webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.212 Penjelasan

Kami menghabiskan waktu berdua sampai hari berubah dari sore menjadi malam dalam waktu singkat. Mungkin ini karena perasaan rinduku yang tidak tersampaikan selama puluhan ribu tahun dan sebagian besar karena hidupku dikendalikan. Rasanya aku menjadi tenang bersama Kiera mengobrol di atas kasur.

"Hari sudah menjadi malam saja, terlalu cepat. Sekarang bagaimana cara aku menjelaskan hal ini kepada semua orang coba? Untuk Shin dan Lala, mungkin mereka masih memahami, tetapi orang tua Rie… itu sedikit merepotkan."

"Tidak apa-apa sayang, biarkan aku membantumu nanti. Lagipula semuanya ini juga karena diriku bukan?"

Walau sebenarnya aku tidak ingin membebankan apa pun pada Kiera, tetapi memang benar kehadirannya membuat keadaan menjadi berubah secara dratis. Bukan hanya tiba-tiba kedatangan Kiera, istri dari masa laluku, tetapi juga diriku berubah fisik dari Rie yang perempuan, menjadi Sin yang laki-laki.

Yang pertama harus kami berikan penjelasan tentu saja Shin, Lala, dan anak-anak mereka. Orang tua Rie terbilang sering pulang malam hari jam 7 hampir jam 8 malam, jadi masih ada waktu karena ini masih jam 6.15 malam.

"Baiklah, biar kita hadapi ini bersama-sama, berdua."

"Tentu saja sayang, ayo."

Setelah memastikan bagaimana kami menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan nanti. Mungkin daripada Shin atau Lala, yang paling tidak percaya pasti adalah Tsuzumi karena dialah yang paling dekat denganku. Berbicara dengannya, rasanya seperti berbicara dengan anak-anakku dan Kiera dulu.

Pertama kami menampakkan diri ke Shin dan Lala terlebih dahulu. Tentu saja mereka begitu terkejut kecuali Shin karena dia tahu bahwa yang membuat Kiera kembali adalah dirinya. Namun dibanding itu, dia lebih terkejut aku tiba-tiba mempunyai wujud tubuh seperti yang dulu dia kenal. Lala bisa terbilang cukup tenang walaupun lebih terkejut daripada Shin.

"Jadi begitu ya… aku tidak menyangka banyak hal terjadi ketika kau masuk ke kamar dan berdiam diri sampai malam tiba. Dua hal yang sangat signifikan sampai aku tidak bisa berpikir apa pun lagi selain kalian berdua."

"Hahaha, maaf. Dibanding itu, aku lebih tidak percaya Shin merampungkan sihir yang membuatku frustasi dan putus asa karena berpikir itu mustahil. Sebenarnya bagaimana caramu menyelesaikannya Shin?"

"Ckckck, kau terlalu meremehkanku Sin, sudah sejak lama aku juga mengerti keberadaan roh dan teori dibaliknya. Itu kenapa aku bisa merampungkan sihirmu."

Pantas saja dia bisa, ternyata dia tahu teori yang menutupi lubang yang besar di sihir yang ingin kubuat. Benar-benar ilmuwan sejati, aku tidak bisa membayangkan kemampuannya kalau sepenuhnya dikerahkan jadi macam apa. Walau begitu aku rasa diriku, Shin, dan Jurai itu imbang apa adanya.

Karena kita bertiga sejak dulu sering sekali belajar, maka halangan macam apa pun bisa kami lewati asalkan kita bertiga bekerja sama. Itu kenapa aku menanggap Shin sebagai saudaraku juga karena waktu itu kami bertiga tidak mempunyai orang tua lagi. Ya setidaknya begitu sampai aku menyadari bahwa aku dan Jurai itu saudara kandung, bukan hanya saudara yang kuanggap saja. Oh ya, aku belum pernah memberi tahu Shin soal hal ini.

"Beri tahu aku detail soal teori roh, itu membuatku tertarik. Masih ada satu lagi yang ingin kupanggil ulang."

"Biar kutebak, mama aslimu bukan?"

"Tepat seperti dugaanmu Shin, memang aku sudah memberi tahu keberadaan Kiera dan Ekiresia, mamaku itu tidak bisa digantikan sebagai orang yang kusayangi dan kucintai."

