26 Chapter 26

Chapter 26. Maya Savage

Pov Maya

Di sebuah taman dengan rumput dan bunga-bunga tumbuh indah, seorang wanita dewasa cantik berpakaian maid terlihat sedang menyirami tanaman di depannya.

Wajahnya yang cantik, bertambah cantik saat ia tersenyum memandangi bunga-bunga di depannya.

Penampilannya yang dewasa begitu cantik, hingga membuat banyak pria akan mengantri untuk berkenalan untuknya.

Rambutnya panjang hingga mencapai pinggangnya, berwarna hitam berkilau penuh pesona, dan pesonanya tidak berhenti disana karena rambutnya bergelombang.

Berlawanan dengan warna rambutnya yang hitam, warna kulitnya seputih salju dan terdapat kilau yang menandakan bahwa ia sehat.

Ia memiliki ekspresi dingin tetapi justru itu membuatnya lebih indah, walaupun ekspresinya dingin, ia sesekali akan melunak sama seperti saat ini. Senyum indah di bibirnya yang tipis dan seksi, terlihat menggoda.

Maya menengadah hanya untuk melihat awan putih yang menjelajahi langit biru.

Maya mengambil nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Udara yang begitu sejuk melewati saluran pernafasannya.

"Apa yang dilakukan nona muda?"

Tiba-tiba wanita itu alias Maya, mengucapkan hal yang ingin ia ketahui sejak lama.

Sejak kapan?

Saya kira sejak 10 tahun yang lalu, Kurumi-sama mulai aneh.

Sebenarnya, apa yang dilakukan Kurumi-sama?

Saat Maya diam-diam berpikir, angin yang berhembus sejuk tiba-tiba berhenti kemudian bergerak lagi.

Maya tersadar dan ia berbalik untuk menatap rumah besar di depannya.

"Waktu mengalami kekacauan, apakah Kurumi-sama sedang ketakutan?"

Walaupun angin berhenti dalam waktu kurang dari 1 detik, Maya segera mendapatkan jawabannya.

Selama 310 tahun ia melayani Kurumi, ia jelas mengetahui hampir semua kebiasaan Kurumi. Dari takut, senang atau sedih.

Waktu yang berhenti berarti ia takut, sementara waktu akan dipercepat jika ia senang dan waktu akan melambat jika ia sedih.

Maya mengerti semua pola itu, jika Kurumi merasa takut, maka Maya harus ada disisinya.

Maya kemudian memasukan penyiram tanaman kedalam tubuhnya, lalu ia memasuki rumah.

Ya, dia memasukan alat penyiram tanaman itu kedalam tubuhnya, tubuhnya seketika beriak sebelum kembali normal. Itu adalah pemandangan ajaib lain.

Saya memasuki rumah dan melihat jam, jam menunjukan pukul 10.30 dan waktu ini biasanya Kurumi-sama akan berada diruang harta untuk menyerap energi.

Ini sudah menjadi kebiasaannya selama 10 tahun terakhir.

Segera saya tiba di pintu masuk ruang harta yang besar.

Walaupun ini ruang harta, tidak terdapat satupun jejak perangkap, ini adalah tindakan yang ceroboh tetapi Kurumi-sama selalu menolak untuk membuat jebakan.

Saya tidak tahu alasan lebih lanjutnya dan bahkan itu bukan urusan saya sama sekali.

Ah~ tunggu, memangnya ada orang yang berani mencuri di kediaman salah satu dari 3 terkuat di benua? Saya rasa tidak ada, bahkan 10 penyihir sucipun tidak akan berani melakukan itu.

Baik lupakan hal yang lebih maju, masalah utamanya adalah tidak ada yang tahu rumah ini dimana, bahkan jika itu Zeref nii-sama ataupun  Acnologia.

*puk!*

Maya menampar pipinya sendiri dengan pelan untuk membuatnya sadar kembali dari membahas hal yang melenceng.

Maya mendekati pintu dan membuka pintu, saat ia akan memberi hormat, ia tiba-tiba tidak bisa menggerakan tubuhnya untuk membukuk karena darah di tubuhnya tiba-tiba memanas dan bergejolak akan sensasi baru.

