35 35 - Impel Down 2

Oke, aku berpikir untuk merevisi Novel ini, tentu saja untuk membuat ceritanya dapat mudah di mengerti sekaligus memperbagus kata-katanya. Apakah setuju atau tidak..? ( Akan memakan waktu lumayan lama )

Catatan : Beberapa dari kalian pasti ada yang kebingungan tentang Alur Cerita Novel ini. Ya, pastinya ada. Di sini aku ingin memberitahu kalian kalau Ideku dan Ide temanku menjadi satu lalu BOOMMM, terciptalah cerita membingungkan. Aku sebenarnya ingin membuat Alur Ceritanya mudah di mengerti dan sedikit beberapa rahasia nanti, tapi temanku menolaknya. Dia ingin membua pembacanya bingung dan harus menggunakan otaknya untuk dapat mengerti. Yah seperti kalian baca, alurnya sangat membingungkan.

Satu lagi, dari Chapter 1 - kira-kira 16 atau lebih, semuanya adalah ideku. Lalu dari 21 - dan seterusnya kubuat dengan temanku. Jadi, yahh itulah alasan aku ingin merevisi Novel ini. Aku anggap wajar sih, karena aku adalah Author pemula yang gabut tidak ada kerjaan. Ada sebenarnya, TAPI JANGAN KALIAN KIRA AKU PENGANGGURAN..!! Aku hanya ingin melepas stress aja. Main Game Online udah bosen, mau nongkrong sama temen gak bisa ( karena ada yahh kalian taulah Viru anj*ng itu ). Maka dari itulah, tiba-tiba terlintas di otakku "Kenapa gak buat Novel aja". Itu gila, karena aku kurang bisa menggunakan kata-kata indo, karena aku orang sunda.. Oke, orang sunda.. Pakai kata "Aku" itu, aku sengaja untuk memberikan kesan baik, dan ramah ke kalian. Sebenarnya aku itu yahh.. Toxic.

Mungkin, Novel ini akan berakhir di 60 atau 90 Chapter. Aku tidak berencana untuk membuatnya panjang-panjang seperti 100 atau bahkan lebih, karena itu melelahkan. Jadi Author itu ternyata cukup melelahkan.

1. Setiap hari harus ada ide di kepala 2. Tahan dengan komentar-komentar menyakitkan 3. A- Stop, aku disini bukan mau curhat.

Untuk Heroinnya karakter OC dan One Piece. Mungkin aku akan mengambil Nami, Robin, Hiyori, dan tentu saja karakter OC.

Dengan begitu..

Luffy - Hancock

Zoro - ??? ( Masih Rahasia, mungkin kalian bisa menebaknya..)

Sanji - ??? ( Ini juga )

Untuk Karakter lain seperti Ussop, Brook, Franky dan Chopper akan ku pasangkan dengan Karakter OC. ( Kecuali Ussop, karena dia sudah punya Kaya ).

...

Di suatu tempat, ada satu orang duduk menatap langit. Perlahan-lahan seringai kejam terbentuk di wajahnya.. Dia sangat menyeramkan.

"Hahahah.. Hahahahaha..!! Tuan..!!! Anda bangkit kembali..!! Hahahahaha..!! Tapi itu percuma.. Karena.. Ada aku di dunia ini..! Hahahahahaha..!!! AKULAH YANG MEMBUAT DUNIA INI MENJADI DAMAI, TUAN..!!!! HAHAHAHAHAHA..!!!"

Orang itu tertawa gila tidak mempedulikan cuaca yang tiba-tiba gelap. Dia terus tertawa dan tertawa...

...

Keringat menetes lalu terjatuh dari wajah Luffy, dia memiliki beberapa luka bakar di tubuhnya yang di sertai asap racun. Matanya menatap musuh di depannya.

"Mugiwara.."

Magellan mengepalkan tangannya saat terbentuknya Ular besar di sisinya. Kepalan tangannya semakin erat, dia meluncurkan ular di sisinya menuju Luffy dengan kecepatan penuh.

Luffy sudah bertarung dengan Magellan hampir tiga puluh menit, dia tahu bahwa racun Magellan sangat mematikan. Jadi, dia memutuskan untuk menghindari Ular itu sebisa mungkin sambil berusaha mendekat ke Magellan.

Ular tersebut terus mengikuti Luffy kemanapun, yang membuat Luffy kesulitan.

"Gear Second.."

Tubuh Luffy mengeluarkan asap. Hanya beberapa meter di belakangnya, dia bisa melihat Magellan. Dia ingin kesana dengan cepat menggunakan Gear Secondnya, tapi tidak jadi karena ular beracun terus mengikutinya.

Tetapi, Luffy terus memperpendek jarak antara dirinya dengan Magellan. Setelah dapat posisi yang pas untuknya menyerang, dia segera menekan kakinya di tanah dan menggerakkannya sangat cepat.

Magellan hanya bisa melihat bayang-bayang Luffy sebelum Luffy muncul di depannya, dia terkejut dan membuat posisi bertahan. Namun, Luffy terlebih dahulu memukulnya menggunakan kedua tangannya yang di lapisi Busoshoku Haki.

"Gomu-Gomu no... Jet Bazookaa..!!"

Baaaammmmmmm!!!

Magellan terseret kebelakang hingga sepuluh meter jauhnya, namun dia tetap mempertahankan posisi berdirinya. Pukulan Luffy sangat menyakitkan di tambah dengan Busoshoku Haki, dia menyembunyikan ekspresi kesakitan itu dengan ekspresi kemarahan.

Itu berhasil membuat Luffy bingung dan menduga pukulannya kurang ampuh melawan Magellan. Tapi seharusnya sangat ampuh, karena Magellan adalah pemakan Buah Iblis.

Di sisi lain, Buggy dan yang lain sudah kabur setelah Luffy menyuruh mereka untuk pergi dari sini, sementara dia akan melawan Magellan sendiri.

Bills sangat sedih dan tetap ingin berada di samping Luffy, tapi Luffy memintanya untuk menyelamatkan Ace. Dia kembali bersemangat dan berjanji akan menyelamatkan Ace untuk membuat Luffy-senpainya bangga kepadanya.

Mr.3 tidak peduli apapun lagi, dia hanya peduli pada dirinya sendiri yang ingin cepat-cepat keluar dari sini.

Mereka bertiga masuk ke Level 3, dan hanya menemukan gurun pasir serta tahanan yang hampir mati kekeringan akibat kepanasan. Bills ingin segera menyelamatkan Ace. Mr.3 ingin kabur, dan Buggy berpikir keras.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka sampai mereka menemukan seekor monster besar yang sedang tertidur menghalangi jalan. Tidak ingin membangunkan monster itu, mereka berjalan secara perlahan-lahan dan diam-diam melewati monster itu.

Tetapi, Bills tidak sengaja mengeluarkan suara kentut dari bokongnya. Buggy dan Mr.3 menatapnya seolah-olah mengatakan "Setelah ini, aku akan membunuhmu..!".

Bammmm!!

Monster terbangun dan langsung mengamuk menghancurkan beberapa dinding di sampingnya. Dia mencari siapa pelaku yang membuat suara menganggu, tatapannya berhenti pada tiga orang yaitu Bills, Buggy dan Mr.3.

"Roaaaarrrr..!!!"

Auman penuh kemarahan itu langsung menakuti ketiga orang tersebut, mereka dengan cepat berlari dari kejaran monster yang mengejar mereka.

Kembali ke pertarungan Luffy. Dia masih berpikir bagaimana mengalahkan Magellan, dan Magellan berpikir bagaimana menangkap Luffy.

Kedua orang itu saling berpikir di dalam pertarungan, mereka kesulitan dengan kemampuan masing-masing. Luffy lincah dan cepat, yang memudahkannya untuk menghindari setiap serangan Magellan. Dan Magellan memiliki racun mematikan, jadi Luffy tidak bisa sembarangan menyerangnya.

Ketika mereka berdua sedang berpikir, mereka di kejutkan oleh suara para tahanan yang memasuki Level 2. Mereka mengeroyoki Angkatan Laut yang menghalangi mereka.

Magellan tidak fokus dan tidak menyadari bahwa Luffy sudah berada di belakangnya. Luffy melapisi satu tangannya dengan Busoshoku Haki dan Haoshoku Haki.

Tangannya menjadi hitam lalu mengeluarkan Aura merah.

"Gomu-Gomu no... King Punch..!!"

Tinju merah itu menghantam tepat di tulang rusuk Magellan. Sesaat terdengar suara retakan tulang sebelum Magellan terlempar jauh dan menabrak pilar batu dan membuat bangunan di atasnya runtuh.

