webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.75 Pusat Informasi

Urusan soal punya uang sudah sedikit tertangani, uang ini bisa berguna untuk sementara saja. Setidaknya ketika aku menghitung kebutuhan di dunia ini makanan paling murah hanya 1 koin Bleu. Sedangkan yang paling mahal yang bisa kutemukan butuh uang sekitar 1 koin Fier. Katanya hanya orang yang kaya saja yang bisa memboroskan uangnya dengan makan di tempat itu. Standarnya memang beda.

"Kota yang unik sekali. Sekarang coba cari perpustakaan dulu. Tapi kenapa tadi aku tidak tanya Guineiru-san saja ya? Hah~ payah."

Akhirnya aku berputar-putar di kota ini hanya untuk mencari perpustakaan. Butuh waktu satu jam kurang lebih sampai akhirnya aku mendapati perpustakaan itu, bentuk tanda lambang yang ada di luar dekat pintunya pun buku, gedungnya besar. Sudah dipastikan ini adalah perpustakaan yang aku cari selama satu jam ini.

"Perpustakaan, aku datang."

Aku melangkahkan ke perpustakaan yang gedungnya memuat begitu banyak buku, anggap saja ada ribuan bahkan puluhan ribuan. Tentu saja, semuanya berguna, tidak ada yang salah dengan buku sebanyak ini. Yang salah adalah niat membacaku, itu disebabkan oleh Sin yang dulunya seorang kutu buku.

Ketika aku membuka pintu itu, aku bisa merasakan hawa yang berbeda dari tempat-tempat lain. Bau khas dari buku saja langsung memancing indera penciumanku. Walau aku hanya bisa membaca memori dari ingatan mereka bertiga, tetapi aku bisa merasakan bahwa bau buku ini sangatlah familiar.

"Selamat datang. Ah pendatang baru rupanya." tepat di samping kanan dari pintu masuk ada penjaga perpustakaan.

"Ah benar aku adalah pendatang baru. Boleh aku tau benar ini perpustakaan bukunya boleh dibaca semua?"

Aku takut kalau ada beberapa bagian dari perpustakaan ini punya bagian terlarang. Kalau aku sampai salah bertindak aku meragukan bahwa akan terjadi masalah yang tidak kuhendaki. Mungkin saja aku bisa berhati-hati dalam tidak melakukan hal terlarang sebanyak mungkin.

"Ada beberapa bagian yang memang diperlukan oleh seseorang yang punya status tinggi saja. Dari lantai satu sampai tiga semuanya terbuka untuk umum. Untuk lantai ke empat perlu kartu anggota yang berharga 5 koin Bleu, berlaku selamanya asalkan tidak hilang. Sedangkan untuk lantai terakhir perlu gelar sebagai bangsawan."

Uwaahh ternyata buku sebanyak ini pun tidak semuanya bisa dibaca. Sayang sekali aku bukan anggota atau seorang bangsawan. Mungkin aku untuk sekarang hanya perlu informasi yang lebih umum saja dulu. Aku tidak ingin membuang uang atau bahkan mencari gelar bangsawan.

"Baiklah, mungkin aku akan jadi anggota perpustakaan lain kali saja."

"Baiklah kalau begitu nona, mohon kartu identitasnya."

Ternyata masuk perpustakaan saja perlu kartu identitas. Ternyata ucapan penjaga gerbang tadi itu benar juga, aku berterima kasih sudah mendapat peringatannya.

"Nona Miyazouri benar? Silahkan masuk nona."

"Terima kasih."

Aku mengambil balik kartu identitasku setelah diserahkannya kepadaku dan menapaki langkah pertamaku di gedung yang sangat besar dan megah ini. Kalau dibandingkan dengan perpustakaan yang ada di dunia lain sesuai dengan memori Sin, ini jauh lebih besar dan elegan.

[Hei, hei, jangan disamakan dong. Tiap dunia punya kadar berapa banyak informasi tergantung kepentingan sebuah informasi di dunia itu sendiri.] ternyata Sin cukup kesal dengan pemikiranku, ahahaha.

'Maaf, maaf. Sudahlah biarkan aku mencari semua informasi yang aku butuhkan di sini.'

Kalau aku terlalu membuang banyak waktu aku takutnya nanti aku melupakan waktu dan tidak bisa mengatur apa saja yang harus kulakukan. Jadi sebaiknya aku tidak melakukan hal yang tidak harus kulakukan.

