webnovel

125.) Next Level

Love is beautiful pain, lagu dari Saki saat ini menjadi trending 1 youtube dan platform musik di Jepang, dengan penonton di youtube sampai 10 juta view sampai tanggal 2 Agustus (Terbit 1 Agustus jam 12 siang).

.

.

Pertandingan Kamomedai vs Karasuno

9 - 4, kemenangan untuk Karasuno.

.

Pruitt!

Bola di lempar Asahi, lari ke depan lalu melompat.

Boom!

Pukulan bola dengan sangat keras.

Blar!

Bola di terima Hoshiuimi

"Suwa" teriak Hoshiumi

Suwa si setter mendekat.

Bola di tosskan pada Hoshiumi

Kedua pemain depan sebagai pengecoh, namun aku tidak peduli, karena tugas ku membatasi gerakan Hoshiumi.

Hoshiumi lompat dari jarak 3 meter.

Aku juga ikut melompat menyesuaikan lompatan Hoshiumi.

Boom!

Spike 3 meter ia layangkan.

Blar!

Bola berhasil ku blok

Bless!

Bola masuk kembali ke lapangan musuh.

10 - 4

"Yoshaaaa!!!" teriak kami

"Time out!" minta Asisten pelatih musuh.

.

Kami ikut keluar dulu, kurasa mereka sudah akan ganti strategi soal Hoshiumi.

Di area kami.

"Haruka, tetap fokus pada Hoshiumi apapun yang terjadi, lepaskan yang tinggi pada mereka yang di depan, namun jikalau Hoshiumi tidak lompat segera bantu bloker yang lain" ucap Ukai sensei

"Oke" balas ku sambil minum, karena lelah juga berharapan dengan Hoshiumi yang suka lompat

.

"Hinata maaf kurasa set ini belum jadi kesempatanmu bermain" ucap Ukai sensei

"Tidak masalah sensei" balas Hinata(Sebenarnya ia sangat ingin bermain, namun karena keadaan yang belum bisa dan set pertama merupakan set yang sangat di pertaruhkan ia harus menerima di cadangkan dulu)

.

Peluit wasit kembali di bunyikan, kami segera masuk ke lapangan kembali.

.

Asahi masih servis.

"Arahkan ke pojok kanan" ucap ku dengan isyarat jari tangan

Tanaka meneruskan pesan ku.

Asahi mengangguk paham.

Pruitt!

Boom!

Bola keras mengarah ke kanan, tepat ke arah Hirugami.

Blar!

Bola terlalu cepat dan gagal di terima olehnya.

11 - 4

"Yosh!" ucap ku

.

"Hmmm maaf maaf" ucap Hirugami

"Don't mind" balas Nozawa

.

Asahi melakukan servis, bisa di terima libero, bola di operkan ke Hakuba, bola di pukul namun satu sentuhan.

Bola di terima Nishinoya, di operkan padaku.

"Maju" teriak ku sebelum menerima bola

Semuanya maju dan melompat dengan beda tempo.

Ku berikan umpan cepat pada yang di depan yaitu Ennoshita.

Boom!

Spike berhasil di pukul.

Blar!

Masih bisa di block

"Tunder sweep!" teriak Nishinoya yang sudah ada di belakang Ennoshita untuk menerima bola pantul

Bola melambung pada Tanaka.

"Tanaka!" teriak Ku, Asahi, Daichi, dan Ennoshita

Kembali kami melakukan serangan sikron.

.

Boom!

Bola ku pukul dengan keras walaupun toss tidak terlalu baik.

Blar!

Bola di terima libero, walaupun tanpa bloker.

"Tch susahnya" ucap ku dalam hati

.

Bola masih di hidup, namun pantulan jauh ke belakang dan masih di kejar Hoshiumi.

Boom!

Bola di pukul ke tengah menggunakan passing bawah.

Boom!

Bola di pukul dengan keras oleh Hakuba.

Bless!

Tanpa blok bola menyentuh lapangan kami.

.

11 - 5

"Sialan kenapa bisa seperti itu" pikir ku karena kurang reflek

"Maaf" teriak Nishinoya yang merasa gagal

"Don't mind" teriak ku kali ini

"Huh tetap semangat kita masih unggul" ucap Daichi dengan senyuman

.