Lalu, terdengar teriakan kesakitan dari Magellan. Luffy tersenyum puas karena pukulannya berhasil melukai Magellan.

Booommmmmm!!

Batu-batu beterbangan saat Magellan menghempaskannya dengan wajah kemarahan. Dia menyebarkan racunnya ke tanah dan mulai membanjiri area sekitarnya.

Perlahan-lahan terbentuk sosok Naga mengerikan yang mengaum marah. Magellan menggerakkan naga itu menuju Luffy dengan cepat.

Karena ukuran Naga itu terlalu besar, Luffy hanya bisa menghindar selama beberapa detik sebelum tubuhnya di lahap habis oleh Naga itu. Racun-racun masuk ke tubuhnya dan menggerogoti tubuhnya secara perlahan-lahan.

"Ughh..!!! Sialan..!!!"

Luffy meronta-ronta ingin keluar, tapi Naga itu semakin menelannya hingga masuk ke dalam tubuhnya. Magellan berpikir bahwa Luffy sudah kalah.

"Santoryuu.. Sanzen Sekai..!!!"

Sesuatu melesat sangat cepat melewati tubuh Magellan dan menghasilkan luka dalam di punggung Magellan. Lagi-lagi Magellan harus menahan sakit di punggungnya.

Dia menatap orang yang telah melukainya, tapi tidak terlalu jelas.

Orang itu memegang dua katana di kedua tangannya dan menggigit satu katana di mulutnya. Dia adalah Pemburu Bajak Laut, Roronoa Zoro.

Melihat Kaptenya yang membutuhkan pertolongan, dia menebas udara dan terbentuk bilah tajam yang memotong Naga.

Akhirnya, Luffy bisa keluar dan selamat walaupun dengan luka racun di seluruh tubuhnya. Dia mengatur nafasnya lalu melihat Zoro berdiri didepannya.

Senyuman lebar terbentuk di wajahnya saat melihat Krunya.

"Zoro..!!"

"Yo, Kapten, apa kau baik-baik saja..?"

"Shishishishishi, aku baik.."

Luffy dan Zoro sedikit berbincang-bincang sebelum mengalihkan tatapan ke Magellan. Magellan sangat marah dan marah, dia menciptakan puluhan Naga yang menyerang Luffy dan Zoro.

Luffy segera menghindar sambil mendekati Magellan, sementara Zoro membelah Naga satu persatu untuk mengurangi jumlahnya. Tapi ketika tebasan terakhir, Katana Zoro patah, meleleh menjadi cairan besi dan racun.

Zoro tak menyangka kalau racun Magellan dapat menghancurkan Katananya, walaupun sudah di lapisi Haki. Dia menjadi serius setelah itu.

"Nittoryuu.."

Memfokuskan kaki dan tangannya, dia melompat cepat ke arah Magellan dan tepat di atas Magellan.

"Otoro..!!"

Tebasan dua Katana kebawah sangat cepat dan membuat tanah bergetar sebelum hancur. Terlihat Zoro yang masih berposisi sama, dan Magellan yang hanya berdiri diam.

Melihat ada kesempatan, Luffy tidak menyia-nyiakannya dan maju dengan kecepatan tinggi sambil melapisi kedua tangannya dengan Busoshoku Haki maupun Haoshoku Haki.

"Gomu-Gomu no... Double King Punch..!!!"

Pukulan Luffy mengenai tubuh Magellan pada saat yang sama. Tanah di belakang Magellan hancur sebelum tubuh Magellan terpental jauh.

Boooommmmmmm!!!

Luffy sangat kelelahan dan duduk menatap temannya di sampingnya. Dia melihat kedua tangan temannya terbakar karena racun Magellan. Tapi, racun itu terlihat merah.

"Zoro..!"

"Kapten.. Uhuk..! Uhuk..!"

Zoro terjatuh terlentang sebelum batuk datah, dia masih menjaga kesadarannya.

"Zoro..!"

"Cepat pergi dari sini.. Orang itu dapat meningkatkan racunnya.."

"Mana mungkin..! Aku tidak akan meninggalkanmu..!!"

Mendengar Kaptennya yang keras kepala, Zoro hanya tersenyum. Dia hampir pada batasnya, racun itu benar-benar merusak beberapa sel dan organ tubuhnya. Dia hampir saja mati.

Baaaammmmmmmm!!!

Magellan bangkit kembali, tapi kali ini dia menjadi sangat kuat dengan racun yang lebih mematikan. Bahkan tanah bisa meleleh dalam sekejap setelah terkena tetesan racun.

Ini menandakan racun Magellan sangat berbahaya.

Luffy berdiri dan membuat posisi bertarung. Jika dia terkena racun itu, hidupnya berakhir sampai sini saja. Tetapi, dia harus memastikan temannya amas terlebih dahulu.

"Aku akan mengeksekusimu di sini... Mugiwara..!"

...

Puluhan, Ratusan, Jutaan, atau mungkin Miliaran tahun yang lalu. Tidak tahu itu kapan, tapi inilah awal dari segalanya.

Pemuda berambut putih yang memakai Topi Jerami di kepalanya, sedang bermeditasi di kelilingi oleh hewan-hewan. Para hewan itu nyaman berada di dekat pemuda itu karena hawa dan aura yang di keluarkannya.

Selesai bermeditasi, dia bangkit dan berjalan memasuki hutan untuk pulang ke rumahnya. Burung-burung berkicauan dengan nada riang seakan-akan menyambut kedatangannya.

Dia melihat rumahnya yang sederhana sebelum memasuki rumah sambil mengucapkan...

"Aku pulang... Lena.."

"Selamat datang, Shiro..!"

Seorang wanita cantik menyambutnya dengan senyuman hangat nan manis.

"Kenapa kamu pulang lebih cepat, Shiro..?"

"Apakah kamu ingin aku bermalam disana..? Bukankah seharusnya kamu senang..?"

"Ya, aku senang.. Tapi kenapa..? Kenapa..? Kenapa..? Mengapa..?"

Ini adalah kebiasaan Istrinya, terus bertanya tanpa memberi waktu seseorang untuk menjawab. Tapi, itulah yang membuatnya semakin manis.

"Stop.. Aku pulang lebih cepat karena pekerjaanku di urus oleh Uranus. Dia mengatakan kalau dirinya menganggur, jadi aku menyerahkan tugasku padanya.."

Lena menyipitkan matanya dengan kecurigaan di wajahnya, dia perlahan melangkah mendekati Shiro hingga menyentuh dinding di belakangnya.

"A..Apa..?"

"Intuisi segabai Istriku mengatakan kalau kamu tadi bermain dengan wanita lain.. Apa kamu diam-diam berselingkuh di belakangku..?"

"Dari mana pikiran itu muncul..!? Mana mungkin aku melakukan hal itu.."

"Sebab, kamu memiliki wajah tampan, tubuh sempurna dan... 'Itumu' besar.."

"Oke, aku terima pujianmu, tapi tidak untuk yang terakhir. Apa hubungannya dengan adik kecilku dengan wanita..?"

"Hmm..? Setiap wanita ingin mempunyai Suami yang 'itunya' besar, bukan..?"

"Tidak. Hoo, sekarang kamu sudah menjadi wanita nakal, ya.."

Shiro berkata sambil meraba-raba tubuh Lena. Otomatis Lena tersipu dan menjauhi Shiro.

"Mesum.."

"Huft.. Terserah. Oh, kamu memasak apa hari ini..?"

"Sup kertas.."

"Hah..? Apa..? Bisa kamu ulangi lagi..?"

"Ya, Sup kertas.."

"Apa aku tidak salah dengar..? Kamu bilang Sup kertas, kan..?"

"Ya.."

"Err.. Kenapa kamu memasak itu..?"

"Kamu suka membaca buku, kan..?"

"Y..Ya.."

"Jadi aku membuatnya menjadi Sup yang bisa di makan, dengan begitu kamu bisa memakan buku kesukaanmu itu..!"

Lena mengatakannya dengan nada ceria. Shiro hanya terdiam sambil berpikir kenapa Istirnya bisa menjadi seperti ini..? Memang Istrinya selalu bertingkah manis, manja, seperti anak kecil, tapi kenapa bisa menjadi seperti ini..!

"Y..Ya, aku suka membaca Buku, tapi bukankah sangat aneh memasak sebuah Buku..?"

"Hmm..? Ada apa..? Kamu tidak suka..?"

Lena tersenyum, tapi itu sangat menyeramkan. Aura di sekeliling tubuhnya seperti Vampire yang perlahan-lahan menghisap darah Shiro hingga kurus kering.

