webnovel

Diktator

Sudah tiga musim clover timur di pimpin oleh remaja berusia 17 tahun. Dia sangatlah kejam dan keji, begitu licik dan penuh tipu muslihat. Walaupin begitu, ia tidak membiarakan rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan, suplay bahan makanan di seluruh penjuru desa Clover dan kerajaan MidLand itu di dapat dari hasil pertanian clover timur.

Jalanan desanya sangatlah rapi dan bersih. Tidak ada orang yang berjalan memakai pakaian yang buruk. Tidak ada pengemis dan pengamen di jalanan desa, hanya ada kereta kuda yang mengangkut orang dan hasil panen.

Setahun yang lalu, saat musim dingin banyak bangsawan dan kepala desa clover datang meminta bantuan. Tapi Xavier Nuada enggan memberikannya begitu saja.

Ia akan memberikan 'pinjaman' dengan bunga yang tidak masuk akal. Berhubung mereka sudah kehabisan makanan, mereka menerima semua sarat dari Xavier.

Dan saat ini sudah dua tahun berlalu, dan mereka enggan membayarnya. Hal hasil Xavier berhasil membuat bangsawan kelas 1 di kerjaan MidLand menjadi gelandangan, dan kini ia akan datang ke desa tetangga nya. Yaitu Clover Selatan.

"Gix, persiapkan kereta kuda. Besok kita akan ke Clover Selatan untuk menagih hutang mereka." lalu xavier berucap "Victor, bawa semua dokumen perihal hutang perhutang semuanya. Dari bangsawan sampai hutang Raja Iscax." Setelah di beri perintah oleh Xavier, mereka berdua pun bergegas

Sangat di sayangkan, di istana Clover Timur hanya ada dua orang penghuninya. Yaitu Xavier dan ayahnya. Gio, Mantan kepala desa Clover timur.

Sangat di sayangkan, saat melahirkan Xavier. Istri Gio meninggal dunia, karena kepergian wanita yang ia cintai, Gio memberhentikan semua Maid di istana itu. alhasil mereka membeli makanan di restoran desa untuk makan mereka sehari-hari

Di ruang makan yang sangat luas itu, di meja makan yang panjangnya sampai dua meter itu. hanya ada dua orang pria duduk di ujung kiri dan di ujung kanan. Tanpa ada percakapan dan canada tawa sebagaimana seorang keluarga. Mungkin karena kurang kasih sayang Xavier berprilaku kejam begitu.

Cahaya surya mengisi kamar xavier yang gelap gulita itu. dengan perlahan, xavier terbangun dari tidurnya. Ia membasuh wajahnya dan memakai pakaian 'resmi' sebagai kepala desa. Terlihat pakaian itu cocok dengan rambut hitam dan tubuh tinggi Xavier.

Ia menuruni anak tangga dan melihat sang ayah sedang makan di meja makan. "Ayah, aku pamit pergi." Walaupun ia jahat nan kejam, tapi ia masih sopan santun kepada orang tuanya.

Di dalam kereta, xavier terus membaca dokumen hutang clover selatan.

"Vic, sudah berapa kali Ramsy mengambil hasil panen kita dan emas kita? Di sini hanya ada jumlah total hutang mereka. 413.901 keping emas. Itu jumlah yang sagatlah banyak." Ucap xavier yang terus membaca dokumen tersebut.

"Ini tuan. Selama tahun 344 mereka berhutang sebanyak 45.342 emas, dan di tahun 345, 32.477 keping emas. Dan di tahun ini, mereka sudah mengambil 56.732 keping emas." Victor menutup buku tebal yang ada di pangkuannya "Jadi dengan bunga yang terus berambah, total hutang mereka. ada di tangan tuan." Ucap victor

"..." xavier hanya diam mendengar jawaban victor. Ia menutup gulungan itu dan melihat keluar jendela kereta kuda. Mereka sudah di ujung hutan clover selatan, sebentar lagi mereka akan sampai di istana clover selatan.

"Perlihatkan dokumen resmi kalian." Ucap penjaga gerbang masuk utama. Gix menunjukan surat tanda tangan Xavier "S-silahkan masuk." Kereta kuda Gix masuk ke desa clover selatan, kini mereka tinggal menuju istana Ramsy, kepala desa clover selatan.

Xavier yang dari pintu masuk melihat sangat banyak pengemis dan gelandangan merasa muak melihat pemandangan itu.

"Ada perlu apa kereta ini ke istana tuan ramsy?" tanya penjaga pintu masuk istana ramsy

"Aku membawa kepala desa clover timur. Tuan Xavier Nuada." Ucap Gix

"Ya.... Mereka juga membawa Xavier dari timur." terlihat ada dua kereta kuda terbakar di sudut benteng istana. "Periksa kereta itu." ucapnya, lalu tiga orang tentara desa clover mencoba mendekat kereta kuda xavier.

Xavier menendang pintu kereta sampai terbuka dan ia berdiri di atas tangga kereta "HENTIKAN OMONG KOSONG INI! DAN CEPAT JALAN!!!" Gix dan para prajurit terkejut mendengar teriakan xavier. Gix berlari ke arah kereta dan kembali bergerak masuk ke istana Ramsy.

Sesampainya di dalam, Xavier keluar dari kereta dan berjalan masuk menuju pintu utama. "Victor, jangan lupa membawa dokumen hutang mereka." dia terus berjalan dan membuka pintu yang di lapisi emas dan perak.

