11 CH11 : Sakuragi vs Aota

*Keesokan harinya*

Terlihat di lapangan olahraga, kelas Haruko sedang bersiap-siap untuk pelajaran olahraga,sementara itu di semak-semak yang cukup tinggi, terlihat Geng Sakuragi sedang melihat-lihat para siswa perempuan yang berada di lapangan memakai pakaian olahraga.

"Wah ini pemandangan emas." ucap Takamiya sambil terkikik. Mereka sedang menikmati pemandangan siswa perempuan yang memakai pakaian olahraga yang mana celananya cukup pendek hanya sebatas pertengahan paha saja.

Sementara yang lain melihat semua siswa perempuan, Sakuragi hanya terpaku pada Haruko saja.

'Sial pendek sekali celana olahraganya, lihat lah pah..tidak,tidak jangan melihat kebawah.' batin Sakuragi dengan wajah memerah.

Sementara itu sang guru yang melihat mereka pun bingung dan kesal.

"Apa yang mereka lakukan disitu, ini kan waktunya jam belajar." ucap salah satu guru.

Haruko yang mendengar itu pun menoleh kearah pandangan gurunya dan melihat ada Geng Sakuragi disana.

"Lihat Haruko-chan melihatmu, lambaikan tanganmu Sakuragi." ucap Noma sambil menyikut Sakuragi dengan ringan. Sakuragi yang mendengarnya tersentak dari lamunannya dan melambai.

"Ah Sakuragi-kun." ucap Haruko sambil melambai kembali

"Jangan pedulikan mereka bodoh." ucap salah satu guru dan menepuk kepala Haruko dengan toa plastik.

Sakuragi yang melihat itu, sedikit kesal dan tanpa sadar berlari kedepan. Bukan hanya Sakuragi, ternyata ada juga orang yang berlari kearah guru tersebut karena berani-beraninya guru tersebut menggeplak kepala Haruko-chan yang manis, ya orang itu adalah Aota.

Sakuragi yang tersadar pun berhenti dan sedikit berkeringat.

'Sial tubuhku bergerak sendiri, ini buruk aku akan dihukum.' batin Sakuragi berkeringat. Dan dia pun melihat Aota disampingnya yang juga berhenti berlari setelah melihat Sakuragi.

'Dan juga ada orang ini.' batin Sakuragi lagi.

"Wahaha kebetulan sekali, aku sedang mencarimu Sakuragi." ucap Aota sambil tertawa ringan.

Tapi sebelum Sakuragi sempat menjawab, mereka berdua sudah ditangkap oleh para guru. Dua orang guru sedang menahan Sakuragi, yang satu sedang menahan badan atas Sakuragi dan satunya sedang menahan kaki Sakuragi. Sementara Aota ditahan oleh tiga guru. Geng Sakuragi yang lainnya segera berlari kabur saat melihat ini. Sakuragi yang melihat mereka segera menunjuk ke arah mereka dan berteriak.

"HEI, Mereka juga sedang mengintip." teriak Sakuragi kepada guru.

"Oi, Sakuragi jangan menunjuk kesini." teriak Ookusu.

"Ookusu jangan melihat kebelakang, ayo lari lagi." ucap Takamiya.

'Sial,aku tidak mau dihukum.'batin Sakuragi. Dia berusaha melepaskan diri dari kuncian gurunya. Akhirnya dia berhasil melempar guru yang menahan dari belakangnya, dan dia dengan cepat kabur dari tempat itu.

Aota yang melihat itu terkejut.

'Dia berhasil melepaskan diri dari dua guru yang mempunyai tenaga yang kuat dan melemparnya. Ini semakin membuatku ingin dia bergabung dengan klub Judo.' batin Aota yang diseret oleh para guru untuk diberikan hukuman.

Sementara dengan Haruko dan temannya, mereka melihat kejadian itu dengan canggung.

"Hei Haruko, siapa pria besar itu." tanya temannya.

"Oh dia, dia adalah Tat-chan. Teman masa kecil kakakku, Aota Tatsuhiko." ucap Haruko.

