9 CH9 : Kelas 1 vs Kelas 2 & 3

Dengan Klub Basket.

"Hei apa yang kalian lakukan,cepat latihan kembali." teriak Akagi.

"Ya Kapten." ucap anggota yang lain.

"Kak, aku akan mencari Sakuragi-kun." ucap Haruko yang saat ini sedang menonton latihan tim basket.

"Biarkan saja Haruko, dia memang orang yang seperti itu. Kabur karena latihan yang sulit. Aku sudah melihat banyak orang seperti dia." ucap Akagi.

"Tidak,kau salah. Aku sangat yakin, Sakuragi-kun bukan orang yang mudah menyerah. Aku akan mencarinya." ucap Haruko seraya pergi mencari Sakuragi. Yang lainnya diam karena terkejut melihat kepercayaan Haruko kepada Sakuragi.

"Mengapa kalian hanya diam, kembali berlatih." ucap Akagi

Sementara dengan Geng Sakuragi.

Terlihat mereka menuju kesuatu tempat. Sakuragi yang melihat ini merasa kesal dengan para berandal yang membuang waktunya.

'Sial ini hanya buang-buang waktu, aku harus bergegas kembali ke sekolah untuk latihan dan meminta maaf, terutama kepada Haruko.' batin Sakuragi dengan kesal.

"Hei Yohei, tidak apa-apa kan kalau kalian yang menyelesaikan ini sendiri." tanya Sakuragi kepada Yohei.

"Huh." ucap teman-temannya terkejut.

"Y-yah aku harus melakukan sesuatu di tempat lain." kata Sakuragi sedikit malu.

Yohei dan yang lainnya pun mengerti kemana Sakuragi akan pergi.

"Heh, pergilah Hanamichi. Berandalan kelas teri seperti ini akan kami selesaikan dengan mudah." ucap Yohei sambil tersenyum, yang lainnya pun mengangguk setuju.

Sakuragi yang mendapat persetujuan mereka pun segera berbalik dan lari menuju sekolah.

"Hei dia mau lari, kejar dia." ucap salah satu berandal tersebut.

Tetapi Yohei menghadangnya dan berkata.

"Heh, dia tak perlu turun tangan,kalau untuk menghadapi kalian saja. Bahkan salah satu dari kami lebih dari cukup untuk mengalahkan kalian." ucap Yohei tersenyum santai.

"Sialan kalian." ucap para berandal.

"Heh ayo majulah." ucap Geng Sakuragi sambil mempersiapkan diri

*Dengan Sakuragi 15 menit kemudian*

'Hah aku harus cepat, latihan pasti baru saja dimulai' batin Sakuragi sambil berlari dengan cepat menuju gym basket. Tetapi saat berlari dia tak melihat Haruko yang ingin kembali ke Gym karena tak bisa menemukan Sakuragi.

"Hm itu kan, Sakuragi-kun. Sudah kuduga kau bukan orang yang mudah menyerah." ucap Haruko sambil tersenyum lembut melihat Sakuragi yang terus berlari menuju gym. Dia pun mengikuti Sakuragi yang sudah berlari jauh didepannya.

*Di Gym Basket*

Terlihat anggota tim basket sedang berlatih dengan serius, sementara itu Ayako yang sedang memperhatikan dari pinggir lapangan melihat sedikit rambut merah sedang mengintip dari samping pintu masuk Gym.

"Sakuragi Hanamichi." gumamnya tak percaya.

"Wah benar itu Sakuragi,Yeahh dia kembali." ucap anggota tim yang lain saat melihat Sakuragi memasuki Gym.

Akagi yang melihatnya kaget dan tak percaya bahwa berandal Sakuragi itu kembali untuk berlatih.

"Hah Maafkan aku, gori. Kemarin aku hanya kesal, aku mengira kau hanya mempermainkanku. Aku kabur kemarin bukan karena aku harus melakukan dasar-dasar." ucap Sakuragi sambil menunduk sedikit. Semua yang mendengarnya terdiam, tiba-tiba Haruko datang dan memanggil Sakuragi.

"Sakuragi-kun, syukurlah kau kembali." ucap Haruko sambil tersenyum lembut.

"Haruko-san, maafkan aku karena menyebabkan masalah kemarin." ucap Sakuragi meminta maaf dengan tulus ke Haruko. Dia merasa tak enak karena melihat wajah sedih Haruko kemarin.

