"Bahagia dan kecewaku memang tak selalu tentangmu, tapi mengapa goresan luka yang ada selalu karena ulahmu. Entahlah, ini aku yang bodoh atau memang kamu yang tak mengerti." Rasanya aku ingin pergi tapi saat kamu meminta maaf dan menyadari kesalahan disaat itu aku merasa bingung harus memilih pergi atau menanam harapan.