webnovel

Yuki no yō ni

>2 Tahun sebelum Insiden pembantaian Rugio

>28/12-2018

*Shiro Point Of View

Nishikujou Shiro, itulah namaku, Usiaku 16 tahun, dan 6 bulan lagi aku menginjak 17. Salju turun dengan lebat, karena sekarang tanggal 28 desember, tak heran kalau salju turun, 3 hari lagi tahun baru ya. Oh, aku juga punya seekor adik, tunggu?

Seekor?!

Maksudku, seorang adik perempuan yang baru berusia 13 tahun, Nishikujou Maika, itulah nama nya. Dia adalah satu satunya anggota keluarga ku yang tersisa, ayah ku meninggal setelah bertarung dengan sosok berjubah hitam, insiden itu terjadi sekitar 3 tahun lalu, di saat hari ulang tahunku.

Ibuku meninggal karena depresi, ia menancapkan pecahan gelas ke lehernya sendiri setelah mendengar kabar kematian ayah. Keluarga yang menyedihkan bukan?

Namun, diriku yang sekarang sangatlah lemah, karena itu aku terus berlatih siang malam. Namun, ini adalah tahun baru, Aku harus mendinginkan kepalaku bukan?

Aku juga tak bisa membiarkan maika bermain di luar sendirian, karena bisa saja ia mati kedinginan, haha.

Setelah kematian orang tuaku, sifatku sedikit berubah, yang mula nya diriku sangatlah menjengkelkan, namun akhir akhir ini, orang orang menilaiku lebih baik,

"Shiro, Sekarang sifatmu sudah dewasa, walau usia mu baru 16."

Banyak orang yang menilai ku seperti itu. Mungkin sifat itu muncul karena aku mulai memikul beban tanggung jawab sebagai pengganti ayah bagi satu satunya adik ku ini.

*Normal PoV

"Yuki no yō ni"

Maika memandangi salju yang berjatuhan dari langit.

"Hah? Itu kan memang salju, gimana sih."

Ctak!

Shiro menjitak pelan kepala maika.

"Mō! Oni-chan no baka! Aku hanya bergumam saja." Ujar maika.

"Maika, Salju ini sama seperti dirimu."

"Sama seperti ku? Oni-chan ngelantur apa?"

"Putih, dingin, indah, dan tentunya nyaman dipandang. Begitu pula dirimu, Rambutmu yang putih seperti salju, sifatmu yang dingin, Bulu mata mu yang indah, dan sangat nyaman dipandang."

"Oni-chan, aku ini adikmu, lho. Oni-chan gak boleh gombalin adik sendiri, Da~ me!" Maika menyilangkan tangannya sambil menggelengkan kepalanya.

"Bukannya aku memuji mu?"

Malam yang indah, tentu saja sangat nikmat kalau ada cokelat panas, bukan. Begitu pula di kediaman Nishikujou, Seorang gadis dan seorang pemuda duduk bersampingan di ruang duduk dengan secangkir cokelat panas di masing masing tangan mereka.

"Hoam~~" Maika mulai menguap, jam sudah menunjukkan pukul 22.30, namun shiro masih sibuk dengan ponselnya.

"oni-chan, Aku mau tidur duluan." Ujar maika. "Ya, Oyasumi."

"Oyasumi."

Maika segera beranjak dari tempat duduknya.

"Suasana nya, terlalu hening, entah kenapa aku tak suka ini."

TAK

TAK

TAK

Sangking heningnya, suara jam dinding terdengar sangat nyaring di telinga.

"Ah, sebaiknya aku juga tidur."

Shiro mulai merasa tak nyaman, ia memutuskan untuk segera pergi kekamarnya dan tidur.

>Sementara itu

>Salah satu rumah penduduk rugio

>Yuukari PoV

Yuukari, itulah nama ku, usia ku baru 15 tahun, hari kemarin adalah hari ulang tahunku. Aku dikucilkan karena aku berbeda dari yang lain.

Aku adalah ras demi human, atau bisa dibilang, aku ras setengah manusia. Aku memiliki telinga seperti seekor kucing, dan aku juga memiliki ekor layaknya kucing. Banyak orang yang menganggap kalau ras demi human seperti diriku ini adalah pembawa sial.

Namun, Ada 2 manusia yang masih berbaik hati padaku, Nishikujou Shiro dan Nishikujou Maika. Semenjak kehilangan tempat tinggal karena orang tua angkatku mengusirku dari Ultimea, aku merantau dan menemukan rumah kosong di Rugio ini, walau rumah ini kecil sih. Namun saat aku masuk ke rumah ini, Aku tiba tiba di teriaki oleh salah satu warga.

Dia mengira bahwa aku adalah orang jahat yang sering melakukan pencurian di daerah ini. Kejadian itu, sekitar 2 tahun lalu.

Namun, Shiro datang dan membela ku, di saat itulah aku mencintai nya.

'Kau oke? Kau boleh tinggal di sini, aku akan membeli rumah kosong ini untukmu.'

Ujarnya. Sampai saat ini, Hubunganku dengan keluarga Nishikujou sangat baik. Dan aku berharap, aku bisa jadi bagian dari mereka.

Salju, mengingatkan ku akan pembunuhan yang ku lihat dengan mata kepala ku sendiri. Sosok berjubah hitam,

Mata yang berwarna ungu menyala nya itu membuat kesan mengerikan nya bertambah. Saat itu aku sedang berada di daerah Danau Iclue.

Aku melihat orang itu mencabik cabik manusia dengan pedang hitam di tangannya. Sungguh mengerikan. Untung saja aku memiliki skill khusus yang bisa membuatku tak terlihat selama beberapa menit.

Setelah ia membunuh korbannya, ia langsung pergi menuju Kota kuil runtuh, tanpa membuang atau menghilangkan mayat korbannya itu.

Danau iclue yang waktu itu membeku karena musim dingin, darah yang menyatu dengan es. Aku sangat ketakutan waktu itu.

Sekarang, Aku sudah berlatih bertarung menggunakan senjata khusus yang ku buat sendiri dari beberapa material langka.

Yap, aku adalah petarung tipe asassin, Aku memiliki skill tak kasat mata untuk membunuh secara sembunyi sembunyi, sejata khusus yang ku pakai adalah Pisau pembelah angin. Dari nama nya saja sudah jelas kalau kekuatan dari pisau ku itu adalah angin, aku memiliki banyak pisau pembelah angin. Saat bertarung aku menggunakan 6 pisau, di masing masing tangan ku ada 3 pisau.

Bukannya aku ini Demi Human berjenis kucing? Tentu 6 pisau itu adalah sebagai cakarku untuk mencabik monster jahannam itu.

(kembali ke cerita)

>Normal PoV

"Dingin sekali..." Keluh Yuukari, tentu saja dingin, ia mengenakan kaus di malam bersalju seperti ini. "Entah kenapa, Perasaanku selalu tidak enak saat malam hari tiba." Ujarnya, Ia menyalakan ponsel yang dibelikan shiro untuknya.

'Shiro, Bolehkah aku pergi ke rumah kalian?'

Yuukari mengirimkan pesan.

'Tentu, tapi aku akan menerkammu, lho!'

Balas shiro.

'Baka!'

"Baiklah, Malam ini aku akan tidur dengan Maika." Yuuka segera mengambil jaket hitam nya, dan mengunci pintu rumahnya.

"Di luar ternyata lebih dingin." Yuuka tiba tiba menggigil.

Note: Karena Yuukari terlalu panjang, jadi saya singkat jadi Yuuka.

Perlahan tapi pasti ia berjalan di tengah badai salju.

Tunggu

Badai?

>Kediaman Nishikujou

"ONI-CHAN! ADA BADAI!!"  Maika menunjuk jendela nya.

"Astaga! Yuuka sedang dalam perjalanan ke sini!" Shiro menepuk jidat. "Yuukari nee-chan? Nii! Jemput dia! Ras kucing sepertinya sangat membenci udara dingin! Itu berbahaya!"

"Aku tau itu!" Tanpa disadari, shiro sudah memegang gagang pintu dengan jaket hitam nya. Tak lupa ia membawa pedang panjang nya untuk berjaga jaga.

"Aku berangkat." Shiro berlari ke arah rumah Yuuka yang jaraknya lumayan jauh, Badai salju menghalangi pandangan, sehingga membuat shiro sedikit kesulitan.

"YUUKARI!!!" Shiro meneriakkan nama yuuka.

Salju sudah menumpuk di tanah membuat shiro sulit bergerak.

"S-shi-h-i-ro..."

"Itu, suara yuukari, YUUKARI!! KAU DI MANA?!"

"Ba-wah..."