'Eh..! Ada apa..? Mengapa dia terlihat sangat marah kepadaku..?!! Apa aku melakukan kesalahan..!? Tidak. Apa aku melakukan sesuatu yang membuatnya marah..?! Tentu juga tidak. Lalu kenapa..?!!!'

Daripada harus terkena marahan Istrinya lagi, Shiro mengangguk layaknya kucing penurut yang takut dengan pemiliknya. Dia berjalan bersama Lena menuju dapur dan duduk berhadapan.

Benar saja, Sup di depan Shiro memang terbuat dari kertas. Lebih tepatnya kertas dari Buku kesayangannya..!!! Dia hampir terbatuk darah melihat itu, tapi untung dia tahan.

Perlahan-lahan Shiro memakan Sup itu dengan ait mata menetes setiap suapan. Di sisi lain, Lena tersenyum bahagia melihat Suaminya memakannya.

Makan selesai, Shiro ingin tiduran seharian di kamarnya, dia ingin mengutuk orang yang telah membuat Lena manisnya berubah menjadi sangat menyeramkan seperti Iblis.

"Hmm..? Shiro.."

"A..Ada apa, Lena..?"

"Kamu mau kemana..?"

Lena tersenyum bagaikan Iblis yang telah menemukan mangsanya.

"A..Aku mau ke k..kamar.."

"Kamar..? Sekarang kamarmu itu... Di luar Jadi artinya, kamu tidak boleh masuk ke kamar.."

"Eh..! Lena..! Bagai-..!"

Kata-kata Shiro tersangkut di tenggorokan saat melihat Lena yang menatapnya tajam. Dia mengangguk ragu dan berjalan keluar sambil meratapi nasibnya.

Duduk diam sambil menikmati suasana, dia merasakan kehadiran seseorang mendekat, lebih tepatnya masih sangat jauh dari tempatnya saat ini.

Shiro memiliki Indra, Insting dan lain-lain yang memudahkannya untuk merasakan kehadiran seseorang dengan sangat jelas, walaupun orang itu berjarak 1 Kilometer atau lebih jauh dari tempatnya duduk.

Itu belum menggunakan sebagian kekuatannya, hanya sekecil kekuatannya. Ya, intinya dia adalah Monster atau.. Dewa.

'Uranus..? Ada apa dia kesini..?'

Shiro menunggu 30 menit, dan akhirnya Uranus sampai di depan rumahnya. Uranus terkejut melihatnya yang tengah duduk santai di luar, bukan di dalam. Tapi itu mempermudahkannya berbicara dengan Tuannya.

"Tuan.."

"Ah, ada apa, Uranus..?"

"Tuan, ada masalah penting..!"

"Ya, ada apa memangnya..?"

"Kelompok.. Kelompok D. menyatakan perang kepada kita..!"

Wajah Shiro langsung serius setelah mendengar perkataan Uranus, dia berdiri lalu berjalan mendekat ke arah Uranus.

"Ini memang gawat, Uranus.. Huft.. Kita pindah tempat.."

"Kenapa..? Bukankah di sini lebih nyaman, Tuan..?"

"Nanti ketahuan Lena.."

"Saya mengerti, Tuan. Memang Nona selalu melarang Tuan untuk ikut berperang.."

"Nah, kau mengerti juga rupanya.."

"Y..Ya, saya cepat mengerti.."

Shiro menatap Uranus yang memiliki perasaan gelisah dan takut. Tapi bukan takut terhadapnya, melainkan seseorang.

Uranus pernah sekali merasakan kemarahan Nonanya, dia sejak saat itu berjanji tidak akan membuat Nonanya marah. Dia sangat takut..!

Ngomong-ngomong, Shiro dapat merasakan emosi seseorang hanya dengan memfokuskan Indra dan Instingnya untuk melihat emosi. Tapi, jika dia sangat fokus, dia bahkan bisa membaca pikiran seseorang.

Shiro memimpin jalan menuju suatu tempat dan Uranus hanya mengikutinya saja. Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang di buntuti oleh seorang wanita, yaitu Lena.

Lena semakin curiga saat Shiro berjalan ke suatu tempat bersama Uranus. Dia menduga mereka akan membicarakan sesuatu yang penting dan dia harus mendengarnya.

Hawa keberadaan Lena sangat tipis seperti Hantu, bahkan Shiro tidak bisa merasakannya kecuali dia menggunakan sebagian kekuatannya.

Akhirnya mereka sampai, di sana terdapat dua tempat duduk yang di kelilingi oleh pohon bambu, lalu ada satu tempat bertapa dengan air terjun di atasnya. Ini sangat indah, untuk pertama kalinya Uranus datang kesini, dia kagum dengan tempat ini.

Shiro duduk berhadapan dengan Uranus, wajahnya terlihat santai dan serius.

"Baiklah.. Katakan semua yang kau dapat, Uranus.."

"Baik, Tuan. Pertama-tama, Kelompok D. menyerang salah satu wilayah kita, mereka merampok dan membunuh orang-orang. Lalu.. mereka menyatakan perang kepada kita.."

"D., pemilik nama D. memang sangat merepotkan, mereka tidak mau di atur sama seperti yang lain.."

"Benar, Tuan. Bagaimama kalau kita bunuh mereka..?"

"Jangan, mungkin di masa depan mereka bisa berubah.."

"Kenapa wajah anda terlihat sangat mengrahapkan mereka berubah, Tuan..?"

"Itu rahasia.."

Sebenarnya, Shiro mempunyai penglihatan masa depan sama seperti meramal masa depan. Dia menggunakan ini untuk melihat masa depan Kelompok D. apakah mereka bisa berubah atau tidak.

Setelah melihatnya, Shiro puas dengan mereka dan memutuskan untuk tidak memusnahkan mereka dari dunia ini.

Kemudian, pembicaraan terus berlanjut sampai selesai. Shiro langsung kembali ke rumahnya, sementara Uranus kembali bekerja.

Lena mendengarkan semua pembicaraan mereka, dari Kelompok D., lalu Perang besar yang akan terjadi nanti, dan kemungkinan terburuknya dari peperangan itu.

Kelompok D. adalah Kelompok pemilik nama D. yang di kenal sebagai Kelompok jahat dan berbahaya. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan yang sangat kuat.

Hanya Shiro beserta bawahannya saja yang dapat mengalahkan mereka. Rencananya, Shiro akan menyadarkan mereka dan berniat memasukkan mereka kedalam Pasukannya.

Jika mereka tidak mau, Perang ini akan terus berlanjut hingga ratusan tahun kedepan. Kemungkinan terburuknya, peradaban di dunia ini akan musnah seiring waktu berjalan.

Shiro berniat berkorban jika peradaban musnah. Kematian Shiro tidak sia-sia, dia akan menggunakan Energi Kehidupannya untuk membuat Makhluk hidup dan Tumbuhan di dunia ini sama seperti dulu. Jadi, peradaban akan bertahan.

Bagaimana seorang Manusia dapat menciptakan Makhluk hidup..? Shiro bukanlah Dewa, melainkan seorang Utusan Dewa. Dia di beri kekuatan besar untuk mempertahankan kedamaian di dunia ini.

Catatan : Kelompok D. terbentuknya karena Shiro. Awalnya, Shiro ingin membuat sebuah Kekaisaran yang damai tanpa ada peperangan. Tapi ada sesuatu terjadi, membuat Kelompok D. berkhianat kepadanya. Sebelum perpisahannya, Shiro memberikan mereka sebuah Buku berisi Teknik miliknya, untuk mereka bertahan hidup di dunia ini.

Oleh karena itulah, Kelompok D. sangat di takuti karena Teknik mematikannya.

Mengapa Shiro memberikan buku berisi Tekniknya..? Jawabannya adalah, Shiro tidak ingin melawan orang lemah, dia ingin melawan orang-orang kuat. Baginya, kehidupannya ini sangat membosankan dan lebih baik mati di dalam pertarungan.

Tapi, hidupnya menjadi berguna dan berwarna setelah menikan dengan Lena. Sekarang, yang dia inginkan hanyalah kedamaian tanpa ada pertarungan. Dia ingin menghabiskan jutaan tahun kedepan bersama Istrinya.

Jadi rencana Shiro adalah untuk menyadarkan Kelompok D., dan membuat mereka patuh kepadanya. Dia terlihat baik jika di depan Lena, tapi sangat jahat layaknya Penjahat terkeji di dunia jika berada di belakang Lena.

Perang Besar akan terjadi, yang orang-orang biasa di sebut "Awal dan Akhir".

...

"Zehahahahaha, Mugiwara..!!"

"Kau.. Jadi kau Kurohige..!"

