9 Sebenarnya Dia Siapa?

Canggung

Itu yang dirasakanku sekarang. Aduhhh kenapa aku mesti nurut sih ikut sama diaa . Udah tau dia nyebelin mana dingin bangett pula . Masa daritadi aku dicuekin , tau gini aku jalan kaki aja tadi.

Kulihat kearah kaca jendela sambil menopang daguku , masih hujan ternyata senyumku mengembang.

"Emm.. Kamu siapa?"

Tanyaku kemudian .

Yahh sudah kuduga dia tidak menjawab , jangankan menjawab untuk menoleh pun sepertinya dia enggan . Yatuhann lenyapkan saja aku sekarang .

"Hema"

"Hah?"

Jawabku setengah terkejut dengan perkataan nya yang tiba tiba . Apa katanya ? Hema ? Hema siapa ?

"Nama saya Hema"

Sambungnya kemudian . Mungkin dia tau aku kebingungan dengan perkataannya yang kurang jelas tadi .

"Ohh.. Mas Hema yaa"

Kataku sambil ber oh ria.

"Hema aja gausah pake mas , emng nya saya keliatan tua ?"

Jawabnya ketus

Dih kenapa dia ketus gitu kan aku cuma menghormati dia , aku kan belum kenal banget sama dia , jadi aku rasa untuk memanggil nama saja agak tidak sopan menurutku . Tapi lihat ? Dia ketus sekali , memang manusia dingin yang menyebalkan.

"Ehh iya maaf . Maksudku Hema"

Kataku kemudian.

"Umur saya tidak beda jauh dengan kamu , saya gasuka dipanggil mas , biar cepet akrab".

Katanya datar tanpa menoleh sedikit pun

Aku tidak menjawab . Aku hanya mengangguk anggukkan kepalaku . Tapi sebentar , kenapa dia tahu arah rumahku ? Perasaan tadi aku tidak mengatakan nya . Dia juga tidak bertanya . Jangan jangan , dia cenayang ?

" Kamu gamau turun?"

Oh yaampun saking lamanya melamun aku tidak sadar bahwa mobil sudah berhenti tepat didepan rumahku .

"Eh makasih Hema"

Kataku sambil membuka mobilnya dan langsung berlari menuju rumahku . Kudengar suara mobilnya yang menjauhi rumahku.

"Huhh.. sebenarnya Hema itu siapa sih?"

avataravatar