webnovel

14. MISI DAN TAZUNA

Sasuke, Naruto dan Sakura lulus dari ujian yang diadakan Kakashi. Kami akhirnya menjalankan berbagai misi tingkat rendah.

Naruto mengeluhkan untuk mendapatkan misi yang lebih tinggi. Pak tua yang tidak tahan dengan keluhan Naruto kemudian memberi kami misi tingkat C mengawal Tazuna kembali ke Kirigakure untuk membangun jembatan yang menghubungkan ke Konoha.

Setelah menerima berkas berkas kami dipertemukan dengan Tazuna. Seorang laki-laki tua berjenggot pendek dan berambut abu sedang duduk dan meminum anggur digelasnya. Kami semua keluar dan masuk ruangan dan bertemu dengan Tazuna.

"Apa yang dilakukan bocah bocah ini disini. Aku kira akan ditemani oleh orang orang yang cakap, tetapi ini hanyalah 3 bocah"

Naruto merasa marah karena diremehkan dan ingin memukul wajah Tazuna. Namun Naruto dihalangi oleh Kakashi dan Sakura yang memeganginya.

"Lepaskan guru Kakashi, Sakura. Biarkan aku memukul wajahnya" kata Naruto sambil meronta.

Aku dan Sasuke yang melihatnya hanya bisa terdiam dan menggelengkan kepala. Kemudian aku meminta Naruto untuk tenang.

"Tenanglah Naruto apa kau ingin menjelekkan tim 7 dan Konoha didepan warga desa lain". Kataku

Dia yang mendengarkanku menegurnya lalu merinding ketakutan.

Setelah itu kami semua berbicara tentang isi misi kami dan menentukan jadwal keberangkatan.

Keesokan harinya kami akan pergi ke desa Kirigakure.

Naruto, Sasuke, Sakura, dan Tazuna sedang menunggu di gerbang desa. Mereka semua kesal karena kedua instruktur mereka yang suka terlambat.

Setelah hampir setengah jam menunggu Kakashi datang dengan membaca buku.

"Hari yang cerah semua.... Beruntung kita masih bisa bertemu" kata kakashi menyapa.

Naruto dan sakura berteriak bersamaan. "Dari mana saja kau guru!!!" Kakashi mendengar itu tersenyum lalu beralasan.

"Maaf maaf, jembatan diarea timur roboh dan aku harus memutar untuk sampai disini".

"Area timur tidak ada jembatan!!!" Kata sakura yang pembuluh sampai keluar dari dahinya.

Kakashi mengabaikannya dan menyapa Sasuke dan Tazuna yang diam. Setelah menunggu lama Aku datang dengan shunshin jutsu dan berdiri di atas bangunan pos jaga.

"Kalian kenapa lama sekali, segera berangkat keburu sore" kataku tiba tiba.

Sakura yang dari tadi kesal angkat bicara. "Dari mana saja kau guru?!?!!!"

Aku yang sok bodoh kemudian menjawab. "Hmmm aku tadi bertemu dengan Hinata-chan yang sedang keseleo dan menolongnya terlebih dahulu dan membawanya ke Ichiraku"

Mereka semua yang ada disana berteriak bersamaan bahkan Kakashi dan Tazuna sekaligus.

"Pentingkan dulu misimu! dasar !!"

Aku hanya turun ke tanah dan tertawa melihat reaksi mereka. Setelah beberapa saat Kakashi mengajak untuk langsung pergi ke Tazuna dengan cepat sebelum hari mulai gelap.

Jarak Konoha dengan perbatasan Kirigakure sekitar 2 hari satu malam berjalan kaki.

Setelah berjalan jauh kami bertemu dengan bandit. Naruto geram dengan Sasuke yang selalu menyelamatkannya disaat saat berbahaya.

Kemudian perdebatan kecil timbul diantara Sasuke dan Naruto. Sakura yang melihat itu kesal dan mencoba melerai, tetapi tidak dihiraukan. Sakura sangat kesal dan memukul kepala naruto dan perdebatan itu selesai.

Hari berikutnya kami sampai di desa Tazuna. Kami sedang menyeberang sungai dengan perahu yang disiapkan oleh Tazuna sebelumnya. Aku kemudian mendekati Tazuna yang berada dibelakang Kakashi.

"Katakan yang sebenarnya terjadi tentang misi ini. Aku yakin ada yang tidak beres". Tanyaku.

Kemudian Tazuna menceritakan tentang Gato yang sedang mengejarnya.

Kakashi terkejut dan berkata. "Gato dari perusahaan GATO?, Salah satu orang terkaya di Kirigakure?!?. Ada urusan apa dia mengejarmu. Kenapa merahasiakan informasi ini dari kami?"

Tazuna mengatakan "Tanah ombak adalah negara yang sangat miskin sehingga kami tidak mampu untuk meminta pengajuan peringkat-A jadi itu sebabnya saya tidak menyebutkannya dalam misi karena mengapa ia mengejar saya adalah karena di tanah ombak setiap Hal ini tergantung pada lautan dan dia mengendalikan setiap pelabuhan di negara itu sehingga jika pembangunan jembatan ini selesai, bisnisnya mentransfer obat-obatan melalui laut di dalam tubuh wisatawan akan mengalami kejatuhan karena orang-orang akan dapat dengan aman melakukan perjalanan melalui itu dan lebih banyak lagi orang akan mau berinvestasi di negara kita. "

"Dan aku sangat ingin membuat jembatan ini. Jika sesuatu terjadi padaku, maka konstruksinya tidak akan berlanjut dan cucu dan putriku akan menjalani sisa hidup mereka dengan menyimpan dendam pada Konoha, oh tapi itu bukan kesalahanmu haha ​​... . "

Kakashi pertama-tama memandangi ketiga anak itu itu kemudian ke arahku. Aku tidak menunjukkan ekspresi apapun tetapi dia mengetahui kalau aku setuju, dia berkata, "Baiklah kami akan melindungimu sampai pembangunan jembatan selesai. Tetapi kamu harus menanggung tempat kami menginap dan menyediakan makanan ."

Tazuna tersenyum seolah berkata "Aku menang .."

Kami tiba di pantai dan melanjutkan perjalanan kami saat kami bergerak melalui hutan ke tujuan kami.

Setelah berjalan agak jauh Naruto masih menggerutu tentang bagaimana Sasuke mengalahkan para penjahat itu, jadi dia tiba-tiba bergegas ke depan dan melempar kunai secara acak sambil mengatakan, "Aku merasakan seseorang di sana." setelah mengatakan itu dia dihujani oleh Sakura yang mengatakan "Ya benar ... jangan melempar kunai dengan sembarangan kalau tidak, seseorang mungkin akan terluka karena kamu bodoh ....".

Tapi ketika mereka sedang berdebat,  seseorang sedang memperhatikan mereka sambil berpikir "Ini berbahaya, anak-anak ini tidak masalah tetapi 2 orang yang bersama mereka adalah individu yang sangat menakutkan, dia Kakashi si 'copy ninja' dan si 'monster merah Uchiha' aku tidak bisa melawan mereka berdua pada saat yang sama aku harus mundur dan merencanakan ulang dengan Haku".

.

.

.

.

.

______________________________________

__________&__________

Terimakasih telah mampir membaca.

Jika ada kesalahan penulisan atau apa tolong jangan sungkan untuk memberitahu saya di komentar.

Maaf jika kurang menarik ceritanya.

Beri saya saran atau kritik di komentar.

~seeyaa~

Next chapter