webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.291 Bangun!!

Kesadaranku sekali lagi terlempar ke alam bawah sadarku. Tidak, tidak, tidak, aku masih belum boleh pingsan, aku tidak boleh!! Pertarungan itu belum selesai, bahkan sekarang muncul lawan yang lebih kuat lagi dari bayanganku.

Kujamin percepatan ini disebabkan oleh dewa komplotan Kuroshin. Kalau ingin kutebak, kemungkinan besar itu adalah dewa Iblis. Iblis di sini adalah bentuk dari segala kejahatan yang ada, kujamin dewa ini berada di sisi Kuroshin.

Oh ya, kalau ada yang bertanya kenapa aku bisa memikirkan dewa seperti itu, karena pada dasarnya dewa yang ada di kayangan itu jumlahnya sesuai dengan setidaknya apa yang tercipta di dunia mana pun. Contoh dewa mana pun ada, mana untuk sihir lho ya, bukan mana, di mana.

"Katanya kau tidak ingin berada di sini. Namun akhirnya kau masuk juga."

"Tidak, aku harus keluar lagi. Aku harus tersadar lagi! Pertarungan yang itu belum selesai. Walau monster yang satu itu tidak menyerangku, belum tentu dia menahan diri tidak melawan yang lain."

Dia menahan diri karena aku unik. Aku pingsan, dia tidak punya alasan untuk tidak menyerangku atau yang lainnya. Ingin kukatakan entah, tetapi bagaimana pun juga ini adalah pertarunganku, aku sudah mengatakannya sejak tadi.

Bangun!! Bangun!! Aku tidak boleh pingsan, aku harus kembali!! Kalau aku terdiam di sini, aku akan menyesal saat aku bangkit kembali ke tubuhku. Namun bagaimana caranya rohku kembali ke tubuhku!? Arghh, ini semua memusingkan.

"Tunggu sebentar Sin. Walau kau kembali pun, mentalmu sudah jatuh terlalu dalam dan kemungkinan besar kau tidak bisa mengontrol tubuhmu bahkan untuk membuka matamu."

"Namun bagaimana bisa aku berdiam diri saat bahaya mengancam di luar kepada semua orang di situ dan sekitarnya. Aku tidak boleh membiarkan monster sekuat itu di Heresia."

Kalau dulu di Kimino aku pernah melawan monster tingkat 10 atau kesulitan LR yang menghasilkan begitu banyak uang senilai puluhan miliaran Vousx, yang sekarang tidak sebanding. Boleh kukatakan yang barusan berhadapan denganku itu dua kali lipatnya monster kesulitan LR itu, bahkan lebih karena kekuatan penuhnya belum kulihat.

Benar-benar aku tidak bisa tinggal di sini dengan membiarkan kehancuran terjadi begitu saja. Sebuah 'calamity' ini harus kuhentikan apa pun caranya. Namun kalau pun aku membunuh monster bernama K-Onuo itu, rencana pemimpin mereka tidak akan berhenti.

Seperti apa kekuatan pemimpin mereka yang sekarang sudah berevolusi 16 kali? Dia mengatakan 750 monster kelas evolusi 4? Tidak, kurasa seharusnya lebih dari itu. Pemimpin yang satu ini benar-benar berita gawat.

"Memang benar kata istrimu Sin, betapa konyolnya dirimu dan bersikukuh dengan pendirianmu yang salah itu."

"Apanya yang salah dari diriku? Kalau aku diam saja, malah itu semakin buruk!!"

Debat ini hanya akan membuang waktuku lebih lama lagi. Biarkan aku cari sendiri cara kembali ke tubuhku apa pun yang kubisa. Namun aku benar-benar tidak memiliki petunjuk untuk bisa mencari tahu cara untuk kembali.

Dalam artiannya, kembali itu disebut 'return' atau 'back' dalam bahasa Inggris. Namun kembali yang kumaksud itu adalah 'wake up' atau yang lebih tepat disebut bangun. Untuk bisa kembali ke tubuhku, aku perlu bangun terlebih dahulu dari alam bawah sadar ini.

Sebenarnya kalau perbedaan waktunya bisa kutangani, aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk bisa merancang rencana. Namun bukannya berjalan tiga kali lebih lambat, di sini belaku tiga kali lebih cepat dari di sunia luar.

"Tolonglah Sin, diamlah dan berpikir dengan jernih untuk sesaat. Kau harus mengembalikan kesehatan mentalmu ke semula juga. Eriene, tolong bantu Sin."

"Tentu, aku akan membantu menyembuhkan mentalmu Sin."

Ughhh, mentalku ya? Benar sih, saat ini mentalku terlalu dangkal bahkan aku bisa melihat dasarnya. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, ingat bahwa lenganku terpotong tadi? Sekarang ingat soal kebenaran yang diucapkan K-Onou tentang monster-monster yang ada.

