2 02. Pendatang baru

Setelah selesai makan ramen aku langsung menuju kamarku untuk segera

tidur.tapi lagi lagi ada yang menggangguku karena sebuah pesan masuk.saat ku

lihat... Lagi lagi dia..

Entah apa yang merasuki dia,dia mengirim pesan yang sangat menjijikan

"selamat tidur Dahyun jodohku :)".setelah membaca pesan tersebut , aku

mematikan Hpku dan beranjak tidur.

.

.

Matahari sudah terbit dari ufuk timur. Cahaya cahaya mulai masuk dari jendela,akhirnya aku terbangun dari alam mimpi dan melihat jam.

"ternyata sudah jam 06.30 untung saja hari ini tidak ada jadwal di kampus jadi

aku bisa bersantai dirumah".

Aku langsung menuju kamar mandi untuk mandi.

Setelah selesai mandi aku langsung keluar kamar untuk menuju meja makan,

aku segera membuka lemari makanan dan ternyata ada sereal dan susu, terpaksa sudah aku hanya makan sereal dengan susu.

Untung saja tadi malam aku hanya mengecek kulkas yang kosong bukan lemari makanan, jika lemari makanan yang kubuka mungkin pagi ini aku tidak akan

sarapan.

Selesai sarapan aku segera melihat jam, dan jam baru menunjukan 07.10, jujur

saja aku bingung harus ngapain.

2 menit aku pakai waktuku untuk berfikir apa yang harus kukerjakan, seketika aku mengingat bahwa aku tidak punya bahan makanan sama sekali akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke mini market.

Aku segera beranjak ke kamar mengambil jaket juga masker untuk berjaga jaga

jika aku bertemu si Jun lagi.tapi lagi lagi niatku menuju mini market hancur

karena ada yang mengetok pintu apartementku.

Siapa pula yang mengganggu orang sepagi ini,semoga saja bukan si Jun sialan.

.

Aku pun segera membuka pintu apartementku dan aku terkejut karena yang sekarang di depan ku adalah kakaku Nayeon dan... seorang pria dengan paras yang bisa kubilang lumayan ganteng.

"Hallo hyun,aku datang" ucap Nayeon sambil mengenggam tangan pria tersebut.

"Oh kakak pulang, aku kira kakak gak bakal pulang sampai kapanpun"ucap ku sedikit kesal karena mereka datang di waktu yang bisa dibilang masih pagi.

"Kamu tidak menyuruhku masuk ? " ucap kakakku.

"Baiklah.. silahkan masuk" ucapku sambil mempersilahkan mereka masuk.

Aku dan mereka langsung duduk di sofa ruang tamu.aku sebenarnya hendak mengatakan sesuatu tapi ternyata kakakku mendahuluiku.

"ada yang ingin kubicarakan hyun.." dia berhenti sejenak dan melanjutkannya.

"Mulai hari ini aku tidak akan tinggal di sini lagi hyun" jujur saja aku cukup terkejut dengan perkataan kakakku.sebenarnya tidak masalah jika dia menginap

dirumah teman berhari hari, nanti juga dia akan pulang.dan sekarang seenaknya

dia meninggalkanku sendiri disini.

"Aku akan tinggal dengan tunanganku.." dia berhenti sejenak sambil menatap

pria disebelahnya.

"kakakmu akan tinggal dengan ku Dahyun, tenang saja kakakmu akan aman bersamaku" ucap pria tersebut

jika pria tersebut yang mengatakan, itu berarti dia tunangan unnieku dong..

"Sejak kapan kalian kenal ? " ucap ku menginterogasi

"4 bulan yang lalu...oiya namaku Jungkook" ucap pria bernama Jungkook itu.

Jika 4 bulan yang lalu berarti sebelum aku pindah ke apartement, unnie sudah menjalin hubungan dengannya, dan berarti unnie menyembunyikannya dariku .

"ka Nayeon udah membicarakan ini dengan papa ?" aku bertanya untuk

memastikan.

"kakak sudah bicara dengan papa dan mama, mereka berkata semua keputusan ada ditanganmu hyun, bolehkah aku tinggal dengannya ? " ucapnya sambil memohon, aku mencerna kalimatnya.

"Baiklah terserah kakak,jika itu yang terbaik buat kakak ,ya tidak apa apa"ucap

ku sedikit terpaksa.

"Terima kasih atas keputusanmu hyun, oiya dan satu lagi aku ingin meminta

izin dengamu" ucap pria tersebut

"HAA izin apa lagi " ucapku dalam hati

Seolah dia bisa membaca pikiran ku dia segera melanjutkan percakapannya.

"Aku mempunyai adik tiri bernama Eunwoo, dia tinggal sendiri dirumah,

biasanya kami berdua dirumah tapi karena orang tuaku setahun yang lalu sudah

tiada dan aku akan tinggal bersama unniemu di rumah baru jadi aku ingin

meminta izin kepadamu agar adikku tinggal bersamamu"

DENG.. apa apaan ini kenapa tiba tiba..

"Sebentar lagi dia akan sampai disini " ucapnya lagi

Aku berusaha mencari jawaban peolakan yang pas agar tidak menyakiti hati

mereka,tetapi usahaku sia sia karena anak bernama Eunwoo itu datang lebih cepat dari perkiraanku.

Tok...Tok..

