7 Malam Menuju Bencana

Setelah keduannya istirahat sebentar dan membersihkan diri, ada suara ketukan yang berasal dari ruang ganti, dimana Mira sedang berganti pakaian.

" Sayang ada yang aneh, cepat kemari?" suara Mira terdengar saat dirinya membuka pintu kamar ganti yang berisikan baju dan asesoris pakaian.

Berjalan ke arah kamar ganti, untuk melihat hal apa yang membuat Mira berteriak, masuk ke dalam kamar ganti, ada gantungan pakaian yang rapih tersusun, dengan sebuah pembatas yang memisahkan pakaian untuk pria dan wanita.

Di dalam kamar juga tersedia sepatu dan tas yang tersusun rapih dari berbagai model dan warna, dengan tambahan kaca besar seluruh tubuh yang terdapat disatu sisi.

Melihat Jay masuk, Mira mulai menunjukan keanehan, dengan mengambil satu pakaian pria secara acak dan menaruhnya ke badan Jay, sambil bertanya " ukuran ini cocok sama kamu?" tanya Mira

Melihat perilaku Mira yang aneh, yang tiba-tiba saja menyesuaikan pakaian kepadanya, Jay menjadi bingung, tapi dia tetap menjawab, sambil mengukur pakaian.

" Ya ini pas sama ukuran ku" jawab Jay

" Ok sekarang coba sepatu ini" pinta mira mengambil secara acak sepatu untuk dikenakan oleh Jay.

" Baik, cocok juga sayang" jawab Jay setelah menyesuaikan

Setelah mendengar jawaban dari Jay, kemudian Mira menjelaskan ke anehannya.

" Sayang kamu sadar ga seluruh pakaian dan sepatu disini sesuai dengan ukuran kamu?" tanya mira kepada Jay.

Mendengar ini tentu Jay menjadi bingung, dan berpikir sebentar, dia mengangguk benar ini agak aneh, tau dari mana Eyang Darmo semua ukuran pakaian beserta sepatunya.

" Yaudah sayang, kita turun ke bawah aja nanti kita tanya langsung sama Eyang Darmo" Kata Jay menenangkan Mira

" Huuffff.....Baiklah sayang" jawab Mira sedikit tidak puas

Sampai 15 menit kemudian pintu kamar di ketuk dari luar

" Tokkk...tokkkk"

Berjalan menuju pintu, Jay kemudian melihat siapa yang mengetuk pintu, saat dirinya membuka pintu, apa yang dia lihat adalah seorang gadis cantik berusia 20 tahun, dengan rambut di kuncir dan berpakaian Maid.

" Selamat malam Tuan Muda, perkenalkan Saya Indah, saya adalah Pelayan yang di perintahkan kusus untuk merawat Tuan Muda dan Tuan Putri" kata Indah menjelaskan kepada Jay yang masih sedikit bingung

" Oh iya, salam kenal Indah, baiklah kalo begitu apakah makan malam sudah siap?" tanya Jay kembali kepada Indah

" Sudah Tuan muda, dan disini saya diminta oleh Eyang Darmo untuk menjeput Tuan Muda dan Tuan Putri" jawab kembali Indah

" Ok kalo gitu tunggu sebentar ya Indah, biar saya panggil Mira dulu" kemudian masuk ke dalam untuk memanggil Mira

Tak lama Mira dan Jay pun keluar dari kamar, dan kemudian mengikuti Indah untuk menuju ruang makan.

Berjalan menuju ke pojok dari koridor, Jay dan Mira tampak agak bingung saat mereka melewati tangga yang semula mereka naiki " Indah kita ga lewat tangga? atau ruang makan ada di lantai 4 " tanya Mira bingung

" Tidak Tuan Putri, ada lift di setiap lantai, jika harus melewati tangga terus akan tidak yaman, dan alasan Eyang membawa Tuan muda dan Tuan Putri menaiki tangga di awal mungkin sekalian untuk memperkenalkan kondisi keraton" jawab Indah dengan lembut saat membuka lift

Masuk ke dalam Jay dan Mira disuguhkan oleh dekorasi lift yang cantik, dengan ornamen ukiran kayu dan juga wangi bunga anggrek yang menghiasi lift.

