14 Buat Sate Untuk Loli

Setelah membersihkan medan pertempuran, adi dan intan bergegas pergi dari tempat tersebut, untuk menghindari gangguan dari binatang lain yang tidak perlu. Tak lupa adi mengambil beberapa buah harum yang berduri.

Karena dia masih merasa aneh kenapa kedua harimau itu harus bertarung sampai mati, demi memperebutkan buah ini. Sambil sesekali mengobrol dengan intan di jalan, akhirnya setelah berjalan cukup jauh selama hampir satu jam. Adi dan intan berhasil menemukan sebuah goa yang cukup yaman.

Memeriksa dan memastikan bahwa goa itu aman, adi segera membersihkannya. Mengeluarkan tenda serta perbekalan, adi menghiasi goa dengan beberapa kebutuhan dasar, guna memudahkannya tinggal. Karena ia berencana untuk tinggal dalam waktu tertentu di dalam goa tersebut.

Setelah kembali mengatur beberapa jebakan dan juga pertahanan di sekitar goa, adi bergegas membersihkan dirinya untuk mandi. Setelah beberapa saat mandi dan merasa segar, tibalah waktunya di untuk makan siang, dan intan yang tahu waktu makan siang telah tiba, dengan semangat bergegas meminta adi untuk segera memasak.

Mendengar permintaan intan, adi hanya menggelengkan kepala mengingat kembali saat intan pertama kali makan, seperti sebuah vacum cleaner, intan yang mencicipi makanan pertamakalinya seperti kesurupan, memakan semua makanan yang disimpan oleh adi.

Adi yang melihat ini kaget sekaligus takut, karena ia tahu dia kan cepat bangkrut dalam membesarkan loli ini. Dan setelah berbagai persuasi dan iming - iming dari adi, akhirnya intan mampu mengendalikan nafsu makannya dengan cara memakan daging yang adi buru, tentu sebelum di makan oleh intan, adi harus memasaknya.

Memikirkan tubuh kecil yang imut, tetapi dapat menelan makanan dalam jumlah besar, terkadang adi masih sungkan untuk percaya dimana semua makanan itu terbuang, dan kenapa dia tidak menjadi gemuk atau setidaknya bertambah dewasa.

Menggelengkan kepala hingga saat ini, adi hanya bisa berpikir ini adalah misteri yang belum terpecahkan. Saat dia sedang asik melamun terdengar suara panggilan dari intan membangunkan kembali dari lamunananya.

[Kakak.... masak apa kakak kali ini? Intan udah laper nih...] berkata kepada adi sambil sedikit merajuk memeluk lengan adi dengan manja

""Kamu ini intan... makan mulu... tar jadi gemuk loh....."" ledek adi kepada intan

[Tenang aja kak, intan ga akan gemuk ko.....heheeh] tertawa senang membalas perkataan adi

Adi yang mendengar jawaban intan, tertawa dan melanjutkan persiapan memasaknya, sambil berpikir makan apa kali ini yang enak, setelah beberapa saat memikirkan daging harimau yang ia terima, adi berpikir di sate aja lah, gampang ini.

Jadilah adi mempersiapkan bahan - bahan untuk membuat sate

""Intan kita akan makan sate harimau hari ini, kamu kebagian tugas bikin tusuk sate yah.... bikin 100-200 ok""

[Ohhhhhhh sate...ok ok kak, intan suka sate.....sip kalo gitu intan bikin tusuk dulu] bergegas pergi mengumpulkan bahan kayu di sekitar untuk membuat tusuk sate

Sedangkan adi, mempersiapkan daging harimau, memotong untuk ukuran sedang dan kemudian mempersipakan bumbu sate, seperti kacang tanah, sambal, garam, micin, kecap dan beberapa bumbu tambahan

Setelah setengah jam persiapan, bahan utama dan bumbu sudah siap kini tinggal membuat arang utuk membakar sate, dan juga tempat memanggangnya. Sambil menunggu intan kembali menyerahkan tusuk sate.

Tak lama setelah adi selesai membuat arang, intan kembali dengan banyak tusuk sate, dan menyerahkan kepada adi, adi tidak lupa mengajarkan intan untuk menusuk daging dan juga membakar sate, melihat intan yang terlihat senang adi merasa berharga kerja kerasnya yang bermandikan asap, hanya melihat senyum tulus dan lucu loli kecilnya di merasa jiwanya tersucikan.

