3 Disambut keributan

"Grim?" (Iruha)

Grim? Namanya sungguh aneh.. Kan? 

"Ya, Grim. Itu adalah namaku, mungkin ini terdengar aneh, tapi memang itulah namaku" (Grim)

Selain namanya yang aneh, orangnya juga aneh, dasar aneh.. *pfft* sial.. Aku mencoba untuk menahan tawaku.

"A.. Ahh.. Ti-tidak apa-apa, nama ketua osis tidak terlalu aneh menurutku.." (Iruha)

Aku kemudian melihat ke arah senior Rin berdiri dan menemukan wajahnya seperti sedang bersimpati padaku.

Eh... Kenapa, ada apa.. Kenapa senior Rin memasang wajah seperti itu?? Aku menjadi khawatir..

Ketua osis, Grim menepukkan tangannya untuk mengalihkan perhatian padanya.

"Nah.. Baiklah, karena kamu sudah memutuskan untuk kembali ke sekolah.." (Grim)

Dia melakukan kontak mata dengan senior Rin, dan mengisyarakat sesuatu padanya. Paham dengan hal itu, dia kemudian mengangguk dan segera keluar dari ruangan.

"Saya permisi dulu" (Rin)

"Iruha" (Grim)

"I-iya?!" (Iruha)

"Tidak perlu takut seperti itu, tenang saja.." (Grim)

"Ba-baiklah ketua osis" (Iruha)

Dia mengeluarkan nafas kecil dan mulai berjalan ke arahku, dalam hitungan mili detik dia sudah berdiri di depanku, aku terkejut dan merasa seperti ditelan oleh aura hitam pekat.

"Ke-ketua osis.. Kamu tidak apa-apa?" (Iruha)

"Huh? A.. Ahh, aku tidak apa-apa, ayo kita harus segera ke aula sekolah.." (Grim)

"Ba-baiklah.."

Ada apa dengannya?, tangannya gemetaran dan dia mengeluarkan banyak keringat.. Hmm?

"{Apa-apaan itu.. Anak ini, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu..} " (Grim)

Dia sepertinya menggumamkan beberapa kata, tapi aku tak dapat mendengarnya secara jelas..

Setelah berjalan beberapa menit akhirnya kami sampai di aula sekolah, atau bisa disebut auditorium.

Tempat itu sangat besar, mungkin bisa menampung sekitar 1000 atau bahkan 2000 orang?, ditambah dengan beberapa patung dan monumen besar yang mencolok.

"Wah.. Besar sekali!!" (Iruha)

"Acaranya akan segera dimulai" (Grim)

Disini banyak sekali murid sekolah ini, mereka sangat berisik, mungkin mereka sangat antusias dengan acara ini? Yah, kalau mereka se-antusias itu, mungkin acara ini akan menarik.

Aku dan Grim berada di balkon, sedangkan para murid berada di lantai 1 auditorium, yah mungkin bisa dibilang kalau aku berada di lantai 2.

"Hey, bukannya itu ketua osis?"

"Siapa itu disebelahnya?"

Yah.. Mereka menyadari kami kah? Dan untuk orang sepertiku berdiri di atas sini, mungkin agak terlalu mencurigakan kan? Habisnya aku adalah murid yang baru saja masuk lagi setelah absen 4 bulan.

Beberapa murid bertanya-tanya kenapa, dan bagaimana aku bisa bersama dengan ketua osis.

"Ahh.. Mereka sepertinya membicarakanku" (Iruha)

"Ah.. Tes, tes"

"Uhmm, mohon perhatiannya untuk semua murid"

Suara datang dari arah panggung auditorium, perhatian semua murid langsung tertuju padanya.

"Eh etto.. Sebelumnya, kami mohon maaf atas segala penundaan acara ini, tapi hari ini... Acara ini resmi dilaksanakan"

Serontak semua murid berteriak kegirangan. Hmm, yah.. Mungkin ini adalah hal hebat.. Kan? Para murid juga langsung memulai bualan mereka, tentang bagaimana mereka akan menjadi yang terhebat di sekolah. Yah, itu sudah biasa sih, sekolah sihir, karakter sampingan dengan kepercayaan diri yang tinggi, dan tokoh utama yang OP. Tapi dikasusku, masih belum diketahui.. Tapi, tentu saja aku punya firasat positif kalau aku memiliki skill langka yang mungkin akan menghebohkan sekolah, mungkin dunia? Hahaha, sudah.. Berhenti mengkhayalnya.

"Akhirnya, ini dimulai.."

"Aku sudah tidak sabar untuk menjadi bintang di sekolah ini"

"HAHAHAHA! Jangan kau bermimpi untuk menjadi bintang dengan kekuatan lemah seperti itu, hahaha!!"

Seseorang yang berseragam sama seperti Grim dan beberapa murid lainnya. Seragam putih, jubah selimut biru, desainnya seperti almamater?. Dia juga memakai topi, dan juga dia menarik perhatian semua orang.

"Apa katamu?! Kau belum pernah dihajar huh?! Akan kuberi kau pelajaran!!"

Murid yang diejek oleh si topi itu menentang dan menantangnya. Temannya berusaha untuk menghentikannya.