"Tak apa-apa Sakuragi-kun. Yang penting sekarang kau sudah kembali kan.Apa kau sudah tak apa-apa, aku mengkhawatirkanmu dari kemarin" ucap Haruko masih tersenyum dan dengan sedikit kekhawatiran untuk Sakuragi di matanya

'Wanita ini.." batin Sakuragi terharu, karena Haruko malah mengkhawatirkannya daripada kesal padanya. Baru kali ini ada wanita yang sangat perhatian kepadanya selain keluarganya, baik dikehidupan yang lalu maupun sekarang. Dan perasaannya kepada Haruko semakin menguat melihat perhatiannya untuk dirinya.

"Tidak, aku sudah tidak apa-apa. Jangan khawatir Haruko-san,seperti yang pernah kubilang, aku akan berusaha keras." ucap Sakuragi dengan tekad baru di matanya.

"Baiklah, gori, hari ini aku akan latihan passing kan.? baik, ayo Ayako-san kita mulai latihan." ucap Sakuragi dengan semangat yang membara.

Geng Sakuragi yang baru datang saat mendengar omongan Sakuragi tersenyum, mereka tahu Sakuragi sudah kembali menjadi yang biasanya.

Sementara wakil kapten tim basket Kogure dan anggota lainnya tertawa semangat melihat tekad Sakuragi. Akagi yang melihatnya pun sedikit tersenyum, walau dia menyembunyikannya dari yang lain.

"Umu. Semangatlah Sakuragi-kun" seru Haruko menyemangati Sakuragi.

"Hahaha Baiklah Sakuragi Hanamichi, mari kita berlatih." kata Ayako mengikuti Sakuragi.

*Keesokan Harinya*

Pada keesokan harinya anggota tim basket kembali berlatih dan Sakuragi yang terlihat selesai berlatih Dribble dan kontrol kini sedang berlatih passing dipinggir lapangan bersama Ayako.

"Baiklah pertama ayo kita lakukan Chest Pass." kata Ayako.

(#Fyi : Chest pass adalah gerakan memberikan bola dengan kedua tangan yang dilakukan di depan dada. Teknik chest pass dalam permainan bola basket digunakan untuk melakukan passing jarak dekat.)

"Baik." ucap Sakuragi.

Mereka berdua melakukan chest pass bolak-balik, sementara anggota lain juga sibuk dengan latihan yang lainnya.

* 5 Menit kemudian.*

"Baiklah Sakuragi, kita latihan teknik selanjutnya yaitu Bounce Pass." ucap Ayako.

(#Fyi : Bounce pass adalah gerakan memberikan bola dengan kedua tangan dengan cara memantulkan bola ke lantai.)

Sementara itu dengan Kogure dan Akagi

"Heh Sakuragi semakin bagus saja." ucap Kogure.

"Sungguh." tanya Akagi.

"Dia mencerna latihannya dengan sangat cepat, ini pertama kalinya aku melihat orang seperti dia." lanjut Kogure.

"Heh otaknya itu kosong,itu alasan dia dapat mengerti dengan mudah." ucap Akagi dengan bercanda. Mereka berdua kembali berlatih,tetapi Kogure tetap memikirkan betapa hebatnya potensi Sakuragi, yah tidak heran, dia bisa menandingi dan bahkan menang melawan Akagi kemarin. Lagipula mereka juga memiliki Rukawa, mungkin tahun ini mimpi tim basket Shohoku untuk menjuarai turnamen nasional atau inter-high akan terwujud dengan datangnya dua tahun pertama yang sangat berbakat ini.

Saat mereka terus berlatih, fansgirl Rukawa terus saja bertiak Rukawa Rukawa. Ini sangat menjengkelkan bagi Sakuragi. Tapi dia memutuskan untuk mengabaikannya dan terus berlatih passing dengan serius. Tapi tiba-tiba fansgirl Rukawa berhenti berteriak dan terlihat ada seorang laki-laki dewasa dengan tubuh gemuk berambut putih,berkumis dan berkacamata masuk dan menutup pintu Gym.

'Hoh, jadi ini Anzai-sensei. Seseorang yang pernah dijuluki "Iblis Berambut Putih".' batin Sakuragi.

"Ayako-san dia itu Anzai-sensei .?" tanya Sakuragi berbisik.