Kedatangan Teach sangat mengejutkan Luffy, Zoro dan Magellan. Mereka pikir Teach akan bertarung melawan mereka bertiga, tapi ternyata dia hanya ingin melawan Luffy dan bekerja sama dengan Magellan.

Tawa gila memenuhi ruangan, Teach sangat tidak sabar untuk membunuh Luffy. Dia tahu bahwa Luffy lah orangnya, yang mewarisi Tekad Raja Bajak Laut, Roger. Tapi tidak untuk Tekad D.

"Zehahahahaha, Mugiwara, akan kutunjukkan apa itu Will of D...!!"

Kedua tangan Teach berubah menjadi kegelapan seperti kobaran api. Dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi dan menciptakan Bola Kegelapan besar untuk membunuh Luffy.

"Kalah lah sama seperti Ace..!!!"

Teach melemparkam bola besar itu ke arah Luffy yang menghancurkan apapun di dekatnya. Luffy tidak berniat untuk melawan, dia membawa Zoro di punggungnya lalu berlari kabur.

Tetapi, di depan ada yang menghalangi, dia adalah salah satu Kru Bajak Laut Teach.

Luffy terpojok dan tidak tahu harus melakukan apa. Tiba-tiba terdengar ledakan dari arah kanannya, dia merasakan sesuatu bergerak cepat ke arahnya dan membawanya bersama Zoro.

"Sanji..!!"

Sanji tersenyum dan terus menendang udara hingga terbang. Dia berlari menuju Level 3 dengan cepat, tapi Ular beracun sudah menunggu di depannya.

Tidak membiarkan kedua temannya terluka, Sanji menggerakkan kakinya dengan lincah dan sangat cepat, menghindari Ular sekaligus serangan Teach.

Akhirnya, mereka memasuki Level 3 yang di penuhi dengan gurun pasir. Dia terus berlari sangat cepat untuk membawa Luffy dan Zoro di tempat yang aman.

Jauh di depannya, Sanji melihat ketiga orang bodoh sedang di kejar-kejar oleh Monster besar. Tiba-tiba Luffy memintanya untuk membantu mereka, dengan senang hati dia turuti.

Kakinya menyala menciptakan api mengelilingi kakinya, lalu dia menambahkan kecepatannya dan langsung berada tepat di depan monster itu.

"Diable Jamble.. Concase..!"

Sanji memfokuskan satu titik kaki kananya di mana itu menendang monster didepannya. Hasilnya, monster itu di bakar hidup-hidup hingga matang sempurna yang mengeluarkan aroma daging.

Saat aroma daging masuk ke hidung Luffy, dia menjadi bersemangat dan turun dari gendongan Sanji, lalu langsung mendekati monster bakar tadi.

Di sisi lain, ketiga orang yang ternyata adalah Bills, Buggy dan Mr.3 merasa sangat lega karena monster itu sudah mati. Mereka juga menjadi lapar dan meminta Luffy untuk membagikan sebagian daging.

Kecuali Bills, dia hanya fokus menatap Zoro dan Sanji dengan mata berbintang-bintang.

"I..Ini... Mereka berdua adalah SANJI-SENPAI DAN ZORO-SENPAI..!!!"

Kedua orang itu menatap Bills bingung. Siapa dia..? Itulah satu pertanyaan di kepala mereka berdua.

Sanji menjatuhkan tubuh Zoro ke bawah karena dia keberatan.

"OY, JANGAN MENJATUHKANKU SEENAKNYA..!!! INI MENYAKITKAN, KAU TAHU..!!"

"Cih. Berisik, Kepala Lumut. Kau itu berat, jadi sadarlah sedikit kalau aku keberatan.."

Ketika kedua orang itu sedang bertengkar, Bills malah semakin kagum dengan mereka berdua. Sanji di juluki Sanji si Kaki Hitam, Zoro di juluki Pemburu Bajak Laut, dia sudah tidak tahu harus berkata apa selain bersyukur karena telah di pertemukan oleh mereka.

Baaammmmmmmmm!!!

Suara ledakan terdengar ke telinga semua orang, suara itu lumayan dekat dengan tempat Luffy dan yang lain beristirahat.

"Zehahahahaha..!! Kau tidak bisa kabur dariku, Mugiwara..!!"

Ternyata itu adalah Teach sedang tertawa gila sambil memamerkan energi kegelapannya yang mengelilingi tubuhnya.

Perutnya sudah terisi penuh, Luffy bangkit untuk menghadapi Teach dan Magellan kembali. Walaupun racun di tubuhnya masih menyakitinya, tapi dia tidak mempedulikam itu.

Sementara itu, Zoro berusaha keras menggerakkan tubuhnya kembali, dia di bantu oleh Sanji untuk berdiri. Tentu saja, Sanji mengharapkan ucapan terima kasih, tapi Zoro hanya mendecih kesal.

Ketiga Supernova itu berdiri berdampingan dan berhadapan dengan Teach dan Magellan. Di sisi lain, Buggy bersama Mr.3 dan Bills bersembunyi sambil menonton.

Sanji mengambil sebatang rokok. Zoro membuat posisi bertarung, dan Luffy melapisi kedua tinjunya dengan Busoshoku Haki.

Krkk

Suara itu terdengar ketika Luffy bersiap-siap berlari. Teach menatapnya dan menciptakan dua tangan kegepalan raksasa di kedua sisinya.

Saat Sanji menghisap rokoknya, pertarungan di mulai. Luffy dan Sanji menghilang dengan sangat cepat, lalu muncul di depan Teach pada waktu yang sama.

Sedangkan Zoro, dia menebas udara di depannya, menciptakan 4 bilah hitam sekaligus yang melesat ke arah Magellan.

Sriiinggg!!!

Magellan berhasil menahan 3 bilah, dan sisanya menebas tubuhnya yang membuat luka di tubuhnya.

"Gomu-Gomu no... Bullet..!!"

Ketika pukulan Luffy akan mengenai Teach, kedua tangan besar milik Teach bergerak melindunginya dan menahan pukulan Luffy.

Baammmm!!

"Kau tidak bisa mengalahkanku, Mugiwara..!!"

Lalu, muncul Pilar Kegelapan di bawah Luffy yang langsung melahap habis tubuhnya. Sanji yang melihat itu tidak tinggal diam, dia langsung menendang pilar itu dengan tenaga penuh.

Krkk!

Terdengar suara retakan tulang saat tendangan kaki Sanji mengenai pilar. Dia mendecih kesal dan mundur beberapa meter kebelakang.

'Sudah kuduga akan begini jadinya. Aku sama sekali belum menyembuhkan kedua kakiku. Efek samping menggunakan Teknik Hyper Kick sangat menyakitkan. Teknik itu sudah di luar batasku..'

Di dalam pilar, Luffy di berikan ingatan-ingatan palsu, dan perlahan-lahan Teach mengendalikan pikiran Luffy. Tapi...

Shhhh

Aura Haoshoku Haki kuat dari Luffy langsung menghancurkan pilar kegelapan yang menelannya. Dia berdiri terhuyung-huyung sambil memegang kepalanya yang sakit.

Nafasnya tidak teratur, tenaganya hanya tinggal beberapa kali pukulan saja sebelum habis. Luffy sangat kelelahan, tapi dia berdiri dengan gagahnya, menatap Teach di depannya.

Di belakangnya, Sanji sangat kesal pada dirinya sendiri karena dirinya sudah sampai batasnya. Dia tidak bisa lagi menggunakan Tekniknya lagi atau kakinya akan terluka parah.

Sebelumnya, Sanji ke Impel Down sendirian menggunakan Perahu buatannya sendiri. Karena terlalu lama dan Impel Down sudah dekat, Sanji memutuskan untuk menggunakan Teknik Geppo untuk sampai ke sana.

Dia sudah pandai menggunakan Teknik Geppo, di tambah dengan kakinya yang sudah terlatih. Tapi tidak terduga, Geppo memberikan kakinya rasa sakit. Sepertinya Teknik Hyper Kick sangat kuat hingga kakinya tidak bisa menahannya.

Itu sudah wajar, karena terlihat bagaimana Sanji dapat membuat seorang Shichibukai kewalahan sekaligus terluka parah terkena Tekniknya.

Di sisi lain, Zoro dengan hati-hati menebas Magellan. Dia hanya menyerang jika ada satu kesempatan, karena sekarang racun yang di keluarkan Magellan sangat mematikan daripada yang sebelumnya.

Dia tidak biaa bertindak ceroboh atau nyawanya akan melayang.

"Nana Hiyaku Nijuu Pound Hou..!!"

Zoro mengayunkan kedua katanyanya bersamaan, menciptakaan bilah angin berbentuk X, menyerang Magellan di depannya.