Shiro melirik ke bawah, terlihat yuukari yang pucat dan setengah terkubur. "Astaga, kau ngapain tiduran di sini?! Bahaya tau!"

Shiro segera menggendong Yuukari dan membawa nya pergi menuju rumahnya.

5 menit

10 menit

15 menit

Sampai 30 menit shiro berjalan, namun, ia malah menemukan gua. "Tunggu, seingatku di rugio tidak ada gua deh." Ujar shiro. "Yuukari." Shiro memanggil yuukari.

Tak kunjung menjawab, shiro melirik ke yuukari yang ada di pangkuannya. Mata yang tertutup, wajah damai, menambah keimutannya.

"Yuukari.. Kau malah tidur di saat saat seperti ini. Kita tersesat woy!"

Yuukari masih tak menjawab.

"ngggg.." Yuukari bersuara layaknya kucing yang sedang tertidur, shiro terus memandangi wajah yuuka yang tertidur itu.

"AAAAA KENAPA MALAH TERSESAT SAMA GADIS SEIMUT DIA!!!???!!! AAAA INIKAH SURGA?!?!?" Shiro berteriak teriak tidak jelas.

"Sepertinya percuma kalau aku terus menerus berjalan jika badai belum berhenti, yang ada aku mati membeku. Yuukari, kita istirahat dulu di gua itu." Ujar shiro, ia berjalan menuju gua.

SIHIR: API

Shiro membakar kayu dengan sihir yang ia pelajari beberapa hari yang lalu. Ia meletakkan yuukari di tanah dan segera membuat perapian supaya tidak terlalu dingin.

...

Hening

...

"Sepi sekali, mana ponselku gak di bawa lagi, maika pasti cemas." Ujar shiro, ia melempaskan jaketnya dan menyelimuti yuukari dengan jaketnya itu.

Kini kepala yuukari berada di paha shiro, sebagai bantal. Shiro terus mengelus elus kepala yuukari.

"Sial, untung jiwa ku sudah terlatih, Selama 3 tahun aku tinggal bersama dengan gadis yang imutnya sama dengan gadis setengah kucing ini.. Tapi.. Telinga kucing ini menggoda iman ku..." Shiro sangat penasaran dan sangat ingin menyentuh telinga yuukari yang bergerak gerak itu.

'Telinga adalah bagian sensitif bagi ras kami, jadi saat di sentuh, kami akan kaget!'

Tiba tiba ia teringat perkataan yuukari di masa lalu dan mengurungkan niatnya.

Berjam jam berlalu, Badai masih berlanjut, "Tubuh yuukari sangat menggigil, aku jadi kasian." Shiro membelai pipi yuukari.

"ANJIR DINGIN!" Shiro kaget karena pipi yuukari sangat dingin seperti es batu.

"Y-yuukari?" Shiro menggoyangkan tubuh yuukari, ia takut kalau yuukari sudah tidak bernafas.

Tap

Shiro mencubit telinga yuukari

"KYAAAA?!" yuukari melompat dari pangkuan shiro dengan wajah memerah padam.

"S-SHIRO?! M-MESUM! BODOH! BANDOT!"

"eh? Kok ngegas?"

"K-Kenapa kau tiba tiba memegangi telinga ku saat aku tertidur?" Tanya Yuukari dengan wajah yang memerah.

"Habisnya kau gak mau bangun."

"Tunggu... Ini... INI DIMANA?! JANGAN JANGAN KAU MENCULIKKU KARENA AKU TERLALU IMUT?! DASAR BANDOT!!!"

"Ey! Kau memang imut, tapi aku tak sejahat itu, kita tersesat." Ujar shiro

"T-tersesat?!"

"Ya, begitulah, dan sialnya badai menjengkelkan ini tiada henti." Shiro melempar batu ke mulut gua.

"Eh?" Yuukari tersentak kaget.

"Kenapa? Kamu seperti melihat hantu saja."

"Di Sana!"

Sttt!

Yuukari melemparkan pisau pembelah anginnya ke arah belakang.

"Hmm... Ras Demi Human, Cocok untuk dijadikan wadah baru." Suara pria misterius menggema dari dalam gua.

Perlahan tapi pasti, sosok misterius itu mulai menampakkan wujudnya.

Jubah hitam, mata bercahaya.

"K-kau.." Shiro mengepalkan tangannya.

"Hmm? Kau mirip dengan orang itu, saya.. Sangat membenci orang itu, setiap pria berambut putih, akan saya habisi!"

4 tangan hitam tiba tiba keluar dari punggung sosok itu.

STTT

STTT

STTT

STT

4 tangan itu melesat menuju shiro dan yuukari.

Tap

Tap

Shiro dan yuukari melompat ke arah berlawanan.

"KAU ADALAH ORANG YANG MEMBUNUH AYAHKU!!"

Shiro berteriak penuh amarah. Ia mencabut pedang panjangnya.

"Shiro, tenanglah, dia tak bisa diselesaikan jika kau penuh amarah." Yuukari mengeluarkan 6 pisau.

"Saya sering dipanggil Kuroi Akuma, walau saya kurang suka dengan sebutan itu, tapi, salam kenal." Sosok itu tiba tiba memperkenalkan diri.

"Siapa yang meminta mu memperkenalkan diri?!"

SKILL: PEDANG SONIC

Shiro melesat dengan cepat.

SHHH

Sosok itu tiba tiba berubah menjadi kepulan asap dan menghilang.

"Kasar sekali, Saya jadi bersemangat untuk mencabut kepala mu dari tubuhmu itu." Kuroi Akuma tiba tiba muncul di belakang shiro.

"Baiklah, saya akan membuat pengecualian, saya tidak akan membunuhmu, asalkan serahkan gadis setengah binatang itu." Kuroi Akuma menunjuk Yuukari yang memasang posisi siaga tempurnya.

"jangan... JANGAN SEENAKNYA!!!"

SKILL: TEBASAN TAJAM

Shiro membuka skill ke 2 nya.

"Sungguh pemikiran yang bodoh."

TRANG!!!!

Sang iblis hitam itu menahan serangan shiro dengan tangan kiri nya.

"Waktunya untuk saya akhiri ini." Aura hitam menyelimuti tangan kanan iblis itu.

'Sial, aku tak bisa bergerak!' Shiro menatap kuroi akuma dengan penuh kebencian.

SKILL KHUSUS: TANGAN IBLIS

Shhh

Tangan hitam itu melesat menuju shiro.

"SHIRO!"

BUAGH!!!

"AKH!!" Darah bercipratan dari mulut Yuukari.

"y-yuu..ka..ri.." Shiro menatap yuukari yang memuntahkan darah kental dari mulutnya.

"ku..ROI AKUMA!!!"

Mata kanan shiro berubah warna menjadi merah menyala

"HAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!"

Teriakan shiro membuat batu batuan kecil dari langit langit gua berjatuhan.

"Jadi, kamu benar benar reinkarnasi dari orang itu, Takkan saya biarkan kamu hidup lebih lama."

"Namun, membunuhmu dengan sekali serangan itu membosankan, Saya akan beri waktu, Sampai hari itu tiba, berlatihlah, dan saya akan membunuhmu, HAHAHAHA!" Kuroi akuma mulai memudar dan menghilang.

"Aarrgghh!!" Mata kanan shiro kembali normal, ia melirik Yuukari yang tegeletak bersimbah darah.

"Yuukari... Bertahanlah!! Aku akan membawa mu ke maika!!"Shiro segera menggendong Yuukari.

"Shi...ro.." Yuukari sedikit membuka mata nya.

"Te..rus...lah.. Hi..dup.." Mata yuukari sedikit tertutup.

"A..ku.. Men..cin..ta..i.. Mu.."

Yuukari sepenuhnya kehilangan kesadarannya.

"Yuuka? yuukari?!" Nafas dan nadi nya sudah tidak ada.

"UWAAA?!?!?!?!" Shiro terbangun dari tidurnya, namun saat ini, ia sedang berada di pangkuan yuukari.

"Y-Yuuka?! K-kau masih hidup?!"

"Heee? Mentang mentang aku gak suka dingin, pagi pagi sudah ngajak ribut." Yuukari menggembungkan pipi kanan nya.

"S-sudah pagi ya, begitu, aku ketiduran ya.."

"Yap, ohayō shiro, aku menidurkan mu di paha ku itu bukan karena apa apa! Tapi melihatmu yang seperti mendapatkan mimpi buruk, jadinya aku menidurkanmu di sini, j-jangan salah paham oke?"

Yuukari berbicara dengan 5x lebih cepat.

"Jujur, aku tak paham apa yang kamu katakan, tapi.. Ini lebih nyaman daripada bantal suci sekalipun."

'Saya sering di panggil Kuroi akuma'

'KAU ADALAH ORANG YANG MEMBUNUH AYAHKU!!!'

