17 Mobil tertimpa truk

Baru saja suasana mobil hening, tiba-tiba saja mereka berdua dikejutkan oleh suara hantaman yang begitu keras. Suara itu sepertinya tidak terlalu jauh dari mereka makanya begitu keras.

"Ahh!!! ada apa sih nih?! keras banget suaranya!" gerutu Ashley seraya menutup kedua telinganya.

Alfred memperhatikan kondisi sekitarnya melalui kaca spion mobil. Setelah itu, ia keluar dari mobilnya. Lalu Alfred mengambil tas ransel yang berisikan perlengkapan medis lengkap. Tas ransel itu berada di bagasi mobilnya, Alfred membuka bagasi mobilnya, lalu mengambil tas tersebut dan menutup bagasi mobil.

Seusai itu, Alfred berlari meninggalkan Ashley yang masih berada didalam mobilnya. Sontak saja, Ashley yang ditinggal pun memutuskan untuk mengejarnya.

Alfred terus saja berlari dan Ashley tak berhenti mengejarnya hingga mereka melihat sebuah truk bermuatan besar menimpa mobil berwarna hitam. Di sekeliling mobil hitam, banyak sekali darah. Seluruh warga yang ada di sana menyaksikannya namun mereka tidak berani mendekat. Alfred menatap fokus kearah lubang kecil yang ada didalam mobil itu, kemudian ia berlari melewati kerumunan menuju mobil tersebut.

Saat mau berjalan mendekati mobil, Ashley menggenggam tangannya yang berarti menahannya.

"Jangan Alfred! mereka sudah tewas!" tegas Ashley. Alfred menipis tangannya Ashley dan menjawab ucapan Ashley.

"Tidak! orang-orang didalam itu masih selamat!" tegas Alfred. Alfred pun kembali berlari mendekati mobil yang kini ringsek.

Alfred mengintip orang-orang yang ada didalam mobil tersebut. Ia bisa melihat bahwa ada dua orang didalam mobil itu. Satu wanita tua dan satu wanita muda. Wanita tua itu tampak mengeluarkan begitu banyak darah dari tangannya sedangkan wanita muda yang ada disebelahnya hanya terluka di bagian bibir.

Alfred pun menggeledah tasnya dan menemukan pisau dan kanebo, hanya itu benda yang bisa digunakannya untuk menolong mereka.

Alfred pun memecah kaca jendela mobil dari sisi kanan bawah lalu keatas. Ia memecah kaca jendela mobil, membentuk persegi. Setelah itupun kaca pecah. Alfred mengambil kanebo nya dan mengelap sisa-sisa kaca yang masih ada di jendela mobil. Setelah memastikan tidak ada puing-puing kaca lagi di jendela mobil yang ia pecahkan, Alfred pun menyuruh mereka untuk keluar.

"Hei, ayo keluar. Kalian aman kok, ayo keluar!" ajak Alfred. Perlahan-lahan wanita muda dan wanita tua itupun keluar dari dalam mobilnya. Wanita tua berhasil keluar dari mobil, kini tinggal wanita muda. Saat wanita muda keluar dari dalam mobil, tiba-tiba saja salah satu muatan truk besar jatuh dan menimpa Alfred serta wanita muda.

Alfred berhasil menahannya meskipun ia merelakan punggung dan lehernya sakit.

"Cepat keluar!" teriak Alfred. Wanita muda itu bergegas keluar dari mobilnya. Setelah wanita muda itu berhasil keluar, Alfred membiarkan muatan truk besar menimpa mobil. Iapun berjalan mundur dan menghampiri korban.

"Bu, tangan anda terluka. Harus segera ditangani kalau tidak ibu kehabisan darah dan bisa juga infeksi," ujar Alfred sembari memegang tangan wanita tua.

"Tapi dok, telapak tangan ibu saya tertusuk besi dari truk itu," kata wanita muda.

"Saya akan berusaha mencabut besi ini dari telapak tangan ibu, tolong tahan ya Bu jika sakit," tutur Alfred yang dibalas anggukan. Setelah itu Alfred mencoba menarik besi yang menusuk tangan wanita tua.

Wanita tua itu berteriak kesakitan. Beberapa warga mencoba menghubungi ambulance dan polisi sedangkan Ashley berlari menghampiri Alfred. Saat Ashley datang, Alfred berhasil mencabut besi yang menusuk tangan wanita tua.

Alfred pun melakukan tindakan lanjutan sebagai pertolongan pertama. Begitu fokus Alfred mengobati pasiennya saat ini. Ashley berlutut disampingnya dan bertanya.

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Ashley.

"Sebaiknya kamu masuk kedalam mobil!" ketus Alfred. Wajah Ashley berubah menjadi masam ketika mendengar jawaban Alfred. Kemudian ia berdiri dan mendekati wanita muda.

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Ashley.

"Hmn aku baik-baik....ahh sakit," wanita muda itu memegangi dahi nya. Alfred menoleh ketika mendengar wanita muda yang meringis kesakitan. Alfred memperban tangan wanita tua lalu mendekati wanita muda.

"Hmm sepertinya kamu memar akibat benturan," ucap Alfred sembari mengecek kondisi pasiennya.

Alfred mengambil sebuah es batu yang ada di dalam tasnya. Ia mengompres memar tersebut, tak hanya itu wanita muda yang ditolongnya juga dioleskan sebuah krim atau jel di bagian memar. Alfred juga menempelkan plester.

"Hmm sudah. Hanya ini pertolongan pertama yang bisa saya berikan," ujar Alfred sembari menggendong tas ranselnya. Alfred berjalan melewati wanita tua dan wanita muda tapi sebelum ia berjalan lebih jauh jaraknya dari si korban, Alfred berkata.

"Mungkin luka kalian bisa ditangani lebih lanjut di rumah sakit," ucap Alfred yang kemudian jalan bersama Ashley menuju mobilnya.

Saat berjalan pergi, Alfred tak sengaja berpapasan dengan salah satu dokter yang dikirim untuk datang ke tempat kejadian. Dokter itu sempat menghentikan langkahnya ketika melihat Alfred sedangkan Alfred tetap berjalan.

"Hmm sepertinya aku tidak asing dengan dokter itu, ah sudahlah. Yang terpenting adalah pasien!" dokter itupun berlari kearah pasien yang telah ditolong lebih dulu oleh Alfred.

***

"Kamu baik-baik saja?" tanya Ashley yang terlihat khawatir.

"Iya saya baik-baik saja, memangnya kenapa?" tanya Alfred yang heran.

"Enggak soalnya tadi pas kamu sedang menyelamatkan para korban kecelakaan tadi, kamu kan tertimpa muatan truk yang berat. Jadi ya aku tanya kondisimu," tegas Ashley.

"Ah kamu khawatir denganku? jangan-jangan kamu menyukaiku lagi! ngaku! hahaha," Alfred justru meledek Ashley membuat Ashley kesel dan menjambak rambutnya.

"Ish orang dikhawatirin kondisinya malah bercanda! gak lucu tahu!" sewot Ashley.

avataravatar
Next chapter