Hakuba mundur untuk servis.

Pruitt!

Boom!

Jump serv keras mengarah pada Asahi.

Blar!

Bola gagal di terima

11 - 6

.

Servis lagi olehnya dan mengarah ke Asahi lagi, berhasil di terima namun bola menjauh ke belakang.

"Nishinoya!" teriak ku

"Oke"

Bola di pukul Nishinoya ke arah ku.

Ku lihat posisi bloker dan pemain belakang, karena aku sebagai setter harus menjadi tiang tim, bisa di sebut pengatur serangan.

Bles!

Boom!

Quick cepat dari Ennoshita berhasil mencetak poin tanpa adanya bloker.

"Yoshaaa!" teriak kami

12 - 6

.

"Astaga memang bukan nama semata serangan terbaik jatuh ke mereka" ucap pelatih Furokodani

.

"Dengan si nomor 27 di tim Karasuno, sungguh juara satu nasional bisa mereka raih dengan mudah" pikir pelatih Shuchi'in

.

"Kita buat strategi anti nomor 27?" pikir pelatih Inarizaki

.

"Terlalu menakutkan untuk setingkat pemain SMA" pikir Pelatih Itachiyama

.

"Yoshaaa itulah anak di didik ku!" teriak Ukai sensei

"Kalian luar biasa!" teriak Takeda sensei

.

Rotasi kembali, sekarang Daichi yang servis namun di gantikan oleh Yamaguchi.

"Yamaguchi nice serv!" ucap Suga menyemangati

"Ku coba" balas Yamaguchi

.

Pruitt!

Bola di pukul dengan baik.

Blar!

Bola membentur net, dab jatuh di lapangan musuh sangat dekat net, dan jauh dari libero.

13 - 6

"Yoshaaa!" teriak kami

"Nice Yamaguchi!" teriak kami

.

Servis ke dua bisa di tangani walaupun agak kesulitan.

Boom!

Spike keras dari Hirugami

Walaupun sudah kami blok, namun ia bisa memanfaatkan pendeknya tangan Ennoshita dan Tanaka.

Blar!!

"Save!" teriak Asahi yang berhasil menerima spike secara langsung.

.

Aku mendekat ke arah jatuhnya bola.

"Haruka!" teriak Tanaka

"Baiklah" balas ku

Bola ku tosskan pada Tanaka.

Boom!

Quick cepat dari Tanaka.

Walaupun ia di blok bola masih bisa menembus dan jatuh ke lapangan musuh.

14 - 6

"Yoshaaaa!!" teriak pemain cadangan kami

"Masuk bangke!" teriak Tanaka

.

Yamaguchi kembali servis dan berhasil masuk tanpa halangan dengan float serv nya.

"Yosh!" ucap Yamaguchi

15 - 6

.

"Sialan float servnya sangat membuat ku waspada" pikir Hakuba

.

"Yamaguchi nice serv!" ucap Daichi di luar lapangan untuk menyengati servis ke 4nya

Boom!

Bola di pukul dengan teknik float serv lagi.

Bola di terima baik dan langsung di eksekusi Hoshiumi dengan Quick 3 meter.

.

"Astaga 3 meter di quick" pikir ku

15 - 7

.

Permainan berlanjut tambah seru, apalagi saat Asahi di depan bersama dengan Tanaka.

Namun musuh tak melonggarkan pertahanan walaupun sudah pasti kalah di set ini.

.

15 - 8, servis Yamaguchi membentur net dan gagal masuk

15 - 9, servis dari Nozawa masuk

16 - 9, Aku melakukan fake

17 - 9, Pukulan Tanaka berhasil masuk lagi

17 - 10, Hoshiumi mencetak poin dengan spike tingginya

"Chibi sudah mulai berani ya" ucap ku padanya

.

17 - 11, Hoshiumi masuk lagi walaupun sudah ku blok, bola memantul keluar lapangan

17 - 12, Hakuba spike di atas blok

17 - 13, Hakuba melakukannya lagi

17 - 14, Hakuba lagi

17 - 15, Hirugami ganti dengan Quick menyusahkannya

Ukai sensei langsung minta time out.