'yuu..ka..ri..'

'SHIRO!!'

'serahkan gadis itu'

'A..ku.. Men..cin..ta..i.. Mu..'

Shiro tiba tiba teringat akan mimpi buruknya.

"Y-Yuukari, kita harus segera pergi dari sini." Shiro bangun dari pangkuan yuukari.

"Eh, buru buru amat."

"Aku punya adik tau!" Shiro membual.

'Aku tak ingin hal itu benar benar terjadi, Yuukari.' Batin shiro.

"Haha, yasudah ayo." Yuukari berjalan duluan.

"Shiro, kau memimpikan hal buruk tentang ku ya?" Tanya yuukari. "Mengapa kau bisa tau? Apa kau bisa membaca pikiran orang?" Shiro balik bertanya.

"soalnya..."

'YUUKARI!!!!!'

"Kamu berteriak memanggil nama ku dan membuatku terbangun." Yuukari melirik shiro yang ada di belakangnya.

"Ya, begitulah, tapi kalau aku menceritakannya, nanti yang ada malah jadi kenyataan." Shiro melanjutkan langkah kaki nya.

"heee... Kau menyayangiku kah?"

"A?! Yaaa t-tentu saja karena k-kau adalah g-gadis berkuping kucing y-yang l-langka, ahaha, mana mungkin aku membiarkan mu mati, ahahha." Shiro gelagapan.

"Shiro.." Yuukari menundukkan kepala nya.

"Y-ya?"

"Apa kau tidak tau? Demi human adalah ras yang dianggap pembawa musibah, Tapi, mengapa kau mau menolong sampah ini?" Tanya yuukari tanpa memindahkan wajahnya.

"Yuuka, Mitos murahan seperti itu takkan bisa menipuku, Akan ku buktikan, kalau kau bukanlah

Pembawa bencana

Seperti perkataan orang orang." Shiro menatap Yuukari.

"Shi..ro.."

"Ehm, apakah aku mengganggu?" Gadis bersurai putih bak salju itu mengganggu pembicaraan mereka.

"Maika? Kamu ngapain disini?"

"Nii, seharusnya aku yang bertanya, kenapa oni-chan tidak pulang dan malah masuk ke hutan bersama seorang gadis? Ne, Yuuka nee-chan, shiro nii tidak macam macam kan?" Maika melontarkan 2 pertanyaan sekaligus.

"Pertama, Aku awalnya mau membawa anak ini ke rumah kita, namun sialnya, badai menghalangi pandanganku, sehingga aku malah masuk... Tunggu, HUTAN?!" Shiro tersentak kaget.

"Kenapa, shiro?"

"Aku yakin ini bukan kebetulan, Saat aku menggendongmu, aku tak melihat pepohonan sebanyak ini."

"Nii, apa nii sebelumnya melewati jalan strum?" Tanya maika.

"Tidak, tunggu, jalan strum? Berarti... Kita.. Masuk ke sarangnya?!"

GRAAAAAHHHHH (anggap saja suara auman)

Dari dalam hutan bersalju, terdengar auman monster penguasa hutan marboro ini. "Aku suka tantangan." Yuukari mengeluarkan 6 pisau pembelah anginnya.

"Kau yakin?" Tanya shiro.

"Apa kau takut?"

"Aku takut kehilangan adikku." Shiro mencabut pedang panjangnya.

"Tentu saja aku juga ikutan." Maika mengeluarkan tongkat sihirnya dari jendela inventory.

"Ayo." Shiro berlari di atas hamparan salju. Maika dan Yuukari mengikutinya dari belakang.

"Eh?" Mereka bertiga menghentikan langkah kaki nya, saat melihat sesuatu yang mengejutkan. Sosok berjubah.

"Kau... Kuroi akuma!" Shiro mengambil posisi siaga tempur. "Ah, kamu sudah melihat mimpi yang saya berikan? Bagaimana? Seru bukan?" Walau wajahnya tak terlihat, tetap saja suaranya sangat mengesalkan.

'Saya sering di panggil Kuroi akuma'

'KAU ADALAH ORANG YANG MEMBUNUH AYAHKU!!!'

'yuu..ka..ri..'

'SHIRO!!'

'serahkan gadis itu'

Mimpi itu kembali terbayang di benak shiro.

"Takkan ku biarkan mimpi sialan itu menjadi kenyataan." Shiro menggenggam erat pedang panjang nya.

"Yah, lagipula, seperti yang saya katakan, saya ingin membunuh reinkarnasi dari orang itu setelah pertarungan sengit, jadi, saya akan menunggu, sampai saat itu, berjanji lah untuk menghiburku sebaik mungkin!!" Setelah mengatakan itu, Kuroi Akuma memudar dan menghilang bersama Miasma yang ia keluarkan dari tubuhnya.

"Nii, orang itu..." Bibir maika bergetar.

"Dia yang sudah membunuh ayah kita, Nishikujou Kotarou." Shiro menggenggam erat pedang panjang dengan tangan kanan nya.

"Anu.. Shiro, maika, maaf menyela, tapi sebaiknya kita cepat cepat habisi monster yang ada di depan kita itu." Yuukari menunjuk monster anjing hutan raksasa yang ada di depan mereka.

"Sang penguasa hutan marboro, ya." Shiro tersenyum sinis.

SKILL: TEBASAN PEMICU

Shiro membelah udara dengan pedangnya, sehingga membuat udara panas yang melesat menuju monster itu.

GRAAAAHH!!!

Monster itu tak sempat menghindar. Karena ini adalah musim bersalju, monster itu akan kehilangan banyak mana dan melemah.

SKILL KHUSUS: HUJAN PISAU

Yuukari melemparkan pisaunya ke langit.

"T-Tunggu... Aku punya firasat buruk.." Shiro memandangi langit yang mulai menggelap. Dan benar saja.

Pisau berjatuhan dari langit ke segala arah.

"ASTAGA!!!"

Namun dengan tenangnya Yuukari mengangkat tangan kanannya ke atas.

SKILL KHUSUS: MEDAN MAGNET

Lingkaran berwarna ungu tiba tiba muncul di bawah monster anjing hutan itu, dan tentu saja membuat monster itu tak bisa bergerak karena medan magnet yang diciptakan Yuukari.

Pisau yang berjatuhan dari langitpun seolah olah tertarik oleh medan magnet itu, sehingga membuatnya melesat menuju monster itu.

CLEB CLEB

CLEB

CLEB

CLEB CLEB

Ribuan pisau menusuk tubuh keras monster anjing hutan, namun, monster itu masih memiliki sedikit stamina. Tak ada perlawanan darinya karena salju ini.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia ini, Monster jelek."

SIHIR: PANAH

Gerbang sihir muncul di atas kepala maika dan memuntahkan 4 buah anak panah yang terbuat dari Mana.

Monster itu sudah pasrah dan diam saja.

CLEB

4 buah anak panah bersarang di kepala monster itu.

GRAAAAHHHH!

Monster itu terjatuh dan akhirnya mati di tempat.

"Heee... Ternyata monster penguasa hutan lebih mudah daripada rumornya." Ujar shiro.

"Aku mendengar sesuatu yang datang menuju ke tempat ini, Kita harus lari!" Yuukari mendengar suara langkah kaki besar.

"Nii... M-monsternya.." Bibir maika bergetaran, tangannya bergetar.

"Ada.. Lima.." Shiro melanjutkan.

"Hanya sampai sini ya." Yuukari tersenyum miris.

"Cukup sampai di sana." Suara pria lantang terdengar dari atas. "Dia..."

'Tunggu saja kepulanganku!'

"Tuan Gin!" Shiro memanggil nama pria itu.

"Yare yare, shiro-kun, ternyata kau masih mengingat namaku, Mari kita nikmati pesta ini!" Gin Mengarahkan tangan kanannya menuju shiro.

SIHIR: TEMBOK ES

Lingkaran sihir berwarna biru muda dan membentuk pola kristal es tercipta di bawah kaki shiro. Setiap monster yang hendak menyerangnya langsung membeku.

Namun, setiap kali monster itu mati, akan berdatangan lagi monster yang sama dengan jumlah yang lebih banyak.

"Sekarang aku paham kenapa dia menjadi masalah bagi dunia." Datar shiro.

SIHIR KHUSUS : TELEPORT

Suara gin menggema layaknya suara dari langit yang sedang memberikan peringatan.

Lingkaran sihir yang tadinya berwarna biru berpola es kini berganti menjadi lingkaran berwarna ungu muda. Pandangan shiro yuukari dan maika menjadi kabur, semuanya terlihat putih.

Sstt

Mereka menghilang dari hadapan para anjing raksasa itu.

