webnovel

Rafa

"aku ga punya teman dekat.... dan ga pengen punya teman dekat" jawabku

"owh.... kalau begitu, apa aku boleh berteman dengan mba Tyra?"ujar Rafa

huuffttt.... orang ini sepertinya mencoba untuk dekat tapi tak mau memaksa

"baiklah.... untuk pertemanan, aku masih menerima dengan tangan terbuka... bagiku jika ada orang yang sopan dan baik, maka aku akan lebih sopan dan baik pula"

Ku dengar tawa lirih dari ujung telepon

"terima kasih mba.... aku senang bisa berteman dengan mba Tyra" ujar Rafa

"mba lagi apa nih sekarang"

"eemm lagi tiduran di kasur.... dengan kaki diangkat ke dinding.. pegeell" jawabku

"waddduuhhh koq bisa pegal kenapa tuh mba??" tanya Rafa

"aku habis pulang dari dinas dan baru terasa nih capeknya... butuh pijiiittt hehehe....."ujarku.

Obrolan kamipun mengalir hingga tak terasa sudah hampir 1 jam kami mengobrol di telepon. Entah kenapa aku suka dengan suaranya.... melihat foto yg dikirimkannya menambah rasa suka dan penasaran ku.

Kamipun menutup obrolan kami dengan janji akan lanjut lagi besok sore pulang dari kantor.

Sambil tetap merebahkan diri di tempat tidur... aku mengingat percakapan kami yang cukup menarik. Apakah aku tertarik dengan dia???

bisa jadi.... karena wajahnya ehm.... tampan dan menarik. Aku jadi senyum2 melihat fotonya...

Tiba2 aku ingat untuk memberitahu Wida tentang Rafa yang sudah menelepon ku

Kubuka WA dan kutulis ke Wida

"dek..... Rafa barusan telepon aku 😁"

hhmmm WA yang terkirim cuma centang 1, berarti Wida sedang sibuk dan mematikan handphone nya.

ya sudah... aku tunggu aja balasannya.

Sembari menunggu balasan Wida... aku mulai membayangkan saat bertemu dengan Rafa..

eehh koq aku malah jadi ngelantur sih pikirannya

kujitak sendiri kepalaku dengan jariku.... tuk tuk tuk..... heiii heeii jangan ngelantur kemana2 lu.... mo ngarepin apa sama cowok itu?? dengan wajah tampan seperti itu mana ada yang ga punya cewek???

ingak... ingak..... jangan mudah percaya dengan yang namanya lelaki yaaaa

mereka memiliki seribu satu cara untuk mendekati wanita yang jadi incarannya.....

Ingat Tyra.... kegagalanmu yang dulu belum tertutup lukanya. Jangan pernah berharap kebahagiaan dengan seorang lelaki.

Rasa sakit itu muncul dan membuat bayangan wajah Rafa mengabur dan menipis.