webnovel

Oh My Gosh

"Ma, Pelan-pelan aja dong please" Rengek Anna yang kini berjalan disamping Amma.

Mereka sedang berjalan dikoridor menuju kelasnya, dan sayangnya untuk menuju kelasnya, dia harus melewati gerombolan anak kelas IPS yang sudah terkenal seantero SMA Pelita Bangsa.

Siapa lagi kalau bukan June Maharta, ketua geng angkatan mereka yang berada dikelas XI IPS 5. Dan membuat Amma dan Anna mau tidak mau harus melewati gerombolan laki-laki yang duduk dibangku semen didepan kelas, dan ada juga yang duduk dibawah, saling berhadapan.

Mereka ada yang bermain game online bersama, ada juga yang bermain gitar dan ada yang teriak-teriak karna nonton voli dari anak kelas lain.

"Kenapa sih lo?" Tanya Amma, gadis berkacamata dengan rambut kuncir kudanya, dia sedikit heran melihat gadis cantik bernama Anna itu yang terlihat gugup.

Anna memegang lengan Amma erat-erat, lalu mendekatkan bibirnya ditelinga Amma, "Itu ada gerombolan cowok dikoridor kelas itu, lo nggak malu lewat sana? gue takut Ma" Bisik Anna.

Amma menaikan alisnya sambil menipiskan bibirnya, "Nggak, biasa aja gue. Ayo cepat jalan, gue mau nyontek Tugas Kimia Raras" Ujar Amma cuek, Amma gadis biasa yang tidak jelek dan tidak cantik itu sama sekali tak peduli dengan gerombolan anak badung IPS itu.

Walau jujur saja, Amma juga sedikit salting ketika para cowok itu membicarakanya dan menatapnya dengan pandanan mengolok-ngolok, Ya, dihina, Amma sudah berulang kali di hina oleh gerombolan itu, jadi Amma sudah cukup kebal.

Ketika cowok-cowok itu menghina Amma yang culun, dengan baju dan rok kedodoran, berkacamata, dan selalu berkuncir kuda membuatnya jadi bahan ledekan anak-anak itu.

Berbeda dengan Anna, ketika Amma dihina habis-habisan, Anna justru dipuji habis-habisan anak itu, jadi kenapa Anna harus segugup itu? Siapapun tidak akan menolak pesona Anna, si cewek cantik, berkulit putih, bibirnya tipis berwarna merah alami, rambutnya panjang, penampilanya juga tidak katrok seperti Amma, Anna justru selalu menggunakan baju yang pas ditubuhnya, dan memperlihatkan lekuk tubuhnya.

"Ma, suwer gue takut"

"Nggak usah Alay, jalan atau gue tinggal sendiri lo!" Peringat Amma yang tentu saja membuat Anna terpaksa mengikuti perintah Amma.

"Pembantu sama Majikan banget tuh"

"Anna cantik, dicari Bos June nih"

"Anna, disukain Yosa nih"

"Anna, mau jadi pacar gue nggak?"

"Pembantunya Anna nggak ngenakin pemandangan banget sih!"

"ck. Tuh cewek jelek larang lewat sini kek. nggak ngenakin aja lagi mandang wajah cantiknya Anna juga"

Hal itulah yang selalu didapatkan dua sahabat itu ketika melewati kelas Badboy, Amma dengan hinaan yang diterima, dan Anna dengan sejuta pujian yang didapatkan.

Amma kesal? Jelas, namun dia selalu memilih mengabaikanya meskipun dirinya sakit hati, lagipula dia terlalu banyak urusan jika harus mendengarkan ocehan mulut sampah mereka.

Anna malu? Salting? Jelas. Apalagi ketika mereka membahas tentang June, Badboy tampan pujaan hati Anna, cowok yang selalu diimajinasikan Anna, ketika bahkan Anna sedang berpacaran dengan cowok lain. Anna bersumpah jika dia ditembak June, dia akan langsung menerima, sekalipun June sudah punya pacar, dan Anna sudah punya pacar.

Karna sejak nonton Dear Nathan, entah kenapa cowok idamanya adalah badboy romantis yang bisa dijinakkan.

•••

"Amma"

"Hn?" Jawab Amma sambil menyalin tugas milik Raras.

"June kenapa ganteng banget sih" Gerutu Anna yang seketika membuat Amma berhenti menulis.

Amma melepas kacamatanya, lalu menatap tajam ke arah Anna, menatap jijik lebih tepatnya, "Ih Badboy mesum dan bodoh kaya mereka. Apa yang mesti disukain? Ih Jijik gue sumpah! Sok jagoan banget jadi orang, duit masih minta juga" Cibir Amma kesal.

Jika sudah mengingat June dan kawan-kawan, Darah tinggi Amma pasti langsung naik mengingat bagaimana sifat buruk mereka. Apalagi mereka itu terkenal mesum dan suka melecehkan perempuan. Apalagi yang terparah, Yosa teman June kemarin tertangkap sedang merekam cewek dikamar mandi.

Jijik nggak tuh? Udah Urakan, bodoh, mesum lagi. Namun sayangnya, setelah kejadian itu, Yosa tak dikeluarkan, dan hanya dipanggil orang tuanya, atau mungkin saja Yosa menyuap guru di SMA ini, mengingat Yosa kan juga orang berada.

Amma sampai heran, kenapa bisa-bisanya Anna tergila-gila dengan June. Bahkan Anna sudah tergila-gila dengan June sejak pertengahan kelas X, hanya heran saja kenapa gadis secantin Anna tidak mendapat perhatian dari June.

Anna tersenyum menatap wajah kesal sahabatnya itu, "Ma, jangan terlalu benci, nanti kalau suka, bahaya lo" Ledek Anna.

"Idih! Amit-amit jabang bayi, gue suka sama cowok dedemit kayak dia!" Cibir Amma yang langsung membuat bibir Anna mencebik.

"Mana ada Dedemit seganteng dia Ma? Ih bete gue ngomong sama lo"

"Biarinlah, siapa suruh lo bahas badboy kurangajar itu. Gue nggak sudi Ya!"

"Tapi gue Sudi Ma. Liat aja ntar, kalau udah pacaran, pasti bakal gue tobatin si June my Baby"

Amma yang mendengarkanya mencebik, "Idih, ada juga lo tuh yang terjerumus!"

Next chapter