>Rugio

>Depan Kediaman Nishikujou

"Lho? Sudah sampai?" Shiro membuka mata nya.

"Mungkin hanya ini bantuan yang bisa ku berikan pada kalian, tapi, mengapa kalian berada di hutan marboro? Bukannya sudah jelas jelas dilarang masuk ke sana?" Tanya gin yang duduk di atas pagar kediaman.

"Semalam, Aku dan gadis kucing imut in..."

PLAK

Yuukari memukul shiro

"ADAW!! M-maksudku, semalam aku dan yuukari tersesat karena badai, namun, seingatku, aku dan yuukari tak melewati Jalan strum, jadi kemungkinan besar ada yang memindahkan kami berdua." Jelas shiro sambil memegangi kepala bagian belakangnya.

"Begitu, apakah kalian bertemu dengan sesuatu?"

"Kami bertemu dengan si jubah Hitam, Kuroi akuma. Ia berencana untuk membunuhku, dan menjadikan Yuukari sebagai wadah, tapi aku tak mengerti, Wadah apa yang ia maksud." shiro memegangi dagu nya.

"Jika kalian membuka jubah nya, pasti akan terlihat sosok yang menjijikkan, sosok itu adalah Demi human jenis kelelawar yang ia rasuki di masa lampau, kemungkinan, ia akan menjadikan gadis ini sebagai inangnya." Gin melirik Yuukari yang berkeringat dingin.

"Jadi, Kau harus melindungi gadis ini, dan juga kamu harus melindungi dirimu sendiri,karena, Dia sangat terobsesi membunuh pemuda yang mirip dengan pahlawan di masa lampau, termasuk Ayahmu dan Dirimu." Gin menekan kata Ayah dan Dirimu untuk memantapkan peringatannya.

"Entah kenapa, aku jadi sedikit takut." tubuh yuukari bergetar hebat. "Aku bersumpah, Aku akan melindungi dirimu, Yuukari. Tentu saja tidak hanya dirimu, aku akan berlatih demi diriku, Maika, Yuukari serta warga Rugio." Ujar shiro dengan kemantapan penuh. Namun, itu tak menghilangkan rasa takut yuukari.

"Nee-chan, kamu kedinginan ya? Ayo masuk, Tuan gin jug-eh?! Mana dia?" Maika kaget karena pria berambut hitam itu sudah tidak ada di hadapan mereka.

"Itulah tuan gin, suka menghilang tiba tiba." Ketus shiro.

Shiro mendorong tubuh Yuukari yang mematung untuk masuk ke dalam kediaman besarnya.

"Ayo yuukari, kalau kau terus diluar.. Kau akan ku makan." canda shiro.

"Di saat seperti ini, kau tetap saja mesum."

>Ruang Makan

Shiro, Maika, Yuukari menikmati hidangan yang disajikan oleh Maika.

Hidangan siang ini adalah Kare, Kare adalah makanan kesukaan shiro, Sedangkan Yuukari kurang menikmati makanan itu.

"Yuukari, kenapa kamu makannya seperti kucing makan pisang? Oh iya, kau itu setengah kucing, maika, kenapa tidak ada duri ikan di sini?"

"AKU MENOLAK! Aku hanya kurang terbiasa dengan makanan mewah seperti ini." Yuukari tersenyum simpul.

"Mewah? Ini kan makanan rumahan biasa." Ujar shiro sambil menyuapkan sesendok kuah kare ke mulut maika.

Yah, shiro dan maika memang seperti itu, saling menyuapi, tapi tidak saling memandikan ya.

"Saat di rumah, aku suka memakan ikan yang baru ku tangkap dari sungai, hidup hidup." Ujar yuukari.

"E? Ehhh??! K-kau m-makan i-ikan hi-hidup?" shiro dan maika saling menatap satu sama lain.

"memangnya kenapa?" Yuukari memiringkan kepala. "ikan yang baru ditangkap itu rasanya segar dan enak, shiro dan maika juga harus mencobanya!" Yuukari mengacungkan jempol

"Aku tak tau apa yang ada di kepala mu, oh iya, 2 hari lagi tahun baru ya."

Shiro mengalihkan topik, Yup, sekarang tanggal 29 Desember, dan 2 hari lagi adalah Tahun baru.

"Yup, nii, bagaimana kalau kita pergi ke kanal debacy, kita berburu material di sana seperti biasa." Maika membereskan piring yang sudah kosong.

"Boleh, Yuukari, kau ikut?" Shiro melirik Yuukari.

'kemungkinan, ia akan menjadikan gadis ini sebagai inangnya.'

Yuukari teringat perkataan gin, jika ia tertangkap oleh Kuroi akuma, Yuukari pasti akan dirasuki dan dijadikan wadah baru oleh makhluk jahannam itu.

"T-tapi, bagaimana dengan iblis nya?" Yuukari memasangkan ekspresi ketakutan.

"Hah, si iblis hitam itu takkan bisa menyentuhmu sedikitpun, tenang saja, aku akan membawa pedang silir pawana dan perisai silir pawana, pedang itu berunsur cahaya, dengan begitu, aku pasti bisa menembus iblis itu." Shiro berdiri dari duduknya. Ia berjalan menuju kamarnya.

"Kalau begitu, aku ikut, dan kau harus berjanji untuk melindungi ku, Shiro."

"Asalkan kau mau memanggilku tuan shiro." Shiro menebas udara untuk mencoba pedang yang hampir mirip dengan kapak itu.

"Lebih baik aku mati." Yuukari menyeruput kopi hitam yang dibuatkan maika.

"FUAAAHHH! a-apa ini? Pahit sekali."

"Bukannya kamu sendiri yang meminta dibuatkan kopi?" Shiro melirik Yuukari.

>Depan Kediaman

"Yosh, Yuukari, kau siap? Ayolah, kita cuma berburu jelly, dan menjualnya ke toserba Dedel si nama aneh itu." Ujar shiro.

"Janji?"

"Ya, itupun jika tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi." Shiro menyipitkan kedua mata nya.

"Mo!! Jangan mengatakan itu, shiro, ku gigit kau."

'yuukari yang ngambek itu... Menambah keimutannya.'

"Kenapa malah senyum senyum sendiri? Pasti di kepala mu, kamu sudah menelanjangi ku, yakan?!"

"M-mana ada, ah itu dia." Shiro mengalihkan perhatiannya pada maika yang datang dari dalam kediaman dan mendekatinya. "Nii, Kamu melihat tongkat air ku?" Tanya maika.

"Hah? Bukannya kau sendiri yang menyimpannya? Kenapa malah bertanya pada ku?"

"Nii-chan jutek! Yasudah, aku menggunakan ini saja."Maika memasangkan pesawat sihir Fairy Peace yang ia beli dari pandai besi.

"Hee, biasanya kau mengikat dua rambutmu, mengapa sekarang gaya rambutmu menjadi horse tail?" Tanya shiro.

"Memangnya kenapa? A-aku jelek ya?"

"Kau malah bertambah imut, nanti jangan dekat dekat denganku ya, takutnya tanganku lepas kendali." Shiro mulai berjalan menuju jalan ke kanal debacy yang agak jauh.

"Kon.... Trol emosi..."

Maika menghela nafas.

"Maika, Kakakmu harus dibawa ke rumah sakit jiwa." Ketus Yuukari.

"WEI AKU PUNYA KUPING!!"

Perempatan muncul di dahi shiro.

"Eh?" Yuukari menghentikan langkah kaki nya.

"Ada apa?" Shiro bertanya ketika melihat yuukari berkeringat dingin.

"A-ah tidak apa apa, hanya perasaan ku saja, hehe, ayo jalan." Yuukari tersenyum dipaksakan.

'aku mencium bau miasma iblis itu, apakah ia ada di sekitar sini?' batin yuukari, kini gadis setengah manusia itu menjadi sangat waspada.

>Kanal Debacy

"BAU!" Ekspresi Yuukari berubah suram.

"Hee, ini adalah kanal, jadi memang begini, tapi karena kau memiliki indra yang tajam, kau pasti mencium aroma ini 2x lebih kuat, iyakan?"

"Entah kenapa, Aku merasa dihina."

"S-siapa yang menhina mu."

"DI SANA!" Yuukari melemparkan pisau nya ke arah monster kelelawar yang terbang menuju mereka. "Bingo."

"Huft, baiklah, ayo kita cari jelly itu." Shiro mencabut pedang silir pawana dari sarung pedang yang ia letakkan di punggungnya.

>2 Jam Berlalu

SLASH!

  Shiro menebas secara horizontal monster jelly berukuran besar dan membuatnya terbelah menjadi 2.

