23 Pertandingan sengit

"prittttt...." Suara Pluit tanda pertandingan pun dimulai

Bagus membawa bola... Menggiring ke depan melakukan gocekan, ada Angga menghadang, tapi sayang dilewati dengan mudah oleh bagus dengan cara mengolongi bola... " Ahhhh..." Teriak Angga malu dan berbalik badan mengejar kembali bagus

Melihat bagus setelah melewati Angga, sekejap kemudian tembok besar lainnya menghadang, " mau kemana lu???" Teriak restu kepada bagus mulai melakukan hadangan, " kemana aja boleh " kata bagus membalas dan menendang bola ke samping dimana Fandi telah siap

" Ambil fan" teriak bagus kepada Fandi

Dan di sisi lain Fandi yang melihat bahwa bagus telah berhasil menerobos Angga kini nampak kesulitan untuk melewati Restu, dirinya pun segera bergegas untuk memberikan dukungan membuka lebar lapangan dirinya berada tepat di sebelah kanan bagus, memberi isyarat kepada bagus untuk mengoper bola kepadanya, dan tak berapa lama bola diberikan kepada dirinya.

" Ok " kata Fandi menerima bola dan mulai kembali membawa bola maju ke depan

" Halangi woy...." Teriak dewa kepada Ipan yang berada di dekat Fandi

" Udah tau kali!!! Tanpa lu teriak dewa" balas Ipan kepada dewa tanpa menoleh

Sekejap kini Fandi telah dihadang oleh Ipan, tidak mau menyerah fandi mencoba melakukan gocekan demi gocekan kepada Ipan, namun sayang Ipan menempel dengan kuat seperti lem kepada Fandi, yang dalam hal ini tentu saja menyulitkan bagi dirinya untuk bisa melewati hadangan dari Ipan, tahu bahwa dirinya harus bisa mengoper bola

Dengan membalikkan posisi badannya untuk melindungi bola Fandi mengoper kembali bola ke arah belakang di mana, Rendy telah bersiap untuk membantu " ambil ren!!!....teriak Fandi mengoper bola

" Serahin gua" kata Rendi membalas sambil menerima bola, melihat bahwa Fandi mencoba untuk mengoper bola kepada Rendi Ipan yang memiliki postur lebih tinggi daripada Fandi, mencoba melakukan jegalan, namun sayang usahanya terlambat karena Fandi telah berhasil mengoper bola kepada Rendy

Dan di sisi lain bagus yang telah bebas setelah mengoper bola dari Fandi, mengambil kesempatan dari lengahnya pertahanan yang ada dari tim Dewa, menyusup ke arah samping area gawang melewati garis pinggiran pertahanan tim Dewa, di saat konsentrasi terpecah diantara Fandy dan juga Rendy, bagus yang telah berhasil berada di garis pertahanan belakang Dewa

Kini melambaikan tangannya seolah memberi isyarat bahwa dirinya berada dalam posisi yang menguntungkan, dan Rendy yang melihat hal tersebut tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah dibuat oleh bagus, sehingga kemudian dirinya pun menendang bola lambung ke arah bagus yang berada di area pertahanan tim Dewa

Melihat bola melambung di atas kepala mereka dan menuju ke bagian belakang, sontak Dewa dan juga timnya menjadi kaget dan tidak siap dengan perubahan strategi yang dijalani oleh Rendy dan juga bagus, " sial...dia ngoper ke bagus!!" Teriak Angga kepada yang lain

" Balik...." Teriak dewa

" Masih ada gua, tenang aja" kata Ari yang menjadi bek belakang berkata mencoba menyakinkan teman lainnya

" Iya kuatir banget lu" kata Dicky dengan santai

" Ya...lu berdua mau ngalangin gua...mimpi kali....!!!" Kata bagus mengecoh Ari dengan mudah dan berhasil melewatinya, akan tetapi saat mencoba trik yang sama untuk melewati Dicky dan tersadar bahwa ia gagal

" Sial" teriak bagus kesal, namun saat dirinya akan berbalik sebuah bayangan melesat melewati dirinya dan segera merebut bola yang ada di kaki Dicky

