30 Chapter 30

Chapter 30. Dunia ini

Waktu berlalu dan langit menjadi semakin gelap, dua sosok terlihat mengeliling api unggun dengan bahu mereka menempel.

'Wanita ini.' Raia berpikir saat merasakan kulit erofu yang lengket karena keringat.

'Rui, sepertinya kamu benar.'

[Ini berarti aku memenangkan pertaruhan bukan?]

'Ya, aku kalah telak.' Raia melihat wanita elf ini memiliki perona merah dipipinya karena malu saat ia mengeluarkan nafas berat.

Waktu berlalu dengan tenang, Raia sendiri tidak keberatan wanita ini mengambil kesempatan seperti ini, ia merasa bertanggung jawab karena membuatnya seperti ini.

Bayangkan, anda berada dalam keadaan terangsang tetapi tidak bisa melakukan apa-apa untuk memuaskannya, itulah yang Erofu rasakan.

Sebagai lelaki Raia merasa harus bertanggung jawab karena membuatnya seperti ini, sungguh.

[Ueeek!! Mulut siapa itu? Padahal kamu bisa menghindarinya tetapi tidak menghindar, kamulah yang sengaja mengambil kesempatan untuk merasakan bibirnya kan?]

'Tidak membantah dan tidak mencoba membantah, benar, kami berdua mengambil kesempatan yang diberikan masing-masing.'

[Akhirnya sifatmu yang sebenarnya keluar! Kamu hanya menginginkan tubuhnya kan?]

'Sekali lagi itu benar, ya aku hanya menginginkan tubuhnya, aku rasa aku benar-benar merindukan Sany. Lagipula dia juga harus menginginkan hal yang sama dengan keadaanya saat ini.'

[Entahlah, aku tidak yakin. Apa yang barusan kau katakan jangan sampai pernah terdengar olehnya…]

'Atas alasan apakah itu?'

[Wanita ini, dia jatuh cinta padamu]

'Baik?'

[Sudah kubilang wanita ini jatuh cinta padamu!]

Raia melirik, ia melihat Erofu jelas mencuri-curi pandang padanya, saat mata tatapan mata mereka bertemu, tubuh Erofu bergetar saat ia mengeluarkan suara terkejut dan mengalihkan pandangan saat wajahnya semakin memerah.

'Sepertinya kamu benar lagi~ huh~ susah memiliki banyak wanita.'

[Sungguh, jangan sampai kata-kata itu terdengar oleh orang lain jika tidak maka kamu akan berakhir]

Tapi Raia akan berbohong jika ia mengatakan kalau ia tidak memiliki nafsu kepada wanita ini.

Raia tertarik padanya, wajahnya yang polos membuatnya teringat pada Sany, lalu selain itu, ia juga tertarik untuk melihat ekspresi seperti apa yang akan diberikan wanita elf ini saat terdistorsi oleh kenikmatan.

Memikirkan ini, tubuh Raia jelas menggigil oleh pemikirannya dan seringai licik mulai menampakan diri.

'Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia kedinginan? Mungkinkah ... Masuk angin?' pikiran erofu mengalami kontradiksi saat ia memiliki keinginan untuk memeluk Raia untuk menghangatkannya, tapi segera ia menahannya karena itu terlalu memalukan.

Ngomong-ngomong, keheningan ini memang nyaman, tapi entah kenapa telingaku berdengung, aku rasa ada seseorang yang membicarakan ku.

'Rui, berapa banyak poin toko yang aku akumulasikan dari menyelesaikan misi peningkatan  level?'

[Mari kita cek ... Ohh~ sudah 90 miliar lebih ternyata, tidak mengherankan juga kenapa kamu memiliki begitu banyak poin. Level 90 adalah langkah pertama menjadi setengah dewa, dan hadiahnya tidak mengejutkan sangat besar, selamat Raia.]

Aku mengerti.

Wanita ini, dia pasti melupakannya lagi, kan?

Raia melihat layar hologram di depannya yang bertuliskan total point  yang ia kumpulkan.