Kami diberikan arahan untuk fokus dan jangan berpikir banyak.

.

18 - 15, Asahi mencetak poin dengan spike kerasnya.

18 - 16, Hoshiumi spike dengan quick yang menyusahkan.

18 - 17, Hoshiumi lagi walaupun sudah di blok.

Ennoshita di tarik keluar di gantikan Kageyama.

Kageyama menggantikan ku sebagai setter.

.

19 - 17, Spike keras ku membuat libero harus di tarik keluar karena bola menyentuh mukanya, sengaja ku arahkan ke sana, namun dengan trik agar wasit tidak curiga.

Tanpa libero utama, musuh langsung menurun mentalnya walaupun ada libero cadangan.

.

Hasilnya hingga menit ke 21 set berakhir dengan kemenangan kami 25 - 18.

"Eaaa si chibi kalah" ucap ku memprovokasi lagi

"Diam kamu bangsat!" balas Hoshiumi

"Kyaa Tanaka tolong aku, aku takut"

"Sini sini Haruka biar ku bantu" balas Tanaka

.

Set ke dua, tambah panas lagi, dengaj diriku yang bukan setter lagi, namun berubah menjadi ws banyak poin yang berhasil ku hasilkan.

"Tanaka!" teriak ku

"Oke" balas Tanaka yang menerima change ball

Boom!

Spike Asahi keras namun gagal karena musuh makin menjadi.

"Huh huh, don't mind" ucap ku

19 - 24, kami ketinggalan sebab libero utama sudah masuk lagi.

.

Pandangan set ke dua di tutup dengan kemenangan Kamomedai dengan skor 32 - 34.

.

"Kalian jangan terlalu tegang" ucap Ukai sensei

"Baik sensei" balas kami

"Haruka kamu maju sebagai Ace bisa kan?" tanya Ukai sensei

"Aku bisa" balas ku yakin karena aku sudah kesal saat ini

.

Dengan diriku jadi ace utama, bola toss akan diberikan padaku sebagai serangan utama.

Set ke 3 di mulai.

Aura ace ku keluar dengan tajam ketika aku akan memukul bola yang di berikan padaku.

Boom!

Boom!

"Shine!!!" teriak ku saat memukul bola entah itu Quick, hard spike, atau spike jenis lain

Dari 28 spike ku, 16 menjadi poin, sisanya ya di berikan oleh anggota lain, seperti Hinata dan lainnya.

Set dengan waktu 20 menit, dengan skor 25 - 16, membuat kami tim Karasuno berhasil mengkantongi tiket ke babak 8 besar atau perempat final.

"Yoshaaaa!!!" teriak kami bahagia

"Sialan anak babi itu" ucap Hoshiumi yang ditunjukkan kepada ku

"Hahaha ini match yang seru walaupun kita kalah" ucap Nozawa

.

Kami menyapa pendukung serta berterima kasih karena mereka kami punya mental untuk melawan musuh yang pendukungnya juga tak kalah banyak.

"Ryuu kun!!!" teriak Konaka bahagia karena kemenangan kami

"Cieee si botak" ucap kami

"Diam kalian!" balas Tanaka dengab teriakan

"Hinata kun" ucap Yachi pelan

Entahlah kita tidak mendengarnya.

.

Kami keluar area lapangan, lalu pergi ke papan pengumuman dulu karena kepo siapa yang menang sebelumnya.

"Wow lawan kita selanjutnya adalah Shichi'in" kata Raiki

"Kalian harus hati hati dengan mereka, rata rata tinggi pemainnya adalah 192 cm, dengan yang tertinggi adalah 206 cm" ucap Ukai sensei

"Libero berapa?" tanya Nishinoya

"180 cm" balas ku karena aku tau

"Gila sama seperti ku?" tanya Kageyama

"Mereka di juluki pemain raksasa, namun tenang saja kekurang pemain raksasa adalah gerakan kurang cepat, namun keunggulan lebih banyak yaitu bloker lebih tinggi, tangan lebih panjang, serta spike lebih tinggi, tinggal kita pintar pintar beradu mekanik soal teknik atau postur tubuh" ucap Ukai sensei

"Baik sensei" balas kami

.