Magellan meremehkan Zoro karena berpikir kalau racunnya lebih kuat dari serangan Zoro. Dia berlari sebelum akan melompat ke samping.

Tapi, tiba-tiba serangan itu bertambah cepat dan langsung mengenai tubuh Magellan membuat luka X di tubuhnya.

Magellan tentu saja terkejut melihat itu. Bagaimana caranya serangan itu bisa bertambah cepat..!? Apa dia pemakan Buah Iblis juga..?! Tentu saja tidak. Zoro adalah Pendekar Pedang tanpa Buah Iblis. Lalu bagaimana caranya..?

"Haha, aku suka ekspresimu.. Ini adalah salah satu Teknik yang orang itu ajarkan kepadaku. Dari tempatku berdiri hingga 30 meter kedepan adalah wilayahku, aku dapat menciptakan puluhan bilah angin sesukaku di manapun.. Ini contohnya..!"

Zoro memutar tubuhnya sambil mengayunkan katananya. Lima bilah angin tercipta saat Zoro berhenti berputar, kelima bilah angin melesat cepat ke arah Magellan.

Lalu hal yang mengejutkan terjadi, dimana kelima bilah angin itu berputar di sekitar tubuh Magellan dan membuatnya terluka. Kelima bilah angin itu seperti mempunyai nyawa ketika sesuatu akan menahannya.

Magellan berusaha menghindar dan menahan, tapi kelima bilah itu terus membuat luka di tubuhnya. Dia marah dan memukul tanah di bawahnya, menghasilkan gelombang kejut besar.

Booommmm!!!

Kelima bilah hilang saat terkena gelombamg kejut. Magellan dengan wajah marah menatap Zoro di depannya, dia tidak menyangka kalau Supernova ini mempunyai berbagai macam Teknik mengerikan.

Karena Zoro tidak bertarung di Sabaody waktu itu, dia hanya pingsan setelah terkena ledakan cahaya Kizaru. Jadi tenaganya belum terkuras banyak, di tambah lagi dia sudah di rawat oleh Mihawk dan Gadis Hantu ( Perona ).

Tetapi, luka racun yang di berikan oleh Magellan bukanlah hal yang bisa di anggap sepele. Zoro mengeluarkan racun di tubuhnya dengan cara memuntahkannya bersama darah, dan luka-luka di tubuhnya juga mengeluarkan racun.

Walaupun belum semua racun bisa di keluarkan, tapi dengan ini dia bisa menggerakkan tubuhnya seperti semula.

Magellan hanya menatap terkejut Zoro, lagi-lagi dia di kejutkan oleh sesuatu yang tidak terduga. Dia tidak meremehkan Zoro lagi, dia akan bertarung sangat serius melawannya.

Booommmmm!!!

Kaki Magellan menekan tanah, membuat tanah di sekitarnya hancur berbentuk jaring laba-laba. Dia membuat posisi seperti Banteng dan terciptalah....

"Kuhh, apa lagi ini... Dia dapat menciptakan.. Monster besar itu..!!"

Sosok Monster dengan dua tangan tercipta dari racun di tubuh Magellan dan melindungi tubuhnya ( Bayangkan saja Susano'o setengah Sasuke, tapi ini berbentuk Monster ).

Kembali ke pertarungan Luffy. Luffy memutari tubuh Teach sambil memukulnya dengan pukulan Haki biasa. Dia ingin mencari titik kelemahan Teach, tapi Teach sudah menduganya, jadi dia menyembunyikannya.

Sementara Sanji hanya melihat, dia juga mencari titik kelemahan Teach menggunakan Kenbunshoku Hakinya.

Jika Luffy kuat dalam Haoshoku Haki, dan Zoro kuat dalam Busoshoku Haki, maka Sanji kuat dalam Kenbushoku Haki.

Ini adalah alasan kenapa Sanji dapat membuat seorang Shichibukai terluka lumayan parah, karena dia menyerangnya tepat di titik kelemahannya.

'Sial. Orang ini menyembunyikan kelemahannya sangat sempurna tanpa di ketahui siapapun, bahkan olehku juga.. Tapi seorang laki-laki mempunyai satu kelemahan besar, yaitu tepat di..'

"Luffy..!!! Pukul selangkangannya dengan semua tenagamu..!!!!"

Benar, seorang laki-laki mempunyai satu titik kelemahan besar yaitu tepat di selangkahannya.

"Baik..!!"

Luffy mengangguk dan melompat mundur dari Teah, dia menyiapkan satu Teknik terkuatnya. Di sisi lain, Teach kebingungan dengan perkataan Sanji, sebab selangkangannya bukanlah titik kelemahannya.

Tecah tidak sadar kalau dirinya mempunyai seorang adik kecil yang harus di jaga, tapi ini memudahkan Luffy untuk menyerang.

Teach tetap waspada karena pukulan Luffy terlihat sangat kuat, dia pernah melihat pukulan semacam itu di suatu tempat. Tinju hitam yang di lapisi Busoshoku Haki, dan Aura merah yang di lapisi Haoshoku Haki.

Mencoba mengingatnya kembali, Teach mendapatkan satu potongan ingatan. Orang yang paling di bencinya, orang itu mengatakan.

"Teach-kun, jika kau melihat pukulan semacam itu, berhati-hatilah.. Atau kau akan mati..!!"

Mata Teach melebar dan segera melindungi area selangkahannya. Tapi energi kegelapannya terlihat lamban saat Luffy menggunakan Mode Gear Secondnya untuk mendekati tubuh Teach.

Tangannya yang memanjang kebelangan mulai meluncur sangat cepat kedepan, dan menghantam tepat di selangkangan Teach.

"Matilah..!!!"

Booooooommmmmmmmmmmmmm!!!!

Tubuh Teach terpental kebelakang dengan gelombang angin yang sangat kuat menghancurkan apapun di dekatnya. Wajahnya memperlihatkan kesakitan yang luar biasa, adiknya sudah hancur...

Sanji melihat itu, dia menutup matanya dan tiba-tiba merasakan ngilu di bagian selangkagannya. Tapi, dia segera bergerak cepat ke arah tubuh Teach yang terpental jauh.

Dia tidak ingin orang ini hidup dan mengacaukan teman-temannya. Sanji menghirup nafas, memompa paru-parunya, kakinya mulai di kelilingi api panas hingga berubah warna menjadi biru.

"Power Hyper Kick..!!!"

Dengan sangat cepat tanpa terlihat siapapun, Sanji sudah berada di depan tubuh Teach. Kakinya mengangkat ke atas, api mengelilingi kakinya berputar bagaikan tornado.

"Mati..!!!"

Kakinya mengayun kebawah, mengenai tubuh Teach dan membakarnya hingga tercium aroma matang. Tubuh Teach jatuh kebawah dengan sangat kuat dan menghantam tanah di bawahnya.

Booooooooommmmmmmmmmmmmmm!!!

Krrrkkkkk!!!!

Pada saat itu juga, tulang di kaki Sanji patah dan tidak bisa di gerakkan lagi. Dia hanya pasrah, lalu tubuhnya mulai jatuh oleh tarikan gravitasi.

Luffy menangkapnya sebelum jatuh ke tanah. Sanji melihat senyuman Luffy sebelum matanya tertutup sepenuhnya.

Zoro dan Magellan berhenti bertarung saat mendengar suara ledakan begitu keras jauh di samping mereka. Kemudian mereka melanjutkannya.

"Pernafasan petir, bentuk kelima : Tabrakan langit..!"

Zoro menyarungkan kedua katananya, dan dia hanya memakai satu katanya. Hembusan nafasnya terlihat, pendengarannya menjadi lebih kuat, yang dia lihat menjadi lebih lambat.

Dengan kecepatan petir, Zoro bergerak cepat menabrak Magellan dan menebasnya. Dan dia sudah berada di belakang Magellan yang terdiam dan tidak bisa bereaksi sedikitpun.

Ketika katananya di sarungkan kembali, pada saat yang sama Magellan tertebas puluhan kali, terciptalah puluhan luka di tubuhnya.

Tetapi, Magellan tidak terjatuh, masih berdiri dengan gagahnya menatap Zoro. Tanpa mempedulikan luka-lukanya, dia mengendalikan kedua tangan monster untuk menyerang Zoro.

Zoro menghindar dan menebas kedua tangan monster racun di depannya. Tapi percuma, karena ular racun muncul di sampingnya dan menggigitnya, lalu menyebarkan racun kedalam tubuhnya.

Dia menepis ular itu, lalu mundur beberapa meter kebelakang. Racun masuk dan menyakiti tubuh dalamnya. Sakit, dia kesakitan.

"Pernafasan Petir, bentuk ketiga : Badai Mengamuk.."