"Ya, dia adalah Anzai-sensei,banyak orang menjulukinya Iblis berambut putih karena betapa menakutkannya ia melatih tim basket universitas dulu. Tapi sifatnya berubah beberapa tahun yang lalu, jadi dia sekarang dijuluki Buddha berambut putih." kata Ayako menjelaskan.

"Ah Pelatih, selamat datang." ucap Akagi sambil membungkuk sedikit.

"Ah Akagi-kun. Sebelum aku lupa, aku ingin memberitahu kalian bahwa aku sudah menjadwalkan kalian untuk berlatih tanding dengan SMA Ryonan." ucap pelatih Anzai.

"Apa, Ryonan salah satu 4 tim terkuat prefektur Kanagawa tahun lalu.?" ucap anggota tim dengan kaget.

"Hmm cukup banyak anggota baru. Baiklah ayo kita lakukan latih tanding antara kelas satu melawan kelas dua dan tiga." ucap Anzai-sensei.

"Latih tanding benarkah." ucap Sakuragi dengan antusias. Dirinya sudah lama tak bermain basket (one on one dengan Akagi tidak dihitung). Tetapi tampaknya Akagi berpikir berbeda.

"Kau tidak ikut Sakuragi." ucap Akagi.

"APA,kena-oh baiklah." ucap Sakuragi mengalah, dia tahu alasan Akagi.

'Aku harus bersabar. Mari sempurnakan dasar-dasar dulu, sehingga setidaknya level teknikku setengah bagus dari level ku yang dulu.' batin Sakuragi.

"Sakuragi-kun apakah kau ikut latih tanding." tanya Haruko yang baru saja tiba dan mendengar bahwa ada latih tanding antara kelas satu melawan kelas dua dan tiga.

"Sakuragi masih harus berlatih dasar-dasar terlebih dahulu Haruko-chan." jawab Ayako.

"Ah Ayako-san benar. Hahh menyebalkan sekali." ucap Sakuragi pasrah.

"Tidak usah tergesa-gesa Sakuragi-kun. Kakakku bilang kalau kau sudah menyempurnakan teknik dasarmu, kau akan menjadi pemain yang menakjubkan. Aku juga yakin dengan hal itu." ucap Haruko berusaha menyemangati Sakuragi.

"Heh kau benar Haruko-san, baik aku akan menonton latih tanding ini dan mempelajari beberapa hal dari yang lainnya." ucap Sakuragi serius. Dia ingin melihat kemampuan Rukawa melawan Akagi. Dia ingin melihat seberapa hebat kemampuan Rukawa.

Dan dengan itu dimulai latih tandingnya. Sakuragi dengan serius memperhatikan berjalannya pertandingan. Dia melihat Akagi dan Rukawa berduel dengan muka serius.

'Rukawa ini, dia sangat bagus. tapi...' batin Sakuragi sambil melihat permainan Rukawa.

Rukawa memang sangat bagus, dia berhasil mencetak banyak poin, tetapi dia bermain individu. Dia terlalu bermain individu, memang itu sangat mengesankan kemampuannya. Namun jika dia bermain melawan tim kuat seperti Ryonan dan one on one dengan seseorang yang setara atau lebih kuat darinya, itu akan jadi bencana.

Sakuragi terus memperhatikan pertandingan dengan serius, semakin lama pertandingan berlangsung, semangat kompetitifnya semakin membara, gairahnya untuk bermain semakin tak tertahankan.

"Anzai-sensei, biarkan aku bermain walau sebentar saja." ucap Sakuragi sambil menahan kegembiraannya kepada Anzai-sensei.

"Hmm" Anzai melihat kearah Sakuragi. Dan dia melihat sesuatu yang membuatnya tertarik, yaitu semangat dan kegembiraan untuk bermain basket yang sangat kuat terlihat di mata Sakuragi, matanya seperti mata seorang profesional yang sudah lama tak bermain basket karena cedera atau yang lainnya. Ini membuatnya tertarik, dan akhirnya dia mengizinkan Sakuragi bermain menggantikan salah satu murid kelas satu di dua menit terakhir latih tanding.

"Wah Sakuragi-kun akan bermain." ucap Haruko dengan semangat.

Yang lain melihat Sakuragi memasuki lapangan. Dan saat itu juga beberapa pemain yang lebih berpengalaman seperti Akagi,Rukawa dan Kogure merasakan tekanan yang besar saat Sakuragi memasuki lapangan. Tekanan ini membuat mereka waspada dan terkejut karena Sakuragi mempunyai tekanan yang sangat besar.