Di penginapan.

Di teras depan.

"Jangan terlalu Khawatir Hinata aku tau kamu pendek, tapi ingatlah kita ini bermain bersama bukan individu" ucap ku pada Hinata yang kelihatan murung

"Aku terlihat murung bukan karena sesuatu seperti itu" balasnya

"Lalu apa?" tanya ku

"Bolehkah aku minta pendapat mu?" tanya Hinata

"Boleh saja, katakan saja" balas ku

"Menurut mu antara cinta dan mimpi mana yang lebih penting?" tanya Hinata

"Ya katakan dulu apa mimpi mu agar lebih mudah aku mengira ngira"

"Menjadi pemain voli profesional, aku ingin berlatih di luar negeri ketika lulus SMA nanti, aku ingin mengikuti jejak Takemoto san, sedangkan aku di sini ada Yachi chan" ucap Hinata

"Kamu masih fase pacaran bung, kejar mimpi mu bukan cinta mu, kecuali seperti diriku yang sudah berkeluarga yang punya mimpi namun mimpinya harus terbagi antara kedua orang, you know lah, Saki itu orangnya sebenarnya tidak ingin di tinggal, jadi aku dengan ringan tangan ya berusaha mengubah mimpi ku yang sebenarnya ingin jadi pemain voli profesional juga" balas ku

"Tapi apa tidak masalah melakukan hubungan jarak jauh?" tanya Hinata

"Hinata, hubungan pernikahan saja tidak menjamin bersama hingga tua, apalagi yang masih pacaran, mimpi lebih penting jika Yachi tak menerima ya sudah lepaskan masih ada wanita lain, bukannya aku menjelekan Yachi namun mimpi itu lebih penting karena itu tujuan hidupmu, manfaatkan waktu lajang mu sebelum waktunya setelah menikah" balas ku

"Kamu punya cara mempertahankan hubungan jarak jauh?"

"Tidak punya karena aku belum pernah sih, namun kepercayaan dan hati yang teguh adalah kuncinya kurasa" balas ku

"Hmm terima kasih atas sarannya"

"Tetap semangat mengejar mimpi dan cinta mu" balas ku sambil mengacak ngacak rambut gondrongnya

.

Yachi sebenarnya mendengar obrolan kami dari dalam, namun ia tetap diam dan menguping.

"Baka!" ucap Yachi pelan

Note : Yachi menerima pernyataan cinta Hinata sebab ia suka pribadinya yang ulet dan suka berusaha dalam voli, ia tak ingin menjadi penghalang mimpi Hinata.

.

"Kiyoko san siap siap menerima pernyataan cintaku!" teriak Nishinoya

"Jangan terlalu yakin bung, kita belum tentu menang" balas Ennoshita

"Jangan pesimis, optimis adalah jalan ninja ku!" balas Nishinoya

"Baik jika kamu menang, aku akan menerimanya" balas Kiyoko yang sedang duduk di sofa

"Ughhh, saat Kiyoko san mengatakan itu kenapa hatiku bergejolak ingin membunuh Nishinoya" ucap Tanaka

"Aku juga" balas Raiki dan lainnya

"Woy jangan jadi pisikopat, lagian apa apaan kalian ini, pacar adalah makhluk terindah yang di ciptakan untuk seorang insan" balas Nishinoya

"Bukan tolol seharusnya pasangan bukan pacar, pacar bisa jadi pasangan, namun pasangan belum tentu jadi pacar" balas Suga

"Tidak masalah kan hampir mirip" balas Nishinoya tak peduli

.

Jam 5 Sore, setelah lari sore.