Raia menutup halaman saldo, segera layar hologram berubah dan Raia segera memilih fitur toko.

Fitur toko dibagi menjadi 3 bagian, makanan, item, skill.

Makanan yang dimaksudkan bukan hanya menyediakan makanan untuk mengisi perut saja, tetapi terdapat juga ramuan, racun, minuman, buah dan tentu saja makanan itu sendiri.

Dalam kolom item, terdapat berbagai peralatan yang terlihat kuat, elegan dan mewah, tapi bukan hanya itu. Di bagian kanan bawah ikon barang tersebut, terdapat angka yang berbeda. 50+ melambangkan hanya bisa digunakan diatas level 50 keatas dan ada juga 90+

Raia terus mencari dan ia melihat banyak item, tetapi setelah ia mencari sebentar, ia tidak melihat satupun item yang memiliki persyaratan level 100+

[Senjata yang memiliki persyaratan level 100, dikunci dan tidak dapat dilihat dari pengguna level 90. Singkarnya, untuk membuka dan melihat item 100+ kamu harus memiliki level yang sama.]

'Itu menjelaskan.'

Raia keluar dari kolom item, ia melihat kolom skill yang belum dilihat, tetapi Raia mengabaikannya dan segera kembali ke kolom makanan.

Alasan Raia tidak melihat-lihat apa yang ada di kolom Skill, adalah hal sederhana, ia tidak tertarik karena skill yang ia miliki sendiri sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan benua-benua.

Oh tunggu, jika Raia menggunakan Levitasi dan Kilo for Ton secara maksimal, ia akan dapat menarik meteorit dari luar angkasa. Ditambah Kilo for Ton adalah skill yang akan mengubah massa suatu benda yang hanya beberapa kilo menjadi beberapa ton.

Bayangkan, jika Raia menarik meteorit sebesr bulan dengan massa sekitar 900 ton, ia akan mampu memaksimalkan jumlah tersebut menjadi 999.999 ton. Dan anda tahu? Skill tersebut hanya pada rank oranye, bagaimana jika itu emas? Maka batasnya akan meningkat menjadi 9 juta ton, lalu jika itu merah? Sederhana, 99 juta ton.

Alasan Raia tidak meningkatkan semua skill yang ia miliki menjadi emas adalah terlalu merusak, alias cheat, ia setidaknya harus berada di level 100 untuk meningkatkan 30 skill tersebut ke tingkat emas.

Entah kenapa, Raia merasa ia akan hancur jika memaksakan peningkatan level terlalu cepat.

Ahh~ shit, sudah melenceng.

Mengabaikan semua kalimat diatas, Raia melihat bahwa makanan yang ia inginkan telah ditemukan.

Ia membelinya 10 bungkus karena harga satu bungkusnya hanya 10 poin. Hemat pengeluaran adalah hal baik, bukan?

"Apa kamu lapar atau ingin memakan sesuatu?" Raia bertanya pada wanita elf di sisinya.

Seketika, Raia merasakan tubuh wanita itu menggigil, jelas bahwa ia tidak menduga Raia akan memulai percakapan.

"T-tentu saja, apakah kita akan memburu beberapa hewan?"

Setelah bertarung dengan goblin,  berlari dan terus-menerus menarik menembakan anak panah, jelas bahwa ia kelelahan terutama lapar. Hanya saja ia tidak berani mengatakan apa-apa saat itu.

Tapi melihat bahwa Raia tersenyum padanya, ia memerah saat berbagai pikiran muncul dalam benaknya.

"Wajahmu memerah, betapa manisnya~"

Blush!!

Jelas menikmati pujian Raia, wanita elf tersebut mengeluarkan uap dari telinganya sementara wajahnya yang memerah ditutupi oleh telapak tangannya.

Melihat Raia dari sela-sela jarinya saat pikirannya berperang.

'Apa yang dia katakan!? Dia! Sialan! Dia terlalu tampan!'

Saat wanita elf itu perlahan meletakan tangannya, ia melihat Raia sedang membakar benda putih kenyal yang ditusuk tusuk kayu.