Maya terpana, ia tidak pernah mengalami hal ini sekalipun, ia penasaran dan melihat kedepan.

Ia terpana sekali lagi karena melihat tuannya, Kurumi memeluk seorang pemuda yang tidak pernah dilihatnya. Bukan hanya itu, tetapi penampilan pemuda itu bahkan melampaui ketampanan yang dapat diatur sebuah dunia.

Zeref nii-sama? Dia memiliki wajah bayi yang dingin dan mempesona tetapi dihadapan pemuda ini, Zeref nii-sama sepertinya harus operasi plastik untuk setidaknya menyamainya.

Bukan hanya penampilannya, aura yang ia rasakan dari pemuda itu sama kuatnya dengan Zeref nii-sama dan Kurumi-sama.

Tetapi Maya segera menjadi tenang setelah menghela nafas, ia kembali memperhatikan dan melihat bahwa tuannya, Kurumi-sama memerah karena malu dan tubuhnya gemetar.

Saya sudah menjadi tenang walaupun darah saya masih mendidih, tetapi saya bisa menahannya bahkan saya sudah bisa bergerak sekarang. Saya memutuskan untuk melihatnya terlebih dahulu, ini adalah pertama kalinya Saya untuk melihat Kurumi-sama seperti ini, saya akan melihat sedikit lebih lama.

Waktu berlalu dengan Kurumi-sama yang semakin memerah karena malu, ia bahkan berteriak pada pemuda itu untuk meredakan rasa malunya.

Saya melihat pemuda itu mulai membuka mata secara perlahan-lahan, saya terpesona dengan ketampanannya tetapi saat aku menatap mata peraknya yang berkilau, saya segera mengalihkan padangan.

Saya tidak berani melihatnya sedikit lebih lama, entah kenapa darah saya yang sudah menjadi agak tenang, kembali mendidih dengan cepat, tubuh saya gemetar dan saya, tanpa sadar mengeluarkan desahan.

Saya tersadar, dan segera menutup mulut saya agar tidak mengeluarkan lebih banyak suara. Kurumi-sama sedang terpaku kepada pemuda itu hingga ia tidak menyadari keberadaan saya, tetapi pemuda itu melihat saya dengan mata peraknya, saya terperangah, saya merasa tubuh saya gemetar semakin keras saat perasaan gatal mulai muncul di vagina saya.

Perasaan aneh tapi saya ingin merasakannya lebih jauh.

Eh? Tunggu! Apa yang saya katakan! Dasar saya gadis nakal!

Saya mengalihkan pandangan saya dari tatapan pemuda itu dengan enggan.

Saya paham perasaan apa itu, ini adalah perasaan terangsang yang dijelaskan Zeref nii-sama.

"Kamu adalah adik ku yang manis, aku berjuang untuk mendapatkan garis keturunan terbaik saat menciptakan mu, tapi sayang sekali kamu adalah perempuan.

Iblis selalu ketat dengan hirarki, saat anda merasa terangsang itu berarti sesuatu yang memiliki garis keturunan lebih tinggi darimu berada dekat darimu."

"Void ArcDemon ... Itu adalah garis keturunan tertinggi, tetapi jika kamu merasakan hal yang aku katakan, aku harap kamu akan segera memberitahukan itu padaku. Aku memerlukan garis keturunan terbaik untuk menghidupkan kembali seseorang."

Itulah yang Zeref nii-sama katakan pada saya 350 tahun lalu.

Maya memandang Kurumi dan pemuda itu yang sedang berinteraksi dan ia merasa sesuatu yang aneh.

Jika ia tidak mengendalikan tubuhnya saat ini, mungkin saja ia tanpa sadar akan merebut pemuda itu dari Kurumi.

'Jadi hal ini yang Kurumi-sama rasakan selama 10 tahun? C-curang.'

Hal aneh lain tiba, saya merasa iri.

Saya mencoba memahami apa yang saya rasakan tetapi saya tersadar kembali segera setelah saya merasakan tatapan pemuda itu dan Kurumi-sama menatapku.