Setelah satu jam selesai membakar, dan membereskan peralatan yang ada, dan menyiapkan meja untuk ke duannya makan, di tengah meja ada jejeran sate yang menumpuk cukup tinggi, dapat dibayangkan berapa banyak sate yang dihidangkan cukup untuk makan se rt.

""Nah sekarang kita bisa mulai makan satenya"" berkat adi kepada intan yang telah menunggu di depan meja dengan mata yang bersinar dan air liur yang mulai menetes.

Tanpa banyak omong lagi, intan pun melahap sate dengan kedua tangan kecilnya, adi yang di depan intan tak mau kalah, karena dia tahu jika dia tidak bergerak cepat dia tidak akan mendapat bagian.

Maka dimulai lah kompetisi memakan sate antara seorang remaja dengan seorang loli kecil, hingga 15 menit kemudian ketika sate hanya tersisa satu tusuk, keduanya saling menatap dan ada percikan listrik yang jelas diantara keduanya.

[Kakak intan masih dalam proses pertumbuhan, jadi intan harus makan banyak] adi yang mendengar ini ingin menjewer kuping intan dengan keras, memikirkan tusuk sate yang telah menggunung disamping piringnya.

""Intan anak perempuan ga boleh makan banyak, nanti kalo gendut ga ada yang suka loh...."" jawab adi dengan senyum tersembunyi

[Nahhh... itu kakak tahu, makanya tinggal satu kan ga banyak jadi buat intan aja]

""Ga intan sayangggggg..... kamu udah makan banyak nanti, kamu ga bisa tidur lohhhh"" kembali adi membujuk intan

Intan yang mendengar jawaban adi, merasa bahwa adi pasti tidak bisa menyerah jadi dia harus menggunakan cara lain, memikirkan sesuatu otak loli menemukan ide...[Kakak.... nanti tidur kakak boleh meluk intan gimana...] goda intan kepada adi.

Adi yang awalnya siap kembali berdebat dengan intan, seketika terdiam dan ada gelora yang membakar dari dalam dirinya, ""Emmmmmm.... bener intannnn... boleh peluk kamu nanati tidurrr"" jawab adi dengan sedikit gemetar menahan kegembiraan.

Intan yang melihat adi sudah mulai teralihkan, secepat kilat mengambil sate di piring dan memakannya di depan adi, setelah menelan semua sate dalam satu suapan, intan tersenyum kepada adi dengan senyum kemenangan, dan kemudian tertawa kecil sambil berdiri dan menunjuk ke arah adi, sambil berteriak...[ONICHANNNNN.... HENTAIIIIIIIII....] tertawa dengan senang dan langsung menghilang di depan adi.

Adi yang mendengar teriakan intan tertegun sementara dengan kakuk dan tak bisa menupuk jidatnya, dia tahu intan semakin hari semakin pintar dan usil. Sambil berbisik di dalam hatinya.... ""Onican ga hentai...onichan ga loliiii....onichan ga hentai...onican ga loliiii...onicah ga hentai...onican cuma loliiii..."" menghembuskan nafas dengan prustasi....

Setelah makan dan tidur siang sejenak, kemudian bangun di sore hari adi mengeluarkan makanan kompack karena males masak, terlebih dia masih kesal dengan intan yang memanggilnya hentai.

Memakan makanan di malam hari, kemudian mandi adi tidur menutup hari yang kelabu sebagai hentai.

###########

Bangun di pagi hari, membuat sarapan sederhana dengan daging harimau dan beberapa buah yang dia simpan di dalam ruang, adi memulai pagi hari dengan latihan sederhananya.

Berlari sejauh 10 km dengan dilanjutkan push up, situp,dan pull up, adi mendinginkan tubuhnya dengan meditasi. Berganti pakaian dan mandi, adi melihat sosok intan yang hari ini memakai pakaian berwarna kuning cerah, lengkap dengan pita kuncir di kedua kepangnya menambah suasana imut ya semakin cerah.

[Pagi kakak, gimana tidurnya semalem, mimpi intan ga ],berkata intan sambil tertawa kecil meledek adi

""Ga kakak ga mimpi intan"""jawab adi ketus

[Masa..... ga mimpi intan.... kakak yakin?] kembali ledek intan

""yeeee... dikasi tau ngeyel, emang ga ya ga"" meningalkan intan untuk bergegas mandi

[alahhhhh, kakak gitu aja marah, ga dewasa] balas intan

""Biarin, lagian ga ada yang tau ini selain kamu"" mendengus kesal dan berjalan untuk mandi

[Gitu aja, ngambekkk... kakak....mau kemana intan ikuttt] teriak intan sambil berlari menuju adi

Adi yang mendengar langkah intan dibelakangnya, tersenyum samar, dan saat mendekati tempat untuk mandi, sekejap terdengar suara intan.

