14 CH14 : Ace Player

Saat pulang sekolah, tim basket mengadakan latihan. Terlihat saat ini Sakuragi dan lainnya sedang berlatih, dan tidak seperti kemarin, saat ini Sakuragi sukses mamsukan bola dengan lay-upnya. Hal ini tentu saja membuat yang lain terkejut dengan seberapa cepatnya perkembangan Sakuragi.

Setelah selesai berlatih Akagi menyuruh anggota lain berkumpul.

"Oke dengar semuanya, latih tanding dengan Ryonan sudah dekat." kata Akagi.

"Ryonan."

"Yeah"

"Mereka adalah salah satu dari 4 tim terkuat di Kanagawa."

Sementara anggota lain membicarakan Ryonan, Rukawa dan Sakuragi hanya diam, mereka berdua bersemangat untuk melawan salah satu sekolah terkuat di prefektur Kanagawa.

"Ini pertandingan pertama untuk melihat seberapa kuat tim baru kita." ucap Akagi melanjutkan.

"Jika kita bisa memenangkan ini, akan menjadi langkah bagus untuk mencapai tujuan kita yaitu Juara Nasional." ucap Akagi membakar semangat yang lainnya.

"Kalian harus bermain dengan sekuat tenaga dalam pertandingan nanti." kata Akagi dengan tegas.

"YEAH." teriak anggota lainnya.

'Akhirnya pertandingan pertamaku di sini. Akan kubuktikan kemampuanku.' batin Sakuragi dengan semangat.

"Oke semuanya, mari bekerja keras bersama. SHOHOKUU." teriak Akagi.

"FIGHT"

*Gerbang SMA Shohoku*

Langit sudah gelap,pertanda malam telah tiba. Dan hanya tersisa sedikit saja murid yang masih ada disekolah, baik mereka ada latihan klub atau yang lainnya. Namun ada satu orang yang terlihat bukan dari Shohoku.

"Shohoku,mempunyai 13 anggota tim basket, semua record pertandingan mereka semuanya rata-rata. Tapi karena mereka mendapat Super Rookie Rukawa Kaede tahun ini, menjadikan mereka tim yang harus diwaspadai." ucap orang itu, dia terlihat tidak memakai seragam Shohoku.

"Ah permisi, aku ingin tau dimana, tempat latihan tim basket berada." tanyanya ke salah satu siswi yang masih berada di sekolah.

"Ah disana." ucap siswi tersebut menunjukan arahnya.

"Terima kasih." ucap orang itu sambil berjalan kearah gym basket.

*Sementara itu di Gym basket*

Terlihat di gym, Sakuragi masih berlatih sendiri, dia saat ini sedang melatih lay-upnya. Tidak hanya itu dia juga melatih dribblenya.

"Nice, aku sudah meningkatkan persentase masuk ku menjadi 5/5. Dan mungkin sekarang karena aku sudah selesai latihan, aku ingin mencoba dunk dari garis free throw." gumamnya.

Saat itu dia langsung ke garis tengah lapangan, dia mendribble bola dan melompat saat menginjak garis free throw. Namun sepertinya lompatannya sedikit kurang tinggi, dia memutuskan untuk tidak memaksakan dan mendarat dengan hati-hati. Saat mendarat dia melihat pintu gym terbuka dan ada seseorang yang melihatnya. Ya ternyata dia adalah orang yang tadi, orang tersebut adalah laki-laki dengan rambut hitam pendek.

"Siapa kau." tanya Sakuragi.

Sementara itu pria itu hanya diam sambil melihat Sakuragi dengan kaget. Ternyata dia melihat lompatan Sakuragi yang cukup tinggi tadi.

*Beberapa menit sebelumnya*

"DUK DUK DUK"

"Oh suara basket, hebat masih berlatih sampai malam, Shohoku sunggu hebat."ucapnya.

"Shohoku adalah lawan pertama kita Ryonan, jadi aku harus hati-hati dan mengumpulkan data dari anggota tim mereka." ucapnya sambil membuka pintu gym. Tetapi yang menyambutnya adalah Sakuragi yang melompat kearah ring, yang mana pintu masuk gym dari arah luar sekolah memang berada di bawah ring.

"WAHH" teriaknya dengan kaget.

*Sekarang*

' Aku lihat itu, aku melihatnya. Jika dia melompat lebih dekat, pasti itu akan menjadi sebuah dunk yang sangat kuat. Meskipun tidak berhasil, tapi lompatannya sangat mengerikan. Ini pasti dia tak mungkin salah..' batin orang Ryonan itu.

"Kau adalah Rukawa kan." teriak orang itu tiba-tiba.

"Haha, mereka membicarakanmu di sekolahku. Aku mendengar kau sangat hebat,kau mencetak dunk 4 kali dan memperoleh 50 point sendirian dalam satu pertandingan. Aku dari SMA Ryonan, kita akan bertanding nanti kau tahu kan." ucapnya.

