5 Bab 4 : New family

Adellard... dengan arti keberanian yang tinggi, itulah namaku saat ini. Aku rasa itu memang cocok, untuk orang sepertiku yang sangat berani mencoba bunuh diri untuk berenkarnasi. Pemberani memang sangat cocok sebagai julukanku...

Berdiri di depan cermin besar aku mendapatkan sosok anak kecil tampan dengan rambut hitam mengkilap dan manik mata biru yang indah. Ini sungguh bukan mimpi, dewa Armil itu, benar-benar memberikanku reinkarnasi. Aku sangat ingin mengatakannya dan memberitahukannya pada dunia "Akhirnya aku berhasil mendapatkan kehidupan keduaku!!!"

Tapi tidak mungkin aku meneriakkannya, jadi aku akan menahannya.

Nah, sebenarnya aku baru saja mendapatkan ingatan kehidupannku sebelumnya beberapa hari yang lalu. Saat aku mendapatkannya bukan berarti aku melupakan diriku sebagai Adellard anak keluarga Magstain. Aku mengingatnya, Apa yang selama ini terjadi padaku, sejak aku dilhirkan ke dunia ini.

Oh, itu termasuk... aku masih mengingat bagaimana rasanya ASI dan bentuk dari punya si Liliard itu. Hanya satu tahun, aku benar-benar mendapatkan kasih sayang mereka, setelah itu tidak lagi... aku seperti dianggap berbeda. Apalagi setelah adik perempuanku lahir.

Aku tidak bisa menyangkalnya, kurasa aku memang seperti itu dulu. Pengecut, pendiam, manja... itu memang sifatku dulu waktu kecil, sebelum orang tuaku meninggal karena kecelakaan. Nah, itu adalah tentang kehidupanku sebelumnya.

Sekarang adalah saatnya untuk memulai hidup baru. Aku tidak akan membenci mereka, Liliard dan Varlort, aku berterimakasih... karena telah melahirkanku ke dunia ini.

Lalu bagaimana aku bisa sampai disini, bagaimana ingatanku dan kepribadian lamaku kembali?

Ada banyak yang telah terjadi, dan dari sekian banyak yang paling ekstrem itu adalah kejadian setelah aku mengukur kekuatan sihirku di institusi sihir. Entah kenapa rasanya itu adalah yang paling tidak bisa aku lupakan, aku tidak akan membencinya dan aku tidak akan dendam dari itu semua tapi aku juga tidak akan berterimakasih apalagi menyenanginya, perasaan itu hanyalah aneh.

**

Tepat setelah kembali dari institusi sihir, aku mendapatkan amarah besar dari Liliard dan Varlort. Liliard adalah ibuku, dan Varlort adalah ayahku, karena sudah diputuskan bahwa aku bukan lagi anak mereka, maka aku bebas untuk hanya memanggil mereka dengan nama. Aku pikir itu baik-baik saja, bukan?

Malam itu, aku dipanggil ke ruangan kerja Varlort, dan mendapatkan Liliard juga berada disana. Perasaanku saat itu adalah takut dan rasa bersalah yang sangat besar. Varlort memulai dengan melemparkan sihir angin padaku, sehingga aku terbentur ke dinding dan mulai meneteskan air mata.

Setelah itu mereka mulai meneriakkan makian dan hinaan, padaku... anak mereka sendiri.

Beberapa kata-kata mereka yang masih kuingat.

"Dasar Bodoh keterlaluan!"

"Pengecut! Bodoh! Lemah!"

"#####!"

Dan beberapa makian yang lebih kotor lagi. Mengejutkan, mereka mengatakannya tepat di depan mataku. Saat aku mengingatnya aku berpikir, apa mereka berdua benar-benar normal? Mereka seperti tidak waras bagiku, untuk memaki anak kecil yang tidak tau apa-apa.

"Kau tidak cocok menyandang nama itu."

"Mahluk apa kau! bagaimana mungkin ada manusia yang tak memiliki sihir!?"

"Aku tidak percaya Aku sudah melahirakanmu."

"Binatang!"

Lalu mereka mulai meragukanku sebagai manusia, dan lagi binatang? Apa mereka sudah buta? Apakah memang seperti ini logika di dunia ini? Atau memang mereka saja yang tidak waras.

"Hahahah...."

Setelah melontarkan banyak kata kasar seperti itu mereka pun kelihatan lelah, dan mulai diam. Saat itu aku yang masih dengan kepribadian bocah, hanya menundukan kepalaku ke bawah karena merasa sangat takut dan tertekan. Aku sangat tidak berani untuk hanya melirik dagu mereka.

"Mulai sekarang kau akan diasingkan."