"Yosh, aku dapat." Shiro memasukkan jelly itu kedalam botol. Saat ini ia membawa seKitar 5 stak botol kosong di jendela inventory nya.

Dan total botol yang sudah diisi oleh cairan jelly biru adalah 99. Jadi sisa botol kosongnya itu 369 botol.

"Kyaa! Pergi!" Yuukari memukul monster jelly kecil yang menempel di kedua tangannya, Ia tak bisa mengambil pisau yang ia simpan di inventory karena tangannya yang terkunci.

"Tenanglah, itu hanya monster kecil." Shiro memegangi pundak Yuukari. Ia menyayat monster jelly itu dengan pisau yang Yuukari lemparkan.

"Lepas juga, Lengket..."

"Dulu, maika pernah ditelan sama monster jelly yang besar, waktu itu dia sedang menertawaiku."

'Hahaha! Oni-chan tidak bisa menggunakan skill tebasan tajam padahal itu adalah skill dasa-ukwap'

'hahaha kau di azab!'

'twolwong akwu ownwicwan!' maika mengambang di tubuh monster jelly yang transparan itu.

"hee, pasti tubuhnya lengket banget."

"Apakah kalian cukup bersenang senangnya?" Suara laki laki terdengar menggema.

"Kuroi akuma, sesuai janji, aku akan menghabisimu setelah aku menjadi kuat, dan sekarang aku yakin akan menghabisi mu." Shiro mengarahkan pedangnya ke depan sebagai tanda menantang.

"Hahaha! Ingat! Jika kau kalah, serahkan gadis itu padaku!"

"S-Shiro! Apa apaan kau! Mengapa kau membuat janji seperti itu, dan kapan kau membuat janji itu?!"

"Oni-chan!"

>Flashback

>Kamar shiro

Shiro mengambil pedang silir pawana nya yang ia letakkan di lemari.

"Manusia."

Suara misterius muncul.

"Siapa?!"

"Kuroi akuma sang iblis hitam, Manusia, Bagaimana jika kita bertaruh secara adil?" Tanya Suara itu.

"Apa maksudmu?!"

"Kita akan berduel di kanal yang ingin kau kunjungi itu, jika saya kalah, saya tidak akan mengganggu kalian lagi."

"Tapi, bagaimana jika aku yang kalah?!" Tanya shiro.

"Mudah saja, cukup serahkan gadis setengah binatang itu pada saya."

"kuterima tantanganmu." Shiro mengepalkan tangannya."

>Flashback off

"Shiro, kenapa?"

"Yuukari, aku berjanji aku akan melindungimu."

Shiro tiba tiba memasang posisi siaga tempur.

"Shiro!/Nii!" Maika dan Yuukari meneriakkan nama shiro.

Tidak seperti di mimpi shiro, kini Kuroi akuma menggunakan sabit untuk bertarung.

"Mari kita bertarung secara adil."

TRANG

TRANG

TRANG

TRANG

shiro dan iblis hitam beradu serangan dan menimbulkan suara bising.

Skill: SPINNING SLASH

Shiro menggunakan skill pedang ganda, ia berputar di tanah dengan merentangkan ke dua tangannya ke samping dan menciptakan pusaran angin yang dapat menyayat batu besar sekalipun.

SKILL KHUSUS: MEMBELAH DIRI

kuroi akuma menggunakan skill membelah diri. Asap hitam mulai membentuk beberapa sosok yang menyerupai kuroi akuma. "Takkan ku biarkan KAU MENYENTUH YUUKARI!!!!" Kedua mata shiro berubah warna menjadi merah darah menyala.

SKILL KHUSUS : CAKARAN DEWA CAHAYA

Tubuh shiro diselimuti cahaya yang berbentuk seperti manusia serigala dengan 5 cakar cahaya di tangannya.

"Kamu.. Memang bodoh ya."

SKILL: DINDING HITAM

Kuroi akuma membuat dinding sihir.

Namun dengan gigih dan dikuasai amarah, shiro terus menerus mencakar dinding sihir itu.

STTT

STT

STTT

STT

Kloning tubuh kuroi akuma melesat mendekati shiro.

"SHIRO!!!"

"NII!!!"

CLEB

4 buah pisau menancap di punggung shiro.

"ARGH!!!" Shiro memuntahkan darah.

"Sesuai janji, saya akan mengambil tubuh gadis setengah binatang itu." Kuroi akuma membuka tudung hitam nya dan memperlihatkan wajahnya yang menjijikkan.

"Tidak akan kubiarkan... Kau... Mengambil... Yuukari.."

Maika yang tidak bisa apa apa hanya terduduk lemas. Sedangkan yuukari membeku ketakutan.

Mata menyala kuroi akuma mulai padam, dari mulutnya keluar benda bulat berwarna merah muda, sepertinya itu adalah makhluk yang akan mengambil yuukari.

Bruk!

Tubuh yang sudah kosong itu terjatuh dan perlahan menghilang entah kemana.

"Yuu..ka..ri.." Darah shiro mengucur dari punggungnya yang penuh dengan pisau.

"Tidak! Tidak! TIDAK!! JANG-AKH!!!!!" Makhluk itu memasuki tubuh yuukari lewat mulut kecilnya.

"Nee-chan?"

Yuukari menunduk dan menutup mata nya.

"tubuh yang pas."

Yuukari tersenyum mengerikan dan membuka kedua mata nya.

"TUBUH YANG NYAMAN!! HAHAHA!!!"

"YUUKARI SADARLAH!!" Shiro berdiri, tak peduli seberapa sakitnya punggungnya yang tertusuk pisau itu.

"NEE-CHAN!!"

"Saa, Manusia, Saya berterimakasih, kamu, dan kamu takkan bisa lagi bertemu dengan gadis itu, HAHAHA!! Karena, Saya akan menghabisi KALIAN!!" Yuukari yang pikirannya dikendalikan itu tertawa mengerikan. Perlahan ia mendekati shiro yang terluka.

SKILL KHUSUS: TANGAN HITAM

4 buah tangan hitam keluar dari punggung yuukari. "HAHAHA!! SAYA SUDAH TIDAK SABAR!!SAYA SUDAH TIDAK SABAR!!! UNTUK!! MENARIK!! TANGAN!! DAN!! KAKI MU!! MANUSIA!!!!!!!!" Yuukari menjadi seperti orang gila.

"Cukup sampai di sana."

Suara pria yang tak lain lagi adalah gin menggema di sekitar kanal.

SKILL KHUSUS: TELEPORT

Dengan sekejap, tubuh shiro dan maika menghilang dari pandangan Yuukari, ah, kini yuukari adalah Kuroi Akuma.

"hmmm? Mengapa malah lari? Namun, jika membunuhnya dengan sekali serang itu tidak menyenangkan, Akan saya tunggu!" Tubuh yuukari ditelan asap hitam dan menghilang.

>Kediaman Nishikujou.

"KENAPA?! KENAPA?! KENAPA AKU DIPINDAHKAN KE SINI?!" shiro berjalan dengan penuh emosi.

"Lalu KENAPA?! Kenapa kau malah menerima perjanjian itu?! Kini, Iblis itu akan jauh lebih kuat karena tubuh baru nya! Bukankah sudah ku peringatkan?! Jaga gadis itu baik baik! Dasar bodoh!!!"

BUAGH!!!!!!

Gin memukul wajah shiro dengan sangat keras.

"Aku terlalu naif.. Sialan! Kenapa aku harus terlahir sebagai orang bodoh?!"

"Nii-chan, kau harus bertanggung jawab, Kita harus menyelamatkan Yuukari nee-chan dari jeratan makhluk jahanam itu." Maika menggunakan skill penyembuh untuk meregenerasi luka di sekujur tubuh shiro.

"Berlatihlah, Shiro, Gunakan ini, habisi Makhluk itu dengan pedang kembar ini." Gin menyerahkan 2 pedang besar kepada shiro.

"Pedang taring naga kegelapan." Shiro mengambil 2 pedang hijau itu dengan kedua tangannya.

"Meski besar, tapi ringan,ya."

"Pedang ini dirancang khusus untuk mengalahkan iblis itu. Gunakanlah dengan baik. Pedang ini takkan hancur meski 100 tahun" Jelas gin. "Aku akan mengawasi kalian."

CRRTTTSZZZ

Gin menghilang disertai energi listrik kecil.

"Aku akan menyelamatkan mu, Yuukari."

Hari sudah gelap, besok adalah tanggal 30 Desember, dan shiro berencana untuk menyelamatkan Yuukari pada tanggal 31 Desember.

.>Pukul 20.21

"HYAAAT!!!" Shiro terus mengayunkan kedua pedangnya mengikuti arahan dari buku panduan skill pedang ganda.