Entah dia berbohong atau tidak, memanipulasi diriku atau tidak, tetapi itu tetap menjadi pertimbanganku sejak tidak ada nada bergetar saat dia berbicara. Aku sering memperhatikan bahwa saat orang berbicara, maka suaranya akan mulus di saat biasa, dan bergetar di saat bohong. Tidak perlu mesin apa pun, pengalaman saja cukup.

"Kenapa kau begitu terburu-buru walaupun kau tahu kau tidak bisa melakukan apa pun? Ah maksudku kenapa kau tidak mengandalkan kami saja. Ingat, kami bisa muncul tahu?"

"Soal itu pun aku mengetahuinya kok. Namun menggunakan kalian hanya memberikan dampak buruk juga seperti rumor dari mana kalian muncul tiba-tiba. Bukannya menolak bantuan kalian atau sombong, tetapi begitulah faktanya."

Kemunculan AlterEgoku hanya akan menciptakan keributan tambahan entah untuk sekarang atau bahkan nanti. Itu kenapa aku harap aku tidak perlu mengatasi semua itu dan bisa berlaku normal saja.

Buat ketenaran yang kubuat sendiri saja, aku sudah mengalami kesulitan. Di masa depan, kalau mereka muncul, kurasa aku harus mengandalkan cara rahasiaku, kabur. Hahaha, bagaimana pun masalahnya, kabur solusinya. Bukan kabur dari pertarungan lho tapi.

"Kami paham kok Sin, hanya saja kami juga paham bahwa pertarungan ini bukan lagi yang kau bisa tangani sendiri. Jangan egois, itu kata istrimu ingat?"

"Hah~ kata seorang yang sudah pernah jadi istri juga. Ya sudahlah, aku dengarkan saja perkataan kalian. Pinjamkanlah kekuatan kalian untukku."

"Dengan senang hati."

Kemunculan AlterEgo atau orang mengetahuinya sebagai kepribadian lain itu jarang kumanfaatkan sebenarnya. Keberadaan satu dari mereka saja sudah memberikan banyak perubahan, contohnya diriku ini. Kalau semuanya muncul? Pikir sendiri coba.

Selama ini aku menahan diri juga untuk kebaikan semua orang, begini-begini pun aku egois pun masih peduli dengan orang lain ya? Contohnya aku peduli dengan Kiera, Feliha, dan teman-temanku. Mereka sudah kuanggap sebagai sambungan diriku yang hidup.

Begitulah arti mereka dalam hidupku, benar-benar tidak bisa tergantikan, tidak seperti tangan prostetik barusan itu. Kalau pun bisa digantikan, tidak akan sepenuhnya sama lagi arti keberadaan sambungan tubuhku itu dengan yang lain.

"Namun sekarang caranya aku kembali ke tubuhku bagaimana? Setahuku entah aku bangun karena terpaksa atau karena tidur di kasur yang ada di sini."

"Kalau tidur di kasur, waktu yang terlewati akan lebih lama lagi. Belum ada 10 menit sejak kau pingsan, jadi kami paksa kesadaranmu keluar dan nanti kami akan susul."

"Bisa ya? Baiklah, aku akan berserah pada kalian."

Sekejap saja aku bisa merasakan kesadaranku mulai terdorong dengan cepat menuju ke permukaan seolah-olah dari dasar lautan. Perasaan tekanan yang berbeda itu membuatku terbatuk-batuk saat kembali sadar dalam tubuhku.

Pandanganku masih buram, nafasku berantakan, detak jantungku terlalu cepat berdegup, kepalaku pusing tujuh keliling, rasanya ingin mual. Sekarang aku paham kenapa staminaku tidak boleh habis, semua ini terjadi padaku di saat yang bersamaan.

"Sin!! Akhirnya kau bangun juga… syukurlah kau tidak pingsan lama bahkan seperti sebelumnya sampai seminggu lebih."

"Berapa… berapa lama… aku pingsan?"

"Uhhh, delapan menit?"

Masih baru delapan menit? Baguslah kalau masih baru sebegitu lamanya. Keadaan seharusnya tidak terlalu buruk walau bisa dibilang delapan menit itu berharga, sangat berharga. Konsentrasiku masih belum bisa kukembalikan ke semula, masih terlalu berantakan.

Namun perlahan-lahan kesadaranku dan kontrolku kembali ke titik normal membuatku mampu bangkit lagi. Kalau begini caranya, aku tidak mampu bertarung bahkan berbicara. IAI, tolong buatkan serum yang datanya kusimpan di folder NPD-023.

"Perintah segera dilakukan. Mohon menunggu waktu sekitar empat menit tuan."

"Terlalu lama… tiga… tiga menit waktumu…."