"Haruka kun!" teriak Saki di telepon

"Apa?" balasku

"Kenapa kamu tidak memberitahu ku tentang Maika?" tanya Saki

"Siapa Maika?" tanya ku

"Anak yang kamu temukan" balas Saki

"Oh sudah ganti nama ya, namanya dulu Zero jadi aku tidak tau jika kamu panggil Maika" balas ku

"Berhenti dan katakan kenapa kamu tidak memberitaukan itu padaku?" tanya Saki

"Sudah kok, kan ku share di grup keluarga kita, keluarga Shinomiya maksudku"

"Eh masa? Apa yang ribut ribut tadi?" tanya Saki

"Iya, yang Hiyori dan kakek serta nenek ku debat tadi" balas ku

"Ish kenapa tidak kamu katakan langsung saja padaku" kata Saki

"Memangnya mau kamu adopsi?" tanya ku

"Ya tidak juga, tapi aku kan juga perlu tau" balas Saki

"Ya maaf mungkin aku lupa, tapi yang penting sudah tau kan?" balas ku

"Huuu"

"Kenapa huuu, aku salah?" tanya ku

"Salah sangat salah" balas Saki

"Hmm kamu ini aneh aneh saja, lain kali berkunjunglah ke rumah ayah ku, ajak ibu dan Rin chan juga"

"Aku tidak berani sampai sana jika berkendara"

"Ya sewa taksi saja, atau suruh Shindou" balas ku

"Baik baik, kapan kapan aku akan berkunjung, bagaimana kabar mu Haruka kun?"

"Aku baik, banyak wanita cantik di sini" balas ku

"Pisau dapur di belakang banyak loh" kata Saki

"Hehe bercanda bercanda, aku baik, ini mau mandi sore" balas ku

"Bolehkah aku melihat mu mandi" tanya Saki

"Hentai" balas ku

"Tidak tidak, aku sekarang juga sedang mandi sebenarnya, jadi mandi bersama namun di tempat terpisah" ucapnya

"Oh" balas ku lalu menutup telepon

"Maaf aku mandi bersama dengan teman teman ku di onsen jadi tidak boleh bawa ponsel kedalam" ketik ku lewat pesan

"Kenapa tidak mandi di penginapan saja?" tanya Saki

"Ukai sensei mengajaknya kesana jadi kami ikut"

"Hmm sayang sekali, padahal kamu bisa melihat oppai ku secara percuma loh" balas Saki menggodaku dengan emot menyesal

"Terima tawarannya Haruka kun!" teriak kedua peri

"Kalian ini mesum ya, itu hanya oppai" balas ku

"Tapi sayang loh, kesempatan jarang ada" balas peri baik

"Benar itu" kata peri jahat

"Tidak tidak, aku tak ingin coli besok aku ada match" balas ku

.

"Maaf sayang aku tidak berminat sekarang, mungkin setelah tanggal 5 oke oke saja, kamu tau bukan risiko yang di hasilkan saat keluar?" tanya ku

"Ya siapa yang menyuruh kamu bermain, aku hanya menawarkan untuk melihatnya saja"

"Kheeee kamu menawarkan secara tak langsung respon tubuh ku ingin bermain"

"Hahaha kasihan sayang ku, ya sudah mungkin lain waktu" kata Saki

"Nah oke lain waktu saja, sudah dulu ya ini sudah di tunggu sensei"

"Oke Haruka kun" balasnya dengan emot cium

.

Di onsen.

"Sialan pemandangan ini membuat ku iri!" teriak Nishinoya saat melihat junior ku yang bawah air

"Hey kamu jangan mengintip, kamu itu laki laki bangke!" teriak ku

"Hmm ini memang membuat laki laki iri" ucap Kinnoshita

"Kalian ini makhluk guy atau gimana, urusan alat kelamin di jadikan bahan pembicaraan" tegur Ukai sensei

"Hehe kami hanya memastikan saja sensei" balas Tanaka

.

Kami mengobrol bersama, sekaligus menghilangkan lelah, Takeda sensei tanya padaku soal universitas yang akan ku dirikan ku jawab saja semua pertanyaan yang ia tanyakan, toh itu bukan rahasia lagi.

.

Jam 6 kami selesai mandi dan kembali ke penginapan.

Kami langsung makan malam, dilanjutkan dengan pengaturan strategi untuk besok melakukan Akademi Shuchi'in, kami aktif berpendapat setelah melihat video video cara melawan pemain tinggi.

Mulai dari spike dua arah panjang, artinya kanan pojok dan kiri pojok agar blocker tidak menyatu di tengah.

Lalu quick dengan kombinasi sinkron seperti sebelumnya.

Teknik pukulan keras akan kami minimalisir kali ini, sebab kata Ukai Sensei pemain musuh rata rata bisa read block.

.