Melihat benda aneh yang sedang dibakar Raia, wanita elf jelas tertarik saat matanya memiliki kilau murni, itu jelas karena benda putih itu tidak pernah sekalipun ia melihatnya, terutama aroma matang yang segera menggelitik hidungnya.

Ia melihat Raia mengambil salah satu ranting pohon dan memberikannya padanya.

"Apa ini?"

"Ohh, ini marsmallow, kenyal dan manis. Tidak terlalu manis tapi enak untuk dimakan, cobalah dan rasakan itu sendiri."

Ia agak ragu untuk memakannya,  wanita elf melihat benda putih mencurigakan yang terlihat lezat, kembali melihat Raia, ia melihat bahwa Raia sangat terlihat senang saat mengunyah benda putih tersebut.

Meneguk ludah, melihat Raia yang memakan benda itu, wanita elf dengan ragu memakannya tetapi saat ia menggigitnya, ia serasa berada di dunia penuh benda kenyal yang melompat-lompat.

Ia tersadar kembali karena panas yang dimiliki marsmallow dan mengunyahnya dengan senang saat cahaya dimatanya bersinar terang.

Sangat kenyal dengan rasanya manis yang menghangatkan baik raga maupun jiwa.

"Syukurlah kamu menyukainya, bagaimana rasanya?"

Wanita elf tidak menanggapi pertanyaan Raia sebab mulutnya menggembung karena terlalu banyak marsmallow yang ia gigit.

Melihatnya makan dengan rakus saat pipinya menggembung, Raia memiliki dorongan untuk mencubit pipinya yang memerah, ia kembali melihatnya, Erofu sangat imut saat memakan marsmallow dan ia terlihat seperti tupai yang menggigit makanan mereka.

Jelas, sebagai wanita, Erofu sangat sensitif terhadap keadaan sekitar dan tatapan setiap orang yang mengarah padanya akan segera ia ketahui, ia menoleh dan melihat Raia yang tersenyum padanya, memiringkan kepalanya dengan bingung kenapa Raia tersenyum padanya, Erofu bertanya pada Raia.

"Nwani ka?"

"Sangat imut."

Melihat Erofu memiringkan kepalanya saja itu segera membuat Raia memiliki hasrat terpendam untuk menjaganya, apalagi saat ia mengatakan hal yang sederhana dengan suara imut, 'Aku pikir, aku memiliki fetish baru, itu LOLICON!!'

[Huwaaah~ sepertinya aku harus memodifikasi tubuhku.]

Mengabaikan Rui yang menggerutu, Raia kembali membakar lebih banyak marsmallow.

Waktu berlalu dengan Raia menjadi pembicara utama, jika ia merasa bosan dengan satu topik pembicaraan maka ia akan memulai topik yang lain.

'Aku pikir itu cukup?'

[Sejak awal sudah cukup, ditambah kamu menyogoknya, ia akan diam selama kamu memperhatikannya]

Apa yang dikatakan Raia dan Rui hanya diketahui oleh mereka, kenapa? Itu karena semua ini adalah rencana Raia.

Topik pembicaraan yang selama ini Raia lakukan dengan Erofu hanyalah topik sepele, Raia sengaja memulai topik karena ia ingin membuat Erofu mengenal dirinya sebagai 'jinak' yang tidak agresif.

Dimulai dari perkenalan ulang, membahas masa lalu Erofu, membahas apa yang mereka berdua sukai dan benci.

Setelah berjuang untuk mendapatkan informasi penting selama beberapa jam terakhir melalui pembicaraan, akhirnya ia memiliki kesimpulan sebagai berikut.

Tapi tunggu, Raia sebenarnya ingin menanyakan dunia seperti ia berada saat ini? Kepada Kurumi, tetapi ia melupakannya karena terlalu menyenangkan untuk menggoda kurumi.

Ara-ara~

Sialan! Mengingatnya membuatku teringat nada provokatif tersebut.

Baiklah, ini informasi yang sangat penting dan Raia berhasil mengumpulkan semua info tersebut dan menyimpulkannya menjadi sesuatu yang ia dapat pahami.