"Diusahakan."

Folder NPD-023 berisi obat rangsangan saraf untuk meningkatkan kinerjanya dengan lebih lagi. Pada dasarnya sifatnya sama seperti doping, tetapi efek samping membuat ketagihan sudah kuperbaiki, tentu dengan teknologi yang lebih maju.

Sebenarnya di dalam banyak folder yang tersimpan dalam komputer utamaku, semua rencanaku tersimpan rapi agar di masa depan mudah digunakan dan dicari. Bisa dibilang ini adalah rancanganku supaya perusahaanku Guirusia.co tidak pernah berhenti berkembang.

"Sin!! Apa yang kau lakukan!? Kenapa IAI mengkonfirmasi sesuatu!? Perintah apa yang kau berikan lagi!? Kau saja barusan sadar dari pingsanmu!"

"Tenang saja… Shin… semuanya… baik… baik saja…."

Tenggorokanku kering, nafasku tersendat tidak teratur, seluruh otokku mengejang, tulangku linu-linu, bahkan tubuhku kaku dan mengharuskanku bersandar pada sesuatu untuk bisa tetap berdiri. Sejauh ini, hanya inilah hal terbodoh dan terkonyol yang aku lakukan.

Paksa, paksa, paksa!! Aku harus bangkit melawan semua tekanan ini. Dingin, panas, dingin, panas. Tubuhku seolah terdekap oleh lautan dan lava membuat bukan hanya batinku, tetapi fisikku tersiksa dengan amat sakitnya. Sejauh ini, belum pernah aku tersiksa sampai sejauh ini.

Kupastikan, aku tidak pernah terlukai, pernah pun tidak akan sampai sebegini merasakan rasa sakitnya. Pertama, mati karena hukuman, dilanjutkan mati karena sudah tua dan tekanan mental, terakhir mati karena menguras tenaga sampai habis.

Kujamin, kalau aku tadi melakukan hal yang sama seperti dulu Kioku lakukan saat melawan Lord V, aku pun dijamin akan meninggal. Itu RIP untukku, ah tidak RIP deh jadinya, kan aku matinya juga tidak dalam keadaan peace, 'that's not Rest In Peace'.

"Tuan, serumnya sudah datang. Langsung diinjeksi?"

"Lakukan…."

Serum yang ini, yang berada di folder NPD-023, kusebut dengan nama 'Seeroum DaFoa'. Tentu, sekali lagi semua yang masih di dalam folder yang artian masih prototipe ini belum teruji bahkan ke kelinci percobaan mana pun. Semua itu masih berdasarkan teori yang kususun saja.

Pepatah mengatakan, 'desperate times, desperate measures' yang sebenarnya artinya itu adalah di saat terdesak, maka semua pun jadi. Pada dasarnya pepatah ini membenarkan apa pun kalau keadaannya sudah terpaksa. Dengan kata lain lagi, apa boleh buat?

Monster kelas evolusi sembilan sudah setara dengan ukuran di atas 5 meter. Dan jujur, aku akan memprediksi kemunculan monster super yang berukuran bahkan berkali-kali lipat di atas itu. Kuyakini hal ini memungkinkan sejak setahuku portal yang semakin berisi banyak monster kelas evolusi tinggi, akan semakin membesar sendirinya.

Ini masih prediksiku semata, tetapi kuyakini 60 persen lebih prediksi akan tepat sasaran. Kalau memang benar tidak bisa diselesaikan dengan metode damai, maka peperangan besar akan segera terjadi dalam waktu beberapa tahun saja.

Sebenarnya buat seorang yang bahkan bisa memahami segala yang fantastis atau yang realistis, ini masih bisa dibilang di luar, luarnya akal manusia. Jika tidak ditanggulangi dari sekarang, maka Heresia pun akan tamat riwayatnya alias kiamat sama seperti Terra.

"Uggahh… mhnn… yeah… blood rushes in my head and every inches of my body."

Detakan jantungku walau kecepatannya masih sama, tetapi aku bisa merasakan bahwa darahku mengalir dengan cepat memberikan energi kepadaku kembali. Oksigen dalam tubuhku membangkitkan segala kinerja bagian tubuhku serta membangkitkanku kembali.

Sudah kuduga, segala prototipe yang bahkan dinilai belum selesai kubuat pun akan punya efek yang mengerikan dan tinggi dampaknya. Kekuatan dari 'Seeroum DaFoa' membuatku memiliki keadaan yang fit bahkan dua kali lipat dari normalnya.

Namun aku harus paham, semakin aku menggunakan cara yang memaksa diri, efek samping belakangnya akan semakin terasa begitu keras. Semua ini harus benar-benar kuselesaikan dengan secepat mungkin dengan bantuan kepribadian lainku.