1 Prolog

Arlogia adalah nama sebuah dunia.

Dahulu kala di awal penciptaan dunia, Arlogia diciptakan oleh dua dewa besar dewa penciptaan Sonaal dan dewa kehidupan dan kematian Hifyun.

Sonaal menciptakan bumi matahari dan bulan, dengan tata letak yang berbeda dengan dunia yang lain, yang mana bumi lebih besar dari matahari dan bulan, bumi yang berbentuk lingkaran atau piringan raksasa yang hanya diam. Sedangkan matahari dan bulan berputar di atasnya, membentuk lintasan berbentuk lingkaran di atas bumi.

Kemudian Hifyun mengatur siklus kehidupan tiap mahluk hidup dan kematian mereka. Ialah yang menciptakan jiwa penduduk dunia Arlogia. Hifyun menghidupkan mereka, mengatur usia mereka dan saat mereka mati, jiwa mereka kembali berenkarnasi di Arlogia, Hifyunlah mengatur itu semua.

Pada masa awal era penciptaan, bumi Arlogia hanya di penuhi oleh ras-ras tak berakal, wujud mereka beragam dan mereka memangsa satu sama lain, mereka adalah apa yang akan disebut di masa depan sebagai, binatang sihir dan monster.

Sampai dewa dewi baru mulai lahir dari kosentrasi magis dari siklus yang telah diciptakan dua dewa besar. Dua dewa besar sengaja menciptakan dewa dewi dibawah mereka untuk membantu rencana besar mereka. Yakni menciptakan ras-ras berakal, manusia, peri, elf, demon, dwarf, dan beast, enam ras permulaan yang akan mendominasi dunia.

Dan dari para dewa dewi kecil itu terpilihlah yang paling bijaksana diantara mereka yang cocok untuk mengatur takdir dan kehidupan sosial ke enam ras. Ia pun diangkat sebagai dewa besar baru, dewi kebijaksanaan Asyilah.

Sejak saat itu tiga dewa besar Arlogia memulai debut mereka dalam membuat pengaturan baru untuk dunia yang akan di tempati oleh ke enam ras tersebut. Semua berjalan lancar sampai suatu hari.

Peperangan antar ras yang memisahkan satu benua besar di Arlogia menjadi beberapa benua dan beberapa pulau. Ke enam ras yang dulunya bersatu pun terpisah, mereka punya kerajaan masing-masing, dan memihak dewa-dewi yang berbeda-beda.

Sebagian dari mereka bermusuhan dan sebagiannya lagi tidak bermusuhan tapi tidak pula berteman, mereka berada pada situasi dimana hanya mementingkan kepentingan ras masing-masing. Besar kemungkinan perpecahan antar ras ini dipicu oleh permusuhan antar beberapa dewa-dewi kecil yang memihak masing-masing ras yang berbeda.

Melihat bahwa perpecahan ini tidak ada akhirnya dua dewa besar Sonaal dan Hifyun mulai menutup diri dan hanya fokus pada tugas mereka, menjaga penciptaan dan perkembangan dunia tidak melenceng ke arah yang mengancam dan menjaga siklus kehidupan dan kematian tetap pada jalurnya. Mereka mulai menjauhkan diri dan menyerah untuk memperbaiki perpecahan yang telah terjadi, dan mereka pun membuat pembatas antar diri mereka dengan keberadaan dewa dewi lain.

Hanya Asyilahlah yang masih bertahan, meski ke lima ras sudah meninggalkan dirinya, ia tetap memberikan pengarahannya dan bimbingannya kepada ras manusia. Ras-ras lainnya benar-benar sudah meninggalkan tiga dewa besar dan mereka punya dewanya masing-masing.

Seiring berjalannya waktu, ras-ras baru mulai muncul dari perkawinan silang antar ras yang berbeda. Bahkan ras yang tercipta dari hubungan antar monster dan ras berakal juga sudah tak jarang lag. Mereka adalah Dragonoid, vampir, half-elf, half-demon, mermaid dan masih banyak lagi.

Sampai pada akhirnya Arlogia di penuhi oleh ras yang beragam, dan dunia yang luas.

***

avataravatar
Next chapter