"Kau bukan lagi anak kami, kau bukan lagi bagian dari keluarga Magstain. Namun sebagai tanggung jawab terakhirku, kau akan kubiarkan untuk tinggal di vila keluarga Magstain di perbatasan timur. Hanya selama 5 tahun aku akan mengirimimu uang, setelah itu kau harus angkat kaki dari sana."

Memang hanya 5 tahun waktu yang ia berikan padaku itu waktu yang cukup panjang, dan aku rasa itu cukup. Disinilah aku juga merasa mereka berdua tidak terlalu buruk, hanya saja... mereka sangat menjunjung tinggi rasa kemuliaan sebagai bangsawan. Itulah yang sangat menyebalkan bagiku.

"A-aku mengerti."

Itu adalah jawabanku, dan aku mengatakannya suara gugup gemetar. Aku sungguh akan tertawa saat mengingat bagaimana sikap pengecutku beberapa hari yang lalu.

Keesokan harinya, aku keluar dari rumah Magstain dengan kereta kuda bersama tiga orang pelayan.

Mereka memberitahuku bahwa mereka mengajukan diri kepada Varlort untuk mengikutiku dan mengurus kebutuhanku. Varlort, juga sepertinya memang berniat untuk mencarikan pelayan untukku, jadi ajuan permintaan mereka sangat menringankan pekerjaannya.

Begitulah diputuskan berdasarkan keinginan mereka sendiri, mereka akan meninggalkan nama sebagai pelayan keluarga Magstain dan akan mengikutiku dalam pengasingan, selamanya.

**

"Tuan muda... sarapan anda sudah siap..."

Saat aku sedang berbaring di tempat tidur mengenang tentang beberapa hari yang lalu, suara penggilan wanita muda dari balik pintu kamarku pun mengejutkanku.

"Sebentar Nerhy... aku akan ke bawah sebentar lagi."

Dia adalah Nerhy salah satu pelayan yang mengikutiku, dia adalah wanita muda yang umurnya hanya berbeda 6 tahun denganku. Meskipun seorang pelayan ia adalah gadis cantik alami sejak kecilnya.

Sebenarnya tiga pelayan itu, Nerhy, Ernha, dan Moris adalah sebuah keluarga kecil yang telah secara aktif mengurusku sejak bayi. Jadi entah mengapa, aku merasakan ikatan batin terhadap mereka, dan kadang aku menganggap Ernha adalah ibuku.

Saat di rumah keluarga Magstain Ernha adalah seorang pelayan tukang masak, dan Moris adalah salah satu dari pengawal atau Penjaga rumah dan Nerhy anak mereka berdua adalah pelayan muda yang sering menghibur dan bermain denganku sejak aku bayi.

Aku rasa, aku sangat bersyukur. Meskipun hampir semua pelayan di rumah Magstain merendahkan dan tidak menyukaiku, aku senang ternyata diantara mereka masih ada yang menyayangiku.

"Aku akan ke bawah.."

Setelah selesai berganti dari baju tidurku dan membasuh wajahku, aku pun keluar dari kamar dan turun ke lantai 1 menuju ruang makan. Disana sudah ada Ernha dan Nerhy, yang sedang menyiapkan sarapanku. Saat aku sudah duduk di kursi, Nerhy mendekatiku sambil membawa piring kosong untuk sarapan, ia meletakannya di meja dan menatapku dengan tatapan yang kuat.

"Tuan muda, tolong beristirahatlah setelah ini karena tubuh anda belum pulih sepenuhnya."

"Baik..."

Ia sangat Overprotective untuk ukuran anak seusianya, aku tidak akan menyangkalnya karena ia sangat peduli padaku, rasanya seperti aku punya kakak perempuan.

Lalu tentang tubuhku, aku mendapatkan sedikit masalah diperjalanan ke mansion atau vila ini. Meskipun itu masalah, tapi itu adalah awal dari semuanya awal dari kebangkitanku.

Entah mengapa aku merasa ingin berterimakasih kepada bandit-bandit yang sudah menyerang kami.

**

Beberapa hari yang lalu, tepat setelah kami pergi dari rumah Magstain. Kami melakukan perjalanan menuju vila keluarga Magstain yang berada di tanah Folance, salah satu daerah perbatasan yang ada di Kerajaan Airylia yang tidak berbatasan dengan kerajaan lain.

Dari ibu kota ke Folance memakan waktu berhari-hari, itu yang dikatakan Nerhy padaku. Kupikir mungkin paling lama cuma seminggu, tapi ternyata itu memakan waktu sebulan.