Nama dunia ia berada saat ini adalah Yggdrasil, sama seperti mitologi-mitologi di bumi, Yggrasil adalah pohon besar yang menopang dunia yang berbeda. Itu adalah pusat alam semesta menurut apa yang Erofu katakan.

Tetapi, karena suatu bencana besar, semua ratusan ribu dunia hancur bertabrakan, Yggdrasil pusat alam semesta tidak mampu memperbaiki semuanya tanpa bayaran besar,  tetapi alih-alih memperbaikinya, Yggdrasil membiarkan dunia itu hancur dan menyelamatkan ratusan warga acak dari setiap dunia yang hancur.

'Kuharap, pelakunya bukan Kurumi. Serius!'

Ditambah, kerusakan dari secara paksa menyelamatkan nyawa dari ratusan ribu dunia yang hancur, membuat Yggdrasil menerima kerusakan yang sangat besar.

Burung besar bersisik menyerang dahannya dan terus menghancurkannya.

Erofu, terlihat sangat kesal dan geram saat ia mengatakan Trihexa sang bencana kuno, atau sering disebut kiamat akhir, Kaido sang abadi dan Acnologia pembawa keruntuhan adalah pelaku utamanya.

Ular besar yang licik melingkari akarnya dan memberikan racun pada air yang akan diserap Yggdrasil.

Raia mengingat saat wanita high elf tersebut menggertakan gigi saat kata-kata 'Angkatan laut' terdengar.

Bahkan beberapa rayap kecil yang terus menerus mengikis batang pohon Yggdrasil juga hadir, 'Satan, Zeref, Kaguya, Madara, Aizen dan Kurohige.'

Tapi, tidak sedikit pula 'penduduk' lain yang membantu pemulihan Yggdrasil, 'Hashirama, Ophis, Issei, Hagoromo, Asura dan Saitama.'

Lalu, hal penting lainnya adalah Yggdrasil memiliki anak. Itu jelas, dia sekarat dan tidak memiliki harapan besar untuk pulih sepenuhnya, oleh karena itu ia membuat beberapa anak dari bagian tubuhnya.

Anak pertama sekaligus anak paling mulia dari segalanya, lahir dari dahan titik tertinggi Yggrasil, nama anak tersebut tidak diketahui tetapi Raia mengingat jelas bahwa ia dipanggil 'Origin Supreme' oleh Erofu.

Dan ia hanya sendiri duduk dipuncak garis keturunan paling murni.

Lalu, Yggdrasil membuat seratus anak lagi yang akan dijadikan pelindung anak pertamanya, mereka disebut Elder Earth.

Elder Earth dilahirkan dari daun-daun berusia seratus juta tahun dan itu membuat mereka sangat bijaksana dengan kebijaksanaan tanpa batas milik induk mereka, Yggdrasil.

Lalu, Yggdrasil membuat ratusan High elf dari dahannya yang lebih rendah, kekuatan high elf bagus disihir tetapi buruk pada fisik, oleh karena itu Yggdrasil menciptakan yang lain.

Guardian Earth, merekalah yang melindungi high elf dari bencana yang disebabkan oleh para penjahat.

Tapi dari semua itu, apakah ada dari kalian yang mengingat apa yang aku katakan bahwa High Elf sensitif terhadap sekitar? Jika anda mengingatnya maka itu benar, ya, semua anak Yggdrasil memiliki berkah mereka masing-masing.

Origin Supreme memiliki kekuatan super kuat dengan kesensitifan alam dalam jangkauan seluruh bayangan pohon Yggdrasil, alias terkuat tetapi juga terkekang karena hanya bisa bergerak di wilayah induknya, sedangkan para penjahat hidup di dunia berbeda.

Tidak seperti High elf yang meneruskan garis keturunan silang dengan manusia, Origin Supreme tetap bersikeras agar menjaga garis keturunannya hanya dimiliki olehnya, bukan anaknya.

Elder Earth, memiliki berkah yang sudah saya sebutkan tadi, kebijaksanaan tanpa batas.