"Namaku Aida Hikoichi, senang bertemu denganmu." ucapnya memperkenalkan diri

"Hahaha kau sangat tinggi, sesuai dengan risetku. 187cm kan.Aku mempunyai data lengkap tentangmu, risetku adalah yang terbaik di Osaka. Tidak, mungkin terbaik se Kansai. Aku dulu tinggal di Osaka, tetapi setelah SMA aku tinggal disini. Sebelum ke sini aku melakukan beberapa riset terlebih dahulu, jadi aku sangat tahu tentang timmu." ucap Hikoichi sambil terus mengoceh. Sementara Sakuragi diam sambil menunduk.

"Tapi ini aneh, menurut risetku, kau adalah orang yang keren dan populer diantara para wanita.Ini aneh, apakah rambut merah benar-benar populer. Mungkin sebenarnya kau tidak populer kan.?" tanyanya.

"Dasar bajingan." teriak Sakuragi marah sambil menyundul kepala Hikoichi.

*Sementara itu di Kafe dekat sekolah*

"Hahaha sebenarnya Sakuragi juga berbakat."

Terlihat Kogure dan Akagi sedang nongkrong.

"Dia berlatih layup sendiri, bukankah itu keren." kata Kogure.

"Apanya yang keren dari,orang bodoh itu." kata Akagi.

"Dia sangat bangga tipe orang yang tidak mau kalah." kata Kogure.

"Seorang Atlet memang tidak ingin kalah." kata Akagi lagi.

"Dia juga seorang pelajar yang cepat,meskipun aku bukan Aota, tapi kupikir dia bisa jadi pemain yang hebat." lanjut Kogure.

"Aku berpikir suatu hari nanti, dia kan menjadi sosok penting bagi tim,dan nantinya kita akan menjadi tim yang sangat kuat." lanjut Kogure sambil tersenyum.

"Tidak, aku berpikir dia akan menyebabkan masalah untuk tim basket suatu hari nanti karena dia terlalu kasar." kata Akagi

"Ahahaha, itu tidak akan terjadi...kan.?" ucap Kogure dengan gugup.

*Balik ke Sakuragi*

"ARGHHH" teriak Hikoichi sambil memegangi kepalanya.

"Apa yang kau lakukan Rukawa." tanya Hikoichi sambil meringis kesakitan.

"Siapa yang kau panggil Rukawa bodoh. Jangan samakan aku dengan orang itu." teriak Sakuragi sambil menggeplak kepala Hikoichi.

"AW,AW. Kamu bukan Rukawa." tanya Hikoichi.

"Kau bodoh, jangan samakan aku dengan idiot itu." ujar Sakuragi.

"Hah."

"Dia bukan apa-apa bagiku, walau aku tak tahu sebagus apa dia saat SMP, tetap saja menurutku levelnya masih level SMP." ujar Sakuragi tak mau mengakui.

"Semenjak masuk SMA dia menemui sebuah dinding." lanjutnya.

"Dinding." tanya Hikoichi.

"Ya, dinding itu adalah aku. Kau tahu Akagi kan.? ucap Sakuragi membual.

"Hah Akagi, sepertinya aku mengenalnya. Aku selalu mendengar seniorku yang seorang 'Ace Center' menggumamkan 'Kalahkan Akagi' setiap hari." ucap Hikoichi.

*Balik ke Kogure dan Akagi*

"Uozumi eh.?" ucap Akagi.

"Benar, dia pasti sangat bersemangat untuk mengalahkanmu." ucap Kogure.

"Karena bagi Uozumi yang setinggi 2meter, kau adalah orang pertama yang mengalahkan dalam pertandingan kita tahun lalu." ujar Kogure.

*Balik ke Sakuragi*

"Memang Ryonan menang 100 poin, tetapi Uozumi-san adalah satu-satunya kalah dari Akagi, kudengar pelatih sangat marah padanya."

"Sejak saat itu, dia berlatih dengan keras, dia adalah orang yang luar biasa, salah satu center terbaik yang pernah kulihat, dia juga senior yang sangat kuhormati." kata Hikoichi.

"Hmm Akagi sangat bagus." gumam Sakuragi.

"Diakah yang harus aku perhatikan.." ucap Hikoichi dengan penasaran.

'Jangan-jangan dia..' batin Hikoichi dengan kaget saat menyadari sesuatu.

"Jangan-jangan kamu Akagi ya." tunjuk Hikoichi ke Sakuragi.

"PLETAK" kembali Sakuragi menggeplak kepala Hikoichi.

"Kau bodoh, apa aku terlihat seperti gorila." teriak Sakuragi.

"Agh aku tak tau seperti apa penampilannya, berhenti memukulku itu sakit." teriak Hikoichi.

"Aku bukanlah Rukawa ataupun Akagi. Lagipula aku mengalahkan Akagi dalam one on one." kata Sakuragi membual.