Ketika Zoro menghirup udara, angin di sekitarnya mulai berputar membentuk tornado. Dia menarik pedangnya keluar sambil menghembuskan nafasnya.

"Shhhss.. Memotong segalanya..!!!"

Tornado di sekitarnya mengamuk dan bersatu dengan katananya yang dia angkat tinggi-tinggi ke atas. Pada saat Magellan maju untuk menyerangnya, dia dengan cepat menebas ke bawah.

Ketika ayunan katana menyentuh tanah, udara bergoyang menyentuh Magellan seakan tubuhnya terpisah menjadi dua.

Kemudian, jurang dalam muncul dari tempat Zoro hingga tiga puluh meter kedepan.

Orang-orang yang melihatnya sangat terkejut tidak terkecuali Luffy dan Sanji. Mereka terkejut dengan Teknik Zoro saat ini.

Perlahan-lahan, tubuh Zoro terjatuh ke tanah. Nafasnya tidak teratur dan darah keluar dari hidungnya maupun mulutnya. Tapi darah itu berwarna merah dengan beberapa warna biru.

Luffy membawa tubuh Sanji sambil mendekati Zoro. Dia sangat khawatir dengan kondisi Zoro, dia juga khawatir dengan kondisi Sanji.

Bills, Buggy dan Mr.3 yang dari tadi hanya menonton mendekati Zoro. Melihat keadaan Zoro penuh luka, mereka bertiga meringis membayangkan betapa sakitnya luka itu.

Sementara Bills menangis karena Zoro-senpai terluka parah.

Baaammmmmm!!!

Suara itu mengalihkan perhatian mereka, mereka melihat Teach berdiri dengan keadaan yang benar-benar menyedihkan.

Luffy memasang wajah serius dan bersiap-siap bertarung lagi.

"Zehahaha.. Zehahahahaha..!!! Apa kalian berpikir bisa megalahkanku..! Bermim-..!!! Guaghh..!!"

Sebelum Teach menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba tubuhnya tertusuk oleh paku emas yang sangat besar, membuat tubuhnya berlubang. Kesadarannya mulai hilang, dia mengutuk dirinya sendiri sebelum mati.

"Huft.. Seperti yang di katakan Shiro-sama, orang ini memang gila.. Misiku adalah membunuhnya dan memenggal kepalanya untuk di berikan kepada Shiro-sama.. Dan membawa Kepala Sipir bersamaku.."

Seorang pria berambut hijau, memakai pakaian mewah dan kacamata berbentuk bintang tersangkut di kepalanya. Dia menatap dingin mayat Teach sambil memengal kepalanya. Lalu dia berjalan ke tubuh Magellan.

Asap tebal menghilang, memperlihatkan sosok pria itu. Dia sedang membawa tubuh Magellan di gendongannya.

Luffy dan yang lain kebingungan, dan bertanya-tanya tentang pria itu. Di lihat dari pakaiannya, dia bukanlah tahanan di sini, dia seperti mereka yang masuk ke dalam Impel Down.

"Hahaha, apa kau benar Mugiwara no Luffy..?"

Pria itu bertanya kepada Luffy. Luffy hanya mengangguk dengan wajah bodoh sekaligus bingung.

"Akan kujelaskan nanti. Ayo, kita pergi dari sini terlebih dahulu.. Oh ya, namaku Gild Tesoro. Salam kenal, Mugiwara.. "

Gild meminta Luffy dan yang lain untuk mengikutinya, dia ingin membawa mereka ke tempat aman di Impel Down ini. Tapi Buggy curiga, karena di Impel Down tidak ada tempat aman, semua di sini adalah neraka.

Tanpa mempedulikan ocehan Buggy yang curiga padanya, Gild hanya berjalan memimpin barisan menuju suatu tempat.

Saat di perjalanan, langkah mereka terhenti ketika mendengar suara terikanan yang tidak asing di telinga Luffy, Sanji dan Mr.3. Mereka berjalan menuju sumber suara dan menemukan pria sedang menari.

"Bon-chan..!!!"

Ternyata itu adalah Bon Clay yang sedang menari sambil menyanyi. Dia terkejut saat melihat Luffy di depan penjaranya, dia sangat senang hingga menangis terharu.

"Mugi-chan..! Bagaimana kau bisa di tempat ini..!?"

"Aku di sini untuk menyelamatkan Kakakku.."

Kata Luffy sambil menghancurkan penjara yang mengurung Sahabatnya itu. Mereka berpelukan selama beberapa menit sebelum bertanya satu sama lain.

Mendengar alasan Luffy datang kesini, Bon juga ingin membantu Luffy menyelamatkan Kakaknya. Sebagai sahabat baiknya, sudah seharusnya dia membantu sahabatnya yang sedang kesulitan.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan mereka tanpa halangan, karena semuanya Gild yang kalahkan. Hanya dengan melemparkan satu cincin emas ke tanah, Gild memanipulai cincin emasnya itu membentuk duri-duri tajam yang menusuk tepat di jantung lawannya.

Sebagian orang kagum dengan kekuatan Gild, sebagian lagi malah mencabut paksa emas berduri itu untuk mereka tukarkan dengan uang.

Mereka sampai di Level 4, tempatnya tahanan yang di siksa secara di bakar. Di sini sangatlah panas, bahkan orang-orang sering menyebutnya Neraka kedua.

Melihat segerombolan tahanan yang lepas, Angkatan Laut menghalangi mereka dan mengacungkan berbagai senjata ke arah mereka. Namun sayangnya, Gild dengan mudahnya mengalahkan mereka.

Dia memanipulai emasnya untuk menjebak semua Angkatan Laut ke dalam penjara emas. Dan Luffy dan yang lain melanjutkan perjalanan mereka.

Tanpa kesulitan sedikitpun, mereka semua melewati Level 4 dan sampai di Level 5. Jika tadi adalah nekara yang penuh dengan api, di Level 5 sangat dingin hingga keringat yang mengalir dari wajah mereka saja membeku menjadi es.

Akhirnya mereka sampai di sebuah lorong gelap. Di ujung, terdapat pintu besar yang Gild ketuk beberapa kali sebelum pintu itu terbuka memperlihatkan orang.

"Siapa..?"

"Katakan saja, ini aku Gild Tesoro pada Ivankov.."

"Baik.."

Orang itu masuk ke dalam untuk melaporkan kepada atasannya. Selama lima belas menit mereka menunggu, akhirnya pintu terbuka lagi yang memperlihatkan seorang pria dengan pakaian wanita.

"Tesoro..! Bagaimana kau bisa sampai di sini..?!"

"Nanti aku jelaskan. Bolehkah aku masuk..?"

"Oh, tentu saja..! Dan siapa mereka..?"

"Mereka adalah tahanan sekaligus orang-orang yang harus kulindungi.."

"Apakah ini perintah Dragon..?"

"Bukan, lebih tepatnya Shiro-sama.."

"HA..!!! B..Baik..! Silahkan masuk..!"

Setelah di ijinkan, Gild mengangguk pada Luffy untuk mengisyaratkan mereka untuk masuk kedalam. Ketika mereka melihat ruangan itu, mereka sangat terkejut karena tempat ini seperti ruangan pesta.

Bar, Minuman, orang-orang tertawa, makanan dan lain-lain.

"T..Tempat apa ini..!!?"

"Inilah Level 5.5.. Tempat ini sangat rahasia dan sedikit orang saja yang tahu tempat ini. Nah, sekarang kalian bisa istirahat dengan tenang.. Oh ya, Mugiwara, Pendekar Pedang dan Koki itu ikuti aku.."

Buggy, Bon, Mr.3 dan Bills sangat terkejut hingga rahang mereka terbuka lebar. Sementara Luffy, Zoro dan Sanji mengikuti Gild ke ruangan lain.

Di sana terdapat pria tadi dan pria lain dengan rambut dua warna serta kacamata bulat oranye di matanya.

"Hey, Ivan, bisakah kau mengeluarkan racun dari tubuh mereka..?"

"Ala.. Bisa saja, asalkan mereka kuat menahan sakitnya.."

"Tenang saja, mereka kuat, kok.."

"Baiklah.."

Lagi-lagi Luffy, Zoro dan Sanji di bawa ke ruangan yang berbeda. Di depan mereka, terdapat sebuah pintu mirip seperti pintu brankas.

Sebelum memberikan sesuatu pada tubuh ketiga orang tersebut, Ivankov perlu meminta ijin dan itu di ijinkan. Lalu dia memberikan sesuatu pada tiga orang itu dan menyuruh mereka masuk ke dalam brankas di depan.