" UPS!!" Teriak Dicky merasakan bola yang telah direbut dari kakinya

" Ahhh....brengsek lu fan" teriak Dicky kepada Fandi yang ternyata adalah sosok yang merebut bolanya, dan segera mengejar ke arah Fandi yang telah lolos

Namun saat dirinya akan kembali mengejar Fandi, dia kaget dengan operan belakang yang dilakukan Fandi, tak perlu menunggu lama, saat dirinya bingung suara deru seperti banteng yang menerjang terdengar di belakangnya, dan saat dia menoleh betapa takutnya Dicky, saat dirinya melihat sosok Fabio yang gendut bergeges berlari seperti benteng ngamuk, dan Tak ada yang berani menghalanginya

" Aahhhhhhh...." Teriak Dicky takut dan dengan sadar menghindar kesamping, dan saat dirinya menghindar tersebut, bola yang dioper oleh Fandi kembali ke arah belakang, segera disambut oleh tendangan dari Fabio " makan nihhhh!!!!" Teriak Fabio yang menendang bola dengan kuat

Sekejap seperti meteor jatuh, bola yang ditendang oleh Fabio melesat dengan sangat cepat melewati Dicky dan dalam sekejap menjebol gawang yang di jaga oleh OKI.

" Goalllllll!!!!??" Teriak Ferdi di sisi berlawanan merayakan gol

" Yeeahhhyyy goalllll" teriak Fandi juga

" Goall" kata bagus dan bergegas ke Fabio memberikan pelukan

" Ahhhh....goalll" kata OKI yang masih kaget dengan apa yang baru saja terjadi, disaat dia masih berpikir untuk melihat kemana bola dioper oleh Fandi ,namun kemudian karena posisi Dicky yang berada garis lurus dengan dirinya dan menghalangi pandangan yang dia miliki sehingga pada dasarnya ketika bola tersebut dioper Fandi ke arah Fabio

Tentu saja dalam hal ini oki tidak bisa melihatnya, hanya ketika dirinya mendengar seruan dari Dicky dan dia melihat Dicky bergegas ke samping barulah dia melihat sosok besar dari Fabio yang bergegas berlari, namun dalam hal ini tentu saja dia tidak melihat di mana bola yang dioper hanya saat dirinya merasa ada angin berhembus kencang di sampingnya dan bola yang jatuh tepat di kakinya

Dan bersama dengan hal tersebut seruan dari tim lawan yang berteriak tentang gol, dan baru kemudian dia menyadari bahwa ternyata boleh yang selama ini dia cari telah ditendang dengan kencang oleh Fabio dan melesat masuk ke gawang yang dijaga oleh dirinya, dan semua hal tersebut terjadi sangat cepat dan dalam hitungan detik tanpa memberi dirinya reaksi

Dan di sisi lain anak-anak perempuan yang melihat hal tersebut juga ikut bersorak merayakan gol, belum lagi kemudian beberapa sosok wanita di kelas yang mendukung tim dari Jay ikut merayakan " yeayyyy goallll" teriak Noni dengan senang

" Gol...gol...nurulll" kata Tuti mengguncang lengan Nurul dengan kuat

" Iya Tuti....gua juga bisa liat kali" kata Nurul membalas kesal namun jelas ia juga senang dengan hasil yang ada

" Sial ternyata si Fandi jago juga" puji Esi sambil berbicara kepada Devi

" Ahhh...bilang aja lu suka Esi..." Goda Devi

" Ahhh...apaan sih lu Devi" kata Esi kesal dan jelas malu

." Yang satu suka jay yang satu suka Fandi, cocok lah" kata Mega berkomentar

" Siapa yang suka Jay?" Kata Noni segera membantah

" Siapa ya...perasaan gua ga yebut nama deh non" balas Mega

Dan percakapan geng Noni tersebut di dengar oleh Tuti dan Nurul yang ada disamping mereka, " ehhh...Nurul ternyata kamu punya saingan " berbisik Tuti di telinga Nurul saat dia tahu bahwa Noni juga suka sama Jay

" Saingan apa sih!!" Kata Nurul berdalih

" Lahhh..saingan cinta lu lah" balas Tuti menggoda

"Apa sih...ihhh...siapa yang suka Jay lagi" kata Nurul malu menyembunyikan perasaannya

" Alahhh" balas Tuti lagi meledek

avataravatar
Next chapter