"APA, kau mengalahkan kapten Akagi." katanya terkejut

'Memang lompatannya sangat mengerikan, aku harus mengetahui kemampuannya.' batin Hikoichi.

"Ya, aku mengalahkannya pada hari pertamaku masuk ke tim basket." lanjut Sakuragi membual.

"Ah maafkan aku karena mengatakan yang tidak-tidak kepadamu." ucap Hikoichi sambil membungkuk minta maaf.

'Aku berpikir, Uozumi-san adalah center terbaik se kanagawa, tapi Akagi mengalahkannya dan orang ini mengalahkan Akagi.?' batin Hikoichi dengan terkejut.

"Ahahaha santai saja." ucap Sakuragi.

"Hm, kau tidak mengenakan sepatu basket." tanya Hikoichi, melihat Sakuragi yang tidak mengenakan sepatu basket.

"Ah i-itu." ucap Sakuragi membuang muka dengan malu. Saat ini dia tak punya uang untuk membelinya. Memang dia bisa menggunakan cara Sakuragi asli untuk membeli sepatu basket. Tetapi dia harus menunggu , karena nanti dia akan berbelanja sepatu basket dengan Haruko berdua.

"Ah maaf, maafkan aku." ucap Hikoichi tiba-tiba meminta maaf.

'Bodoh, kenapa aku menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu. Mungkin dia dari keluarga yang tidak mampu, harga sepatu basket adalah 10.000 sampai 20.000 yen. Dia mungkin tidak mampu membelinya. Aku sangat bodoh menanyakan pertanyaan tak penting itu. Siapa yang peduli kalau kau tak mengenakan sepatu basket di gym.' batinnya menyesal karena menyangka dia telah menyinggung Sakuragi.

Sakuragi yang melihatnya kebingungan, apa yang terjadi kepada bocah ini pikirnya.

"Ah maaf, siapa namamu lagi. Aku Aida Hikoichi?" tanya Hikoichi sambil mengatakan namanya lagi

"Aku Sakuragi Hanamichi, ingat itu dan cari lah research tentang kemampuanku Hikoichi aku tak keberatan." kata Sakuragi dengan gaya yang cool.

"Ah iya."

'Orang ini sangat keren, baru pertama kalinya aku disuruh meneliti tentang kemampuan seseorang dari orang itu sendiri'. Batinnya kagum.

"Baiklah Sakuragi-san aku akan melihat kemampuanmu nanti di pertandingan." kata Hikoichi sambil bersalaman dengan Sakuragi.

"Hahaha baiklah." balas Sakuragi sambil tertawa.

*Kembali dengan Kogure dan Akagi*

"Pertanyaannya dimana kau akan menempatkan Sakuragi." tanya Kogure.

"Hm aku tidak tau, Anzai-sensei sudah punya rencana untuknya." jawab Akagi.

*Kembali dengan Sakuragi*

'Pegangan yang kuat, itu adalah pegangan dari seorang pemain yang hebat' batin Hikoichi sambil melihat tangannya.

"Suatu hari nanti aku akan.." gumam Hikoichi pelan.

"Hei Hikoichi, apa kau bermain juga.?" tanya Sakuragi.

"Ah tidak, aku tidak cukup bagus." jawabnya.

"Tapi Sakuragi, kau harus berhati-hati dengan Ace kami. Aku yakin dia sulit dikalahkan. Dia adalah seorang senpai yang sangat kuhormati.

"Ace huh." ucap Sakuragi mengingat tentang Sendoh.

*Kembali ke Kogure dan Akagi*

"Benar, jika kita tak bisa menghentikan Ace mereka, tidak ada kesempatan untuk menang."

"Ryonan semakin kuat sejak Ace mereka itu bergabung. Bagaimana caranya kita menghentikannya. Akagi kau harus mengawasi Uozumi." kata Kogure.

"Aku pikir Rukawa harus menjaganya. Mungkin terlalu dini untuknya, tapi hanya dia yang bisa memenuhi tugas ini." kata Akagi.

"Tidak peduli apa, pokoknya kita harus menang melawan Ryonan dan Ace Player mereka Akira Sendoh atau kita tak akan bisa melaju ke turnamen nasional." ucap Akagi bertekad.

*Dengan Sakuragi*

"Hei Hikoichi, sampaikan pesanku kepada Acemu." kata Sakuragi.

"Apa itu aku akan menyampaikannya." tanya Hikoichi.

"Bilang aku akan mengalahkannya." ucap Sakuragi dengan mata yang sangat serius. Hikoichi yang ditatap seperti itu merasakan tekanan yang hebat dari Sakuragi.

'Tekanan ini sangat berat, Sakuragi-san benar-benar seorang pemain yang berbahaya.' batin Hikoichi berkeringat.

"Baik akan kusampaikan." kata Hikoichi dengan cepat.

avataravatar
Next chapter