"Mari kita lihat, mulai dari lantai paling bawah dulu." aku berputar-putar di lantai dasar perpustakaan ini sambil mencari buku apa yang perlu kucari.

Satu jam penuh itu aku berhasil mengambil buku yang kuperlukan untuk memenuhi sebagian besar informasi yang aku perlukan. Buku-buku itu hanya berasal dari lantai satu dan dua, aku belum menyentuh lantai tiga karena itu tidak begitu penting.

Aku mengambil tempat yang nyaman untuk membaca buku. Sekedar informasi tidak penting saja buat orang lain, tetapi buatku penting, yaitu ketika kau membaca buku jangan sekali-sekali dalam keadaan ruangan yang gelap. Lebih baik kalau membaca di ruangan yang sinar mataharinya banyak masuk menerangi.

"Sekarang mari kita lihat berapa banyak buku yang sudah kuambil."

Walau aku berbicara, sebenarnya pada dasarnya aku sedang bergumam. Aku bosan tidak berbicara apa pun karena aku sudah 10 tahun tidak bersosialisasi dengan siapa pun. Sebenarnya aku sedikit canggung bertemu banyak sekali orang setelah sekian lama waktu berlalu. Jadi percakapan yang dari tadi aku lakukan sekalian melatih keberanian diriku berbicara kepada orang lain.

Kesampingkan soal itu untuk sementara, setelah menghitungnya aku menemukan ada kira-kira 30 buku. Untuk bisa membawa itu aku harus bolak-balik agar bukunya tidak jatuh. Buku sebanyak itu kalau ada di tanganku semua aku tidak akan bisa menyeimbangkan dan akhirnya nanti akan jatuh.

"Mulai dari buku yang paling umum dan keseluruhan dulu saja." aku mengambil buku yang lumayan tebal itu terlebih dahulu karena informasinya banyak dan berguna.

Buku yang berjudul Historica Memorie Kimino itu berisi tentang banyak hal yang terjadi di dunia Kimino dalam jangka waktu sebelum buku ini selesai dibuat. Tidak kusangka banyak kejadian yang direkam di buku ini, termasuk kejadian 20 tahun yang lalu. Berdasarkan buku ini kejadian yang menyebabkan hanya tersisa 20 persen penyihir saja disebut Ifalenn Surven.

Kejadian itu terjadi ketika tiba-tiba ada serangan dari luar dunia Kimino. Kejadian ini baru pertama kalinya terjadi dan banyak orang yang kekuatan sihirnya dicuri karena tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Sisa 20 persen itu hanyalah terdiri dari orang tua dan remaja atau anak-anak dalam presentase paling besar. Sebagian kecil lagi adalah orang dewasa.

"Kejam juga ya… sebenarnya kenapa tiba-tiba ada serangan dari dunia luar. Pasti ada hal yang mempelopori hal ini terjadi."

Sebagai orang yang memiliki pengetahuan berkali-kali lipat dari orang normal, aku punya cara berpikir yang lebih kompleks dan sulit dipahami oleh orang lain. Jadi aku terkadang menyimpan semua masalahku sendiri karena aku yakin aku pasti mampu menyelesaikannya.

"Kurasa banyak informasi lain yang berguna juga perlu kubaca. Cari informasi baru lagi saja deh."

Ada sebenarnya banyak informasi lain di buku pertama tadi, tetapi aku tidak terlalu butuh karena buat apa mempelajari seluruh masa lalu? Aku hanya mengambil semua yang kuperlukan saja. Akhirnya siang dan sore itu kulewati hanya di dalam perpustakaan saja. Ingat bahwa satu hari di dunia Kimino adalah 30 jam, jadi aku setidaknya ada di perpustakaan sekitar 6 atau 7 jam. Dalam jangka waktu segitu aku sudah berhasil menuntaskan semua buku yang kuambil.

Sudah kubilang aku itu terbawa dengan sifat mereka bertiga, bahkan sifat kutu bukunya Sin juga mempengaruhiku. Sampai-sampai aku tadi siang tidak makan sama sekali, benar-benar tidak ada jedanya. Kalau sudah tenggelam dalam buku semua gangguan lain akan lenyap, hal itu hanya bekerja untuk para kutu buku.