"Dia, aku berasa melawan seorang pro." kata Kogure terkejut. Sementara Akagi dan Rukawa hanya diam dan waspada.

"Hehe baiklah ayo kita mulai." ucap Sakuragi dengan serius.

"Oi rubah licik. Biarkan aku memimpin penyerangan." ucap Sakuragi dengan serius ke Rukawa.

Rukawa yang ingin menolak, tetapi berhenti saat melihat tatapan Sakuragi. Tatapannya sangat serius, bahkan dia sedikit berkeringat melihat tatapan kuat dari Sakuragi.

"Hm Terserah." ucap Rukawa

Dan permainan dimulai kembali. Bola berada di penguasaan kelas 2 dan 3. Terlihat kelas 2 dan 3 sedang menguasai bola dan melakukan passing-passing mencoba membongkar defense tim kelas 1. Sakuragi melihat dengan tenang dan mencoba menganalisis permainan. Saat salah satu senior ingin passing ke Kogure, Sakuragi dengan segera mencoba memotong bola dan berhasil mengambil bolanya. Tim senior yang melihat itu segera kembali untuk defense. Sakuragi mulai mendribble dengan cepat. Dia melihat salah satu anggota timnya kosong dan segera mengumpan kepadanya. Anggota yang diumpan menangkap bola dengan baik dan segera mendribble menuju kepertahanan tim senior. Dia melihat beberapa anggota timnya dijaga dengan ketat. Dia melihat Rukawa meminta bola,namun saat ingin mengumpan kepada Rukawa, dia melihat Sakuragi memberi kode kepadanya untuk mengumpan padanya. Dia yang melihat sorot serius dari Sakuragi segera mempercayakannya dan mengumpan Sakuragi.

Sakuragi yang menerima umpan langsung dihadang Akagi. Dia mencoba mendorong kebelakang dengan tubuhnya, tetapi Akagi tetap berdiri kuat. Dia melihat Rukawa yang sedikit bebas, tetapi memutuskan untuk memutar untuk melompat, Akagi yang melihat ini juga ikut melompat. Sakuragi yang merasa tidak bisa memaksa segera mengumpan ke Rukawa yang berdiri bebas. Rukawa menerima umpan dengan sempurna dan melakukan Jumpshot.

"BLUSS" dan dia berhasil memasukan bolanya. Semua orang yang melihat ini terkejut dengan aksi Sakuragi. Tidak menyangka dia akan mengumpan ke Rukawa, mereka mengira dia akan melakukan hal yang bodoh dan memaksa untuk melakukan dunk.

Permainan dilanjutkan dan kini skor 29-25 untuk keunggulan tim senior, terlihat Sakuragi terus mengejutkan mereka dengan terus melakukan passing ke anggota timnya untuk mencetak angka, kini skor 35-33 masih untuk keunggulan tim senior.

Anzai yang masih mengamati permainan, tertarik dengan gaya permainan Sakuragi. Kini bisa dibilang Sakuragi sedang mengatur serangan untuk timnya, dengan umpan-umpannya dia terus mencetak assist.

'Dia bisa bermain sebagai Point Guard, menarik. Namun tampaknya, dia hanya bisa melakukan passing dan dunk saja. Dia belum pernah lay up atau shooting sekalipun. Reboundnya juga sangat bagus.' batin Anzai menganalisis permainan Sakuragi.

Sementara Ayako dan Haruko kaget dengan permainan Sakuragi.

"Sakuragi-kun, sungguh menakjubkan." kata Haruko kagum.

"Dia mengatur penyerangan tim kelas satu. Sebelum dia masuk, hanya Rukawa yang bermain baik, tetapi saat masuk, dia membuat rekan timnya mencetak angka, sementara dia hanya mencoba dunk sekali dan berhasil mencetak angka. Apa ini, ini seperti dia menjadi seorang Point Guard." gumam Ayako dengan bingung dan terkejut.

Haruko yang mendengarnya semakin kagum. Mereka terus menonton pertandingan.

"Hah hah hah, apa-apaan si Sakuragi, kukira dia akan terus mencoba dunk. Tapi ini benar-benar sesuatu yang tak terpikirkan." kata Kogure.