Intan yang awalnya berpikir adi akan berburu tentu saja senang mengikuti, tetapi ketika intan tau adi berjalan menuju tempat mandi, sekejap dia tahu dia telah dikerjai oleh adi.

[ONICHHAAAAAAA..... BAKA.... HENTAI....] berbalik sambil berlari dan berteriak karena malu.

Adi yang mendengar teriakan intan, hanya tertawa puas. Kembali setelah mandi dan merasa segar adi melihat intan yang kini sedang duduk di atas batu sambil bernyanyi nyanyian asing yang dia merasa sangat familiar.

[Balon ku ada lima, rupa-rupa warnanya, merah, kuning, kelambu, merah muda, dan biru, meletus balon hijauuuu... dorrrr.....] bergumam dengan sesuatu kemudian berbalik memandang adi

[kakak yang bikin lagu boong ya?]

""Boong kenapa intan?"" adi yang mendengar intan bernyanyi dan kemudian bertanya kepada dirinya.

[Kok, bisa balon hijau meledak.....padahal ga ada balon ijo] tanya intan dengan wajah yang bingung

Adi yang mendengar pertanyaan intan, merenung sebentar dan mengulangi lagu di dalam pikirannya, sesaat kemudian iya juga baru ngeh... ehhhh iya intan ga ada balon ijo... ""udah lah ga usah nnyayi lagi, kakak ada beberapa pertanyaan ni buat kamu""

[Ihhhh.....kakak nihhhhh... orang lagi nanya malah balik nanya] kembali berkata kepada adi, tetapi tetap dengan sabar duduk disamping adi mendengarkan pertanyaan adi.

""Sekarang udah satu tahun lebih dan sebentar lagi kita akan mampu menguasai seluruh pulai ini,""

[Ya, kak, tidak terasa kita udah 1 tahun lebih dipulau ini, dan kakak tinggal menghadapi 4 raja penguasa pulau]

""Nah makannya itu kakak ajak kamu ngobrol karena pertarungan berikutya pasti jauh lebih sulit, dan kita ga bisa gunain strategi kita yang sebelumnya""

[Ehhh... emang kenapa ka?]

""Lohhhh... mala kamu balik nananya, ya jelas dong intan namanya raja, pasti lebih pinter dari anak buahnya""

[Siapa bilang ka! Raja lebih pinter dari anak buahnya?] berdebat tidak setuju

""Kakak barusan bilang"" jawab adi kembali

[Itu versi kakak, tapi dari hasil scan intan raja-raja monster di pulau ini tidak lebih pintar dari yang lain, mereka hanya lebih kuat sehingga yang lain mengangkat mereka menjadi raja]

""Emmmmm masuk akal, mereka mungkin takut karena raja-raja itu lebih kuat, apalagi mereka hewan secara naluriah bisa jadi""

[Nahhhhh...itu tau,.... huuuuu] mendengus kepada adi

""Heheheeh... maaaf kakak salah, yaudah kita lanjutin ""

[Nah gitukan enak, ok kita lanjut] jawab intan senang

""Sekarang kita pilih dari ke 4 ini mana yang paling lemah"" adi berkata ke pada intan

[Kalo dari hasil, penscanan intan yang paling lemah itu, ada di dekat kita yaitu di balik gunung tinnggi itu] menunjuk ke belakang intan dimana sebuah gunung yang tinggi terlihat

""Ohhhhh, Di balik gunung itu, terus jenis ya apa intan, sama kemampuannya apa?""

[Jenisnya burung rajawali ka, terus kemampuannya suara sonik, dan cakar angin ]

""Wahhhhh, lumayan juga yah... ok kalo begitu udah diputuskan besok kita akan ke gunung itu untuk melihat medan dan merumuskan pengaturan kita, sisa hari ini berlatih dan mempersiapkan perbekalan""

Jawab adi kepada intan [Ok, kalo gitu, intan mau jalan-jalan disekitar mau lihat apa ada yang menarik] berkata kepada adi kemudian menghilang

Adi yang menyaksikan intan menghilang hanya menghela nafas, menyadari rasa keingin tahuaan dari intan semakin besar.

avataravatar
Next chapter