Saya harus mengatakan sesuatu kan?

Apa yang harus Saya katakan? Ah benar, sesuai yang terjadi saja.

""Cinta datang dengan seiring berjalannya waktu ... Kurumi-sama, anda sudah berjuang selama 10 tahun, anda pantas mendapatkan kebahagiaan. Kalau begitu, silahkan nikmati waktu anda."

Cinta? Haha lucu! Saya sendiri tidak tahu apa itu cinta.

Ahh~ malu-maluin! Apa yang saya katakan!

Saya menutup pintu tetapi saya tidak segera pergi, karena saya perlu menenangkan darah saya terlebih dahulu atau jika tidak, saya tidak bisa berjalan dengan normal.

Saya pergi ke dinding dan menyatu dengan lingkungan.

Karena saya memiliki garis keturunan Void ArcDemon, saya bisa bersembunyi di alam kekosongan.

Setelah tubuh saya beriak seperti air, tubuh saya perlahan tembus pandang dan menyatu dengan lingkungan.

Saya diam, saya mendengar Kurumi-sama dan pemuda itu berbicara, laki-laki itu menggoda Kurumi-sama, Kurumi-sama menolak dengan berteriak dan pergi keluar ruang tahta setelah meneriakan nama saya.

Saat saya akan menyusul Kurumi-sama, saya mendengar teriakan pemuda itu yang memperkenalkan dirinya sekali lagi.

'Jadi namanya adalah Raia? Kah? Hehe' oh gawat! Sekali lagi saya kehilangan kendali, senyum ini! Kenapa tidak bisa menghilang!

Saya mendengar lelaki itu berbicara sendiri, selama beberapa waktu sesaat setelah Kurumi-sama pergi.

Saya mendengarkan, tetapi karena terlalu asik mendengarkan saya tidak sadar jika pemuda itu berada tepat di depan saya.

Saya membeku! Tidak berani bernafas atau bergerak sedikitpun, takut akan ketahuan, tetapi untungnya lelaki itu pergi setelah menutup pintu.

*Fiuhh* Saya lega. Baik, apa yang terjadi pada saya?

Saya melihat punggung tegapnya, tingginya sekitar 187 cm dan itu 8 cm lebih tinggi daripada saya.

Saya ingin pergi untuk menyusul Kurumi-sama, tetapi tubuh saya menghianati pikiran saya. Saya mengikuti tepat dibelakangnya.

Darah saya mendidih, saya ingin memeluknya, menangkapnya, menjilatinya atau apapun yang bisa menangkan darah saya yang mendidih akan saya lakukan termasuk memberi keperawanan saya.

Tidak, saya tidak akan memberi keperawanan saya kepadanya, saya ingin pemuda itu merebutnya sendiri.

'Saya ingin dia~'

!!

Ughh! Saya menggigit lidah sendiri untuk menyadarkan diri.

Maafkan saya Kurumi-sama, karena memiliki pemikiran yang tidak baik, dan pria itu adalah milik anda.

Tetapi untuk saat ini, tolong maafkan saya karena mengambilnya dari anda.

Kebetulan sekali, lelaki itu berhenti berjalan.

Saya akan segera mengungkapkan diri kepadanya dan memeluknya dari belakang. Saya akan setidaknya mencoba membuat pria itu terangsang terlebih dahulu kemudian menuntunnya ke sebuah ruangan.

Ya rencana yang bagus!

Tapi, saya segera menolaknya karena saya melihatnya gemetar dan menatap suatu arah dengan sangat ketakutan.

Saya entah bagaimana merasakan bahwa nafsu yang menggembara di tubuh saya mulai reda dan digantikan dengan kasih ibu.

Lucu, seorang perawan memiliki kasih ibu? Lelucon kah?

Tapi itu sungguh terjadi, melihatnya gemetar dan ketakutan seperti itu membuat saya ingin melindunginya.

Maya menampakan diri saat tubuhnya secara perlahan mulai terlihat.