Aku segera membuka pintu dan saat membuka pintu betapa terkejutnya aku karena mukanya tidak asing, aku segera mengingat ingat mukanya dan ternyata

dia anak kelas sebelah.

Aku pun segera mempersilahkannya masuk dan aku baru sadar bahwa dia sudah membawa koper.

Sepertinya aku harus menerimanya untuk tinggal disini karena dia sudah membawa koper mana mungkin aku menolaknya.

Dan jika dilihat lihat lagi hmm.. dia ganteng juga ternyata ... astaga tidak boleh oleng hyun, ucapku pada diri ku sendiri.

"jadi gimana hyun? " kakakku bertanya.

" baiklah tidak apa-apa " ucapku yang sebenarnya sangat terpaksa.

" baiklah Eunwoo, mulai hari ini kamu akan tinggal bersama Dahyun , semoga kamu bisa berteman baik dengannya atau mungkin lebih dari teman hehehe" ucap Jungkook sambil menggoda ku dan anak bernama Eunwoo itu.

"Terima kasih atas keputusan mu hyun semua barang ku sudah ada disana, aku sudah mengambil semua barang ku saat kamu dikampus.. aku pamit ya hyun, jaga diri baik baik" ucap kakak ku sambil menuju pintu keluar bersama Jungkook.

Mereka akhirnya pergi dari apartemen ku.

"em.. Kamu anak kelas sebelah kan? " tanyaku kepada Eunwoo.

" Iya" jawabnya singkat dan sangat padat.

Sepertinya dia anak yang dingin, aku harus melatih kesabaran ku untuk menghadapinya ternyata.

"Baiklah kamarmu yang itu, jika kamu membutuhkan ku kamar ku ada di sebelah kamarmu" ucapku

"Baiklah, Terima kasih" ucapnya sambil menuju kamarnya yang dulunya adalah kamar kakakku.

"Eunwoo tunggu," aku sedikit berteriak karena dia sudah di depan pintu kamarnya.

"Apa kamu sudah makan? "ucapku menanyakannya.

" hmm belum" ucapnya sambil masuk ke kamarnya.

Aku benar-benar sudah hilang kesabaran dengan sikapnya. Akhirnya aku segera meninggalkannya sendirian di apartemen, dan langsung bergegas menuju mini market.

Akhirnya aku sampai di mini market sebenarnya jaraknya lumayan dekat jadi tidak memakan waktu lama. Akhirnya aku langsung memilih apa saja yang harus kubeli dan sampai dikasir tiba tiba ada yang menepuk pundak ku dari belakang.

"Dahyun kan? "

DENG.. kenapa Jun bisa ada disini untung aja aku pakai masker semoga dia tidak mengenal ku.

"Hmm bukan, sepertinya anda salah orang" ucapku sambil mengubah suaraku.

"Aku tau itu kamu hyun" ucapnya sambil menurunkan masker ku sampai ke dagu.

DENG.. hancur sudah rencana ku batinku frustasi.

Aku pun segera memberikan uangku seharga belanjaan ku kepada kasir, tak lupa mengambil plastik belanjaan ku.

Dengan cepat aku berlari menuju apartementku dan lagi lagi entah apa yang merasukinya dia malah mengejar ku. Aku berlari sekuat tenaga sambil berkomat kamit gak jelas.

Sampai akhirnya aku sampai di belokan yang menuju apartemen, akhirnya aku mempercepat kecepatan lariku, aku langsung buru buru membuka pintunya dan membanting pintu apartementku untuk menutupnya.

Aku pun segera mengatur nafasku dan karena aku sangat capek, aku duduk sebentar di depan pintu.

Tanpa kusadari sejak tadi Eunwoo menatapku bingung. Dan berkata "Kamu kenapa hyun?".

"Enggak gak kenapa napa kok" ucap ku berbohong.

"Terus kenapa kamu kayak habis dikejar orang? "ucapnya menginterogasi. Jujur saja aku kaget karena dia melanjutkan percakapan.

" Eng-enggak kok aku cuma dikejar hantu tadi" ucapku berbohong dengan memberi alasan yang tidak masuk akal.

"Kamu lapar tidak? " aku bertanya sambil mengubah topik.

" aku akan memasakan sesuatu untuk mu jadi tunggu sebentar ya" ucapku

"boleh aku membantumu? " ucapnya

DENG.. ada apa dengan dirinya???

" aku bisa sendiri kok gak papa"

Akhirnya aku segera memasakan nasi goreng kimchi untuk ku juga untuknya.

Setelah matang aku segera memanggil Eunwoo. Tapi sebelum aku memanggil dia sudah menuju meja makan.

Kami menikmati makanan bersama. Keheningan terjadi sebentar sampai aku bertanya kepadanya.

"Gimana rasanya? Maaf kalau tidak enak ya" ucapku

"ini sangat enak hyun, masakanmu mengingatkan ku akan mendiang ibuku" ucapnya

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud-" sebelum aku melanjutkan perkataanku dia sudah memotong nya.

"Tidak apa apa, lagipula itu bukan salahmu" ucapnya sambil menatapku dan tersenyum.

Kenapa dia tiba tiba hangat. Kamu harus kuat hyun. Ini ujian, batinku.

.

.

.

Tbc

Halo .jangan lupa vote sama comment ya. Makasih :)

avataravatar
Next chapter