1 Chapter 01

Sejak aku masih duduk di bangku SMP, aku mulai bertanya "apa di dunia ini ada kehidupan kedua?" Aku tahu, aku yang masih SMP sudah bisa berpikir seperti itu. Karena aku suka membaca novel tentang kerajaan atau reinkarnasi, terlebih komik yang selalu membuat imajinasiku menjadi liar. Sehingga entah kenapa aku mulai berpikir seperti itu.

Aku pernah bertanya kepada orang tuaku, kakak, teman, bahkan guruku, "Apa kita bisa mendapat kehidupan kedua kalinya?" Lalu mereka semua menjawab, "Hidup itu cuma sekali, tidak ada pengulangan atau kehidupan kedua. Orang yang sudah mati, langsung pergi ke alam baka. Jangan kebanyakan halu, berharap ada kehidupan kedua!" Walaupun begitu, aku yang selalu kepo, terus menanyakan hal itu di dalam kepala sambil berhalu jika mendapat kehidupan kedua kalinya.

Hingga aku beranjak ke SMA, pikiran itu selalu terngiang di kepalaku. Apa reinkarnasi itu benar-benar tidak ada? Aku tidak bisa berbohong kalau aku memang sedikit terobsesi dengan reinkarnasi. Tapi, aku tidak sampai membunuh diriku sendiri sampai ingin reinkarnasi. Karena aku masih waras dan sayang nyawa.

Namun, siapa sangka saat aku sedang membaca komik di handphone di teras kelas, seseorang tidak sengaja mendorongku membuat handphoneku terlepas dari tanganku. Awalnya ku pikir, aku tidak akan ikut terjatuh.

Kejadian itu terjadi sangat cepat, benturan antara tanah dengan kepalaku masih terasa betapa sakitnya itu. Lalu, aku yang terjatuh dari lantai empat harusnya sudah mati, tapi kenapa aku masih hidup? Bukannya harusnya aku ada di alam baka?

"GILAA!!! INI ADA DIMANA ANJIRR?!"

Aku menoleh ke kanan dan kiriku penuh barang-barang yang antik dan kelap-kelip. Lalu, kamar yang luas? Mungkin luasnya hampir sama dengan luas rumahku.

Ini kamar siapa? Ini dimana? Apa ini alam baka? Lah, kok tubuhku masih utuh? Kirain aku tiba di alam baka, tubuhku akan menjadi transparan.

Aku masih terasa jelas kalau tadi di depan mataku adalah tanah dan aku... tidak perlu diingat lagi. Aku tersenyum pahit, mencoba Berpikir jernih.

"Y-Your Highness, are you all right?" tanya seorang perempuan berpakaian baju pelayan abad pertengahan yang sejak tadi telah berdiri di sampingku, tapi tidak aku sadari.

"Y-Your Highness?"

Oh tuhan, rasanya aku ingin menangis. Aku tidak mengerti apa yang dikatakan perempuan itu. Aku tahu aku bodoh dalam bahasa Inggris. Guru Bahasa Inggris-ku, maafkan saya karena selalu tertidur di pelajaran anda. Saya baru menyadari kalau bahasa Inggris itu penting.

"Hm, oh, yes yes. I'm okay," asal jawabku. Seketika aku merasa bersalah dengan guru bahasa Inggris yang selalu mengajariku.

Maafkan saya, guru. Lain kali dipelajaran anda, saya akan dengan khidmat memperhatikannya dan mempelajarinya.

Saat itu aku menyadari betapa susahnya beradaptasi setelah reinkarnasi. Terlebih lagi, aku tidak tahu terbangun dengan tubuh siapa. Tapi kalau mengingat komik atau ilustrasi novel yang suka ku baca, pasti rupawannya cantik. Lalu, kelihatannya pemilik tubuh ini KAYA?!

"Ah, aku ingin melihat wajah tubuh ini," gumamku sambil tertawa kecil.

Aku ingin minta ambilkan cermin, tapi aku tidak bahasa enggres. Ah, sangat bodoh. Melihat samping kiri, tepat di depan mataku, terlihat sebuah meja rias yang besar. Aku langsung bangun dari tempat tidurku dan berjalan menuju meja rias.

"Yang mulia, ingin pergi kemana?" tanya pelayan itu khawatir.

"Aku hanya ingin pergi bercermin," jawabku seraya menunjuk ke arah meja rias.

Eh, tunggu? Apa ini? Aku bisa bahasa Inggris? Waw, sungguh keajaiban. Akhirnya aku tidak perlu kesusahan mencari cara untuk berkomunikasi. Entah kenapa aku senang karena bisa berkomunikasi tanpa harus bolak-balik kamus.