Shin bisa memanggil Kiera karena dia pernah bertemu dengannya sehingga setidaknya dia tahu sedikit seluk-beluk Kiera. Namun untuk mamaku Ekiresia, harus aku sendiri yang memanggil karena tidak ada yang tahu tentang mama selain aku jika dibandingkan dengan semua orang yang ada di sini.

Kalau begitu, memberikan penjelasan kepada Shin dan Lala sudah selesai dan mereka menerima perubahan dratis ini. Sekarang berpindah ke hal kedua dari yang paling merepotkan yaitu anak-anak Shin dan Lala. Aku tidak berharap banyak mereka langsung menerima, tetapi setidaknya mereka tidak berlalu banyak bertanya apa yang akan terjadi.

Dugaan pertamaku benar, ketika mereka melihatku dan Kiera, mereka sama sekali bingung siapa kami. Namun setelah memberikan sedikit penjelasan simpel dan bukti kepada mereka, akhirnya mereka mengerti. Dan lagi, tepat seperti dugaanku, Tsuzumi bertanya banyak hal, terlalu banyak kepadaku. Dia tidak percaya bahwa 'tante' yang selama ini dia kenal punya latar belakang seorang laki-laki pada masa lalunya.

Seingatku memang aku tidak pernah menceritakan soal masa laluku tentang kehidupanku selama puluhan ribu tahun secara detail ke anak-anak Shin dan Lala. Jadi mereka mungkin mengira bahwa aku selama ini hidup dalam tubuh Rie itu.

"Sudah kuduga dia akan ngambek dan marah. Hah~ itu terduga sih."

Tsuzumi yang tidak menerima hal ini masuk ke kamarnya dengan begitu cepat. Aku tidak bisa protes soal dia marah atau ngambek karena keberadaan ini. Yang bisa aku harapkan adalah semoga dia bisa menerima keadaan ini cepat atau lambat.

Sekarang karena soal Shin, Lala, dan anak-anak mereka sudah selesai, tantangan terbesar terakhir muncul tidak lama dari itu. Sekejap saja orang tua Rie kembali dari pulang bekerja. Jujur ekspetasiku tentang reaksi mereka lebih rendah bahkan daripada anak-anak Shin dan Lala. Mungkin mereka lebih lagi tidak menerima kenyataan ini daripada Tsuzumi.

Kurasa kalau aku memberi tahu mereka langsung dalam wujud Sin itu akan sangat sulit, jadi aku mengembalikan diriku ke wujud asli tubuh ini sebagai Rie. Oh ya, karena sihir ini itu terbilang permanen, maka saat mengubah bentuk tubuh dari Sin ke Rie pun tetap memakan mana dalam jumlah yang sama.

"Papa… mama… ada yang harus Rie sampaikan."

"Rie? Ada apa sayang?"

"Lebih baik Rie menjelaskan soal yang ini terlebih dahulu. Kiera, turunlah."

Karena tadi kami berbicara dengan anak-anak Shin dan Lala di lantai dua, maka baru aku saja yang turun. Sebelumnya aku sudah memberi tahu Kiera untuk tinggal sebentar dulu sebelum aku memanggil dirinya.

Ekspetasiku soal papa dan mama Rie menerima kedatangan Kiera dengan tiba-tiba lebih bisa menerima daripada fakta soal diriku. Dan memang benar, mereka menerima Kiera walaupun aku mengatakan bahwa Kiera muncul karena sihirku.

"Ohh begitu ya, baiklah, kami tidak masalah juga kok."

"Tidak hanya itu, ada satu lagi yang harus aku sampaikan. RE: Create Old Self."

Walaupun manaku terkuras begitu banyak, aku tetap harus menjelaskan semuanya kepada orang tua Rie secara komplit dan lengkap. Aku yakin mereka akan lebih kecewa daripada Tsuzumi, apalagi setelah sekian lama akhirnya mereka bertemu dengan anak yang mereka cintai.

"Rie!? Tidak, siapa!?"