"Heh! Kau pikir orang aneh bertopi ini bisa mengalahkanku?!"

Si topi akhirnya melepaskan topinya dan semua murid langsung terkejut karenanya.

"Hah!! Itu kan.."

Huh? Siapa, siapa?!

"Zeta!!"

Zeta? Hmm, sudah pasti aku tidak mengenalnya.. Satu-satunya orang yang kukenal disini hanya Azfa, ngomong-ngomong kemana dia pergi ya? Yah, tidak perlu dipikirkan, dia kan cukup kuat untuk melindungi dirinya sendiri.

"Ketua osis.. Siapa dia?" (Iruha)

Karena penasaran dengan si to--Zeta, aku bertanya tentangnya kepada Grim.

"Zeta.. Dia adalah salah satu murid berbakat dan jenius disini, tapi sifatnya itu sangat buruk, dia sombong, arogan, dan egois.. Dia juga sering menindas beberapa murid lemah lainnya, aku sarankan kau jangan sampai berurusan dengannya" (Grim)

"Begitukah.. Kenapa kau tidak menghentikannya?" (Iruha)

"Aku sudah mencoba untuk menghentikannya saat kami bertanding dulu, tapi hasilnya seri.. Walaupun kekuatanku sedikit lebih tinggi darinya, dia mampu mengimbangiku dengan kontrol kemampuannya yang hebat.. Dia tidak akan berhenti menindas yang lemah sampai dia dikalahkan telak dalam pertandingan, itu adalah janji yang dia buat sesudah dia bertanding denganku 3 bulan yang lalu" (Grim)

"Begitukah... Kalau ketua osis saja sampai imbang dengannya, berarti tidak ada yang bisa mengalahkannya?" (Iruha)

"Tidak, kau salah" (Grim)

Hmm, salah ya.. Kalau begitu masih banyak orang kuat disini ya?! *hahhhh* sepertinya perjalananku menjadi yang terbaik akan panjang dan penuh rintangan.. *hiks*

"Kalau begitu, apakah ada seseorang yang lebih kuat darimu?" (Iruha)

"Tentu saja" (Grim)

"Disekolah ini, ada 4 orang murid yang bisa bertarung imbang ataupun menang melawannya.. Aku, dengan skill ruang dan waktuku. Lisa, si gadis jenius dengan kekuatannya yang indah sekaligus mengerikan, dia dijuluki "Gadis kupu-kupu", dan dua orang lainnya adalah-" (Grim)

*bukk*

"Arghhh!!"

Suara erangan kesakitan murid yang menantang si to--Zeta berdengung di tempat ini. Dia sudah tumbang tetapi si to-- Zeta masih menyiksanya. Apakah dia 'S'?

Sama seperti waktu di ruangan osis, dalam hitungan mili detik, Grim berpindah kesana dan langsung melancarkan tendangan memutar ke si topi, maksudku Zeta. Dia berhasil menghentikan Zeta, sejak kapan dia ada disana?!

"Sudah cukup, Zeta!" (Grim)

Si top-Zeta terjatuh karena tendangan Grim, Zeta bangkit dan mengeluarkan kemampuannya. Padahal itu terlihat seperti tendangan memutar biasa tapi dia bisa memukul mundur Zeta dan membuatnya jatuh. Yah mungkin karena sihir?

"Grim!! Beraninya kau!!" (Zeta)

Para murid inisiatif memberi ruang untuk agar mereka bisa bertarung.

"Wah, lihat! Ketua osis akan melawan Zeta lagi!!"

"Kesempatan emas ini!"

Para murid kelihatan rusuh sekali, beberapa dari mereka mengeluarkan smartphonenya untuk merekam pertandingannya.

"A.. Ah.. Ke-ketua osis, Zeta, tolong segera hentikan.. Kita masih berada di pembukaan acara"

Ah, si pembawa acara yang diabaikan, malang sekali nasibnya. Aku tahu perasaan ketika diabaikan, jadi aku harap mohon bersabarlah.

Zeta mengabaikan itu dan menerjang Grim, namun Grim hanya diam saja di tempatnya tidak ada tanda-tanda dia mengeluarkan kemampuannya. Ha!? Apa yang dia pikir yang sedang dilakukannya?! Hanya berdiri diam?!

Zeta mengayunkan lengannya, serangannya sepertinya mengenai Grim, itu menyebabkan ledakan di tengah auditorium.

"Ahh.. Kacau sudah acara ini"

Yah, aku tahu itu, sebagai pembawa acara yang diabaikan memang sakit, jadi sekali lagi aku mohon bersabarlah.

Kabut asap masih tebal di sekitar Zeta melakukan serangannya kepada Grim, tak lama kemudian asapnya mulai pudar dan terlihat 3 sosok bayangan.

"Tiga? Siapa itu diantara mereka berdua?" (Iruha)

Asapnya memudar dan menghilang sehingga sekarang terlihat jelas siapa saja 3 sosok bayangan tadi.

Itu adalah Grim, dia masih tetap berdiri di tempatnya, Zeta, tangannya yang digunakannya untuk menyerang Grim ditahan oleh seseorang.

"Hah? Siapa dia?" (Iruha)

avataravatar
Next chapter