webnovel

Pembunuh Kebosanan

Siberia, sebuah wilayah yang luas namun sangat dingin di belahan bumi utara. Pulau Komsomolets adalah tempat tidur terbaikku, tempatnya terletak di pinggir utara wilayah Siberia. Namaku Nikolai Zephyr, aku adalah pemalas terhebat di dunia aku juga memiliki kemampuan yang kebetulan cocok juga dengan kebiasaanku yaitu bermalas-malasan. Sudah lama aku menggunakan Pulau Komsomolets sebagai tempat tidurku, sebab hampir tidak ada seorangpun yang dapat mencapai tempat ini untuk mengangguku tidur.

Namun hari ini ada yang tidak beres, aku bisa merasakan ada orang lain di pulau ini. Oleh karenanya aku tidak bisa tidur dengan tenang, akupun bersiaga apabila ada hal yang merepotkan. Aku merasakan keberadaan segerombolan orang, kira-kira tiga orang jumlahnya mendekat kearah gua tempatku.

"Ternyata benar anda berada disini, Nikolai Zephyr sang raja Siberia, semua orang bilang keberadaanmu hanyalah mitos tapi fakta bahwa kau sendirian disini di pulau sedingin ini dengan pakaian biasa, aku yakin kau benar-benar dia."

"Kau siapa hah? Hoamm, jika tidak ingin mati tolong pergilah dari sini aku sangat mengantuk."

"Oi kau tidak sopan sekali dengan kaisar Eropa."

"Ah, kalian orang kota ya atau bahkan orang kerajaan. Bisakah kalian pergi, Tuannn?"

Aku kadang didatangi orang-orang seperti ini, entah untuk keinginan-keinginan yang sangat merepotkan. Seperti menolong sebuah desa dari bandit lah, menyelamatkan orang yang kena musibah lah, masih banyak lagi hal merepotkan lainnya yang tidak ingin aku lakukan tapi ya kulakukan saja karena kurasa itu hal baik(?).

"Tolong dengarkan saya untuk sebentar saja, tuan Nikolai saya mohon."

Dia bersujud didepanku.

"Oi, oi, oi apa-apaan ini? Berdirilah tuan kais apalah itu."

"Baiklah, terima kasih untuk kesempatannya."

Dia berdiri kembali.

"Jadi?"

"Pertama izinkan saya memperkenalkan diri, saya adalah kaisar Eropa, Gaius Marius, langsung saja ke intinya saya ingin anda untuk menjadi bagian dari tim wakil eropa dalam turnamen sihir seluruh benua."

"Ha? Lu bicara apasih, saya nggak ngerti maksud anda apa itu turnamen benua? Oi pak tua apa kau sudah gila hah?"

"Jadi intinya begini, saya ingin mengajak anda ke kota untuk bergabung dengan tim sihir kami. Rumor mengatakan kalau anda adalah orang terkuat di seluruh Siberia, kami membutuhkan kekuatanmu untuk memenangkan turnamen ini."

Cih, benar-benar rumor yang merepotkan, orang terkuat? Mungkin kaliannya saja yang terlalu lemah.

"Ah, aku tidak mau mendengar omong kosong ini lebih banyak lagi. Tolong pergi dari sini."

"Saya mohon Nikolai, hanya anda harapan terakhir saya. Setelah melihat kekuatan Asia yang luar biasa kuat berkat latihan di cincin api Pasifik, saya menjadi putus asa. Belum lagi kedatangan tentara matahari dari Afrika, mereka menggunakan khatulistiwa sebagai sumber energi mereka."

Cincin api Pasifik? Khatulistiwa? Ooh begitu, jadi mereka menggunakan energi alam untuk memperkuat sihir mereka ya.

"Sebenarnya kami sudah memiliki tim, namun salah satu anggota kami mengalami cedera yang membuat dia tidak bisa ikut berpartisipasi."

"Begitu ya, jadi anda ingin saya menjadi pemeran penggantinya. Kalau begitu apa keuntungannya untuk saya?"

"Jika anda bisa memenangkan turnamen tersebut, anda mungkin akan dinobatkan sebagai orang terkuat di dunia atau mungkin lebih dari itu, sang raja bumi!"

Aku tidak tertarik sama sekali dengan titel-titel seperti itu, orang-orang desa itu seenaknya saya menjuluki ku sebagai raja Siberia. Tapi saat ini memang aku sedang sangat bosan, keseharianku hanyalah tidur, tidur, dan tidur saja mungkin turnamen bodoh ini bisa sedikit menghilangkan kebosananku.