"Sekarang sudah sore hari, aku juga masih perlu mencari penginapan karena aku tidak mungkin kembali ke rumahku yang ada di Heiyu, di pohon Kinsei itu."

Setelah duduk di tempat yang sama beberapa jam tidak mungkin tidak ada yang capek. Apa lagi dalam keadaan duduk itu seluruh tubuh tetap bekerja. Tetapi kalau ada yang mau bilang bagian tubuh mana yang paling merasa lelah, jawabannya ada dua, otak dan mata.

Aku menarik nafas panjang menghirup udara di luar perpustakaan ini. Memang terasa bedanya di dalam dan di luar perpustakaan. Oh ya aku lupa mengatakan bahwa orang di dunia ini bahkan membaca buku satu atau dua buah saja perlu waktu lama. Jadi penjaga perpustakaan itu cukup terkejut aku bisa menghabiskan 30 buku dalam waktu 7 jam kurang.

"Cari makan dan penginapan dulu deh. Urusan lain nanti mengikuti saja."

Makanan yang dijual lumayan bervariasi, semuanya dijual di bawah blok-blok yang sudah dibuat. Aku tadi sudah melihat blok-blok seperti ini sewaktu mencari Guild dan perpustakaan, jadi tidak perlu waktu lama untuk mencarinya. Untuk malam ini aku membeli beberapa potong daging asap dengan nasi bakar yang dipadatkan.

Mungkin untuk penginapan di sini banyak juga, kurasa untuk menghemat uang aku mencari tempat yang kelihatannya menjual kamar dengan harga rendah. Kira-kira ada 20 menit lebih sampai aku akhirnya mendapati tempat penginapan yang cocok dengan kriteriaku.

"Permisi." aku mengetuk pintu sebelum aku membukanya dan masuk ke dalam bangunan itu.

"Ah selamat datang." seorang perempuan muda datang menyambutku.

Orang itu menggunakan pakaian yang tidak pernah aku lihat, namun lagi-lagi itu ada di memori mereka bertiga, di memori Lucifer dan Sin. Pakaian yang sering disebut dengan pakaian maid itu sedikit menarik perhatianku.

"Selamat malam, ini benar kan tempat penginapan?" aku bertanya seolah ragu karena aku melihat tempat ini sangat ramai dengan orang yang sedang makan dan minum.

"Benar kok nona. Mari ikuti saya." pelayan yang sedang membawa nampan itu mengarahkanku ke sebuah konter yang pelayannya pun juga seorang perempuan.

Kurasa aku akan dilayani soal penginapan oleh orang yang dibalik meja konter ini. Biar kutebak, harganya ada diangka 2 koin Bleu, untuk makan pagi ada diharga 1 koin Bleu.

"Selamat datang nona di Blious Anth Bier." pelayan konter yang begitu ramah aku pikir.

"Aku ingin menginap untuk beberapa malam, berapa harga kamar satu hari?" hal yang paling kubenci adalah bertele-tele.

"Sebelumnya boleh kutanya apa nona seorang diri saja menginap?"

Oh ya mungkin mereka juga mempertimbangkan kapasitas kamar. Jawaban yang kuberikan tentu adalah hal yang pasti, seorang diri. Ngomong-ngomong aku lupa bahwa ke empat monster yang kubawa yang sudah mengecilkan diri pun juga menghilangkan diri. Akan jadi berbahaya kalau sampai ketahuan ada monster yang masuk ke dalam kota.

"Tentu saja, hanya seorang diri."

"Baiklah, tergantung berapa hari nona akan menginap. Di sini harga kamar standar ada diharga 2 koin Bleu, akan jadi 3 jika ditambah dengan makan di pagi hari."

Sudah aku duga kan? Benar seperti yang aku pikirkan, 100 persen, tidak ada yang meleset.

"Baiklah, tolong kamar dan makan pagi untuk 3 hari."

"Akan kami proses dengan segera, harganya 9 koin Bleu harusnya, tetapi kupotong jadi 8 koin Bleu jika anda punya kartu anggota Guild."

"Aku memilikinya. Ini, kartu identitas dan kartu anggota."

Aku menyerahkan kedua kartu itu dan langsung diproseskan kamar saat itu juga. Malam yang indah aku pikirkan saat sedang menunggu. Hari yang cerah pasti besok.