webnovel

kesombongan

aku dan kekasihku berhubungan semenjak kami masih di sekolah menengah atas. setelah tamat, kekasihku langsung mendapat pekerjaan tetap dan bekerja di luar kota, sementara aku berkuliah di sebuah kampus negeri di kotaku. walaupun kami terpisah jauh dan jarang bertemu, karena beberapa bulan sekali baru dia bisa pulang. tapi aku yakin dia selalu setia untukku, selalu mencintaiku, karena dia selalu berkata akulah cinta pertama dan terakhirnya. kata yang selalu kupegang saat ada pria lain yang mendekatiku, saat aku sedang goyah karena jarak ini. dia datang hanya untuk melepas kerinduan, layaknya anak muda yang sedang mabuk cinta, makan, nonton di bioskop, kumpul dengan teman teman, tertawa bersama, bercanda berdua. semua berjalan lancar, mulus. selama hubungan jarak jauh ini, tak ada masalah yang berarti. semuanya baik baik saja.

tanpa terasa waktu berlalu, sampai saatnya aku lulus kuliah. tidak mengejutkan jika aku lulus dengan nilai memuaskan, bahkan orang tua ku tidak pernah meragukan kemampuan akademis ku dan tidak butuh waktu lama untukku mendapatkan pekerjaan yang semua orang dambakan. pekerjaan tetap sebagai pegawai pemerintah.

hubungan ku dengan kekasihku pun semakin berkembang, dia sering membawaku ke acara keluarga nya dan mengenalkan ku sebagai seseorang yang spesial dan ingin hubungan kami direstui oleh keluarganya.

keluarga ku pun sangat antusias dengan hubungan kami. dan berharap kami segera melangkah ke jenjang yang lebih serius, ke pelaminan. semua orang tua pasti ingin anak gadisnya memiliki hidup yang bahagia, menikah dengan seseorang yang memiliki pekerjaan tetap, karir bagus. apalagi yang ditunggu? itulah pemikiran orang tuaku. apalagi aku sudah memiliki pekerjaan tetap. tentu semua itu akan menjadi sangat sempurna.

sampai hari itu datang, sebuah perkataan yang mengenaiku, bagai tersambar petir di siang bolong, menyayat hati, berdarah tanpa adanya luka yang menganga, melukai harga diri ku dan orang tuaku.

sebuah perkataan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya olehku. kekasih ku berkata "Hana, aku harus jujur, sebenarnya orang tua ku tidak menyetujui hubungan kita"

glek !!! aku diam... syok mendengar kata katanya. tanpa bisa berkata apa apa.

"bahkan orang tua ku menyuruh ku untuk memutuskan hubungan kita dan mencari wanita lain. tapi aku tidak mau. aku sangat menyayangimu."

aku masih diam dengan badan lemas, wajah pucat. semua, selama ini yang kukira baik baik saja....

"tapi sekarang orang tuaku merestui hubungan kita, karena kau telah memiliki pekerjaan dan karir yang bagus !"

dalam setiap ucapannya aku yang hanya bisa duduk lemas dengan wajah pucat mendengar kalimat terakhirnya membuat wajahku merah karena amarah yang meledak ledak, emosiku memuncak tanpa pikir panjang aku langsung berkata dengan amarah "jadi semua ini karena pekerjaan ku ! jadi kalau aku tidak mendapatkan pekerjaan yang layak, mereka takkan pernah menyetujui aku sebagai menantu mereka! jadi mereka mencari pekerja yang menghasilkan uang! bukan menantu perempuan! oh... silahkan. carilah wanita lain ! wanita yang sesuai dengan keinginan orang tuamu! pergilah. maaf. aku sudah tak berminat menjadi menantu mereka!!!!"

kekasih ku wajahnya langsung berubah pucat. syok. dia tidak menyangka reaksi ku akan seperti ini. sepertinya walaupun kami sudah berpacaran lama, hampir 5 tahun. tapi dia belum mengenal ku dengan sangat baik...

"Hana.... bukan itu maksudku...."