"Wah Haruko, orang-orang yang kau kenal sangat menakutkan, Sakuragi, orang itu Aota dan kakakmu." ucap Fujii

"Ehh mereka orang-orang baik kok, walau aku akan mengakui bahwa kakakku sedikit menakutkan." ucap Haruko.

*Time Skip Jam istirahat*

Dikelas 12-5 terlihat Aota sedang berbicara dengan Kogure dan Akagi.

"Hei, kudengar kau dihukum guru di jam pelajaran pertama tadi Aota." ucap Kogure.

"Betapa buruknya untuk kapten tim judo." kata Akagi mengejek.

"Diam." kata Aota.

"Dengar Akagi, aku akan mendapatkan Sakuragi untuk tim judo ku." kata Aota lagi.

"Masih membicarakan ini lagi.?" tanya Akagi.

"Anak itu terlahir untuk judo, kekuatannya,fisiknya. Apa kau berpikir dia akan puas dengan bermain basket saja, hanya pertarungan yang bisa membuatnya puas." ucap Aota.

"Oi jangan memutuskan semaumu saja." ucap Kogure.

"Dan hal terpenting adalah, apa kau berpikir dia bermain basket dengan kemauannya sendiri.?" ucap Aota mengabaikan Kogure.

Akagi dan Kogure diam ingin Aota menjelaskan maksudnya.

"Dia bermain basket cuma demi Haruko saja." ucap Aota melanjutkan.

"Dia bergabung bukan dengan keinginannya sendiri, dia hanya ingin mengesankan Haruko saja." ucap Aota.

"Tapi memang benar Haruko-chan sangat cantik, saat tidak bertemu sebentar saja dia sudah menjadi lebih cantik, aku beruntung dia masuk ke Shohoku." gumam Aota dengan wajah aneh.

"Apa yang kau bicarakan Aota.?" tanya Akagi.

"Akagi!, kau pikir memakai Haruko untuk mengikat Sakuragi ke tim basket adalah hal baik.?" ucap Aota menuduh.

"Apa." Akagi mulai kesal.

"Untuk anak berpotensi seperti dia, judo lah yang bisa membuatnya puas.." ucap Aota sambil menaikkan kakinya ke kursi yang dia duduki.

Akagi yang mendengarnya kesal, karena Aota menuduhnya menggunakan adik tercintanya untuk hal tercela tersebut.

"Hei Aota, untuk pemula sepertinya, aku tak pernah berkata bahwa aku sangat menginginkannya di klub basket." ucap Akagi.

"Eh Akagi." ucap Kogure terkejut.

"Jadi begitu, berarti kau sebagai kapten tim basket tak keberatan bila klub judo atau yang lainnya mengambilnya tanpa seizinmu." ucap Aota

"Itu tergantung pilihan Sakuragi sendiri, kami tim basket tak bisa memaksanya." ucap Akagi dengan tenang.

"Heh baiklah." ucap Aota senang.

"Hei tunggu sebentar, aku sebagai wakil kapten tak mengizinkannya, hei Aota." ucap Kogure panik.

"Heh kalau kaptennya sudah berkata tak masalah, aku tak peduli apa kata wakilnya." kata Aota.

Sementara itu Akagi hanya terdiam memikirkan sesuatu.

*Time Skip 15 menit kemudian.*

Terlihat Sakuragi dan teman-temannya sedang bercanda di depan kelas 10-7. Tetapi tiba-tiba datang Aota menghampirinya.

"Hei kau orang yang tadi pagi." ucap Sakuragi santai.

"Aku Aota Tatsuhiko,kapten tim judo, aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu Sakuragi." kata Aota.

"Hei apa ini, kau sudah mulai terkenal Sakuragi." kata temannya

"Diam, kalian aku masih kesal karena kalian meninggalkanku tadi." kata Sakuragi

Namun Sakuragi segera tenang melihat Haruko dibelakang teman-temannya.

"Oh hei Haruko-san." sapa Sakuragi.

"Halo Sakuragi-kun, Tat-chan." sapa Haruko kepada Sakuragi dan Aota.