" Dekorasi lift ini cantik ya Indah, siapa yang membuat?" tanya Jay penasaran melihat lift yang yaman dan tak terkesan seperti lemari besi.

" Untuk dekorasi lift di buat oleh Eyang dan juga saya tuan muda" jawab Indah dengan malu.

" Oh jadi kamu pandai dekorasi juga Indah" puji Jay kepada Indah

" Saya masih belajar Tuan muda dan terima kasih untuk pujiannya"

" Ding" suara Lift yang terbuka, memimpin kembali Jay dan Mira menuju ke ruang makan.

Berjalan di belakang Indah Jay dan Mira di bawa melewati koridor cantik yang di hiasi oleh lukisan dan juga berbagai kerajinan tangan, dengan karpet hijau yang lembut sebagai alas untuk berjalan.

Sesampai di sebuah ruangan yang cukup besar, Jay dan Mira disuguhkan oleh pemandangan ruang makan yang indah dan besar.

Dengan meja panjang yang mampu menampung belasan orang di letakan tepat di tengah ruang, yang menjadi pusat dari seluruh ruang makan.

Ada lampu kristal besar yang mengantung di atas meja makan, memberikan cahaya yang menenangkan saat makan, Jay duduk di kursi kepala meja makan, dengan Mira duduk disebelah kanan Jay.

Melihat ke sekitar Jay baru menyadari bahwa selain Indah dan Eyang Darmo ada 3 orang lagi di ruangan ini, yaitu seorang wanita cantik yang seusia Mira dan juga dua pria paruh baya, dengan satu bermuka ramah dan satu lagi bermuka tegas.

Seakan menyadari kebingungan Jay, Eyang Darmo mendekat dan menjelaskan, "Tuan muda dan Tuan Putri, ijinkan saya memperkenalkan anggota lain dari pengurus keraton, ini adalah indah pelayan yang bertugas melayani kebutuhan Tuan Muda dan tuan putri, kemudian ini adalah Sari yang bertugas mengurus dapur, kemudian ini adalah Paijo yang bertugas mengurus kebun dan tanaman, dan yang terakhir adalah Saka yang bertugas sebagai kapten keamanan di keraton" sesaat setelah di perkenalkan ada suara serempak dari ke empatnya " Senang bertemu dengan Tuan muda dan Tuan Putri" sambil membungkuk mereka berkata serempak.

Jay yang melihat ini berdiri mengajak Mira dan berkata " Senang bertemu dengan kalian semua, terima kasih untuk perawatannya" kemudian di susul oleh Mira " Ya senang juga bertemu dengan kalian, maaf bila kami merepotkan" jawab Mira sambil tersenyum.

Kemudian, satu persatu piring makan yang tertutup di buka, dan saat dibuka aroma dan tampilan cantik dan menggugah selera membuat Jay dan Mira senang untuk memakannya.

Melihat bahwa makanan di atas meja banyak dan Eyang Darmo beserta yang lain hanya berdiri menunggu di samping, Jay yang merasa sedikit canggung, jadi dia meminta Eyang Darmo dan yang lain ikut serta makan bersama mereka.

Meski awal Eyang menolak, tetapi setelah di ancam oleh Jay bahwa dia akan berhenti makan dan tidak akan lagi mau memakan makanan yang disajikan untuknya, Eyang Darmo menjadi patuh dan mengajak makan yang lain bersama, tentu ada senyum bahagia di sudut wajah tua Eyang Darmo menerima perlakuan baik hati dari Tuan mudannya.

Sambil makan Jay berkata, " Eyang ada beberapa pertanyaan yang saya miliki, apakah Eyang bersedia menjawab" suara Jay mengalihkan acara makan mereka.

" Sebaiknya nanti saja setelah selesai makan Tuan Muda, karena ada hal penting juga yang akan Eyang sampaikan"

Medengar balasan dari Eyang Jay mengangguk tanda setuju.

Setelah makan malam yang harmonis selesai, Jay mengikuti Eyang Darmo menujj ruang kerja di lantai 4, sedangkan Mira di ajak oleh Indah untuk berkeliling keraton.

avataravatar
Next chapter