webnovel

Aku bebas

"Tuan, keamanan kita telah ditembus! kita harus bagaimana?!" Seorang perempuan yang bernama Sekretaris Lorenz tampak panik setelah keluar dari ruang kendali. "Cih. Siapa mereka? Profesor, kita tunda penelitian ratu Es untuk hari ini. aku harus mengurus pengganggu-pengganggu lemah yang berani masuk ke sini." Namanya ialah Ketua Neon, pemimpin atau pemilik organisasi rahasia.

Siapa? penyusup? "Profesor, pindahkan ratu Es ke ruangannya. Lorenz, gunakan mode siaga. kita harus mencegah mereka masuk apapun yang terjadi!" perintah Ketua Neon.

Ruang penelitian.

Seorang gadis berkulit putih, berambut biru, dan memiliki mata biru sedingin es terbaring di ranjang penelitian. Tiba-tiba Profesor Alia masuk beserta dua penjaga keamanan. Mereka terburu-buru memindahkan ranjang yang ditiduri oleh gadis tersebut. "Ada apa, Profesor?" tanya gadis itu dengan raut wajah datar. Jika kalian ingin tahu, gadis itu adalah Allena Mio yang dijuluki Ratu Es. "Bagaimana dengan anak-anak lainnya?" sekali lagi Mio bertanya. "Profesor akan menjawab pertanyaan mu setelah situasi aman." Mio terus memerhatikan Profesor Alia yang terlihat gelisah. Bohong ... kau pasti bohong, Profesor ....

Beberapa menit kemudian. Profesor Alia duduk di samping Mio sembari terus melihat jam tangannya. Sedangkan dua penjaga keamanan menjaga ruangan di luar. Tiba-tiba ledakan besar menimbulkan pintu ruangan meledak. Dua penjaga keamanan beserta Profesor Alia terpental lalu pingsan. Mio duduk di ranjangnya dan berusaha melihat seseorang yang berada dalam asap tebal akibat ledakan. "Siapa ...?" Seorang laki-laki seumurannya muncul.

Di sekujur tubuhnya ada aliran listrik berwarna biru yang terlihat berbahaya. Laki-laki tersebut mendekat lalu mengulurkan tangannya kepada Mio. "Kau Ratu Es, bukan? maksudku Allena ... Mio." Mio terkejut. "Jika kau ingin bebas, ikutlah denganku." Mata Mio bersinar. Sekejap Mio terlihat ragu, namun ia menggapai tangan sang lelaki. "Aku ... bisa bebas?"

"Ya ... kau bisa bebas, Mio."