Setelah Luffy dan yang lain masuk, Gild dan Ivankov hanya perlu menunggu sambil mengobrol untuk menghilangkan rasa bosan mereka.

"Jadi... Siapa mereka..?"

"Anak yang mempunyai alis kriting, dia bernama Vinsmoke Sanji. Tapi anak itu tidak memakai nama keluarganya dan di rahasikan dari teman-temannya.."

"Tunggu, tunggu..! Bukankah itu berarti dia dari keluarga itu..!"

"Ya. Germa 66 ( Germa Double Six ).. Keluarga Germa.. Mereka sangat berbahaya dan selalu aktif di dunia bawah sebagai Pembunuh Bayaran.."

"Lalu bagaimana dengan kedua anak itu..? Apakah mereka dari keluarga yang berbahaya juga..!?"

"Tentu. Kedua anak itu berasal dari keluarga berbahaya. Anak berambut hijau dengan ketiga pedang bernama Roronoa Zoro. Nama Roronoa hanyalah nama palsu untuk melindunginya dari bahaya Pemerintah Dunia. Aslinya, keluarganya adalah Pengawal Samurai Legendaris, Kozuki Oden. Tapi sepertinya dia juga tidak tahu apa-apa mengenai keluarganya.."

"Kozuki Oden..? Oden..? Oden.. Oden.. Ah, Samurai yang pernah berada di Kapal Raja Bajak Laut itu. Kalau tidak salah, dia adalah orang dari Pulau Wano.."

"Benar. Anak itu di besarkan oleh Keluarga Shimotsuki yang juga berasal dari Wano sekaligus Pengawal Kozuki Oden. Keluarga Shimotsuki juga terkenal sebelumnya, karena salah satu dari mereka pernah menjadi Pendekar Pedang terbaik di sana, orang itu adalah Shimotsuki Ryuuma.."

"Apa-apaan ini..! Lalu bagaimana dengan satu anak yang tersisa..? Apakah dia berasal dari keluarga berbahaya juga..?"

"Kau akan sangat terkejut mengetahui identitas anak ini.."

"Cepat katakan..!"

"Baik. Anak yang memakai Topi Jerami di kepalanya adalah anak dari... Dragon.."

"Hah..!!? K..Katakan sekali lagi..?!"

"Ya, dia adalah anak dari Dragon dan cucu dari Pahlawan Angkatan Laut, Garp.."

Melihat ekspresi Ivankov yang sangat terkejut, membuat Gild tertawa terbahak-bahak. Dia menyukai ekspresi itu, terkejut.

"S..Sebentar..! Apa kau tidak berbohong..!?"

"Tentu saja, tidak. Anak itu bernama Monkey D. Luffy, salah satu Supernova terkenal dan terkuat. Dia juga salah satu dari Generasi Terburuk, dan... Ancaman besar Pemerintah Dunia karena berpotensi menjadi Raja Bajak Laut.."

Setelah mengetahui ketiga identitas Trio Monster, Ivankov terdiam dan memikirkan masa depan dunia ini. Dia membayangkan ketiga orang itu menguasai dunia.

Monkey D. Luffy menjadi Raja Bajak laut.

Roronoa Zoro menjadi Pendekar Pedang Terkuat.

Vinsmoke Sanji menjadi Koki Terkenal dan Miliarder.

Sementara di dalam brankas, Luffy dan yang lain terus berteriak kesakitan menahan sakit di tubuh mereka, karena racun-racun yang di keluarkan secara paksa dari dalam tubuh.

Rasanya seperti terbakar dan tertusuk.

...

Shiro melayang di udara, melihat pemandangan air laut berwarna biru. Sosok terbangnya layaknya Dewa.

Dari kejauhan, datang puluhan Kapal Perang milik Angkatan Laut yang berlayar menuju Marineford. Shiro membuka telapak tangannya menghadap kebawah.

"Room..!"

Ruangan biru tercipta di telapak tangan Shiro dan meluas hingga ratusan meter, membawa masuk semua Kapal Perang tersebut. Dengan sedikit konsentrasi, Shiro menggerakkan telapak tangannya ke atas.

"Shambles.."

Syuuttt!!

Puluhan Kapal Perang tadi menghilang dan muncul kembali di atas udara, melayang di depan Shiro. Shiro mengambil pedang di punggungnya, lalu mengarahkan ujung bilah tipisnya ke arah tepat di depan Kapal.

"Injection Shot..!"

Dengan kecepatan penuh, Shiro melesat menabrak kapal perang di depannya hingga hancur berantakan. Dia berbalik dan bersiap-siap menyerang menggunakan pedangnya.

"Room.."

Ruangan kembali muncul dan membawa masuk kesembilan kapal perang yang tersisa. Pada saat yang sama, Shiro melapisi pedangnya menggunakan Busoshoku Haki tingkat tinggi.

"1 Sword, Three Thousand Worlds..! ( 1 Pedang, Tiga Ribu Dunia..! ).."

Shiro mengayunkan pedangnya ke segala arah, menciptakan kerusakan dan kehancurkan di mana-mana. Sembilan kapal terbelah sebelum hancur tanpa tersisa sedikitpun di udara. Bahkan awan dan lautpun juga ikut terbelah.

Booooooommmmmmmmmmmm!!!

Gelombang tsunami tercipta, tapi Shiro menghilangkannya dengan cara membelahnya. Shiro tersenyum puas di udara, lalu dia terbang dengan sangat cepat entah kemana.

...

Beberapa saat kemudian, Sengoku menerima laporan tentang sepuluh kapal perang besar yang menghilang tanpa kabar saat menuju Marineford.

Sengoku jelas kebingungan. Setelah mengingat kembali, akhirnya sekarang dia mengerti dan menyuruh Angkatan Laut untuk segera mengambil Ace dari Impel Down karena...

Pengeksekusian Portgas D. Ace akan di percepat..!

...

"Arrggggghhhhhhh..!!!"

Teriakan kesakitan memenuhi ruangan, itu adalah suara Luffy yang sedang bertarung melawan racun di dalam tubuhnya. Begitu pun juga dengan Zoro. Hanya Sanji yang berbeda, dia harus manahan kesakitan pada kakinya yang perlahan-lahan di sembuhkan.

Di ruangan, semakin lama, semakin ramai orang yang datang dan menunggu Luffy, Zoro dan Sanji keluar dari brankas di depan mereka. Terutama Bon, dia terus berteriak menyemangati mereka.

Sementara Gild, Ivankov dan Inazuma sedang mengobrol bersama mengenai Misi Pasukan Revolusioner. Bills juga berada di sana, dia sangat khawatir dengan keadaan Trio Monster.

Melihat Bon yang sedang berjuang menyemangati Luffy, Bills memutuskan untuk ikut berteriak. Kedua orang itu berteriak tanpa henti sampai terdengar suara dobrakan dari brangkas.

Brakk!!

Brakk!!

Brakk!!

Boooommmmm!!

Brankas hancur dan memperlihatkan ketiga sosok orang. Satu memakai Topi Jerami, dua memegang ketiga katananya, dan tiga menghisap sebatang rokok di mulutnya.

Itu adalah Luffy, Zoro dan Sanji. Semua orang di sana langsung berteriak gembira dam menyambut mereka.

Tubuh Luffy mengeluarkan asap sama seperti Zoro di sampingnya. Hanya Sanji yang berbeda dari yang lain, kedua kakinya mengeluarkan asap.

Sebelum kedua temannya berbicara, Luffy terlebih dahulu berteriak meminta makanan. Dan permintaan Luffy langsung di kabulkan oleh Ivankov yang menyuruh anak buahnya mengambil banyak makanan.

Semua orang terkejut saat melihat nafsu makan Luffy yang sangatlah besar, dia bahkan hanya menelan satu daging besar tanpa di kunyah terlebih dahulu. Zoro meminta sake, dan Sanji diam sambil menatap kakinya.

Setelah Luffy kenyang, Zoro puas dan Sanji siap, mereka bertiga bangkit kembali untuk tujuan yang sama, yaitu menyelamatkan Ace.

Gild, Ivankov, Inazuma, Bon Clay, Buggy, Mr.3, Bills dan para tahanan lain siap membantu mereka bertiga.

Kemudian, mereka semua bersama-sama berlari menuju Level 6. Semua Angkatan Laut yang menghalangi mereka langsung kalah dalam sekali teknik yang di keluarkan Gild.

Dengan mudahnya, mereka sampai di Level 6. Tapi saat di perjalanan, mereka menemukan Ace yang di bawa oleh beberapa Angkatan Laut untuk di pindahkan ke Marineford.