'si bodoh ini membuang emasnya demi sebuah pintu.' Gumam xavier saat berdiri di depan pintu yang kayu yang berukuran besar tersebut.

"Tuan, semuanya sudah saya bawa. Gix sudah di kandang kuda, mari kita masuk." Xavier medorong pintu itu dan melihat istana Ramsy yang terlihat mewah dan megan. Banyak ukuran-ukuran dindin yang terbuat dari emas dan perak, dan ada beberapa patung dirinya yang memakai permata.

"!?" xavier terkejut melihat dua orang maid berdiri diam di depan pintu masuk. "Dimana tuan kalian?" tanya xavier, lalu dari arah depan datang seorang pria tua yang memakai pakaian seorang butler.

"Tuan xavier, ada keperluan apa anda ke sini?" tanyanya "Aku mau bertemu dengan tuanmu." Pria tua itu berjalan mendekat lalu berkata "Tuan Ramsy sedang keluar. Seharusnya anda mengirimkan surat jika ingin ke sini." Di gerbang depan xavier di hadang, dan kini ia di tahan lagi oleh orang tua yang sudah bau tanah ini.

"Jika kau tidak menyingkir dari hadapanku, aku bersumpah. Aku akan memenggal kepalamu dengan tanganku sendiri." Lalu xavier menarik rambut maid yang berdiri di depan pintu itu "TUNJUKAN DI MANA TUANMU!!!" maid itu berjalan dan di belakangnya ada xavier yang sedang marah besar dan victor yang diam seribu bahasa.

Di depan sebuah pintu terdapat dua orang penjaga "Anda di larang masuk." Ucap penjaganya "Victor, buka." Dua prajurit itu tidak melakukan apa-apa saat victor membuka pintu itu.

Saat xavier masuk, Ramsy sedang melakukan hubungan intim dengan dua orang maidnya. "Begini rupanya tingkah orang yang di beri pinjaman." Ramsy yang terkejut mendengar suara xavier langsung berdiri. Saat ia melihat wajahnya ia langsung keluar dari ranjangnya

"A-A-Ada A-Apa kau ke sini?" tanya Ramsy

"Jangan pura-pura bodoh! Aku ke sini untuk menagih hutangmu."

"H-Hutang apa?" Ramsy sudah ketakutan berhadapan dengan xavier

"413.901 keping emas. Itu adalah total hutangmu." Xavier memberikan beberapa dokumen yang berisi: kertas tanda tangan dan cap desanya, daftar barang yang ia bawa ke clover selatan dan jumlah hutangnya.

"apa kau mau bayar?" setelah melihat jumlahnya, kaki Ramsy langsung lemas dan ia terjatuh.

"Kau memiliki transaksi dengan iblis, dan iblisnya datang untuk meminta jiwamu." Ucap xavier di depan ramsy yang sudah terjatuh lemas.

"A-A-Aku A-Akan membayarnya!" ucap Ramsy yang mencoba berdiri

"Baiklah, keluarkan 413.901 emas ku sekarang." Ucap xavier

"!!! S-S-S-S-Sekarang?" ramsy yang mendengarnya syok

"Ya! Sekarang. Kau bilang bisa membayarnya. Dan aku mau uangku sekarang juga. Sebab aku sudah terlalu muak dengan desamu ini." Ramsy diam sembari memperhatikan kertas yang di tanganny

"Baiklah, kalau ka tidak bisa membayarnya. Aku akan mengusirmu pergi dari istana ini." seketika ramsy berteriak "TIDAK!!! Aku tidak akan mengangkat kaki dari istana ini." xavier meyilangkan tangannya "Baik, jika kau tidak bisa bayar, dan kau tidak mau meyerahkan istana dan wilayahmu. Aku akan menempuh jalur hukum kerajaan MidLand." Ramsy semakin terterkan, sebab jika masalah ini naik ke pengadilan MidLand ada kemungkinan ia akan kehilangan segalanya, dan ada kemungkinan ia akan di beri keringanan.

"B-Baik! kita akan menempuh jalur hukum kerajaan MidLand."

Dengan begitu, Xavier, Victor dan Gix berangkat ke kerajaan MidLand.

Saat mereka sudah mau pergi, paksukan clover timur baru saja datang.

"Maaf Tuan Xavier hamba terlambat hadir. Para bandit di hutan clover timur sudah saya bantai." Terlihat dari armor mereka yang penuh noda darah

"Ya, berdirilah Hanz. " pria yang bernama Hanz itu berdiri dari hadapan Xavier "Lalu aku mau kau membunuh semua penjaga gerbang dan seorang butler tua di istana itu. lakukan setelah aku pergi." Xavier masuk ke dalam kereta Gix dan pergi meningalkan clover selatan.

Dan Hanz melakukan hal yang di perintahkan tuannya. Sebanyak 50 prajurti yang menjaga gerbang utama dan gerbang istana tewas di tangan Hanz dan 10 orang paksukannya. Lalu mereka mencari buttler tua itu dan membunuhnya.

Sebelum pergi hanz berucap kepada maid yang menunjukan kamar Ramsy "Kau yang mengantar tuan Xavier ke kamar Ramsy?" maid itu tidak bisa berbicara sebab hampir semua armor hanz memiliki bercak darah "Ini sekantung perak, dan pergi dari sini." Hanz memberikan perak milikinya dan pergi menyusul tuannya

Next chapter