5 Lima

"Queen, aku balik yah. Makasih kopinya"

Ricky lalu beranjak dari duduknya. Sebelum pergi ia mencium pipi kiri Queen. Queen yang terkejut hanya terdiam.

"Dasar, laki-laki itu"

Ricky yang tiba di rumahnya lalu disambut oleh sahabatnya Heru. Ricky hanya menatap heran oada Heru yang menampakkan ekspresi khawatirnya.

"Heru, ada apa?"

"Kita bicara di dalam"

Heru kemudian mengikuti Ricky ke ruang baca. Baru saja Ricky duduk di meja kerja miliknya, Heru lalu menyodorkan ponselnya pada Ricky yang menampilkan sebuah artikel online.

"Ricky, jelasin ke aku"

"Ini kan, foto aku sama Queen"

"Oh, jadi cewek bermasker yang bersamamu di rumah sakit bersalin namanya Queen?"

"Ini rumit. Setidaknya mereka tidak mengetahui wajah asli Queen"

"Kenapa kamu nekad ke rumah sakit obgyn sama cewek sih?"

"Aku pergi gak bareng dia. Dia ada konsultasi sama kak Annie, aku juga terkejut pas ketemu dia disana"

"Jelaskan sama aku, apa hubungan kamu sama dia?"

"Aku... Dia... Kami udah melakukan itu"

"Melakukan itu apa?"

"Masa kamu gak ngerti sih? Yah melakukan itu"

Heru yang tidak percaya bahwa sahabatnya yang ia ketahui sebagai mantan penderita mysophobia akhirnya bisa melakukan hubungan intim dengan seorang wanita.

"Kamu... Akhirnya melakukan itu?"

"Kami dalam keadaan terdesak malam itu"

"Aku gak nyangka"

"Udahlah. Nanti aku minta Miya buat menurunkan artikel itu"

"Kamu tau itu percuma"

Queen hanya terdiam saat melihat dirinya telah ramai di berbagai artikel online. Walaupun wajahnya tak terlihat, dia tetap saja khawatir. Ia lalu mengirimkan pesan whatsapp pada Ricky.

'Aku udah tau tentang artikel foto kita di rumah sakit dokter Annie'

Entah mengapa Ricky tersenyum membaca pesan dari Queen. Dia hanya membayangkan wajah panik Queen seperti saat pertama mereka bicara berdua di ruang baca itu.

Mereka berdua terkejut saat Miya tiba-tiba masuk di ruang baca.

"Tuan, kakek Anda datang"

"Apa? Kakek?"

"Iya, aku yang datang"

Mereka bertiga terkejut mendengar suara Kakek Ricky yang tiba-tiba datang. Miya dan Heru lalu keluar dari ruang baca meninggalkan Ricky dan kakeknya.

"Ada apa kek?"

"Tidak usah bertanya lagi. Kamu pasti tau apa maksud kakek"

"Kakek, aku cuma kebetulan ada di rumah sakit kak Annie dan bertemu dengan wanita itu"

"Ricky, kamu gak bisa bohong sama kakek"

"Baiklah. Iya kek, aku kenal perempuan itu. Tapi kami gak ada hubungan apa-apa"

"Sekali lagi, Ricky. Kamu gak bisa bohong sama kakek"

"Baiklah kek. Ku rasa kakek sudah mengerti. Dan kalau kakek mau marah silakan"

"Kakek mana mungkin marah. Kamu mantan pengidap mysophobia, dan kakek tentu senang saat tau kamu menghamili seorang perempuan. Tapi kakek berharap perempuan itu adalah orang yang baik-baik"

"Queen itu baik kek, aku yang pertama bersamanya"

"Oh jadi calon cucu menantuku itu namanya Queen?"

"Kakek jangan berlebihan"

"Ah, setidaknya kakek senang bila seandainya kakek sebentar lagi dapat cicit"

"Kakek berlebihan"

"Oh iya, pastikan Queen hadir di pesta besar kita besok malam. Kakek tidak mau tau. Kakek harus bertemu calon cucu menantu kakek"

avataravatar
Next chapter