"Pfft Tat-chan." Sakuragi menahan tawa. Dia tau panggilan itu memperlihatkan betapa dekat seseorang. Tapi dia juga tau, Haruko tak menganggap Aota sebagai sesuatu, hanya sebagai sosok kakak saja. Lagipula panggilan itu sangat lucu sekali.

"Halo Haruko-chan. Kau semakin cantik saja." ucap Aota sambil memerah.

"HEHH." ucap Haruko dan temannya yang mengikuti dibelakangnya dengan terkejut. Geng Sakuragi yang mendengarnya juga kaget. Sementara Sakuragi hanya diam menyetujui bahwa Haruko memang sangat cantik.

"Ah iya aku harus berbicara sesuatu dengan Sakuragi. Ayo ikut aku Sakuragi." ucap Aota sambil mengajak Sakuragi untuk ikut dengannya.

Sakuragi yang mendengar ini hanya mengikuti, tau tentang apa pembicaraan ini. Saat mereka sedang menuruni tangga menuju gym tim Judo, Kogure melihat mereka berdua.

"Hm itu kan Sakuragi dan Aota. Sialan si Aota itu udah mulai bergerak." Kogure pun mengikuti mereka dengan diam-diam.

Setelah beberapa menit berjalan mereka sampai ke gym klub judo, Aota segera memakai pakaian judonya, dan memberikan salah satunya kepada Sakuragi.

"Ganti bajumu dengan ini Sakuragi." kata Aota sambil menjulurkan tangan yang memegang baju judo ke Sakuragi.

"Hm."

"Kau terlahir untuk judo, bergabunglah dengan klub judo Sakuragi." kata Aota.

"Tidak mau." kata Sakuragi cuek.

Sementara itu dengan Kogure, dia sedang mengintip dari jendela diluar, saat sedang mengintip tiba-tiba Akagi datang dari belakang.

"Hei Kogure, jangan mengintip biarkan saja." kata Akagi.

"Tidak, kita tidak bisa membiarkan Sakuragi bergabung dengan klub Judo. Lihat Aota sudah bersiap dengan pakaian judonya, apakah dia akan menantang Sakuragi." ucap Kogure panik. Akagi yang mendengar itu langsung mengintip melalui jendela juga.

*Kembali ke Aota dan Sakuragi*

"Hei Sakuragi lihat ini." kata Aota sambil mengeluarkan foto, seorang anak kecil perempuan yang terlihat masih SD.

"Hm apa kau seorang pedo." ucap Sakuragi dengan sedikit jijik.

"Bodoh liatlah lebih dekat siapa ini." seru Aota.

"Hm itukan.." ucap Sakuragi.

"Ya ini adalah foto Haruko saat masih SD,dan ini saat SMP." kata Aota sambil terus mengeluarkan foto Haruko saat SD,SMP,dan saat kelulusan. Sakuragi melihat foto-foto Haruko itu, dan dia harus mengakui Haruko terlihat manis dan cantik saat SD dan SMP.

"Jika kau bergabung dengan klub judo, aku akan memberikan foto itu." kata Aota.

Sementara Akagi yang melihat dan mendengar itu marah.

"Bajingan ini menggunakan Haruko untuk memancingnya." ucap Akagi dengan marah.

"Ini buruk, bagaimana tanggapa Sakuragi." ucap Kogure khawatir sambil memandang Sakuragi.

Sementara Sakuragi yang masih melihat foto-foto Haruko menengok ke Aota setelah mendengar itu.

"Hm apa kau bilang." kata Sakuragi memastikan.

"Sial dia terperangkap kedalam jebakannya." ucap Kogure.

"Putuskan pilihanmu Sakuragi, jika kau memilih masuk klub judo, aku akan memberikanmu foto-foto ini." kata Aota sambil mengambil foto-foto tersebut dari tangan Sakuragi.

"Sial, ini gawat Akagi. Dia sudah mempersiapkan semua foto itu." ucap Kogure panik.

"Aku tidak mau bergabung." kata Sakuragi.

"APA." teriak Aota.

"Sakuragi tidak terpengaruh." kata Kogure lega

"Ini aneh." kata Akagi.

"Apa kau tidak mau foto ini."