Jam 7 30 diskusi selesai, besok aku akan di fokuskan ke ws, Asahi ace, seperti tim inti tanpa Ennoshita pokoknya.

Di kamar sendirian, karena Kageyama dan Hinata masih di luar untuk mengobrol dengan yang lain.

Ku telepon ibuku, untuk tau kabar Maika chan.

"Malam ibu" ucap ku di video call

"Malam sayang" balas ibu yang sedang bermain dengan Maika bersama dengan kakek nenek ayah dan Hiyori

"Kakak!" teriak Maika

"Halo my sis terbaru bagaimana kabar mu" balas ku

"Aku baik, keluarga kakak sangat baik" balas Maika

"Bagaimana berkas adopsi Maika chan ibu?" tanya ku

"Sudah selesai dari tadi, setelah Maika datang ke sini urusan adopsi sudah di urus oleh Suki san, sekalian akta nama terbarunya" balas ibu

"Huh memang keluarga ku terbaik" pikir ku

"Ibu biar ku sambungkan dengan Saki ya, kurasa ia ingin melihat Maika juga"

"Boleh saja sayang, karena tadi lumayan repot ibu belum mengenalkan Maika chan pada Saki dan ibunya"

"Istrinya kak Haruka?" tanya Maika

"Benar sekali sayang" kata Ayah di sofa

.

Ku hubungkan dengan Saki, dimana dia masih mengenakan tank top, setelah terhubung langsung ia matikan.

"Seperti Hiyori chan ketika di rumah" kata Nenek

"Hehe tank top adalah pakaian ternyaman saat di rumah" balas Hiyori

.

"Kenapa kamu tidak bilang bahwa kamu sedang vc dengan keluarga mu!!" pesan dari Saki yang malu abis

"Ya kamu kenapa bisa bisa nya hanya pakai tank top" tanya ku

"Ya ini di rumah, biasanya kan juga begini"

"Segera ganti dan ajak ibumu dan Rin chan, sesi perkenalan keluarga baru ini" balas ku

"Oke oke"

.

Nenek dan kakek Saki pun di ikut kan, karena mereka juga ingin tau siapa itu Maika chan.

Kami mengobrol bersama bercanda bersama sesekali mengobrol soal pernikahan ku nanti, sebab hanya kurang dari 2 minggu.

.

Jam 8.30 tepat satu jam video call berakhir.

Ku kirim pesan pada Hana pengurus kakek dan nenek Saki.

"Selama satu bulan ini kamu betah atau tidak Hana san?" tanya ku dulu

"Aku betah Haruka kun, disini aku bahkan punya penghasilan tambahan dari kakek dan nenek" ucapnya

"Berapa?" tanya ku

"Ya 10 - 20 rb yen dalam seminggu ada" balasnya

"Oh lumayan juga ya katakan no rekening mu biar ku transfer gajimu pertama"

"Baik tunggu sebentar" Hana mengambil tabungannya untuk tau no rekeningnya.

Setelah di kirimkan, ku transfer uang sebanyak 250 rb yen.

"Haruka kun ini terlalu banyak seharusnya hanya 200 rb yen saja cukup" balasnya

"Tidak apa, itu bonus juga, sekolahkan anak mu juga di sana, jika tidak betah langsung katakan padaku jangan tiba tiba pergi"

"Aku dan anak ku sangat betah di sini, jadi kemungkinan kami akan tinggal lebih lama"

"Ya sudah jika kamu merasa begitu, nikmati waktu mu dan selamat malam"

"Selama malam Haruka kun"

.

.

Di restoran Wagnaria

Saat ini sedang ada masalah yaitu, salah satu makanan kemasukan kecoa, pelanggan tidak terima dan meminta ganti rugi.

Adachi maju di gardan terdepan karena tak mungkin ada serangga atau apapun setelah melewati pengecekan darinya.

Note : setiap masakan yang telah di buat akan di cek kepala koki, jika tidak Sayu maka Adachi.

