnya berdiri tegak

Merasakan perubahan pada dirinya Adi berpikir, ini pasti ulah Tobichi tetapi daripada kesal dia menjadi senang karena dia tidak harus berpura- pura naif

Dan melihat paha putih Tobichi serta dada yang putih yang mulus di balik baju, dia semakin tidak tahan

Tanpa banyak bicara dia segara.......

Besok lanjut hehehehe

Next chapter