"Aku mau." kata Sakuragi sambil tersenyum

"Baik,kau harus bergabung dengan judo kalau mau." kata Aota lagi.

"Tidak." tolak Sakuragi lagi.

"Ayo aku mengharapkanmu Sakuragi." ucap Kogure sambil berdoa agar Sakuragi menolak bergabung klub judo.

"Apa kau tidak mau fotonya."

"Aku mau"

"Bergabung dengan judo jika kau mau."

"Tidak."

"Apa kau tidak mau fotonya?."

"Mau."

"Bergabung dengan klub judo."

"Tidak mau."

"SIALAN APA KAU MEMPERMAINKANKU." teriak Aota yang mulai kesal.

"Hahh, baiklah, aku akan menggunakan kekuatanku sendiri untuk mendapatkannya. Aku akan melawanmu. Aku ingin fotonya tapi aku tak mau bergabung dengan judo." ucap Sakuragi dengan serius sambil mempersiapkan diri.

Sementara Kogure yang melihatnya menghela nafas lega.

"BWAHAHAHAHA. Itu Sakuragi yang kukenal, dia tak akan mudah terpengaruh." tawa Kogure.

"Dia hanya bodoh." kata Akagi.

"Tapi kupikir, sekarang dia bisa memutuskan pilihannya, dia tak semudah yang kuduga untuk dibujuk." kata Akagi lagi.

"Kekuatanmu sendiri.? Kau satu-satunya orang selain Akagi yang mengatakan itu kepadaku." kata Aota.

"Gori.?." tanya Sakuragi.

Dan Aota menjelaskan pertemanannya dengan Akagi sejak kecil dan kenapa saat ini mereka adalah saingan. Sakuragi yang sudah tau hanya mengangguk-angguk saja.

"Dan yang paling membuatku kesal, bagaimana seseorang secantik Haruko mempunyai kakak yang menakutkan seperti dia." kata Aota.

Sakuragi mengangguk dengan setuju mendengarnya. Dia pun bingung karena Haruko dan Akagi sangat berbeda baik dari penampilan maupun kepribadian.

"Nah kau setujukan Sakuragi, kalau begitu tanda tangani ini dan masuk klubku." kata Aota sambil menjulurkan kertas pendaftaran yang sudah dituliskan nama Sakuragi dikertas itu.

"HEI. Jangan menulis nama orang disitu dengan sembarangan." kata Sakuragi kesal.

"Hahh, seperti yang kubilang, aku tak akan bergabung. Aku tak suka prosedurnya, aku akan mengambil foto itu dengan caraku." kata Sakuragi melepas blazernya.

"Baiklah kalau itu maumu. Tapi kau akan kalah." kata Aota sambil bersiap-siap.

"Aku tak akan kabur dan lari, ayo Sakuragi tunjukan kemampuanmu." ucap Aota sambil berdiri bersiap-siap.

"Ini dia." kata Sakuragi sambil berlari kearah Aota dengan tangan menjulur.

"HYAATTT" dia berniat memegang bahu Aota untuk menguncinya. Tapi Aota menangkis tangan Sakuragi dan menarik kerah baju Sakuragi berniat untung mengunci balik Sakuragi, tetapi saat menatap Sakuragi, dia merasakan tekanan besar darinya yang membuat dia membalik badan sambil melempar tubuh Sakuragi.

"Sakuragi." kata Aota dengan khawatir.Akagi hanya diam sedikit khawatir.

"WAHAHA hebat senpai, rasakan itu Sakuragi, itu pembalasan untuk kami." kata anak buah Aota, yang saat kejadian tadi masuk dan melihat semua itu.

"Diam." kata Aota.

'Sial aku melemparnya terlalu cepat, aku tidak bisa memegangnya dengan teknik biasa karena kekuatannya yang luar biasa, dan juga instingku mengatakan untuk segera melemparnya. Sunggu tekanan yang luar biasa.' batin Aota dengan berkeringat diwajahnya, merasakan tekanan dari tatapan Sakuragi tadi,membuatnya sedikit takut dan bersemangat.

"Sial itu sakit." ucap Sakuragi sambil berdiri.

