1 CHAPTER 1

"Selamat Hyuga-san!! Dia bayi laki-laki yang sehat!!" Saat penglihatanku kembali, kupikir aku mendengar sesuatu saperti itu. Huh? Eh, apa? Aku melihat sekeliling dengan panik...

Di atas kepalaku ada lampu minyak yang apinya bergoyang karna tertiaup angin, dan dibawahku ada sesuatu seperti lantai kayu, sesuatu yang orang jepan sebut sebagai tatami. Lalu ada beberapa perempuan dengan pakaian bedah rumah sakit.

'Ouch!' Hey, apa yang kau lakukan, sakit oi! Hey wanita tua sialan, apa yang kau lakukan, hey kenapa kau menampar bokongku? Berhenti! Berhentilah sebelum aku menghentikanmu!

"Dokter! Dokter! Bayi-nya tidak merespon!!"

Aku bisa mendengar suara seoraang perawat, dari suarasnya sepertinya setengah baya. Sialnya orang ini terus menampar bokongku. Berhentil sialan, aku tidak punya hobi merespos tamparan dari perempuan tua! Ehh, Nee-chan dokter itu manis juga. Dia mulai menatap kearahku sambil memberikan arahan.

Nee-chan dokter itu mulai menampar bokongku juga. Hey, walaupun kamu cukup manis aku juga bukan masokis, aku tidak akan bahagia jika kau terus menampar bokongku. Berhenti, hei berhenti, ini mulai terasa sakit. Aku mulai menangis...

"Ini nyonya, gendong dia di tangan anda"

Nee-chan dokter itu menyerahkanku ke perempuan yang aku rasa adalah ibuku. Hey, pegang aku dengan lembut! Jangan memegangku seperti kau memegang monyet yang baru lahir! Jangan memegangku begitu kuat! Ah, ini baru pantas!

Hmm…. Perempuan ini... dia ibuku? Wajahnya tidak terlalu cantik, tapi agak imut. Dia tipe yang mana kau tidak akan bosan memandangya, yah benar! Dia tipe imut. Dadanya cukup besar, sangat nyaman rasanya saat di gendongnya. Tapi… entah kenapa wajahnya terlihat bahagia. Yah, mungkin karna dia memegang anaknya sendiri, mustahil seorang ibu akan mengendong anaknya sambil memasang wajah muram kan, kan?

'Hmmm…?'

Kenapa dia kelihatan bingung? Aaaaah, dia khawatir karna aku tidak memberinya respon! Apa yang harus ku lakukan? Yah mari senyum. Orang bilang senyum bisa mengubah dunia, jika itu tidak mengubah seluruh dunia setidaknya itu akan merubah duniaku kan, kan?

"Kyah, kya"

Oh, dia tersenyum! Ibu tersenyum! Sepertinya aku membuat langkah yang benar. Tapi apa yang harus kulakukan sekarang? Aku tahu tidak ada gunanya terlalu memikirkan itu, tapi mentalku sudah dewasa, jadi mau bagimana lagi. Ngomong-ngomong, bokongku sakit, dan aku lelah sehabis menangis...

jadi mari tidur tidur sebentar. Aku akan memeriksa sekitarku setelah bangun...

「~~~♪~~~♪」

Aku terbangun karena sebuah suara. Kedengarannya begitu hangat dan nyaman. Rasanya seperti aku kembali ke tempat yang menenangkan...

Jadi begitu! ini adalah dekapan ibu...

Aku paham, tak heran rasanya begitu nyaman. Itu adalah tempat khusus yang hanya untuk ku. Hmm? Aku masih bisa mendengar suara itu. Saat aku membuka mataku, Aku bisa melihat ibu menggendongku dengan senyum lembut, menyanyikan lagu. Apa ini... bahasa Jepang? Pengucapanya buruk, tapi masih dapat dipahami. Ini lagu nina-bobok (pengantar tidur), atau sesuatu seperti itu. Apa dia tau lagu itu, atau dia mempelajarinya untuku...? Aku tidak bisa berterima kasih juga tidak bisa memberi tepuk tangan, jadi aku hanya akan tersenyum padanya.

「Kyah ♪ Kyah♪」

Bagus! Lihat senyum bahagia itu! Lihat itu? Dia terlihat sangat bahagia. Untuk saat ini, aku akan tersenyum saja kalau sesuatu terlihat tidak baik. Sebuah senyum dapat membuat seseorang melewati banyak hal! ... Atau setidaknya aku berharap seperti itu.

Jadi, siapa pria tua ini? Sok deket banget!? Dia terus memeluku dengan kasar...

Oi, itu sakit. Aduh!

Hey, kau tak seharusnya memperlakukan bayi yang baru lahir seperti ini! Lihat, sekarang kau membuat ibu marah. Oh, jangan murung seperti itu. Berapa banyak shock yang kau dapatkan hanya karena dimarahi ibu? Dinilai dari percakapannya, sepertinya orang ini adalah ayahku. Sepertinya dia datang sebelumnya, tapi aku masih tidur.

[Ogaaaa! Ogaaaaaaa!!]

Aku membuat-buat sebuah tangis kesakitan. Ayah menyedihkan itu dimarahi ibu lagi. Hah, pembalasan yang setimpal. Tapi sial, tubuh ini sungguh tak bertenaga... Aku tertidur lagi setelah menangis sebentar..... Aku harus mencoba tetap bangun untuk beberapa saat la...gi...

***

Ayah mendekatkan kepalanya ke kepalaku. Pelindung dahinya adalah hal pertama yang menarik perhatianku. Aku benar-benar di Konoha, hebat! Hmm, sekarang aku bisa melihat lebih dekat ke wajahnya, ku pikir aku mengenalinya, tapi sulit untuk mengatakan dengan pasti karena dia memiliki wajah manusia asli dan bukan wajah anime. Mata Hyuga di kehidupan nyata benar-benar menakutkan.

"Neji, anakku…... Jangan khawatir aku akan menjagamu." Dia berbisik. Neji? Apakah dia baru saja mengatakan Neji? Apa itu berarti aku Neji Hyuga? Tentu, hanya ada satu Neji di klan Hyuga...

Kotoran!!

Sekarang aku benar-benar menangis dengan segenap jiwa dan ragaku...

avataravatar
Next chapter