Aku langsung berjalan cepat ke arah meja rias. Tampak jelas rupaku di cermin, aku menatap wajahku dengan lekat. Satu kata untuk wajah ini, Cantik.

"Ini benar-benar wajahku?" gumamku.

Lihat ini, matanya yang berwarna biru langit, rambutnya juga berwarna biru, mirip benang sutra, hidungnya yang mancung, bibirnya yang imut merah muda, kulitnya yang putih, berbeda dengan kulitku yang buluk, tubuh yang kurus, benar-benar mirip boneka. Boleh tidak kalau aku jatuh cinta dengan wajah ini? Tapi...tubuhnya kecilnya. Pemilik tubuh ini sebenarnya masih berapa tahun?

Omong-omong, aku belum tahu identitas pemilik tubuh ini. Kalau dilihat, sepertinya aku bukan masuk ke dalam dunia novel. Tapi kalau benar, sayang, tidak bisa spoiler.

Setelah melihat wajahku, aku menoleh ke arah pelayan itu. Karena aku belum tahu identitas, aku bisa tanya pelayan itu, kan? Tapi, kalau ditanya alasannya, aku bukannya bisa pakai alasan "lupa ingatan" jurus tokoh utama di novel atau komik.

Aku kembali ke kasur dan duduk menghadap ke arah pelayan itu.

"Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?"

"Silahkan tanya apa saja, yang mulia."

"Kalau boleh tahu, siapa namamu?"

"Nama saya? Masa yang mulia tidak ingat? Saya Mia, pelayan pribadi yang mulia."

Oh, Mia, namanya bagus. Aku jadi ingat nama Ageha Mia, hahah. Mungkin sudah saatnya aku pake jurus itu. Inilah jurus andalan yang sering dipakai oleh para tokoh utama. Izin saya pakai, ya, kakak.

"Maaf, Mia. Sepertinya aku telah lupa ingatan. Aku lupa semuanya."

"Apa?! Lupa ingatan?! Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Jadi, Mia, bolehkah kamu ceritakan tentang diriku semuanya? Aku ingin tahu, mungkin saja dengan kamu cerita, ingatanku bisa kembali pulih."

"Tenang saja, Yang Mulia. Saya akan ceritakan semuanya dan mengembalikan ingatan anda."

Bagus, akhirnya berhasil. Benar-benar ampuh jurus "lupa ingatan". Ternyata ada hasilnya membaca komik dan novel reinkarnasi kerajaan.

Setelah dua jam Mia bercerita tentang pemilik tubuh ini semuanya, aku baru menyadari lagi kalau kehidupan reinkarnasi memang tidaklah semudah itu. Aku memang pernah berpikir kalau reinkarnasi akan selalu dibanjiri dengan banyak masalah. Seakan tuhan berkata, "Mau reinkarnasi tanpa banyak masalah? Oh, tidak semudah itu, ferguson."

Aku, Karina Adiratna, seorang pelajar SMA yang tiba-tiba saja meninggal karena jatuh dari lantai empat. Saat terbangun aku sudah berada di tubuh berbeda, awalnya aku berpikir mimpi, tapi ternyata tidak. Ini adalah kenyataan. Kenyataan bahwa aku telah bereinkarnasi menjadi Putri Terkutuk yang telah di buang oleh ayahku sendiri.

=•=

Haha! Akhir-akhir ini aku seneng banget, banyak komik baru tentang kerajaan, reinkarnasi di rilis. Dari kapan ya, aku mulai baca tentang komik kerajaan. Dari SMP, mungkin?

Tapi, baca komik tentang kerajaan kadang bisa bikin imajinasi jadi liar, terutama kalau male leadnya cogan, terus bucin. Itu damagenya nggak ada otak. Novel fantasi kerajaan juga aku suka.

Karena kebanyakan baca kek gitu, aku jadi ingin buat cerita fantasi reinkarnasi, kayaknya seru. Layak untuk dicoba, aku belum pernah menulis cerita fantasi kayak gini. Jadi, mungkin ada yang typo or something.

Berbagi imajinasi terkadang seru, eh—nggak, tapi seru banget. Jadi, aku ingin berbagi imajinasiku. Sekalian ngajak kalian berimajinasi dan menghalu🤣

Selamat mencoba! /Pake nada Sisca kohl/

Eh—kok mencoba, Selamat membaca! /Pake nada yang sama/

Semoga kalian suka😳

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, vote dan commentnya<3

Happy Reading<3

avataravatar