'Cih tadi itu serasa aku memegang binatang buas yang akan menerkamku, sehingga aku terpaksa untuk menjatuhkannya." batin Aota lagi dengan semakin berkeringat.

"Sialan kau, melemparku dengan teknik judo, sungguh memalukan." ucap Sakuragi.

"Kau pantas mendapatkannya Sakuragi." ucap salah satu bawahan Aota.

"Hei Akagi, Sakuragi terdesak, cepat hentikan mereka." kata Kogure panik kepada Akagi.

'Baiklah, aku akan mencobanya lagi untuk memastikan, mungkin dia lebih hebat dari yang kukira.' batin Aota sambil bersiap.

"Maju Sakuragi, di judo menangkap dan melempar adalah hal dasar, apa hanya segini kemampuanmu." teriak Aota memprovokasi Sakuragi.

Sakuragi yang mendengarnya maju bersiap menangkap Aota. Aota yang melihatnya tidak tinggal diam, dia menggenggam tangan Sakuragi yang berniat menguncinya. Sakuragi yang melihat serangannya gagal mencoba memaksa dengan kekuatannya, tetapi Aota adalah seorang master judo, jadi dia dapat menahan Sakuragi dengan baik. Sakuragi yang melihat ini segera berpikir cepat dan memutuskan melakukan hal-hal yang biasa dia lakukan, yaitu... dia menyundul kepala Aota dengan kepalanya sendiri. Aota yang tidak menduganya langsung tersungkur di lantai.

"JEDUKKK"

"Aota-senpai." teriak bawahan Aota.

"Sial dia melakukan itu lagi, dia melakukan itu kepada kita sekarang melakukannya kepada Aota-senpai."

"Oi bajingan, memukul kepala tidak diizinkan di judo." teriak mereka.

"Anggota judo penuh dengan omong kosong, dia hanya amatir,dan ini bukan pertarungan judo." kata Kogure saat mendengar bawahan Aota berteriak.

"Benar" kata Akagi.

"Hehehe ini adalah milikku." kata Sakuragi mengambil foto-foto Haruko dari Aota yang masih terbaring.

"Aku sudah mendapatkan fotonya, jadi aku akan pergi. Bilang ke tukang judo itu aku berterimakasih kepadanya." kata Sakuragi ingin berjalan keluar dari gym Judo. Tapi saat dia sedang berjalan, tiba-tiba Aota menangkap kedua kakinya dan menjatuhkannya. Setelah menjatuhkan Sakuragi, Aota segera mengambil lengan Sakuragi dan melakukan kunci pergelangan tangan kepada Sakuragi mengunci lengan dengan satu kaki dan satu kakinya mengunci lehernya kelantai.

"HAHA Bagus Aota-senpai membalasnya." teriak anggota judo.

"Bagaimana dengan ini Sakuragi, apa kau bisa melepasnya." teriak Aota.

"Ayo bergabung dengan klub judo Sakuragi."

"TIDAK."

"Gawat Akagi, lakukan sesuatu."

Sementara itu terlihat Ayako sedang menuju gym basket, tetapi dia berhenti saat melihat Akagi dan Kogure sedang mengintip klub judo

"Hm sedang apa mereka." ucapnya sambil menghampiri keduanya.

"BOO" ucapnya mengagetkan mereka.

"Hwaa Ayako." kata Kogure terkejut.

"Apa yang kalian lakukan mengintip klub judo, apa kalian memiliki kebiasaan yang aneh." kata Ayako menggoda mereka. Tetapi Ayako langsung terkejut melihat Sakuragi yang masih dikunci lengan oleh Aota.

"Astaga, apa yang mereka lakukan disana." katanya kaget.

"Keluarlah dari tim basket dan bergabung dengan kami."

"Tidak mau."

"Aota bilang Sakuragi adalah seorang berbakat yang lahir seratus tahun sekali." jelas Kogure.

"Ini gawat, cepat hentikan mereka Kogure-senpai." kata Ayako ke Kogure.

"Benar, hentikan mereka Akagi, jika tidak lenganSakuragi akan patah." ucap Kogure ke Akagi. Ayako yang mendengar itu hanya menatap Kogure dengan mata menyipit.