SKILL: TWIN SLASH

Shiro menebas secara vertikal batang pohon yang dijadikan sasarannya. Seketika pohon itu tumbang.

"Dengan ini, aku bersumpah, aku akan menghabisi mu, Kuroi akuma." Shiro menyipitkan kedua mata nya.

"Nii, aku akan ikut bersama mu." Maika datang dari pintu rumah. "Ah, Lebih baik tidak, Aku tidak ingin kamu terluka." Shiro menyimpan pedang kembarnya di tempatnya.

"Tapi.."

"Kau ingin Yuukari selamat kan? Jadi, aku ingin kau mendoakanku dari rumah dan menyambut kepulanganku dengan senyumanmu itu." Shiro mengelus kepala maika.

"Janji? Nii gak bakalan ingkar janji kan?"

"Tentu, akan ku jadikan ini Epic battle!" Shiro memukul tangan kiri nya dengan tangan kanan.

"Aku selalu percaya padamu." Maika tersenyum.

>30 Desember 2018

>Pagi hari

"Hyat!!!" Shiro masih berlatih dari malam ke pagi.

SKILL TAMBAHAN: AIR SPINNING SLASH

shiro melompat ke udara dan berputar seperti sedang berenang di udara.

Tap

Shiro mendarat.

Keringat bercucuran, Namun, itu tak membuat semangat shiro sirna.

'Aku akan menyelamatkanmu.'

Itulah janji yang shiro pegang.

"Takkan ku biarkan, kau menyentuh Yuukari." Shiro terus menebas udara dengan pedang kembarnya.

Shiro terus membayangkan apa yang dilakukan makhluk itu pada Yuukari.

'Makhluk pembunuh, takkan kubiarkan kau membuat yuukari menjadi pembunuh!'

"HAAAAAA!!!!"

SKILL KHUSUS: CAHAYA KEBENARAN

Shiro membentuk tanda Plus cahaya dengan pedangnya, dan menjentikkan jari nya.

Sssshhhhh

Tanda plus itu berputar dan membentuk kerucut. Pusaran angin terbentuk.

Ssshaaaa!!!

Cahaya itu melesat lurus ke depan dan menghantam apapun yang ada di depannya.

"Sebaiknya aku istirahat dulu." Shiro menghentikan aktifitas nya.

Tanpa ia sadari, seseorang berdiri di atas pohon mengawasinya.

"Shiro, semoga kau bisa menyelamatkannya." Sosok itu adalah gin.

>pukul 12.00

"Terimakasih atas hidangannya."

"Nii, nii akan berlatih lagi kah?"

"Tentu." Shiro meninggalkan maika.

'semoga shiro nii bisa menyelamatkannya.' batin maika sampil menatap punggung shiro yang mulai menjauh dan akhirnya menghilang karena keluar dari ruangan.

>Depan Rumah

>Tempat latihan

Shiro menggabungkan kedua pedang nya menjadi satu.

Ilustrasi pedang taring naga kegelapan by nishikujou shiro

"Waw, ternyata ini kelebihan pedang nya." Shiro terkesima dengan kelebihan pedang kembar nya.

Shhhhshh

Butiran Cahaya hijau muncul dari tengah tengah gagang pedang itu, butiran cahaya itu beterbangan dan menyatu membentuk sebuah buku.

"Hmm, buku skill tersembunyi kah?" Shiro menangkap buku yang terbang itu.

"E-EH?!" Saat ia sentuh, buku nya tiba tiba kembali berubah menjadi butiran cahaya dan melesat menuju kepala nya.

"AAARRRRGGGGHHHHHH?!?!!" Shiro berteriak.

"Lah? Aku cuma kaget, apa tadi, nggghhh..." Shiro mengambil pedangnya yang terjatuh.

"Jadi begitu, Pengetahuan skill dari buku itu langsung masuk kedalam kepala ku, jadi dengan itu, aku tak perlu mempelajarinya dari awal. Nah, mari kita coba skill baru ini." Shiro memasang Posisi siaga tempur yang khas.

(Posisi siaga tempur arone di game toram online.)

SKILL KHUSUS: FUMA

Shiro melemparkan pedang nya dan berputar layaknya senjata khas ninja Shuriken Fuma.

Pedang shiro melesat sangat jauh.

CLEB

Putaran pedang itu sudah mencapai batas nya dan menancap di pohon besar.

Shhhhhsss

Pedang itu berubah menjadi seekor naga hijau kecil bercahaya dan terbang menghampiri shiro, tuannya.

"Wow!!! Keren anjir!" Naga itu mendarat di lengan kanan shiro dan kembali ke wujud pedangnya.

Ilustrasi oleh shiro nishikujou

"

Oke, setidaknya aku sudah tau kelebihan pedang ini." Shiro tersenyum. "Dan juga, aku bisa memanggil naga itu, akan ku coba." Shiro menacapkan salah satu ujung pedang di tanah.

SKILL: summon a dragon

Dan yap, pedang itu berubah wujud menjadi seekor naga kecil,

"Akan ku uji loyalitasmu, Berikan ini pada adikku." Shiro mengambil sebuah koin dari saku nya dan memberikannya pada naga itu.

Naga hijau itu menggigit koinnya dan terbang menuju tempat maika berada, kamarnya.

"Hebat."

"KYAAAAA!!! MONSTER!!!"

"Astaga!" Shiro berlari ke kamar maika, terlihat naga hijau milik shiro yang masih terbang di depan maika dengan koin di mulutnya, dan maika yang sedang merapalkan sihir.

"OY OY OY!! Tahan maika!" Shiro menghentikan maika.

"Nii! Itu monster tau!"

"Dia adalah naga punyaku, dia adalah pedang yang tuan gin berikan itu."

"B-begitu ya, Jangan menakut nakuti ku naga kecil." Maika mendekati naga itu.

"Aku menyuruhnya memberikan koin ini padamu, untuk menguji loyalitasnya." Ujar shiro sambil mengambil koin di mulut naga itu.

"Seharusnya ada dua kan?"

"Ternyata kemampuan pedang itu ada banyak, bisa menyatukan diri, dan setelah itu bisa berubah wujud." Jelas shiro.

"Pedang taring naga kegelapan, itu berarti, naga ini adalah roh dari naga kegelapan ya?" Maika berasumsi.

"Mungkin."

"Nii! Beri dia nama!" Mata maika berbinar.

"Kau saja, aku gak kepikiran." Shiro duduk di depan meja rias milik maika. "Hmm... Bagaimana kalau... Midori!"

"Midori? Kau hanya melihat dari warna nya saja." Ujar shiro.

"Tapi bagus juga, oke, Mulai sekarang, nama mu midori." Shiro mengelus kepala naga itu dengan jari nya.

Note: Midori = Hijau

Naga itu.. Ah, Midori membuka mulutnya, namun suara nya tak keluar. "Nii, sepertinya ia tidak bisa mengeluarkan suara." Ujar maika. "Ya, begitulah."

"eh, MAIKA MENUNDUK!!!" Shiro menyadari sesuatu,

Ssssttt

Cleb

Ada sebuah pisau melesat dari jendela kamar maika.

"Pisau itu... Milik yuukari." Shiro mencabut pisau itu, di gagang pisau itu terdapat sebuah kertas yang sepertinya itu adalah surat.

'Temui saya besok di hutan marboro, tenang saja, saya sudah menghabisi monster itu, supaya TIDAK mengganggu ACARA kita

Sahabatmu, Kuroi Akuma'

Begitulah isi dari surat itu.

"Ternyata kau yang menantangku, Iblis hitam." Shiro tersenyum sinis dan meremas kertas itu.

"Maika, besok aku akan pergi ke hutan marboro." Ujar shiro.

"Iblis itu menantangmu lagi? Bagaimana dengan monsternya?"

"Walau aku tak percaya, tapi katanya monster itu sudah ia habisi supaya tidak ada yang mengganggu." ujar shiro.

"Baik, Aku takkan mengganggu, Pulanglah dengan membawa Yuukari nee-chan. Aku akan memasak dulu." Maika berjalan.

"ya, Semoga saja, Aku mengandalkan mu, sobat." Shiro melirik Midori dengan tatapan penuh kepercayaan. Midori segera hinggap di pundah shiro.

>Pukul 22.51

Shiro sedang berbaring di kasurnya, sambil memperhatikan naga yang sedang tertidur di sampingnya.

Tiba tiba saja midori terbang dan seolah olah memberi kode untuk shiro mengikutinya.

"Kau ingin aku mengikutimu?" Tanya shiro.

Ia segera membukakan pintu kamarnya untuk Midori.

Midori pun keluar dan shiro mengikutinya.

>Halaman rumah

"ada apa sebenarnya, midori?" Shiro keheranan. Midori hinggap di tanah, perlahan cahaya muncul di tubuhnya.