"Biarkan kuperkenalkan diriku yang sebenarnya. Aku adalah Guirusia Sin dalam wujud ini, dan Kiera itu sebenarnya istriku dari masa lalu yang kubangkitkan ulang. Ini terdengar aneh, tetapi aku tiba-tiba tereinkarnasi ke tubuh ini setelah begitu banyak kejadian yang mendahuluinya."

"…."

Keheningan ini membuat diriku merasa tidak nyaman sekali di hadapan mereka berdua. Aku tidak bisa membaca mimik muka mereka dan tidak ada yang bisa kuprediksi dari mereka. Benar-benar tidak yakin aku akan rekasi mereka seperti apa.

Namun setidaknya aku punya sedikit harapan karena mereka menanggapi permasalahan ini dengan kepala dingin bukan dengan emosi yang meluap-luap. Setidaknya begini lebih baik daripada yang aku harapkan.

"Aku hanya berharap kalian mengerti kondisi ini. Jujur aku tidak berharap banyak daripada kalian, tetapi aku punya kabar baik selain itu."

"Apa itu?"

"Rie yang asli masih belum hilang kok, dirinya tetap ada di dalam alam bawah sadarku. Oh ya, kenapa tidak Rie muncul saja dalam bentuk roh?"

Aku hampir lupa roh yang mundur dari tubuh atau hanya ada di dalam alam bawah sadar dapat keluar menunjukkan diri dengan mudah. Teknik yang sama pernah dilakukan oleh kepribadian lainku saat membantuku melawan musuh yang kuat di kehidupanku sebagai Kioku.

"Benarkah kami bisa bertemu dengan dirinya?"

"Pasti bisa, tetapi aku tidak yakin bisa bertahan berapa lama. Namun selain itu, itu juga keputusan Rie sendiri apakah mau keluar atau tidak, aku tidak bisa memaksa."

"Baiklah, kami ingin bertemu dengan dirinya kalau memang Rie ingin muncul."

Sekejap saja Rie yang asli merespon panggilan itu dengan positif. Tepat sesuai harapan kedua orang tuanya, Rie muncul dalam bentuk roh keluar dari tubuhku. Tidak bisa aku materialisasikan seperti roh yang dipadatkan kecuali itu rohku sendiri. Kalau roh yang dipadatkan, bisa saja sih menyentuh roh itu, walau sebenarnya roh itu menembus dinding juga masih bisa. Katakan saja roh ini menjadi padat ke makhluk yang punya roh juga.

Ketika mereka berhadap-hadapan, keheningan yang sama terulang kembali. Rie tidak mengatakan sepatah kata pun, sedangkan kedua orang tuanya terkejut. Sebenarnya aku juga terkejut sedikit, tetapi malah justru Kiera yang tetap tenang. Mungkin karena dia pernah merasakan bahwa dia telah menjadi roh?

Oh ya, kalau begitu bagaimana cara Shin mengembalikan roh dan jiwa yang sudah terkikis? Seingatku waktu itu roh dan jiwa Kiera sudah hampir habis yang membuatnya tidak bisa menempati tubuhnya yang waktu itu. Teorinya soal sihir benar-benar tidak bisa kupahami.

"Rie… itukah dirimu sayang? Bahkan rohmu masih dalam wujud yang kami ingat ya?"

"Mama… papa…."

Aku jadi merasa bersalah kepada mereka bertiga. Tidak bisa dipungkiri memang, ini bukan kehendakku sepenuhnya, ini campur tangan dewa takdir yang asli. Juga aku bisa merasakan kesedihan mendalam kedua orang tua Rie.

"Kami merindukanmu sayang."

Akhirnya aku dan Kiera mundur terlebih dahulu untuk memberikan mereka kesempatan untuk berbicara. Setelah mereka tenang dan roh juga jiwa Rie yang asli kembali ke tubuhku, baru aku mendekati mereka lagi untuk melanjutkan pembicaraan yang belum selesai itu tadi.

"Nak Sin, ada satu hal yang ingin kami katakan sebelum kami menyetujui hal ini."

"Katakan saja, telingaku terbuka akan apa pun itu."

��Kami punya satu permintaan, tidak dua. Biarkan sesekali kami melihat roh Rie dan tubuh Rie yang asli. Juga jangan perlakukan kami berbeda seperti yang kamu lakukan dulu."

"Aku mengerti, semuanya aku pahami dan akan kutepati."