"Apa, aku tidak bisa menghentikan ini." kata Kogure berkeringat.

"Akagi hanya kau yang bisa menghentikan ini." kata Kogure lagi

"Ya itu benar Akagi-senpai." lanjut Ayako.

"Jangan khawatir, Aota ingin Sakuragi bergabung ke klub judo, dia tak akan mematahkan lengannya." kata Akagi.

"Tapi bagaimana jika Sakuragi bergabung dengan klub judo. Ini tidak bisa dibiarkan, dia sudah menjadi bagian dari kita" kata Kogure khawatir.

"Itu tergantung dengan keputusan Sakuragi sendiri, kita tak bisa memaksakannya."kata Akagi.

Sementara Aota yang merasa sudah cukup melepaskan Sakuragi, dia mengambil foto-foto itu dari Sakuragi.

"Huh kau sungguh menakjubkan untuk menahannya dengan lama Sakuragi." katanya sambil mengambil foto yang terjatuh ke lantai. Saat itu juga Sakuragi bangun dan melakukan kunci leher kepada Aota.

"Rasakan ini, teknik kunci leher andalan gori." kata Sakuragi sambil mengunci leher Aota.

"Cepat berikan foto itu." katanya lagi.

"WAHHH" teriak Aota tertahan, karena tiba-tiba dikunci leher oleh Sakuragi.

'Kekuatan lengannya sungguh menakjubkan.' batinnya saat wajahnya sedikit memerah karena mulai kesulitan untuk bernafas.

"Kau harus bergabung dengan kami Sakuragi." ucapnya sambil melempar Sakuragi kedepan.

"Sialan, sekarang aku benar-benar terlempar." ucap Sakuragi sambil bangun dengan cepat.

"Aku tertarik dengan kekuatanmu Sakuragi, jika kau bergabung dan berlatih keras, kau akan menjadi terbaik kedua setelahku." kata Aota sambil masih memasang kuda-kuda.

"Sialan kau." ucap Sakuragi.

"Keluarlah dari klub basket Sakuragi." kata Aota sekali lagi membujuk Sakuragi.

"Tidak akan." jawab Sakuragi

"Sekarang giliranku menyerang." kata Aota sambil bersiap maju menyerang.

Tapi tiba-tiba Sakuragi berlari dan memegang baju di bagian pundak atas Aota dengan satu tangan lagi memegang baju di belakang paha Aota, Sakuragi dengan segera mengangkat Aota kepundaknya dan melemparnya ke lantai.

Semua orang yang melihat itu terkejut. Bahkan Aota terdiam di lantai.

"Berikan aku fotonya." kata Sakuragi.

"Kenapa.? Bukankah judo itu menarik Sakuragi." kata Aota.

"Huh"

"Kau bergabung ke klub basket karena Haruko-chan bukan.?"kata Aota sambil berdiri.

"Melihat kau bermain basket bukan dengan kemauanmu sendiri tidak membuat Haruko senang Sakuragi."

"Jadi bergabunglah dengan judo, tinggalkan basket. Kita raih juara nasional bersama tahun ini" kata Aota masih membujuk Sakuragi.

"Tidak."

"APA, Jangan bodoh Sakuragi."

"Aku ingin bermain basket."

"Apa, kenapa.?"

"Karena...aku adalah seorang pemain basket." kata Sakuragi sambil mengambil blazernya.

Aota terdiam, Akagi juga terdiam terkejut mendengar perkataan Sakuragi.

"Nice Sakuragi, lihat lah Akagi ini bagus." teriak Kogure.

"Akagi-senpai." teriak Ayako dengan senang.

"Hmph ini membosankan, membuang waktuku saja." ucap Akagi sambil berbalik menuju ke gym basket. Tetapi terlihat diwajahnya sebuah senyum kecil.

'Heh bagus Sakuragi.' batinnya senang.

Kogure dan Ayako yang melihat itu hanya saling pandang dan tersenyum, mereka pun mengikuti Akagi.

Sementara di dalam gym judo semua masih terdiam. Sakuragi berjalan menuju Aota dan berkata.

"Sini fotonya."

avataravatar
Next chapter