"Tunggu, tubuhmu.."

"Tuan shiro."

"Kau bisa bicara?!"

"Ya, Saya adalah Roh dari naga kegelapan yang mengabdi padamu, setelah mengalahkan iblis itu, saya bermaksud untuk kembali ke kuil naga kegelapan, apakah anda mengizinkannya?" Tanya midori.

"Tentu saja."

"Saya akan memperlihatkan wujud asli saya."

Tubuh midori diselimuti cahaya yang menyilaukan mata.

"K-kau midori?" Shiro terpaku saat melihat seekor naga berkepala tiga.

"nama asli saya adalah Finstern si naga kegelapan, namun, kini nama saya adalah Midori, bawahan anda." Midori menundukkan ketiga kepalanya. "Lalu, mengapa kepala mu ada tiga?"

"Masing masing kepala ini memiliki kekuatan berbeda, namun hanya dikendalikan oleh saya saja, dengan kata lain, kedua kepala di samping saya itu adalah kepala tambahan." Jelas midori.

"Nii chan, ada apa? Kenapa BERIS-MONSTEEER!!!" maika terkejut dan segera merapalkan sihir.

"T-TAHAN MAIKA!" Shiro menghentikan maika. "Ini adalah wujud asli midori."

"T-tapi kepalanya.."

"tak usah dipikirkan."

"Ah, maafkan saya kalau saya mengagetkan anda, nona Maika." Midori menunduk hormat.

"Kamu bisa bicara?"

"Besok, Saya akan mengantar tuan shiro ke hutan marboro, supaya lebih cepat dan lebih aman, saya berjanji, saya akan melindungi tuan shiro." Ujar midori.

"Sudah lama saya tidak menggunakan wujud asli saya, karena itu, izinkan saya tidur di luar dengan wujud ini."

"Ah, yasudah, kau juga tidak bisa tidur di kasurku kalau tubuhmu sebesar itu, ja, oyasumi." Shiro beranjak.

"Oh iya, aku baru sadar kalau kau itu naga betina." Ujar shiro.

>Tanggal 31 desember

>Pukul 07.00

>Depan rumah

Pagi, Shiro tak bisa tidur semalaman karena mengingat tanggal 31 desember adalah tanggal hidup dan mati nya. Namun, wajahnya terlihat penuh semangat dengan senyum percaya dirinya.

Shiro dan Maika keluar dari rumahnya, mereka berdua berjalan beriringan.

Sesampainya di depan Midori, maika menghentikan langkah kaki nya.

"Midori, Kumohon, Jagalah kakakku, jadilah senjata pelindung baginya." Maika memohon.

"Tentu saja nona maika, Saya akan melindungi Tuan Shiro dengan segenap jiwa dan raga saya, takkan saya biarkan iblis jahannam itu mencelakai kalian, tidak akan lagi."

"Yosh, aku sudah siap, Midori, antar aku ke hutan marboro." Shiro mulai menaiki punggung midori.

"Pegangan yang erat." Midori mulai mengepakkan sayapnya.

"Maika, Aku akan pulang dengan selamat."

Shiro dan Midori terbang dengan kecepatan tinggi. Ekspresi shiro berubah menjadi menyeramkan.

'Yuukari, Apa kau baik baik saja?' Batin shiro bercampur aduk.

>Hutan Marboro: Bagian Terdalam

"Midori, Aku akan melompat."

"Baik."

STTT

shiro melesat ke bawah dengan tangan di dada.

JDARR!!

Shiro mendarat dengan kedua kaki nya, tanah bersalju menjadi retak karena shiro terjun dariblangit.

"Sampai juga, saya kira kamu takkan datang." Suara wanita yang shiro rindukan.

"Berani beraninya kau mencuri suara Yuukari!!" Shiro terbakar amarah.

"Biarkan saja, Lagi pula, Sebentar lagi kau akan mati, Dengar, Saya kasih tau sesuatu, Jika sampai malam besok kamu tidak mengalahkan saya, tubuh gadis ini akan sepenuhnya dalam kuasa saya, dan jiwa nya akan MATI."

kuroi akuma tersenyum setelah menekan kata "Mati"itu.

"Karena itu, Aku akan mengeluarkanmu dari tubuh Yuukari! MIDORI!!"

"Dengan senang hati."

Midori sudah berubah wujud menjadi pedang taring naga kegelapan bermata 2 dan berputar layaknya baling baling menuju tangan shiro.

"Pedang itu... Yang katanya bisa membunuh saya, ya, HAHAHAHAHA!!! MENARIK!! MENARIK!! HIBUR!! HIBUUR SAYA!!!" Kuroi akuma mengeluarkan 8 Tangan hitam sekaligus.

Teknik: Guard

Shiro memakai teknik guard senjata tombak, yaitu memutarkan pedangnya menjadi baling baling di tangannya.

STTT

STTT

STT

tangan hitam milik Kuroi akuma terus mencoba menerobos kedalam pedang yang berputar itu.

'Mengapa? Mengapa tangan itu kembali tumbuh?!' batin shiro.

SKILL: FUMA

shiro melemparkan pedangnya menjadi seperti shuriken Fuma,

"HAHAHA!!! KAMU TIDAK PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN."

"kesalahan? haha, Kau lengah."

SKILL: PHANTOM SLASH

Shiro mengeluarkan pedang cadangannya, Silir pawana.

STTT

STTTT

SSTTTT

STTT

SSTTTT

  Shiro menebas tangan tangan hitam milik kuroi akuma.

SKILL: FINALE

Kuroi akuma mulai serius dan mengeluarkan skill pamungkas nya.

"SIAL!"

SKILL: AIR TWIN SLASH

Pedang kembar milik shiro sudah kembali di tangannya. Shiro segera berputar di udara untuk menghindari ledakkan.

JDAAARRR!!!

Ledakkan dahsyat terjadi di bawah shiro, ledakkan itu menimbulkan angin kencang yang membuat shiro terpental jauh ke atas.

'Aku harus menggunakan skill Tebasan Penghancur Meteor untuk mengurangi dampak nya.'

SKILL: TEBASAN PENGHANCUR METEOR

Shiro menyilangkan pedang kembarnya. Melakukan putaran di udara dan

JDAR!!!

Shiro membelah tanah dengan skillnya.

SKILL: PEDANG SONIC

Shiro melesat secepat angin menuju tubuh yuukari yang dikendalikan.

STTTTTT

Tanah terbakar karena kecepatan langkah kaki shiro.

deg!

Pedang sudah tepat di depan leher yuukari, namun shiro menghentikannya.

"Aku.. Aku tak bisa melakukannya!"

"Bodoh!"

Kuroi akuma mengeluarkan Sabit hitam nya dan menebas tubuh shiro.

"AARRRHGGHH!!!!" Rintih shiro.

Kuroi akuma menebas secara Horizontal, sehingga membuat shiro terbanting ke belakang.

"Rasa cinta adalah PEMBUNUH MU!! Karena cinta, KAMU MATI!! HAHAHAHAHA PERSETAN UNTUK CINTA!!!!!" Kuroi akuma mengangkat sabitnya.

STT

Ia mengayunkannya ke arah leher shiro.

TRANG!!!

Namun serangan itu dengan mudahnya di tangkis oleh shiro yang terluka.

"Cinta... Cinta adalah segalanya.. Luka... Luka yang.. Kau berikan padaku.. Tidak akan... Menjadi alasan.. Diriku menyerah!!!"

Shiro bangkit layaknya Zombie yang baru keluar dari kuburan.

Mata nya merah menyala.

"Ternyata, kau adalah reinkarnasi dari orang itu." Kuroi akuma menatap sebal shiro.

Luka di tubuh shiro menghilang perlahan. Aura putih menyelimuti tubuh shiro. Membuatnya menjadi seperti manusia serigala putih.

Pedang kembarnya pun ikut berubah menjadi Pedang Taring Naga Perak kembar, shiro tersenyum mengerikan.

"Takkan kubiarkan!! Takkan kubiarkan!!! TAKKAN KU BIARKAN KAU MEREBUT YUUKARI DARI KU!!!!" Shiro berlari seperti seekor serigala yang sedang memburu mangsa nya. Shiro berlari memutari kuroi akuma.

SKILL: a thousand silver wolf claws

CRRTT

STTT

CRAT

CRAT

CRAT

Seribu luka di terima Kuroi akuma.

"Akh! Sialan! Sudah lama saya tidak kesal begini!"

Kuroi akuma membuka mulutnya, keluar benda bulat merah muda dari mulut yuukari.

BRUK!

Yuukari ambruk ke samping.

"Kini, Saatnya kami serius." Benda bulat itu berubah bentuk menyerupai shiro.

