7 Misterius

"Yang dikafe?"

Haa? dia bertanya? padaku? atau mungkin riri ? ara ? .

Bukannya menjawab aku malah celenga celengo dibuatnya. Bagaimana tidak , seorang murid baru yang bisa dikatakan "Ganteng" menghampiri mahasiswi b aja sepertiku . Oh my Lorddd.

Lama aku menatapnya begitu pula dengannya yang menatapku dan sepertinya aku tidak akan sadar jika ara tidak menyikut lenganku .

"Eh?" kataku sembari menunjuk diriku sendiri .

Dia tidak merespon , dia masih sana seperti tadi , menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan , dingin dannnnn misterius mungkin.

"Ikut."

Satu kata penuh perintah dan penekanan didalamnya . Aku yang masih bingung malah bengong mencerna perkataan dia barusan , sampai akhirnya dia menarik tanganku dan menjauhi kantin.

Aku bingung dengan respon tubuhku . Bukannya menolak atau menepis tangannya , justru aku malah membiarkan tanganku ditarik olehnya .

Cukup jauh dari kantin dia melepaskan tangannya yang sedari tadi menarik tanganku , kemudian aku memberanikan diri unruk mensejajarkan langkahku dengannya .

Tidak ada yang bersuara , aku dan dia terus berjalan tanpa tujuan dan tanpa bicara . Sebenarnya mau kemana ini , yatuhannn tolong rainnn ...

Akhirnya aku pun kesal sendiri dan memutuskan untuk mengajaknya berbicara duluan .

"Euhh .. kamu ada apa ngajak aku ?"

Tanyaku sedikit takut , yaiyalah takut orang dia diem terus kaya orang kesambet . Yang ditanya pun masih diam dan tidak menjawab , jangankan berjalan , menoleh pun tidak.

Kami terus berjalan hingga mengelilingi kampus dan masih tanpa bicara .

"Kita mau kemana?"

Tanyaku lagi . Daaannn seperti dugaan dia masih tidak meresponku . Yasudahh aku mengalah , demi apapun aku tidak akan bertanya lagi!

Tapii ..

"Saya ga suka keramaian."

Heyy dia bicara tanpa aku bertanya . Aku langsung memandangnya dan menghentikan langkahku seolah kaget mendengarnya bicara . Dia pun ikut menghentikan langkahnya , tapi tatapannya masih tetap kedepan .

Dan sekarang apa yang terjadi ? Aku yang tidak bisa bicara dan malah terus menatap wajahnya dari samping .

Saking antengnya aku menatapnya , sampai tidak sadar kalau dia sedang menatapku juga , dan akupun langsung tersadar karna wajahnya yang dingin seolah menyuruhku untuk menunduk.

"Maaf" kataku.

Bukannya menjawab permintaan maafku dia malah acuh dan berjalan meninggalkanku . Aku yang ditinggalkan langsung mengejarnya . Eh tunggu tunggu , untuk apa aku mengejarnya ? bukankah menghampiri ara dan riri lebih baik? Entahlah tubuhku malah menyuruhku untuk menyusulnya .

"Mau kemana?"

Tanyaku setelah berhasil menyusulnya.

"Pulang".

Tumbenan langsung jawab nih bambangg hehe tapi masih tetap cuek dan akan selalu cuek sepertinya.

" Oh yaudah"

Demi apapun aku menyesal mengejarnya . Kenapa dia tidak bilang jika ingin pulang ? jika dia bilang mungkin aku tidak akan menyusulnya . Arrgggg ....

Aku menghembuskan nafasku kasar dan membalikan badanku untuk kembali ke kelasku , aku yakin ara dan riri sudah ada dikelas sekarang .

"Makasih"

Aku sedikit terkejut mendengar ucapan tersebut , sempat aku berfikir sebelum menjawab . Makasih apa ? Tapi tanpa berfikir lebih panjang aku cukup menganggukan kepalaku sambil terus berjalan meninggalkannya . Terserah dia mau melihatku atau tidak, aku tidak peduli , dia sungguh menyebalkan!

avataravatar
Next chapter