"Apa, mereka itu kuat? Maksudku lebih kuat darimu?"

"Ah, kau bisa merasakan energi orang lain dan menyembunyikan energimu ya."

"Ya begitulah, aku tau kau pengguna elemen api dan dua penggawalmu itu menggunakan elemen angin dan es."

"Sepertinya kita menemukan orang yang tepat, kau benar sekali mereka lebih kuat dariku yang bahkan seorang kaisar. Kurasa jika tidak ada perjanjian perdamaian antar benua, perang besar kemungkinan akan terjadi."

Sekilas info, di dunia ini yang namanya negara sudah tidak ada. Mereka bersatu menjadi sebuah benua besar, dan kini ada tujuh benua yang masih eksis yaitu Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, dan Antartika.

"Bisa kalian jelaskan bagaimana sistem turnamen ini?"

"Baiklah, jadi turnamen ini adalah turnamen yang diselenggarakan penduduk bumi setiap seratus tahun sekali oleh karenanya ini adalah turnamen antar generasi. Turnamennya bersistem battle royal dengan setiap benua yang memiliki tim beranggotakan tiga orang, untuk menang kita harus menghancurkan kalung yang digunakan setiap petarung dari tim lawan."

"Apa yang terjadi jika lawan terbunuh?"

"Ehh!? so-soal itu kamu tidak diperbolehkan membunuh siapapun di turnamen ini, kita hanya boleh menghancurkan kalungnya saja sudah cukup."

"Dimana?"

"Di Svalbard, namun tempat itu sedikit dimodifikasi dengan sihir agar iklimnya cocok bagi semua perwakilan benua."

"Kapan?"

"Karena kami baru menemukanmu sekarang, jadinya akan dimulai eh berapa ya?"

"Tiga hari lagi, kaisar"

"Ah iya benar tiga hari lagi, maaf mengajakmu disaat yang mepet lagian menemukanmu saja sudah sangat sulit. Hampir tiga bulan kami mencarimu di seluruh Siberia. Mungkin kau akan menemukan masalah dalam bekerja sama dengan kedua partnermu di tim."

Aku tidak menghiraukannya.

"Jadi bagaimana, Nikolai?"

Sepertinya tidak buruk juga, ya walaupun aku tidak dapat apa-apa sih. Paling tidak aku bisa melihat sihir-sihir baru, dan membunuh kebosananku ini.

Aku mengajak mereka untuk bersalaman.

"Baiklah, terima kasih Nikolai kami sangat tertolong dengan bantuanmu."

"Jangan berharap banyak dariku, aku hanya orang biasa yang suka suhu dingin."

"Ayo kita pergi"

"Pergi? Tidak aku tidak ikut, aku ingin melanjutkan tidurku."

"Lahh!? Tapi tadi kan kita sudah bersalaman."

"Iya, tiga hari lagi aku akan muncul di Svalbard."

"Jangan bercanda, jika kau tidak naik kapal atau pesawat. Tidak mungkin bisa mencapai Svalbard dalam tiga hari."

"Jangan khawatir, aku pengguna elemen air dan es."

"Kau ini?!!?!"

"Tenanglah Heinz"

"Tapi kaisar, sudah tidak ada waktu lagi."

"Kami percaya padamu Nikolai, kau benar akan muncul kan?"

"Iya"

"Baiklah, kami pamit undur diri. Sampai jumpa di Svalbard."

Aku tidak menghiraukan mereka dan kembali berbaring di es tempatku tidur. Mereka pun pergi dari gua ku dan berlayar pergi meninggalkan pulau ini.

"Wah, dapat tiga sihir yang cukup bagus nih." Ucapku sambil tertawa.

Mereka sepertinya benar-benar petinggi negeri ini, sangat jarang aku menemukan orang-orang seperti itu di Siberia. Energi yang mereka punya juga cukup besar apalagi si Gaius Marius itu, elemen apinya sepertinya cukup untuk membakar seluruh pulau ini tanpa kelelahan. Tidak heran dia menjadi kaisar Eropa, belum lagi pengawalnya itu sepertinya tingkatan jendral negeri ini.

"Kalau mereka saja takut dengan petarung benua lain, akan sekuat apa mereka ya."

Aku jadi bersemangat, kira-kira sihir apalagi yang aku bisa lihat dan ambil.

Next chapter