Di sisi lain, Ace dan Angkatan Laut yang membawanya sangat terkejut melihat kelompok Luffy berdiri di hadapan mereka. Terlebih lagi, kelompok itu terdiri dari beberapa orang kuat. Contohnya adalah Ivankov, Inazuma, Gild, dan tentu saja Zoro dan Sanji.

Salah satu Angkatan Laut ingin melaporkan ini ke Sengoku, tapi di hentikan oleh Gild yang mengendalikan emasnya menjadi jarum tajam yang di tusukkan ke arah jantung Angkatan Laut itu.

Luffy segera berlari maju untuk menyelamatkan Ace sambil memanjangkan lengannya.

"Gomu-Gomu no.. Pistol..!!"

Tangan Luffy meluncur kedepan dan menghantam dua Angkatan Laut sekaligus. Lalu dia mendekati Ace dan menghancurkan borgol yang terbuat dari batu laut menggunakan Busoshoku Haki dan Haoshoku Haki.

Melihat kedua tangannya yang lepas, Ace terkejut dan senang. Dia langsung memeluk Luffy dengan tangisan.

Yang lain tidak mau mengganggu pembicaraan antara adik dan kakak itu, mereka lebih mementingkan Angkatan Laut yang ingin melaporka ke Laksamana Armada Sengoku.

Sementara itu, Gild menuju penjara untuk menemui seseorang. Ternyata orang yang ingin di temui Gild adalah Jinbei, Crocodile dan satu orang kuat, yang dulu pernah bergabung dengan Bajak Laut, Gold D. Roger.

Orang itu adalah... Douglas Bullet.

"Siapa kau..? Dan kenapa kau bisa sampai di sini..?"

Yang bertanya adalah Crocodile, Gild tersenyum lalu mulai menjelaskan tujuannya ke sini. Dia di perintahkan untuk membawa Crocodile, Jenbei dan Bullet ke Markas Pasukan Revolusioner.

Crocodile merasa tertarik dan setuju untuk ikut dengan Gild. Jinbei juga sama, dia tidak ingin selamanya terkurung di dalam penjara, dia adalah seorang Ksatria dan sudah seharusnya berjuang melawan orang-orang jahat.

Terakhir adalah Bullet, dia sedikit susah untuk di ajak bernicara. Tapi Gild sudah mengetahui ini dari perkataan Shiro, jadi dia hanya perlu.

"Shiro.."

"Hmm..?? Shiro..? Apa maksudmu.."

"Kau pasti mengenal Shiro-sama, bukan..? Kagamiya Shiro, Bullet.."

Setelah mendengar nama itu, ingatan-ingatan saat berlayar di Kapal Roger muncul di kepalanya. Dia ingat, Wakil Kapten Bajak Laut Roger, Kagamiya Shiro.

Orang yang mengalahkannya hampir ribuan kali saat dia terus mengajaknya bertarung. Shiro sangat kuat, itulah pikirannya ketika mendengar nama Shiro.

Orang ini mengajarkannya berteman, bermain, bersenang-senang dan mengajarkan menikmati hidup. Dia menganggap itu bodoh, karena teman hanyalah halangan untuk menjadi kuat.

Tapi... Bagaimana Shiro memiliki kekuatan sangat kuat..? Dia mempunyai teman, sahabat dan rekan. Apakah itu cara untuk menjadi kuat..? Dia selalu bertanya-tanya hingga sekarang.

Setelah mengingat semua tentang Shiro, mata Bullet melebar dan seringai terbentuk di wajahnya.

"Apa kau juga mengenal orang itu..?"

"Tentu saja. Shiro-sama adalah penyelamat bagiku, dia menyelamatkanku dari kesepian dan kegelapan.."

"Heh, menarik. Ternyata dia masih hidup. Baiklah, kalau begitu.. Aku akan ikut denganmu.."

Misi membawa Jinbei, Crocodile dan Bullet berhasil.

Gild memimpin ketiga orang itu menuju kelompok Luffy. Lalu sebuah ide terlintas di dalam pikirannya, sebuah ide untuk membawa tahanan kabur dari sini.

"Jinbei.."

"Ya, apa..?"

"Bisakah kau membajak Kapal milik Angkatan Laut dan tempatkan semua kapal di depan pintu masuk.."

"Baik..!"

Jinbei berpisah dengan kelompok Gild, tujuannya adalah membajak kapal sekarang.

Di tempat Luffy, dia dan kelompoknya terus melawan Angkatan Laut sambil naik ke atas di ikuti para tahanan. Dengan bantuan kekuatan Ace, mereka tidak perlu takut untuk berlari maju kedepan, karena...

"Hiken..!!!"

Tinju api besar terbang dan menghantam ratusan Angkatan Laut, lalu membakar mereka hidup-hidup hingga yang tersisa hanyalah tulang.

Kelompok Gild menyusul dan mengejutkan Kelompok Luffy, karena di sana terdapat Bullet dan Crocodile.

Mata Luffy menyipit ketika melihat Crocodile. Dia masih membencinya, karena Crocodile dulu melakukan perbuatan yang sangat jahat dan keterlaluan.

Sedangkan Buggy membeku layaknya patung badut. Dia sangat terkejut dengan kedatangan Bullet di depannya, dia sangat mengetahui orang itu, karena dia dan Bullet pernah di kapal yang sama sebelumnya.

Hanya Mantan Wakil Kapten, Shiro, yang dapat menjinakkannya.

Mereka mendapatkan lebih banyak bantuan, dan terus berlari menuju lantai paling atas. Impel Down semakin berantakan akibat kerusuhan yang mereka semua buat.

Para tahanan mencari Angkatan Laut yang bersembunyi, mereka ingin membalaskan dendam mereka.

Akhirnya, Kelompok Luffy sampai di lantai paling atas dan keluar dari Impel Down. Sebagian orang menangis terharu karena hal ini bagaikan mimpi, sebagian lagi lega dan bersyukur.

Lalu mereka sadar kalau mereka tidak mempunyai kapal untuk pergi dari sini. Tapi datang puluhan Kapal Perang besar mendekati Impel Down.

Luffy dan yang lain mengira kalau di dalam Kapal-kapal tersebut berisi banyak Angkatan Laut, tapi ternyata di sana hanyalah Jinbei yang tersenyum dan mengisyaratkan untuk naik.

Mereka semua berteriak gembira dan naik ke kapal. Kapal lain di taiki oleh tahanan biasa, hanya satu kapal yang di taiki oleh orang-orang kuat.

Semua Kapal berlayar menuju Marineford. Tentu saja, yang mengendalikan semua kapal adalah Jinbei menggunakan kekuatan teman-temannya ( Para Ikan ).

Luffy berdiri di ujung kapal, dia memperlihatkan senyum lebar kepada semua orang di kapal.

"Nyihihihihi, ayo..!!!"

Bayang-bayang Roger terlihat ketika Luffy mengangkat tangan kanannya ke atas. Bullet dan Buggy terdiam, karena sekarang mereka tahu kalau Tekad Roger sudah di warisi oleh seseorang.

Sedangkan Ace di rawat karena luka-lukanya saat bertarung melawan Teach belum sembuh sepenuhnya. Dia terkejut melihat kepala Teach di pegang oleh Gild.

Dia ingin membunuh Teach menggunakan kedua tangannya sendiri, tapi dia tidak boleh egois. Setidaknya dendam temannya terbalaskan.

Tujuan Marineford..!

...

Di Moby Dick, Shirohige dan anak-anaknya baru saja mendengar laporan tentang Ace. Berita itu sangat menggembirakan.

Ace berhasil di selamatkan oleh Adiknya..!

Shirohige sekarang ingin sekali melihat Monkey D. Luffy, dia ingin melihat Tekad yang sama dengan Roger. Mungkin Ace telah di selamatkan, tapi perang sudah tidak bisa di hindarkan.

Perang akan tetap terjadi. Shirohige menghela nafas lelah, dia menatap pil kecil di tangannya. Pil tersebut adalah pemberian dari Shiro.

Pil tersebut memiliki efek untuk memulihkan kekuatan seseorang sama seperti di masa jayanya. Tapi pil itu memiliki efek samping, dimana pemakannya akan langsung tewas ketika pemakannya sudah melebihi batas waktu yang di tentukan.

Shirohige tidak berniat untuk hidup lebih lama, karena Eranya sudah berakhir. Dia ingin mewariskan Era selanjutnya pada anak muda yang memiliki Tekad kuat.

"Aku akan menyelesaikan semuanya hari ini..!"

[Bersambung]

( Ini Chapter dengan kata paling banyak di antara Chapter lain. Semoga saja kalian puas dengan ini. Huft.. Aku akan istirahat dulu beberapa hari, setelah itu melanjutkan Novel ini. )

avataravatar