"Tuan jika anda ingin pansos bukan di sini tempatnya, masakan kami selalu bebas serangga dan di jamin kebersihannya, jikalau memang benar itu adalah kesalahan kami, aku rela 1 kali gajiku untuk menebusnya, namun jika anda ketauan yang berbohong dan berarti menjelekan nama restoran ini maka siap siap di penjara dan ganti rugi" ucap Adachi dengan tegas

"Betul mungkin mereka hanya ingin menjelekan nama restoran ini!" teriak pelanggan lain

"Sudah usir saja, sudah makan sampai habis tidak mau bayar itu!"

"Mereka penipu tuntut saja!"

"Hey kami di sini yang di rugikan" teriak pelanggan tadi

"Baiklah serahkan ktp anda, besok pihak restoran akan mengajukan tuntutan siapa yang benar siapa yang salah" ucap Takanashi

"Tch tidak perlu seperti itu, ini kami bayar saja sesuai harganya" ucap pelanggan lain sok galak tapi panik

"Maaf uang bukan jadi masalah lagi di sini, hukum harus bertindak apalagi untuk orang seperti kalian!" teriak Adachi

"Tidak perlu seperti itu, kami salah mungkin kecoa ini terbang saat di antar jadi mari damai saja ini uangnya dan ini lebihnya" ucap pelanggan b

Note : ada 4 pelanggan.

Mereka kabur karena ketakutan, namun sayangnya Popura sudah menelepon anteknya manager, jadi mereka akhirnya kembali dan menyerahkan ktp untuk di proses pengadilan besok, lumayan dari pengadilan restoran bisa menuntut harga yang sesuai dengab citra yang mereka rusak, mungkin saja bisa 10 - 15 juta yen, karena Resto Wagnaria sudah di kenal di Sendai.

.

"Kagetnya diriku" ucap Akira

"Kenapa kaget Akira san?" tanya Izumi

"Ya bagimana tidak kaget, mereka itu pelanggan yang ku antarkan pesannya"

"Hahaha kamu tenang saja, soal kebersihan itu di jamin kepala koki, jadi soal urusan makanan dan di dalamnya itu tanggung jawab koki" balas Izumi

.

"Tak sabarnya diriku ingin gajian" ucap Chika

"Sama juga bruh!" teriak Toki

"Sabar gajian itu pasti adanya, yang penting kita kerja yang terbaik dulu" saran dari Yaeko san

"Yaeko san tolong terima bunga dariku" ucap Konou

"Maaf Konou kun, di dapur kita di larang membawa bunga" balas Yaeko

Pletak

"Sudah berapa kali ku bilang Konou!" Adachi memarahinya

"Inilah cinta men, buta di mata dan hati" balasnya

"Cari saja yang muda, aku hanya janda yang sudah tua dan jadi tante tante loh" ucap Yaeko

"Aku tetap menerimanya!" teriak Konou

"Eh" Yaeko kaget

.

Di Toko baju.

Semenjak bergabung dan mengiklankan produk di Amazon, penjualan produk Haruka Saki mengalami peningkatan signifikan, sebab area penjualan yang semakin luas, serta ada opsi lain jasa pengirimanan.

Tapi kendala muncul yaitu beredarnya produk kw yang meresahkan toko.

Akhirnya keluarlah iklan yang menunjukkan bagaimana cara menunjukkan keorian produk, salah satunya adalah dengan mengecek nomor seri dan perbandingan kualitas produk.

Tentunya produk 10 rb yen tidak mungkin kalah dengan produk 1000 yen, rupa boleh sama tapi kualitas seperti gedung bertingkat dengan gubuk.

Lagian jika ingin beli ori, datang ke toko atau pesan lewat website resmi. Tapi untuk mereka yang mau ikut trend dengan barang kw ya terserah.

.

Di depan rumah.

Para pekerja yang meratakan tanah sedang istirahat di bangunan semi permanen yang mereka buat, mereka pulang ke rumah, tenda hanya untuk istirahat sejenak.

Note : perataan tanah di mulai tanggal 2 Agustus, tanggal satu Agustus di gunakan untuk mengirimkan kendaraan berat konstruksi ke lokasi.

Dengan lokasi yang luas, puluhan kendaraan konstruksi di kerahkan dengan mencapai deadline.

Untuk makan, mereka cari sendiri sebab di kontrak kerja tidak menyebutkan aku harus memberikan mereka makan.

.

Next..

Next chapter