25 hari perjalanan, tidak ada masalah, tapi masalah muncul di hari ke 26. Kelompok bandit dengan jumlah sekitar 10 orang menyerang kereta kami, dan membuat kami kewalahan.

Itu benar-benar sebuah kejutan bagi kami berempat, berlima dengan kusir kuda.

Cuma Moris yang pandai bertarung diantara kami, itupun ia hanya seorang penjaga bukan ksatria handal.

"Wahahah... kami dapat jarahan yang bagus kali ini."

Mereka mengatakan itu setelah melihatku dan Nerhy, mungkin saat itu aku tidak tau apa-apa, tidak paham situasi dan hanya dapat gemetar dipelukan Ernha. Tapi jika aku memikirkannya saat ini, mereka benar-benar bodoh karena telah dengan sembarang menyerang kereta bangsawan, apalagi anak penyihir terkuat di kerajaan.

Tapi jika berdasarkan kenyataan, aku sudah bukan bangsawan lagi.

Kami diseret keluar oleh bandit-bandit itu, dan Moris dikeroyok oleh mereka sampai terluka parah. Ernha yang berusaha melindungi Nerhy akhirnya terluka dan pisau menusuk perutnya.

Bagaimana denganku? Aku terpelanting ke sebatang pohon setelah dilempar oleh salah satu bandit. Kesalahan terburuk mereka adalah, membiarkanku melihat semuanya.

Moris terluka parah, Ernha sekarat dan Nerhy terikat kuat oleh tali, lalu si kusir... ia mati terbunuh.

Aku menyaksikan itu semua dan itu mengingatkanku pada ingatan terburukku dan emosi besarku.

Nah, itu benar-benar memicu ingatanku untuk kembali, karena situasi putus asa seperti ini sudah pernah kualami sebelumnya. Itu adalah saat dimana orang tuaku mati kecelakaan dan aku berada disana menyaksikan tragisnya kematian mereka.

Aku sebagai satu-satunya yang selamat merasa sangat putus asa dari kehilangan mereka, dengan sifatku yang manja dan pengecut aku sangat merasa terpukul dan beberapa kali aku menangis meminta mereka berdua kembali. Sudah jelas, tidak mungkin orang mati hidup kembali, sejak saat itulah aku berubah... aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi jadi aku harus mandiri. Aku pun menjadi seorang pendiam yang suka mngurung diri, hingga akhirnya aku bunuh diri hanya karena aku sudah tidak lagi punya tujuan hidup.

Ah... sungguh aku tidak ingin mengingatnya lagi, itu adalah masa lalu yang sangat kelam.

Itu kelam, karena itu aku tidak akan membiarkan kehidupan keduaku mengalami masa kelam seperti itu.

Jadi dengan emosiku yang membara dan keinginanku untuk menyelamatkan Moris, Ernha dan Nerhy, aku pun mengeluarkan kekuatanku tanpa kusadari.

Saat itu aku berdiri, secara tidak sadar aku menggunakan sihir dan dalam sekejap Moris dan Ernha kembali pulih, aku berjalan menuju bandit yang menindih Nerhy dan mengikatnya. Beberapa bandit pun mendekatiku.

JLDAR

Hanya dengan mengangakat tangan, sambaran petir dari langit membunuh semua bandit kecuali bandit yang menyakiti Nerhy. Dari perkiraan sekilas ia sepertinya adalah ketua dari kelompok bandit ini.

Lalu hanya dengan mengarahkan tanganku padaya, api pun membakar habis tubuhnya dan ia mati menjadi daging panggang manusia.

Kemudian, setelah itu aku tidak sadarkan diri... dan tertidur selama 3 hari.

**

Sekarang, aku benar-benar senang... ingatanku kembali dan akhirnya aku punya keluarga baru. Aku tidak akan kesepian seperti dulu lagi.

"Tuan muda kenapa anda melamun?, apakah makanannya kurang enak?"

"Eh... Ernha tidak.... tidak sama sekali, ini sangat enak... sangat enak..."

"Tu-tuan muda... ada apa kenapa anda menangis."

Aku tidak mengerti, kenapa tiba-tiba aku ingin menangis, ini hanya makanan benar bukan? Dan ini memang... sangat enak.

"Ini sangat enak sekali... Ernha, Terimakasih..."

Aku benar-benar menangis dan menitikkan banyak air mata sampai bercampur dengan makananku. Ernha mendekatiku dan ia pun memelukku.

"Tidak apa-apa... ini pasti sangat berat untukmu... menangislah..."

Tampaknya ia salah mengartikan maksudku. Tapi tidak apa-apa... kehangatan ini adalah apa yang aku inginkan.

**

.

.

avataravatar
Next chapter