Maya menepuk bahu Raia, Raia terkejut dan berbalik untuk melihat siapa yang menepuk bahunya, karena ia tidak merasakan maksud jahat, ia berbalik perlahan tetapi yang tidak di duga adalah saat ia berbalik sepenuhnya, Maya memeluknya dan menekan bagian belakang kepala Raia yang membuat Raia dikepung di kedua gunung Raksasa.

Pov Maya End

Pov Raia

Oh! Good! Benda besar dan harum ini membuatku lebih baik. Aku akan menyentuhnya lebih banyak dalam rangka 'penyembuhan mental melalui metode kasih sayang.'

Aku mencoba melepaskan diri, tetapi aku harus terkejut karena wanita ini, Maya, menggunakan lebih banyak kekuatan yang bahkan aku harus tunduk.

Level 90!

Aku merasa kagum, apakah para pelayan di rumah ini sekuat itu?

Jika itu benar, maka itu adalah sesuatu sekali. Tapi untuk saat ini, mari kita nikmati kepungan dari dua gunung empuk ini.

Hoho ... Aku ketagihan.

Kemudian waktu berlalu, dan angin sepoi-sepoi mengenai mereka melalui jendela.

Raia terdiam, ia tidak akan menggunakan tangan penuh dosanya untuk saat ini, ia harus menikmati sesi ini lebih nyaman dan lebih romantis.

Aku diam hingga akhirnya seluruh tubuhku tenang kembali, tunggu bukankah aku terlalu tenang?

Apa-apaan ini?! Bahkan jantungku tidak berdetak? Ha?!!

Ohh benar juga~ aku sedang dikepung dua gunung, bagaimana bisa aku bernafas?

Dan saat itulah Raia pingsan karena tidak bisa bernafas hampir lima menit.

Dan saat itulah, Maya mendapatkan julukan Deadly Oppai di kedalaman jiwa Raia.

Sementara itu, setelah sepuluh menit ia tidak merasakan sedikitpun getaran dari tubuh Raia, ia melepaskan Raia dan membiarkannya beridiri.

Tetapi sayangnya Raia sedang pingsan hingga ia segera terjatuh di antara Deadly Oppai.

"Hmmmh? Raia-sama? Raia-sama?" Maya menggoyangkan tubuh Raia tetapi tetap Raia tidak mau bangun.

Dan saat ia melihat dengan jelas wajah Raia yang pucat, ia histeris.

"RAIAAAAAA-SAAMAAAAAA!!!!!!"

"Oh tunggu! Ya benar! Ciuman!"

Maya kemudian mencium bibir Raia dan segera mengirimkan udara memasukinya, setelah satu menit, wajah Raia mendapatkan kembali warnanya.

Tapi Maya tidak senang semudah itu, ia menyudahi ciumannya, menampar kedua pipi Raia hingga memerah.

Dan Raia perlahan terbangun dengan rasa sakit di wajahnya yang membengkak.

"Ugh!!" Raia melihat Maya menatapnya dengan air mata bersembunyi di sudutnya.

"Syukurlah~ Raia-sama~ Anda selamat!"

Melihat tatapan Raia yang langsung menatap wajahnya yang bergembira, Maya kembali teringat saat ia mencium bibir Raia, walaupun itu adalah keadaan genting tapi tetap saja ia memberikan ciuman pertamanya pada Raia.

Memkirkan itu, Maya memerah karena malu, dan ia lebih malu saat Raia tersenyum padanya.

"Terimakasih~ Maya~" Raia jujur padanya dan berterimakasih padanya walaupun ialah pelakunya.

Tetapi lain dengan Raia, Maya memerah bahkan lebih saat suara Raia bergema di pikirannya.

'Terimakasih~ Maya~'

'Terimakasih~ Maya~'

'Terimakasih~ Maya~'

KYAA!! MALU-MALUIN!!

Kemudian ia tanpa sadar menyembunyikan Raia kembali di antara payudaranya, berharap ia tidak melihatnya memerah begitu banyak karena itu sangat memalukan.

Sementara itu ...

Raia: Oh~ Shitt! Mati untuk kedua kalinya hari ini ...

avataravatar
Next chapter