"GHAAAAAA!!!!" Shiro melesat.

"GHAAAAA!!!" Makhluk itu pun melesat.

Saling mencakar satu sama lain.

Namun, bisa dilihat kalau kuroi akuma lebih unggul dari shiro.

Luka yang diterima shiro jauh lebih banyak daripada luka yang diberikan shiro.

"GHHHH!"

Shiro terlihat sangak kelelahan.

S-SKILL...: AU...RA.. BERA...NI

yuukari yang tergeletak lemah memberikan skill Support pada shiro.

"Yuukari.." Shiro melirik yuukari yang tersenyum lemah.

Seketika shiro mendapatkan keberanian lebih.

SKILL PEDANG KEMBAR TARING NAGA KEGELAPAN: 4 SHURIKEN FUMA

Shiro melemparkan pedang kembar dengan dua mata nya itu, gerbang sihir terbentuk dan membuat pedang itu berpecah menjadi 4 pedang yang berputar ke arah Kuroi akuma yang menyerupai shiro.

SKILL PEDANG KEMBAR TARING NAGA KEGELAPAN: BARA API PEMUSNAH

Keempat Pedang yang berputar di udara itu mengeluarkan bara api yang panasnya sangat terasa sampai ratusan meter.

"TUAN GIN! BAWA YUUKARI!" Shiro yang menyadari kalau gin sedang mengawasinya langsung memerintahkannya.

"Serahkan gadis itu padaku!" Gin melesat, menggendong yuukari dan kembali melompat menjauh.

Saat keempat pedang itu mendekati tubuh Kuroi akuma, Ia tersenyum meremehkan.

SKILL JAHANAM: IBLIS JAHANAM

tiba tiba ada sosok raksasa bertangan 4 menangkap semua pedang shiro.

Sosok raksasa itu menelan tubuh kuroi akuma, Mata dari sosok raksasa itu berubah menjadi berwarna merah muda bercahaya, mirip seperti Yuukari saat kerasukan.

SIHIR: PAMUNGKAS

Gerbang sihir putih menyilaukan mata terbentuk di bawah kaki sosok jahanam itu.

"NII MENJAUH!!!!"

Suara perempuan yang shiro kenali.

Tanpa basa basi, shiro langsung melompat ke tempat aman.

JDAR!!

Ledakkan dahsyat terjadi di bawah kaki sosok raksasa itu. Kepulan asap menyelimuti sosok itu.

"Bukannya sudah saya bilang, Jangan ada yang mengganggu, Sudah lama saya tidak merasa kesal." Tubuh kuroi akuma semakin membesar, tangan nya ikut bertambah, bola mata nya ikut bertambah.

"Habisi pengganggu itu, wahai abdi abdi ku!" Sosok tengkorak keluar dari tanah layaknya zombie. Tidak hanya satu, melainkan ratusan hingga ribuan sosok tulang belulang dengan mata menyala.

Di tangan mereka terdapat pedang usang yang berfariansi. Ada yang berbentuk katana, pedang tanpa mata (cuma gagangnya), lalu ada pula yang membawa pedang 1 tangan.

"Nii, bagaimana ini?!" Maika kebingungan.

"Ini salahmu, maika. Bukannya sudah ku bilang untuk tunggu di rumah saja?" Shiro menatap dingin maika.

"Maafkan aku, tapi aku tak bisa membiarkanmu dalam bahaya."

"Hah, Karena situasinya sudah begini, Sekarang, kau dan Tuan Gin alihkan perhatian tengkorang jahanam itu, sedangkan aku akan menghabisi raksasa itu." Shiro memasang posisi siaga tempur khas. (Posisi siaga tempur arone Toram Online)

"T-tapi.."

"Jangan banyak tapi, Ini adalah.. Show time yang kita tunggu tunggu." Shiro tersenyum dan melompat.

"HYAAAATTT!!"

shiro memutar kan pedang kembarnya dan menusukkan nya ke kepala kuroi akuma raksasa.

GRAAAAAAAAAAHHH!!!

"Tubuhmu memang besar, tapi, Gerakanmu yang lamban akan mempermudah ini semua. MARI KITA AKHIRI INI! IBLIS HITAM!!!"

COMBO

SKILL PEDANG TARING NAGA KEGELAPAN: PUSARAN BARA API

SKILL SERIGALA PERAK: CAHAYA PENUMPAS

Shiro memutarkan pedangnya dengan kedua tangannya di atas kepala.

Pedang kembar itu mengeluarkan hawa panas dan sangat panas. Tak lama kemudian pedang itu mengeluarkan cahaya panjang dan terlihat tajam.

"MATI KAU!!! GARA GARA DIRIMU! AKU!! JADI TIDAK BISA TIDUR SEMALAMAN!!! HYAAAATT!!!"

"SAYA COENUBIA! SOSOK ABADI YANG TAKKAN MATI! SAYA HANYALAH BAGIAN KECIL DARI TUBUH ASLI!! KAMI AKAN SEGERA MELAHAP KALIAN SEMUA!! MA-NU-SI-A!!!!!!!!!!!!"

kuroi akuma habis di telan api.

TRANG

Pedang shiro terjatuh saat shiro kehabisan mana.

Bruk

Shiro terjatuh di tanah bersalju tipis. Salju turun dari langin menyambut kemenangan shiro.

Para monster tengkorak satu persatu mulai hancur dan menghilang menjadi debu.

"Yuukari.." Shiro teringat akan yuukari. Ia mencoba berdiri, namun ia kehabisan banyak mana, akhirnya ia tidak bisa bergerak.

"Shiro, Meskipun kau ceroboh, tapi lagi lagi dan lagi, kau selalu menyelamatkanku." Yuukari datang dari arah berlawanan.

"Kau masih hidup.. Syukurlah.. Aku tidak ingin lagi hal itu terjadi.." Shiro menutupi mata nya dengan lengan kanannya.

"Mo, laki laki gak boleh nangis! Meski begitu, Kau tidak hanya menyelamatkan ku, tapi, kau menyelamatkan dunia dari terror iblis hitam, shiro, kau memang

Yuki no yō ni

Seperti salju

Yang dingin, dan indah." Puji yuukari.

"Lalu apa hubungannya?" Shiro mulai bangkit karena Mana nya mulai terisi.

"Tidak ada, aku hanya kehabisan kata kata."

Yuukari menggaruk leher.

"Yosh bocah bocah, mari kita pulang."

Gin merusak suasana.

"Tunggu, dimana Midori?" Shiro mencari naga yang selalu bersama nya.

"Naga kegelapan sudah kembali menjaga Kastil naga kegelapan di Gunung Elfin. Dia menitipkan ini padamu." Gin memberikan sebuah batu kecil berwarna hijau.

"Ini adalah kunci untuk memanggil naga kegelapan, Gunakan dia ketika darurat."

"Baik."

>1 Januari 2019

>00.00

"Happy new year!!" Shiro, Yuukari, Maika dan warga rugio menyambut datangnya tahun baru.

"Shiro, Ini saat yang tepat aku menyampaikan sesuatu padamu." Yuukari melirik shiro, kembang api meledak di langit.

"Apa itu?"

"Mulai besok, aku akan pergi bersama tuan gin ke Ultimea, aku akan bekerja di sana." Ujar Yuukari.

"Hmm, begitukah, kalau begitu, beri aku kabar dari sana, oke?" Shiro mengelus pelan kepala yuukari.

"Baik"

Yuki no yō ni

Ini adalah kisahku, disaat aku masih memiliki orang orang yang ada di rugio.

Ultimea, disaat aku sadar, Ultimea adalah kerajaan yang di pimpin oleh Venena

Orang yang menghancurkan Rugio.

Yuukari tak pernah lagi menghubungiku lewat pesan.

Apa yang terjadi padanya?

Aku berharap, Gadis itu selalu diberi perlindungan para dewa.

Aku tak ingin kehilangannya

Aku mencintainya

Sangat

Sangat

Sangat

Mencintainya

>1 Januari 2021

>Mansion Shiro

>Sofya

"Yuukari, Aku akan menjemputmu." Shiro melirik foto yang ada di ponselnya.

YUKI NO YŌ NI

SPESIAL TAHUN BARU 2021

HAPPY NEW YEAR

~END~

Credits:

Terimakasih untuk:

Yuukari Kazumi

Terinspirasi dari:

-Re:Zero

-Beberapa novel di wattpad

Pengarang:

Nishikujou shiro

Penulis:

Nishikujou Shiro

Special Thanks to:

Asobimo

Mohon maaf atas segala kekurangannya

LEGEND OF TORAM ISLAND: YUKI NO YŌ NI

Cerita ini hanyalah fiksi belaka

Tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun

Nishikujou Shiro