3 Tiga

Queen sedang membereskan barang-barangnya di asrama. Ia akan tinggal di apartemen peninggalan ibunya yang kebetulan dekat dengan galeri tempat ia bekerja.

Ponselnya berbunyi, dia melihat ada pesan yang masuk. Ada dana yang masuk ke rekeningnya sebesar 50juta. Kemudian sebuah pesan Whatsapp dari nomor yang tidak ia kenal muncul di ponselnya

'Itu adalah uang untuk mengganti gaunmu yang ku rusak. Ricky'

Ternyata pesan itu dari Ricky. Queen tidak habis pikir, untuk apa lelaki itu memberikannya uang yang begitu banyak dalam sehari untuk permainan satu malam itu. Queen lalu membalas pesan lelaki itu.

'Aku mau bicara dengan kamu. Penting. Datanglah ke cafe Lintang depan galeri seni Senja malam ini"

Queen akhirnya selesai membereskan semua barang-barangnya. Ia melihat jam di dinding, sudah jam 7 malam. Ia lalu mengambil outer, ponsel, dan dompetnya, kemudian keluar dari rumah.

Queen masuk ke cafe Lintang dan mendapati Ricky sedang duduk sendiri menunggunya. Ricky yang menyadari keberadaan Queen lalu melambaikan tangannya. Queen menghampiri pria itu dan duduk di hadapannya.

"Kita baru bertemu kemarin malam dan kamu udah mengajakku berkencan"

"Pak Ricky, maaf mengganggu waktu Anda, tapi ini bukanlah kencan. Saya cuma ingin bertanya sesuatu"

"Bertanyalah"

"Pertanyaan ini mungkin sedikit memalukan, tapi aku harus tau hal ini"

"Memalukan?"

"Pak Ricky, malam itu, saat kita melakukannya, apakah kita dalam keadaan aman?"

"Apa?"

"Aku khawatir, kalau sampai aku hamil"

Ricky hanya menatap datar Queen. Mereka hanya bertatapan, tanpa mempedulikan waiter yang membawakan pesanan Ricky.

"Silakan, aku memesan 2 americano untuk kita berdua"

"Pak Ricky, mohon jawab"

"Kalau kau begitu mau tau, baiklah akan aku jawab. Malam itu kita melakukannya begitu saja, kalau aku ingat-ingat, aku dalam keadaan tidak aman malam itu"

"Apa? Kita melakukan tanpa pengaman?"

"I...iya..."

"Tapi kau mengeluarkannya..."

"Ku keluarkan di dalam..."

"Apa?!"

"Yah habisnya, malam itu kita tiba-tiba lakukan, tidak ada persiapan, dan itu pertama kali buatku"

"Tidak boleh! Bagaimana jika aku sampai hamil?"

"Maka, biarkan saja"

Queen hanya menatap Ricky dengan ekspresi rasa tidak percaya bahwa laki-laki itu dengan santainya mengeluarkan kata-kata seperti itu dengan santainya.

"Biarkan katamu?"

"Lalu bagaimana lagi? Apa kau mau aborsi?"

"Aborsi?"

"Kalau kau mau melakukan aborsi juga tidak masalah. Tenang saja, aku yang akan menanggung semua..."

"Tidak, tidak bisa"

Ricky hanya menatap Queen yang sedang menatap americano di depannya sambil melamun.

"Lagian kan kita belum tau, apa kamu hamil atau tidak"

"Kamu benar, kita belum tau"

"Kita akan memutuskan apa yang harus dilakukan, minggu depan, setelah kita tau"

"Tapi pak Ricky, apa kamu sudah punya rencana?"

"Belum ada rencana"

"Lalu kalau aku benar-benar hamil bagaimana?"

"Makanya ku bilang kita akan memutuskannya minggu depan, setelah kita tau kebenarannya"

Queen menatap curiga pada Ricky, dan berasumsi bahwa Ricky sudah punya rencana untuk hal ini jika saja benar terjadi.

avataravatar
Next chapter