High elf, sangat bagus dalam sihir, Erofu juga sangat baik dalam sihir tetapi karena ia bertarung bersama para penjahat yang lebih kuat darinya, sihirya disegel secara paksa. Jadi dia menggunakan anak panah sebagai gantinya, lagipula High Elf juga memiliki kesensitifan terhadap alam walaupun hanya 100km yang tidak seberapa di dunia yang besarnya triliunan kilometer hanya satu benuanya saja.

Lalu alasan ia tidak dikejar oleh para penjahat tetapi goblin adalah karena ia menyembunyikan auranya hingga sangat rendah, para penjahat menganggapnya mati karena aura itu secara perlahan semakin lemah seiring berjalannya waktu. Kemudian setelah para penjahat memastikan aura Erofu menghilang sepenuhnya, mereka akhirnya pergi dan para goblin menganggap Erofu lemah. Padahal sebenarnya ia lemah karena sihirnya disegel.

Walaupun ia akan menjadi sedikit kuat setelah auranya dilepaskan untuk mengintimidasi goblin, tetapi Erofu sengaja tidak memakainya karena ia tidak ingin menarik perhatian penjahat lagi.

Lalu bagaimana dengan Guardian Earth? Mereka sama dengan saudara mereka yang lain, mereka memiliki bentuk non-humanoid dengan enam lengan, mereka dirancang untuk melindungi dan menghancurkan, tubuh mereka hampir sama dengan Cocytus, terbuat dari dahan Yggdrasil keras, dan untuk membuat tubuhnya penyok, beberapa meteor kecil diperlukan.

Setidaknya itulah nama-nama orang yang terkuat, sebenarnya masih banyak lagi karakter hebat lainnya, tetapi kekuatan mereka tidak sebanding dengan yang disebutkan.

Raia seketika menggigil mengingat nama-nama tersebut, tapi bukannya menggigil karena ketakutan, tetapi justru karena terlalu semangat akan banyaknya karakter-karakter super kuat yang akan ia lawan.

Terutama, Origin Supreme, ia menduga bahwa Origin supreme adalah seorang perawan dan Raia berdoa sekeras dan semurni mungkin agar pilihannya tepat.

"Semoga dia perempuan! Perempuan! Rumpuan! Umpuan! Puan! Annnnnnnn!!!!!"

"R-Raia?! Apa? kenapa kamu berteriak tiba-tiba?! Kamu mengejutkanku dasar sialan!"

Raia terdiam dan menyadari bahwa suaranya masih bergema, ia menggaruk belakang kepalanya dan tersenyum kecut, ia hendak meminta maaf tetapi gelombang mana super kecil membangkitkan naluri waspadanya, ia segera menarik tubuh Erofu di dekatnya ke pelukannya dan menggunakan blink saat keduanya tiba-tiba muncul kembali di puncak pohon.

*Bamm!*

Hampir 0.1 detik setelah Raia berteleportasi, sebuah suara tembakan terdengar melubangi tempatnya berada sebelumnya. Dan itu terus berlanjut hingga akhirnya melubangi beberapa pohon dalam proses pemberhentiannya.

Dalam gelapnya malam, sosok familiar yang tersenyum perlahan keluar dari tanah saat ia menatap Raia dan Erofu yang berada dipelukannya.

"Ara-ara~ sepertinya ada penggoda disini? Bukankah begitu Raia-san~"

Raia tersenyum kecut, ia akhirnya melihat kembali sosok yang ia rindukan untuk hukuman.

"Yah~ bukankah ini Kurumi? Aku menemukanmu bukan?"

"No~ Waktu telah menunjukan pukul 00.01 itulah yang aku lihat, Raia-san~"

Kemudian, jam besar tiba-tiba muncul di belakang Kurumi yang menunjukan pukul 00.02 pagi.

"Oh tidak~ sudah lewat satu menit lagi ternyata. Dengan begini hari sudah lewat dan akulah yang menemukanmu, Raia-san~"

Menghela nafas, "Waktunya Ronde kedua, kan?"

....

avataravatar
Next chapter