"Dia mengatur serangan timnya, bahkan dia mengambil komando permainan dari Rukawa. Dan juga lihat lah koordinasi kelas satu ini sangat membaik jauh dari sebelum dia masuk." ucap Akagi menganalisis

Pertandingan tersisa 25 detik. Saat ini skor 40-39 untuk keunggulan tim senior, mereka semakin tertekan dengan penyerangan kelas 1. Sakuragi masih mendribble bola sambil mengamati posisi rekan setim dan lawannya. Saat ini dia berhadapan dengan Kogure. Dia memberi kode kepada Rukawa untuk mendekat, Rukawa yang mengerti langsung berlari mendekat ke Sakuragi. Setelah melihat Rukawa mendekat, Sakuragi berlari kearah Rukawa dan memberikan bola ke Rukawa yang sudah berlari melewatinya untuk drive kedalam. Kogure yang mengikuti Sakuragi terkejut, karena bola tiba-tiba berada di tangan Rukawa.

Rukawa yang memegang bola segera melakukan drive kedalam, tetapi disana ada Akagi dan salah satu anggota tim senior yang melakukan double kepadanya. Melihat waktu yang tersisa sedikit, dia memutuskan untuk melakukan drive dengan paksa dan bersiap untuk melakukan lay up. Tetapi karena terlalu memaksa, bola dapat diblok Akagi, bola yang terlepas menuju ke.. Sakuragi. Sakuragi yang menerima rebound langsung mendribble ke ring bersiap melakukan dunk, Akagi tak diam saja dia segera melompat lagi untuk memblok Sakuragi. Tetapi seperti saat One on One, kekuatan Sakuragi sangat kuat dan membuatnya terpental sedikit saat melakukan block dan Sakuragi berhasil mencetak angka dengan dunk.

"Braakkk". Skor 40-41 untuk keunggulan tim kelas satu dan pertandingan selesai ditutup dengan Dunk menakjubkan dari Sakuragi.

Semua orang yang di gym terdiam tak menyangka bahwa anak kelas satu dapat mengalahkan tim gabungan kelas 2 dan 3. Tak lama kemudian terdengar tepuk tangan dari para siswa-siswi yang datang menonton latih tanding tersebut. Mereka terkejut dengan hasil pertandingan, dan juga yang paling mengejutkan adalah penampila Sakuragi, tak bisa dipungkiri dia adalah motor serangan dari tim kelas satu untuk comeback melawan tim senior.

"Hahahaha, Hei Haruko-san aku menang." ucap Sakuragi sambil berlari menuju Haruko dengan semangat.

"Hahahaha, lihat itu Haruko-san, aku berhasil mengalahkan Rukawa dan Gori." ucap Sakuragi lagi dengan menyombongkan diri.

"Wah Sakuragi-kun, kau bermain dengan menakjubkan, aku benar-benar kagum dengan permainanmu Sakuragi-kun." ucap Haruko sambil tersenyum bersemangat, mereka dua melompat-lompat dengan gembira.

"Tak kusangka, dia bermain sebagus itu di permainan pertamanya. Walaupun ini latih tanding tetap saja sungguh menakjubkan." ucap Kogure.

"Dia memanfaatkan apa yang dia kuasai dengan baik, dia tau kalau kemampuannya dalam shooting dan yang lainnya sangat buruk, sehingga dia memanfaatkan passing dan dribbling yang dipelajarinya dengan baik, belum lagi, dia mempunyai lompatan,kekuatan fisik dan pengamatan yang baik, sehingga dia dapat mengambil komando penyerangan tim kelas satu dengan sangat bagus." ucap Anzai.

Ayako,Akagi,Kogure dan anggota yang lainnya mendengarkan analisis Anzai setuju dengannya. Namun tetap saja mereka masih terkejut.

'Tetapi, permainannya hampir setingkat dengan profesional. Bagaimana mungkin, setauku dia hanyalah pemula, dibuktikan dengan keterampilannya. Tapi mata itu, mata itu seperti mata seorang profesional, belum lagi tekanan yang dia berikan. Sungguh orang yang menarik'. batin Anzai sambil tersenyum.

Sementara itu Rukawa memandang Sakuragi dengan pandangan yang sulit diartikan.

'Sakuragi, sebenarnya siapa kau. Bagaimana pemula sepertimu bisa bermain sebaik itu.' batin Rukawa dengan mata menyipit.

Dan akhirnya pelatihan hari itu pun selesai dengan berakhirnya latih tanding tersebut. Tetapi semua orang masih memikirkan satu hal.

'Potensi Sakuragi Hanamichi sangat menakutkan'.

avataravatar
Next chapter